A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk besar.
Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2013 indonesia
mencapai 265 juta jiwa. Saat ini Indonesia sedang menghadapi masalah yang sangat kompleks.
Permasalahan tersebut muncul dari berbagai bidang, baik itu politik, pendidikan, kesehatan,
sosial, budaya maupun lingkungan.
Tahun ini Indonesia menghadapi tantangan besar yaitu Arus revolusi industri 4.0 yang
serba digital, termasuk oleh para penyelenggara negara atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sistem atau teknologi pelayanan publik kedepannya tak boleh lagi sebatas pertemuan fisik,
namun pelayanan bisa dilakukan dari manapun Penguasaan teknologi dalam sistem
pemerintahan ini, memiliki tujuan untuk menciptakan Smart ASN yang searah dengan
dinamisasi pemerintahan di era digital. Menteri Syafruddin mengungkapkan, ada dua hal yang
harus di adopsi dari revolusi teknologi. Pertama, adalah membangun kerangka open
government, yang menitikberatkan triangulasi kepentingan antara pemerintah, sektor privat,
dan masyarakat. Pemerintah dituntut semakin terbuka dan aktif menggandeng warga dan sektor
privat untuk mewujudkan pelayanan publik yang semakin dinamis. Kedua, pemerintah perlu
membangun e-government system di seluruh struktur internal institusi atau kelembagaannya.
“Maka yang dibangun adalah postur pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
yang terpadu dari pusat hingga daerah, hingga ujung terdepan pelayanan publik,” ucapnya.
Strategi kunci membangun the whole government adalah menyiapkan kualitas dan
kompetensi ASN yang semakin mumpuni, inovatif, kreatif, berdaya saing tinggi, yang
memimpin terlaksananya tata kelola pemerintahan modern. Untuk itu, rekrutmen ASN, baik
PNS maupun PPPK harus menjaga kualitas.
Dikatakan, era milenial ini adalah puncak peradaban masa depan. Menurut mantan
Wakapolri ini, nasib bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh generasi Smart ASN. Generasi
muda yang menjadi ASN saat ini, menurutnya, adalah tulang punggung harapan bangsa untuk
melahirkan birokrasi yang semakin dinamis.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah
PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar
akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan
kesatuan bangsa.
Sasaran dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 Kota Balikpapan adalah
terwujudnya PNS yang mampu melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan
masyarakat.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
JURNAL HARIAN MINGGU PERTAMA
1) Hari: Senin, 6 Mei 2019
Fasilitator/Narasumber : Dr. Mariman Darto, M.Si
Jam 06.45 kami sudah berbaris didepan asrama untuk menuju ke lapangan
melaksanakan apel pagi hari yang dijadwalkan untuk dilaksanakan setiap hari dari jam 07.00-
07.30, kegiatan ini didampingi oleh tantara dari kodim samarinda.
materi pertama pada pukul 10.00-12.15 yaitu Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur
dan Nilai-Nilai ASN oleh Bpk. Dr.Mariman Darto, M.Si dengan materi sebagai berikut: Tiga
kekuatan PNS sebagai modal kesuksesan antara lain; Pendidkan (kualifikasi) , Kompetensi
(Knowledge, attitude, skill), Prestasi (good skill, performance, dan kerja keras). Kemampuan
menarik masa depan pada hari ini dalam perubahan antara lain berdasarkan ; skill, efisiensi,
kreatif, dan inovatif. Inovasi yang mungkin dapat dikembangkan di sekolah melalui ide antara
lain; Penyimpanan data anak dari kelas 1-6 melalui google drive, akses informasi wali murid
melalui handphone, adanya quote- quote penyemangat yang berbeda di ruang guru, pembuatan
skema alur SOP yang memudahkan Wali murid, pengiklanan sekolah untuk menginformasikan
ke masyarakat tentang profil sekolah melalui media social. Kompetensi baru di sektor public
antara lain; interaksi dengan mesin digital, berbagi informasi, komunikasi baik secara global,
pengembalian kebijakan (keputusan) dengan cepat dan bijaksana, pengenalan masalah,
kemampuan mengekplor alternative (solusi). Karakter yang ingin dibangun yaitu; berdikari,
berdaulat, dan mandiri. Guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, dalam program RPJM antara lain; RPJM 1 (2005-2009) Good Government,
RPJM 2 (2010-2014) Reformasi Birokrasi, RPJM 3 (2015-2019) ASN Merit System, RPJM 4
(2020-2024) World Class Government. Profil ASN yang harus dikuasai antara lain;
Nasionalisme, Integritas, Hospitality, Networking, Teknologi Informasi, Bahasa Asing, dan
Interpreneurship.
