PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas instansi,
Praktik HRM bisa menjadi obat yang jelas untuk memotivasi keahlian, sikap, dan
cara personel, yang memengaruhi kinerja organisasi maupun pegawai karena
bagaimanapun juga kemajuan dan keberhasilan suatu instansi tidak lepas dari
peran dan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Pegawai adalah orang-
orang yang bekerja pada suatu organisasi atau pada instansi pemerintah atau
badan usaha dan memperoleh upah atas jasanya tersebut. Pengelolaan sumber
daya manusia dalam suatu organisasi harus senantiasa dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun
efektivitas instansi sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan sumber
daya itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam instansi
tersebut perlu dibina dan dikembangkan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan kerja.
1
2
5
6
2.1.5 Pelatihan
2.1.5.1 Pengertian pelatihan
Dari jurnal (Kharisma Sakta, 2014), menjelaskan bahwa pelatihan
dan pengembangan adalah sesuatu yang mengacu pada hal-hal yang
berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang dilaksanakan untuk
mencapai penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan sikap pegawai atau
anggota organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan
keterampilan dalam mengambil keputusan dan hubungan manusia (human
relations). Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut
proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar
sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode
yang lebih mengutamakan pada praktek dari pada teori.
Semakin terlatih seorang pegawai, semakin kecil
kemungkinan melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan semakin
mahir pegawai tersebut. Peluang promosi, pegawai memperoleh
keterampilan dan efisiensi selama pelatihan. Mereka menjadi lebih
memenuhi syarat untuk promosi. Mereka menjadi aset bagi
organisasi. Peningkatan produktivitas, Pelatihan meningkatkan
efisiensi dan produktivitas pegawai. Pegawai yang terlatih dengan
baik menunjukkan kinerja kuantitas dan kualitas. Ada sedikit
pemborosan waktu, uang, dan sumber daya jika pegawai dilatih
dengan benar.
2.1.5.2 Faktor-Faktor Pelatihan
(Defi, 2015) dalam melakukan pelatihan ada beberapa faktor yang
memengaruhi yaitu instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan
pelatihan, dan lingkungan yang menunjang. Metode pelatihan terbaik
tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pelatihan yaitu:
1) Cost-Efectiveness atau Efektivitas biaya
2) Materi progam yang dibutuhkan
3) Prinsip-prinsip pembelajaran
4) Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
5) Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan
6) Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan
Faktor-faktor yang memengaruhi pelatihan sumber daya manusia
(Kharisma Sakta, 2014) :
1) Dukungan dari manajemen puncak
17
signifikan memoderasi effect praktik HRM pada kinerja karyawan dan bahwa
keberlanjutan praktik HRM memiliki dampak besar pada kinerja pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini menegaskan bahwa hipotesis yang diusulkan
secara statistik signifikan. Selain itu, petunjuk untuk penelitian di masa depan
adalah offered.
2.2 Hubungan Antar Variabel
2.2.1 Pengaruh Hubungan Promosi Jabatan Dengan Kinerja Pegawai
Promosi adalah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya Iebih besar, tingkatannya
dalam hierarki jabaian lebih tinggi secara teknik promosi adalah suatu posisi ke
posisi yang lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status
(Nurainah, 2017)
Promosi jabatan dari atasan atau pemimpin sangat berpengaruh
terhadap kinerja seorang pegawai, karena dengan adanya promosi jabatan yang
diberikan kepada pegawai diharapkan pegawai tersebut akan lebih
meningkatkan tingkat kinerjanya. Hal ini memberikan pengertian bahwa
manajemen harus selalu mampu mendorong para pegawainya untuk bekerja
dengan baik dan lebih baik dari sebelumnya, serta memberikan kepastian
kepada mereka promosi jabatan yang lebih tinggi bagi yang mampu
memberikan kontribusi prestasi lebih bagi perusahaan, Sehingga, dengan
promosi jabatan bagi pegawai yang mempunyai prestasi yang tinggi, akan dapat
ditingkatkan jabatannya sesuai dengan kemampuannya.
2.2.2 Pengaruh Hubungan Pelatihan Dengan Kinerja Pegawai
Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih
mengutamakan pada praktek dari pada teori, (Kharisma Sakta, 2014).
Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan pegawai dalam mengemban tugas yang telah diberikan agar
pegawai semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab yang
telah digariskan oleh organisasi. Artinya, program pelatihan pegawai
merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu agar
pegawai semakin terampil dan mampu serta memiliki sikap yang semakin baik
sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pelatihan, pegawai terbantu dalam
mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat meningkatkan karir pegawai serta
membantu mengembangkan kinerjanya.
25
Pelatihan
(Z)
H2
H1
H1
Promosi Kinerja
Jabatan (X) Pegawai (Y)
H3
H1
26
27
28
2) Pelatihan (Z)
Definisi Dimensi Indicator
pelatihan adalah suatu Materi pelatihan 1. pengetahuan
proses pendidikan 2. keahlian
jangka pendek yang 3. sikap
menggunakan prosedur Metode pelatihan 1. menerapkan
yang sistematis dan ketrampilan
terorganisir untuk 2. berkomunikasi
mengembangkan sikap, Nilai akhir 1. citra organisasi
tingkah laku, 2. rasa tanggung jawab
keterampilan dan
32
Proses menyusun atau menghitung data hasil yang telah diberi tanda
untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau daftar untuk mempermudah
pemahamannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini tahap analisis
data yang dilakukan dengan cara pengecekan dan memberikan nomor pada
responden disetiap kuesioner yang telah ada, sehingga pengolahan data
terlaksana dengan jumlah yang disesuaikan. Kemudian dilanjutkan dengan
melakukan analisis data.
3.8 Metode Analisa Data
3.8.1 Uji Regresi Moderating
Uji regresi moderating digunakan untuk mengetahui variabel independen
yang berfungsi menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.apakah memang benar pengaruh Z dapat
menguatkan Variabel X dan Y (pengaruh Promosi Jabatan Dengan Pelatihan
Sebagai Variabel Moderasi Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai) (Septiawati
et al., 2015)
Dalam analisis regresi moderating terdapat adanya hubungan yang dapat
melemahkan atau memperkuat hubungan antara X dan Y dengan Z. Artinya,
semakin tinggi X dan Z, maka semakin tinggi Y, dan sebaliknya semakin rendah
X dan Z, maka semakin rendah pula Y. Model moderating memiliki hipotesis
bahwa variabel moderasi memengaruhi variabel independent dan Variabel
dependen.
Untuk itu langkah-langkah dalam menguji hipotesis mengacu prosedur
pengujian peran moderating dari jurnal (lie liana, 2009) adalah sebagai berikut
:
1. Membuat persamaan regresi Promosi jabatan (X) terhadap Pelatihan (Z).
analisis regresi ini akan menghasilkan koefisien a. jalur ini diharapkan
signifikan (p<0,05).
2.Membuat persamaan regresi Pelatihan (Z) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Analisis regresi ini akan menghasilkan dua nilai estimasi predictor dari Z
dan Y. Prediksi Z terhadap Y menghasilkan koefisien b, sedangkan prediksi
X terhadap Z menghasilkan koefisien c’. Kedua jalur tersebut diharapkan
dapat signifikan (p<0,05).
Variabel Z disebut sebagai moderating jika terpenuhi kriteria berikut :
1. Persamaan I, X secara signifikan memengaruhi Z
2. Persamaan II, Z secara signifikan memengaruhi Y
34
39
40
Dengan hasil interval kelas 0,80, maka selanjutnya distribusi frekuensi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1,00 – 1,80 = Sangat Tidak setuju
1,81 – 2,60 = Tidak setuju
2,61 – 3,40 = netral
3,42 – 4,20 = setuju
4,21 – 5,00 = Sangat setuju
4.2.2.1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Promosi Jabatan
Promosi Jabatan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik
berdasarkan mean Promosi Jabatan, dikategorikan dan
dideskripsikan sebagai berikut:
44
NO PERTANYAAN MEAN
1. Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan
4.54
yang menjadi tugas pokok
2. Saya bekerja sesuai dengan keahlian yang saya miliki
4.39
46
promosi jabatan (X) dengan variabel kinerja pegawai (Y) di Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Gresik.