Kegiatan kedua pada pukul 13.00 – 17.45 yaitu materi Overview Kebijakan
Penyelenggaraan Pelatihan oleh Dr. Rahmat, MA sebagai berikut: Tujuan LAN yaitu
memberikan kebijakan ASN dengan Motto; Integritas, Profesional, Inovatif, serta Peduli.
Impian 100 tahun Indonesia Merdeka antara lain; Negara terbesar ke-5, martabat,
kesejahteraan, dan keadilan. Tujuan Negara mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tujuan
bangsa Indonesia tercantum di pembukaan UUD 1945 alinea ke-3 yaitu mewujudkan
kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tugas pemerintah
terdapat di pembukaan UUD 1945 alinea 4 antara lain; melindungi segenap bangsa Indonesia
AKUNTABILITAS
Fasilitator/Narasumber : siti Zakiyah
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada peserta
Diklat melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik,
sikap serta perilaku konsisten, beserta analisis dampaknya. Mata Diklat disajikan melalui
pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning), dengan penekanan
pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui kombinasi metode ceramah
interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, studi lapangan dan
demonstrasi.
a. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada peserta
Diklat melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik,
sikap serta perilaku konsisten, beserta analisis dampaknya. Mata Diklat disajikan melalui
pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning), dengan penekanan
pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui kombinasi metode ceramah
interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, studi lapangan dan
demonstrasi.
b. Hasil Belajar
Kegiatan hari itu dimulai dengan perkenalan diri oleh ibu siti zakiah kemudian kami
melakukan kegiatan yang mengandung unsur pembelajaran tentang substansi akuntabilitas,
melakukan refleksi terhadap pengalaman tersebut, mendengar dan berdiskusi serta simulasi,
menonton film pendek, dan membahas kasus, menyaksikan tokoh panutan untuk
membentuk dan menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas.
f. Media
NASIONALISME
Fasilitator/Narasumber : M. Abdi Rahman
a. Deskripsi Singkat
10 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
b. Hasil Belajar
Kegiatan kami pada hari itu dimulai dari membaca materi nasionalisme secara e-
learning sehari sebelumnya,kemudian melakukan refleksi terhadap pengalaman elearning,
mendengar dan berdiskusi ,kemudian disajikan film pendek, dan membahas kasus,
menyaksikan tokoh panutan untuk membentuk dan menginternalisasi nilai-nilai dasar
nasionalisme.
f. Media
1) Bahan bacaan;
2) Bahan tayang;
3) Bahan tokoh panutan;
4) Bahan permainan;
5) Film pendek;
6) Kasus;
7) Data
g. Waktu
11 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
4) Kamis, 16 Mei 2019
ETIKA PUBLIK
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada peserta
Diklat melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode
etik, penerapan kode etik PNS, beserta analisis dampaknya. Mata Diklat disajikan
melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning), dengan
penekanan pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui kombinasi metode
ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, dan
demonstrasi.
b. Hasil Belajar
e. Pengalaman Belajar
Kegiatan mulai dari membaca materi etika publik secara e-learning sehari
sebelumnya, Kemudian kami membahas materi yang kami pelajari dari elarning
kemaren, setelah itu widyaiswara menjelaskan kepada kami secara ceramah dengan
menggunakan slide powerpoint, dan kemudian kami membagi menjadi beberapa
kelompok untuk membahas kasus yang diberikan oleh widyaiswara dengan tujuan untuk
membentuk dan menginternalisasi nilai-nilai dasar etika publik.