Jadi dalam penelitian ini Variabel pelatihan (Z) merupakan mediator
potensial (homologiser moderasi) dimana pelatihan (Z) memiliki kemampuan
memoderasi namun belum tercapai atau terealisasi untuk saat ini digambarkan secara
statistik. Ini bisa terjadi dikarenakan objek yang saya teliti notabennya adalah PNS
(pegawai negeri sipil) dimana pelatihan dan promosi jabatan diberlakukan secara
paten oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara) sehingga didalam kerangka konsep
bisa dikatakan Variabel pelatihan (Z) hanya berpeluang memoderasi hubungan
anatara Variabel promosi jabatan (X) dengan kinerja pegawai (Y).
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji t
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang menunjukan pengaruh secara
parsial dari masing-masing Variabel bebas terhadap Variabel tak bebas pada tahap ini
dilakukan pengujian terhadap pengaruh Variabel bebas yaitu X dan Y, sehingga pada
penelitian ini untuk menguji Z ke Y dan Variabel X.Z ke Y, maka model secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel tak bebas (Y).
Kriteria :
1. Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka H0 diterima.
2. Jika probabilitas signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,539 4,454 1,693 ,097
PROMOSI ,521 ,131 ,483 3,980 ,000
JABATAN
a. Dependent Variabel: KINEJA PEGAWAI
Sumber : Data SPSS (2022)
Y= 7,539 + 0,521 X
Bedasarkan tabel hasil pengolaan data diatas, diperoleh sig sebesar
0,000 < 0,05 dan nilai Thitung 3,980 > Ttabel 0,04807 sehingga dapat
disimpulkan sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
pada tingkat signifikasi 5% yang berarti Variabel promosi jabatan (X)
mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai (Y).
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35,517 36,763 ,966 ,339
PROMOSI -,438 1,048 -,406 -,418 ,678
JABATAN
PELATIHAN -1,281 1,877 -,747 -,683 ,498
X.Z.T ,044 ,053 1,501 ,837 ,407
a. Dependent Variabel: KINEJA PEGAWAI
Sumber : Data SPSS (2022)
Y= 35,517 - 0,438X - 1,281Z + 0,044X.Z + e
Bedasarkan tabel hasil pengolaan data diatas, diperoleh sig sebesar
0,407 > 0,05 dan nilai Thitung 0,837 > Ttabel 0,04807 sehingga dapat disimpulkan
H0 diterima dan Ha ditolak pada tingkat signifikasi 5% yang berarti tidak
terdapat pengaruh Variabel pelatihan (Z) terhadap Variabel promosi jabatan (X)
dan kinerja pegawai (Y).
4.5.2 Uji R2
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
1. Analisis Promosi Jabatan (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4. 20 Uji R2 (Z) Terhadap (Y)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,483a ,234 ,219 3,467
a. Predictors: (Constant), promosi jabatan
Sumber : Data SPSS (2022)
Bedasarkan tabel hasil pengolaan data diatas, diperoleh nilai R2 =
0,219 yang berarti bahwa sebesar 21,9% kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh
Variabel promosi jabatan (X). sedangkan sisa 78,1% dipengaruhi oleh
Variabel lain diluar model yang diteliti.
2. Analisis Pelatihan (Z) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4. 21 Uji R2 (Z) Terhadap (Y)
55
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,371 ,138 ,121 3,678
a. Predictors: (Constant), pelatihan
Sumber : Data SPSS (2022)
Bedasarkan tabel hasil pengolaan data diatas, diperoleh nilai R2 =
0,121 yang berarti bahwa sebesar 12,1% kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh
Variabel pelatihan (Z) . sedangkan sisa 87,9% dipengaruhi oleh Variabel lain
diluar model yang diteliti
3. Analisis Pelatihan (Z) Terhadap Hubungan Antara Promosi Jabatan (X)
dengan Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4. 22 Uji R2 (Z) Terhadap (X) dan (Y)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,512 ,262 ,218 3,468
a. Predictors: (Constant), X.Z.T, PROMOSI JABATAN , PELATIHAN
promosi jabatan maka akan semakin tinggi juga kinerja pegawai. Dengan demikian
hipotesis dinyatakan diterima kebenarannya.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ari
Sanjaya harahap, nina angelia (2016) dengan judul ‘’ Peranan promosi jabatan
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di seketariat DPRD Kabupaten padang lawas’’
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peranan promosi jabatan
memengaruhi kinerja pegawai. Berdasarkan data hasil penelitian kinerja Pegawai
Negeri Sipil di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Padang Lawas masih terdapat
beberapa hal yang menyebabkan kinerja pegawai belum mencapai 100%, diantaranya
adalah kuantitas hasil kerja pegawai dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan
tugas kantor belum maksimal. Sedangkan peranan promosi jabatan secara positif
terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten
Padang Lawas.