12 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
f. Media
2) Bahan tayang;
3) Bahan permainan;
4) Kasus;
5) Data; dan
6) Grafik.
g. Waktu
Mata Diklat ini memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu
pada peserta Diklat, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, beserta analisis
dampaknya. Mata Diklat disajikan melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung
(experiential learning), dengan penekanan pada proses internalisasi nilai dasar tersebut,
melalui kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton
film pendek.
b. Hasil Belajar
13 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
d. Materi Pokok
g. Waktu
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta
Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi,
membangun sistem integritas, proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta
analisis dampaknya. Mata Diklat disajikan berbasis pengalaman langsung (experiential
learning), dengan penekanan pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui
kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film
pendek, dan demonstrasi.
b. Hasil Belajar
14 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
membentuk sikap dan perilaku yang amanah, jujur, dan mampu mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya.
c. Indikator Hasil Belajar
e. Pengalaman Belajar
2) Bahan tayang;
3) Bahan permainan;
15 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
4) Film pendek;
5) Kasus;
6) Data
g. Waktu
16 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
1) Kapasitas SDM dan Institusi
2) Nilai dan budaya organisasi.
3) Kepemimpinan
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik :
1) Pelayanan yang bersifat administrative
2) Pelayanan jasa.
3) Pelayanan barang
4) Pelayanan regulative
Berdasarkan UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, telah ditetapkan asas asas umum penyelenggaraan Negara,
yang harus menjadi acuan dalam penyelenggaraan Negara dan pemerintahan Negara oleh
Aparatur Negara .
1) Asas kepastian hukum
2) Asas kepentingan umum
3) Asas akuntabilitas
4) Asas proporsionalitas
5) Asas profesionalitas
6) Asas keterbukaan
7) Asas efisiensi
8) Asas efektifitas.
2) Selasa, 21 Mei 2019
Fasilitator/Narasumber : Mariman Darto, M.Si.
MTSL
Kunci dalam professional adalah :
a. Sikap positif terhadap pekerjaan
b. Kemahiran dalam bidang studi
c. Berfikir kritis dan menyelesaikan masalah.
d. Kemahiran dalam bidang studi.
e. Comunikasi skill
f. Interpersonal skill
g. Percaya diri.
bu Darmi ( Pelayanan Publik)
Pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan kepada msasyarakat baik berupa
barang, jasa, dan administrasi guna mencapai kepuasan pelanggan.
Unsur pelayanan publik adalah :
a. Penyelenggara = BUMN dan Swasta
b. Penerima = orang atau masyarakat
17 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
c. Kepuasan = kepuasan yang diterima
Pelayanan administrasi adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen.
Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan barang.
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan jasa.
Pelayanan regulative adalah pelayanan melalui penegak hokum dan peraturan perundang
undangan.
Patologi birokrasi ( ketimpangan birokrasi) :
a. Penggelembungan organisasi.
b. Duplikasi tugas dan fungsi.
c. Red tape /birokrasi yang procedural.
d. Konflik kewenangan.
e. KKN
f. Tidak mau melakukan perubahan.
3) Rabu, 22 Mei 2019
Kegiatan hari ini kami melaksanakan evaluasi akademik yang didalamnya memuat
semua materi yang diajarkan pada minggu-minggu sebelumnya yaitu, nilai ANEKA, kemudian
kedudukan PNS di NKRI, soal yang diberikan sebanyak 81 soal yang terdiri dari 80 soal pilihan
ganda dan 1 soal essay. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi tentang penyelenggaraan
pelatihan yang telah dilaksanakan puslatbang Kdod Samarinda, kami di berikan kesempatan
untuk memberikan komentar dan masukan mengenai pelayanan yang diberikan puslatbang
kdod selama kami belajar disana.
4) Kamis, 23 Mei 2019
Fasilitator/Narasumber : Coach (Veronika Hanna)
Kami diberikan pengarahan mengenai isu yang kami ambil di instansi tempat kami
bekerja, Disini kami diarahkan untuk mengaitkan isu yang kami pilih dengan visi dan misi
organisasi kami bekerja, kemudian merancang kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi isu
yang kami pilih tadi dengan menginternalisasikan nilai-nilai aneka. Widya iswara memberikan
bimbingan dan menyuruh kami untuk mengerjakan rancangan aktualisasi masing-masing di
kelas
5) Jumat, 24 Mei 2019
Kegiatan hari ini kami mempresentasikan rancangan aktualisasi yang kami buat didepan
mentor(kepala sekolah), coach(pembimbing kami) dan seorang penguji. Kami dibagi menjadi
4 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 10 orang, tiap 10 orang mendapat penguji yang
berbeda, saya melaksanakan presentasi di kelas B dengan durasi waktu sekitar 15 menit
kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dan saran yang diberikan penguji dan coach, setelah
itu ditutup dengan saran untuk memberbaiki rancangan aktualisasi yang saya buat.
18 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
6) Sabtu, 25 Mei 2019
Fasilitator/Narasumber : Abdi Rahman
Pada pukul 07.15 semua peserta melakukan fingerprint dan melakukan kegiatan
pembelakalan habituasi yang diberikan oleh bapak M Abdi Rahman,. Pada pukul 12.15 semua
peserta meninggalkan PUSLATBANG KDOD LAN.
Ringkasan Materi
Bapak Abdi Rahman ( Habituasi)
Habituasi adalah sesuatu supaya menjadi terbiasa atau terlatih melakukan sesuatu yang
bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Tujuan Habituasi :
a. Menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan peserta
melakukan proses pembiasaan untuk berperilaku sesuai kriteria tertentu.
b. Pembentukan karakter sebagai karakter diri melalui proses internalisasi pembiasaan diri
melalui intervensi yang akan dilakukan pada pelaksanaan tugas jabatan di tempat kerja.
Indikator keberhasilan habituasi :
a. Kondisi yang terjadi di dalam lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan.
b. Menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit /organisasi stakeholder atau
sekurang kurangnya oleh individu peserta.
Tahapan Aktualisasi:
a. Konsepsi pembelajaran aktualisasi
b. Evaluasi akademik.
c. Penjelasan aktualisasi.
d. Bimbingan menyusun rancangan aktualisasi.
e. Seminar rancangan aktualisasi.
f. Off campus
g. Melaksanakan aktualisasi.
h. Bimbingan persiapan seminar.
19 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9
KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk membentuk sosok PNS yang profesional. Latsar
ini sebagaisalah satu jenis pelatihan yang strategis dalam rangka membentuk nilai nilai dasar
PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi PNS profesional. Melalui pembaharuan
latsar CPNS terintegrasi bela negara ini yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara,
Jalan H.M. Ardans (Ring Road III) No. 36 Samarinda, Kalimantan Timur. Pada tanggal 6 Mei
– 10 Juli 2019 untuk angkatan I yang diikuti oleh 40 orang dari formasi guru kelas ahli pertama.
Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan sesuai dengan Undang-undang No.5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 (Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negari Sipil) serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 mengenai
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan sesuai dengan
Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan LAN Nomor 12
Tahun 2018 (Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negari Sipil) serta Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 11 Tahun 2017 mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan pemaparan pada kegiatan yang dilaksanakan adalah pelajaran mengenai
nilai – nilai dasar ASN dapat memberikan kontribusi ditempat kerja memberikan manfaat bagi
penulis maupun instansi tempat kerja agar dapat meningkatkan kualitas PNS dalam melayani
masyarakat dan terlaksananya kegiatan yang berprinsip efektif, efisien dan mengandung nilai
inovasi demi mewujudkan pelayanan publik yang maksimal selain itu juga kegiatan yang kami
laksanakan juga bermanfaat sebagai bekal kami pada saat melaksanakan tugas sebagai PNS
kota Balikpapan dengan mengemban harapan dari PNS pendahulu kami, sebagai penerus,
sebagai calon pemimpin yang nantinya menggantikan teman-teman PNS senior diatas kami,
dengan harapan bisa membuat kota Balikpapan menjadi lebih baik dan terwujudnya visi dan
misi kota Balikpapan.
20 | L A T S A R C P N S A N G K A T A N 1 2 0 1 9