4.6.2 Pengaruh Pelatihan Terhdap Kinerja Pegawai
Bedasarkan hasil uji hipotesis menunjukan angka signifikasi sebesar 0,006
dibawah 0,05 sehingga hipotesis menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai. Hal tersebut dapat dilihat dari persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 12,258 + 0,636 Z
Pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai menunjukan nilai signifikasi lebih
kecil dari nilai alpha dan nilai Thitung lebih besar dibandingkan dengan Ttabel. Dengan
demikian pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Gresik. Selain itu koefisien regresi menunjukn nilai alha lebih besar
dari nilai sig sehingga dalam penelitian ini dinyatakan signifikan dan arah penaruh
Variabel tersebut adalah positif. Hal ini berarti semakin kuat pelatihan maka akan
semakin tinggi juga kinerja pegawai. Dengan demikian hipotesis dinyatakan terbukti
dan diterima kebenaranya.
Hasil penelitian ini didukung oeh penelitian terdahulu oleh Arif efendi A.S,
Baharuddin, ratna (2021) dengan judul ‘’ Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Peternakan Dan Perikanan
Kabupaten Enrekang’’ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Enrekang. Hasil analisis data dengan teknik persentase
menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan pada masing-masing indikator:
Pendidikan dan pelatihan menunjukkan angka 3,83%, sedangkan Kinerja Pegawai
Negeri sipil Menunjukan angka 4,10% , Dari kedua indikator tersebut masing-masing
berada pada kelas kategori yang sama. Ini berarti bahwa Pendidikan dan pelatihan
termasuk dalam kategori yang baik untuk meningkatkan Kinerja pegawai pada Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang.Hasil ini menunjukkan bahwa
57
Pengaruh positif Pendidikan dan pelatihan terhadap Kinerja Pegwai Negeri Sipil pada
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang.
4.6.3 Pengaruh Pelatihan Terhadap Hubungan Antara Promosi Jabatan dengan
Kinerja Pegawai
Hasil analisis mediator menunjukkan bahwa variabel pelatihan (Z) secara
signifikan tidak dapat memoderasi hubungan antara variale promosi jabatan (X)
dengan variabel kinerja pegawai (Y) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, namun
dalam model kerangka konseptual kriteria kedua terpenuhi. Hal ini diketahui dari hasil
analisis uji F dimana koefisien sebesar 5,931dimana hasi penelitian ini memiliki
hipotesis dua arah dengan titik kritis Zα/2 = 1, 96 dengan demikian model kerangka
konsep diperoleh nilai koefisien 5,931 < 1, 96 dan signifikansi 0,002 < 0,05 variabel
pelatihan pelatihan (Z) secara signifikan dapat memoderasi hubungan antara variale
promosi jabatan (X) dengan variabel kinerja pegawai (Y) di Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Gresik. Dengan persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 35,517 - 0,438X - 1,281Z + 0,044X.Z + e
Jadi dalam penelitian ini Variabel pelatihan (Z) merupakan mediator
potensial (homologiser modeerator) dimana pelatihan (Z) memiliki kemampuan
memoderasi namun belum tercapai atau terealisasi untuk saat ini digambarkan secara
statistik. Ini bisa terjadi dikarenakan objek yang saya teliti notabennya adalah PNS
(pegawai negeri sipil) dimana pelatihan dan promosi jabatan diberlakukan secara
paten oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara) sehingga didalam kerangka konsep
bisa dikatakan Variabel pelatihan (Z) hanya berpeluang memoderasi hubungan anatara
Variabel promosi jabatan (X) dengan kinerja pegawai (Y). Dengan demikian hipotesis
penelitian berbunyi “Tidak terdapat pengaruh signifikan pelatihan memodrasi
hubungan antara promosi jabatan dengan kinerja pegawai di dinas tenga kerja
kabupaen Gresik”, dikarenakan ada faktor Variabel lain yang memegaruhi diluar
peneliti.
Nilai koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Y) yaitu variabel
kinerja pegawai, hasil dari perhitungan SPSS diperoleh nilai R2 = 0,218 yang berarti
bahwa sebesar 21,8% kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh Variabel promosi jabatan
(X) dan pelatihan (X) . sedangkan sisa 78,2% Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabellain diluar model yang diteliti.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu oleh (Manzoor et al.,
2019) dengan judul “An examination of sustainable HRM practices on job
performance: An application of training as a moderator” Studi ini mencoba untuk
memeriksa peran praktik Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM) yang
58
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai, pegawai dapat termotivasi dengan adanya kenaikan jabatan karena merasa
dihargai hasil kinerjanya. Penelitian ini juga menunjukan pelatihan berpegaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai hal ini dikarenakan jika pelatihan diberikan secara
berkala dan terbuka sesuai tingkat eselon dalam PNS pelatihan dapat meningkatkan kinerja
pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Namun Variabel pelatihan belum bisa
menjadi Variabel moderasi antara promosi jabatan dengan kinerja karena dalam penelitian
ini tidak menunjukan hasil positif signifikan terhadap pegawai Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Gresik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pelatihan dapat memoderasi hubungan antara promosi jabatan
dengan kinerja pegawai, selain itu membahasa tentang hubugan antara
promosi jabatan dengan kinerja pegawai, dan pelatihan dengan kinerja
pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, hasil penelitian dapat
ditarik kesimpulan :
1. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Variabel
promosi jabatan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja
pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Dimana hal ini berarti
semakin tinggi pengaruh program promosi jabatan maka akan meningkatkan
motivasi kinerja pegawai.
2. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Variabel
pelatihan berpangaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Dimana hal ini berarti semakin tinggi
pengaruh program pelatihan maka akan semakin tinggi pula kualitas bekerja
pegawai yang dimana akan meningkatkan kinerja pegawai untuk tuntutan
masa depan.
3. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Variabel
pelatihan sebagai Variabel moderasi potensial yang dimana dapat
memengaruhi hubungan antara Variabel promosi jabatan dengan kinerja
pegawai, namun belum terealisasikan atau diterapkan pada objek penelitian
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik.
5.2 Saran
61
62
Alim, M. N. U. R. (2013). Kinerja Pegawai Kantor Dinas Sosial , Tenaga Kerja &
Transmigrasi Kabupaten Polewali Mandar ( Studi Kasus Pada Bidang Tenaga
Kerja ).
Ari Sanjaya Harahap, N. A. (2016). Peranan promosi jabatan terhadap kinerja
pegawai negeri sipil di seketariat DPRD Kabupaten padang lawas. Jurnal Ilmu
Administrasi Publik 4.
Arif Efendi A.S, Baharuddin, R. (2017). Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Peternakan Dan Perikanan
Kabupaten Enrekang.
Badan Pusat Statistilk. (2018). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. 1–66.
David Harly Weol. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Pelatihan Dan Penempatan
Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi
Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
Defi, W. S. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelatihan Di Lpk Pacific
Marine School Yogyakarta.
Fatmawati, P. (2013). Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Di
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset (Dppka) Kabupaten
Kulon Progo.
Halawi, A. H. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan.
https://www.researchgate.net/publication/325420167
Hardani. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.Yogyakarta:CV.
Pustaka Ilmu. (Issue March).
Indonesia, dewan perwakilan rakyat republik indonesia dan presiden republik.
(2016). Peraturan Bupati Gresik Nomor : 52 Tahun 2016 Tanggal : 17
Nopember 2016 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Ember 2016.
Juffri, A. L. (2013). Analisis Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Karimun.
Kasmawati, Y. (2017). Human Capital dan Kinerja Karyawan (Suatu Tinjauan
Teoritis). JABE (Journal of Applied Business and Economic), 3(4), 265.
https://doi.org/10.30998/jabe.v3i4.1781
Kerja, T., Tenaga, D., & Kabupaten, K. (2019). Bupati Gresik.
Kharisma Sakta, D. (2014). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Sarolangun.
lie liana. (2009). Penggunaan MRA dengan Spss untuk Menguji Pengaruh Variabel
63
64
65
66
67
68
69
70
PELATIHAN (Z)
RESPONDEN Z-1 Z-2 Z-3 Z-4 Z-5 Total
1 3 5 5 5 5 23
2 3 5 4 4 4 20
3 4 5 4 5 5 23
4 4 4 4 4 5 21
5 4 4 4 2 4 18
6 4 4 4 4 4 20
7 5 5 5 5 5 25
8 3 3 4 3 4 17
71
72
9 5 5 5 5 4 24
10 3 4 5 4 4 20
11 5 5 5 5 5 25
12 4 5 3 5 5 22
13 4 5 4 3 5 21
14 3 3 4 4 4 18
15 3 3 3 4 4 17
16 4 5 5 5 5 24
17 3 4 4 4 4 19
18 3 4 5 4 4 20
19 4 3 3 3 3 16
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 3 5 4 3 3 18
23 2 4 3 4 4 17
24 4 4 4 3 3 18
25 4 5 4 4 5 22
26 5 4 3 3 4 19
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 5 5 25
29 3 5 3 3 5 19
30 3 4 4 4 4 19
31 4 4 3 4 5 20
32 5 5 5 5 5 25
33 3 4 4 4 4 19
34 4 4 4 4 4 20
35 4 5 5 5 5 24
36 3 4 3 3 4 17
37 4 4 4 4 4 20
38 3 3 4 4 4 18
39 4 5 4 4 5 22
40 3 3 4 3 4 17
41 4 4 4 5 5 22
42 3 4 4 4 4 19
43 3 5 5 3 4 20
44 4 4 5 4 4 21
45 3 5 4 4 5 21
46 3 4 4 5 5 21
47 4 4 5 5 4 22
48 5 5 3 4 4 21
49 3 3 4 4 5 19
50 4 4 4 5 3 20
51 4 5 4 3 3 19
52 4 4 3 5 3 19
53 3 4 3 5 5 20
54 3 3 4 5 5 20
73
74
20 5 5 5 5 5 5 30
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 5 5 4 4 26
23 5 5 5 5 5 5 30
24 5 5 5 4 4 3 26
25 5 5 5 5 5 4 29
26 5 5 5 5 5 5 30
27 4 4 4 4 4 4 24
28 5 5 5 5 5 5 30
29 5 3 5 5 5 3 26
30 5 5 5 4 5 4 28
31 4 4 4 4 4 4 24
32 5 5 5 5 5 5 30
33 4 4 4 4 4 4 24
34 4 4 4 4 3 4 23
35 4 5 5 5 4 3 26
36 4 4 5 5 5 4 27
37 5 5 5 5 5 4 29
38 5 3 5 5 5 5 28
39 4 4 5 4 5 4 26
40 4 4 4 4 4 4 24
41 5 5 4 4 4 4 26
42 4 4 4 4 4 4 24
43 5 5 5 4 4 3 26
44 5 2 4 2 4 2 19
45 5 4 5 2 4 1 21
46 5 2 2 2 4 5 20
47 3 4 2 2 5 3 19
48 2 4 3 3 2 5 19
49 3 2 4 4 2 3 18
50 5 5 5 2 5 3 25
51 4 4 4 2 4 4 22
52 3 4 1 1 5 2 16
53 5 2 1 3 4 2 17
54 2 5 4 4 4 3 22
75
76
Lampiran 3 : kuesioner
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Nama : Kholifatul Jannah
NBI : 1211800103
Mohon dukungan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang saya ajukan, guna
pembuatan/penulisan skripsi sebagai tugas akhir kuliah saya di Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya. Dengan judul “Promosi Jabatan Dengan Pelatihan Sebagai
Variabel Moderasi Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Gresik”.
Data yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti bagi penelitian saya, dan akan
saya jaga kerahasiaan identitasnya sebagai kode etik penelitian. Atas dukungan yang
diberikan disampaikan terima kasih.
Mengetahui,
Kholifatul Jannah
LAMPIRAN KUESIONER
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
3. Usia………………….Tahun
4. Pendidikan Terakhir : a, SMP b. Srata 1
c. SMA d. Srata 2
77
78
VARIABEL
PELATIHAN (Z)
NO PERTANYAAN SS S N TS STS
79
80
81
82
Correlations
TOTA
X X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 LX
X Pearson 1 .357 .504 .285 .374 .186 - .099 .474**
** ** * **
Correlatio .127
n
Sig. (2- .008 .000 .037 .005 .179 .360 .478 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X2 Pearson .357 1 .525 .525 .627 .381 .107 .123 .668**
** ** ** ** **
Correlatio
n
Sig. (2- .008 .000 .000 .000 .005 .443 .376 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X3 Pearson .504 .525 1 .467 .409 .348 .140 .161 .660**
** ** ** ** **
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .002 .010 .313 .246 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X4 Pearson .285 .525 .467 1 .639 .612 .329 .344 .798**
* ** ** ** ** * *
Correlatio
n
Sig. (2- .037 .000 .000 .000 .000 .015 .011 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X5 Pearson .374 .627 .409 .639 1 .599 .362 .283 .806**
** ** ** ** ** ** *
Correlatio
n
Sig. (2- .005 .000 .002 .000 .000 .007 .038 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X6 Pearson .186 .381 .348 .612 .599 1 .425 .244 .735**
** ** ** ** **
Correlatio
n
Sig. (2- .179 .005 .010 .000 .000 .001 .075 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X7 Pearson - .107 .140 .329 .362 .425 1 .379 .552**
* ** ** **
Correlatio .127
n
Sig. (2- .360 .443 .313 .015 .007 .001 .005 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X8 Pearson .099 .123 .161 .344 .283 .244 .379 1 .530**
* * **
Correlatio
n
Sig. (2- .478 .376 .246 .011 .038 .075 .005 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
TOTA Pearson .474 .668 .660 .798 .806 .735 .552 .530 1
** ** ** ** ** ** ** **
LX Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
TOTAL
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z
Z1 Pearson 1 .488** .304* .317* .233 .720**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .026 .020 .090 .000
N 54 54 54 54 54 54
83
84
Correlations
TOTAL
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
Y1 Pearson 1 .512 .552 .457 .415 .469**
** ** ** **
.756**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .002 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
Y2 Pearson .512** 1 .533 .433 .402**
** **
.277* .700**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .003 .042 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
Y3 Pearson .552** .533** 1 .695** .574** .342* .822**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .011 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
** ** **
Y4 Pearson .457 .433 .695 1 .515 .517**
**
.802**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
** ** ** **
Y5 Pearson .415 .402 .574 .515 1 .490** .754**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .003 .000 .000 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
Y6 Pearson .469** .277* .342* .517** .490** 1 .679**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .042 .011 .000 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
TOTAL Pearson .756 .700 .822 .802 .754 .679**
** ** ** ** **
1
Y Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
85
86
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.797 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.695 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.847 6
Coefficientsa
Standardize
Unstandardize d Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant 2.517 1.347 1.86 .06
) 9 7
TOTAL X .033 .044 .121 .739 .46 .693 1.44
3 3
TOTAL Z -.104 .066 -.260 - .12 .693 1.44
1.58 0 3
3
a. Dependent Variabel: ABES
87
88
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12,258 4,511 2,718 ,009
pelatihan ,636 ,221 ,371 2,879 ,006
a. Dependent Variabel: kinerja pegawai
3. Analisis Regresi Promosi Jabatan (X) Dan Pelatihan (Z) Terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35,517 36,763 ,966 ,339
pelatihan -1,281 1,877 -,747 -,683 ,498
promosi -,438 1,048 -,406 -,418 ,678
jabatan
x.z.t ,044 ,053 1,501 ,837 ,407
a. Dependent Variabel: kinerja pegawai
Lampiran 11 : Koefisien Determinasi (R2)
- Promosi jabatan (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,483 ,234 ,219 3,467
a. Predictors: (Constant), promosi jabatan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,371 ,138 ,121 3,678
a. Predictors: (Constant), pelatihan
- Promosi jabatan (X) dan Pelatihan (Z) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,512 ,262 ,218 3,468
a. Predictors: (Constant), x.z.t, promosi jabatan, pelatihan
89
90