Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk bertransformasi untuk mengikuti
perkembangan zaman yang semakin canggih melalui manajemen ASN yang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Manajemen ASN sendiri lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Selain itu diperlukan agar seluruh ASN
dan masyarakat dapat menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia khususnya ASN adalah hal yang wajib untuk dilakukan.
Peningkatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara salah-satunya yaitu cara yang dilakukan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (MenPANRB) telah menciptakan aturan dan hal-hal yang harus ditaati oleh ASN yaitu
SMART ASN dan Manajemen ASN.
A. Profil Lokus Objek Observasi Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung dibawahnya terdapat 5 badan yaitu badan peradilan dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Pimpinan
Mahkamah Agung terdiri dari seorang ketua, 2 (dua) wakil ketua, dan beberapa orang ketua
muda. Wakil Ketua Mahkamah Agung terdiri atas wakil ketua bidang yudisial dan wakil ketua
bidang nonyudisial. Wakil ketua bidang yudisial yang membawahi ketua muda perdata, ketua
muda pidana, ketua muda agama, dan ketua muda tata usaha negara sedangkan wakil ketua
bidang nonyudisial membawahi ketua muda pembinaan dan ketua muda pengawasan.
B. Visi dan Misi Mahkamah Agung (MA)
V I S I: "Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung"
MISI
1. Menjaga kemandirian badan peradilan;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
II. HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN PADA
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA (MA RI)
Hasil dari melakukan observasi tentang implementasi manajemen ASN dan SMART ASN pada
Lembaga Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) melalui internet didapatkan hasil sebagai
berikut:
A. Manajemen ASN pada Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI)
Kewajiban ASN Mahkamah Agung RI
1. Setia dan taat kepada pancasila, UUD 1945, NKRI dan Pemerintahan
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakankebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan
6. Menunjukkan intrgritas dan keteladanan sikap, perilaku dan tindakan
7. Bersedia ditempatkan iseluruh wilayah NKRI
8. Melaksanakan visi misi dan nilai-nilai LAN RI dalam mewujudkan World Class Goverment
Tugas dan Fungsi ASN Mahkamah Agung RI
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Lembaga Administrasi Negara,
tugas dari ASN di LAN RI adalah sebagai berikut:
a. Tugas :
1) Meneliti, mengkaji dan melakukan inovasi manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan
kebijakan;
2) Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN berbasis
kompetensi;
3) Merencanakan dan mengawai kebutuhan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN secara
nasional;
4) Menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan
teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di
bidangnya dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait;
5) Memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan;
6) Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan publik; dan
7) Membina JF di bidang pendidikan dan pelatihan.
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya LAN, menyelenggarakan fungsi :
1) Pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;
2) Pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN, baik
secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya;
4) Pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN; dan
5) Melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri
maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
Hak ASN Mahkamah Agung RI
1. Gaji
2. Tunjangan
3. Perlindungan
4. Pengembangan kompetensi (Pelatihan Dasar CPNS, Sekolah Kader, Pelatihan
Kepemimpinan dan Managerial ASN, dll)
5. Jaminan pensiun dan hari tua
6. Cuti
B. SMART ASN PADA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA (MA RI)
Dalam Rangka mewujudkan harapan Smart ASN 2024, Diperlukan suatu strategi
Pengembangan Kompetensi yang adaptif terhadap Perubahan yang sangat cepat. Sesuai amanat
di dalam UU Nomor 5 Tahun 2014. Setiap ASN berhak untuk mendapatkan pengembangan
Kompetensi minimal 20 Jam Pelajaran/tahun. Di Mahkamah Agung sendiri dalam rangka
mewujudkan peradilan modern berbasis IT, Pada tahun 2018 Mahkamah Agung telah
meluncurkan Aplikasi e-Court yang kemudian pada tahun 2019 disempurnakan dengan e-
Litigation dan upaya hukum banding secara elektronik. Dalam kelanjutan modernisasi
administrasi peradilan, pada tahun 2022 Mahkamah Agung melakukan percepatan elektronisasi
administrasi perkara pidana, dengan menciptakan inovasi pelayanan perkara pidana secara
elektronik yaitu Aplikasi e-Berpadu atau elektronik Berkas Pidana Terpadu.
Elektronik Berkas Pidana Terpadu (e-Berpadu) adalah Integrasi Berkas Pidana antar
Penegak Hukum. Penegak Hukum yang dimaksud adalah Kepolisian, Kejaksaan, Komisi
Pemberantas Korupsi dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Aplikasi e-Berpadu hadir untuk
mewujudkan digitalisasi Administrasi Perkara Pidana dan memangkas prosedur panjang
birokrasi sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi layanan perkara pidana yang diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan.
Pada aplikasi e-Berpadu fitur yang dapat digunakan sebagai Pelimpahan Berkas Pidana
Elektronik, Pengajuan penetapan ijin atau persetujuan Penggeledahan, Pengajuan penetapan ijin
atau Penyitaan, Pengajuan Perpanjangan Penahanan, Penangguhan Penahanan, Permohonan
Pembantaran Penahanan, Permohonan Penetapan Diversi, Permohonan Pinjam Pakai Barang
Bukti, Permohonan Ijin Besuk Tahanan Online oleh Masyarakat tanpa harus datang ke
Pengadilan.
Mahkamah Agung Republik Indonesia juga memiliki inovasi di bidang teknologi lainnya
seperti:
1. e-BIMA
Aplikasi e-BIMA merupakan suatu sistem yang dibangun sebagai sarana bantu untuk
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan negara, keuangan perkara, dan uang
titipan pihak ketiga, sehingga dapat memudahkan para Pimpinan satuan kerja untuk
melakukan pengawasan dan monitoring secara akurat dan real time.
2. e-PRIMA
Aplikasi e-Prima merupakan kepanjangan dari Electronic Procurement Implementation
Management and Accountability. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu kinerja Unit Kerja
Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) dalam mengelola pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa.
3. e-RIS (electronic research information system – sistem informasi riset elektronik)
Aplikasi e-RIS yang diluncurkan mahkamah agung ini nantinya tidak hanya dapat
menjadi referensi dan acuan bagi hakim dalam menggali pertimbangan pada putusan-putusan
dari majelis-majelis hakim terdahulu untuk perkara korupsi, tetapi untuk seluruh perkara.

III. PEMBAHASAN KESESUAIAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN DAN


SMART ASN
Dari hasil pengamatan yang telah ada di atas dilakukanlah analisis kesesuaian implementasi yang
diterapkan pada MA RI yaitu:
A. Manajemen ASN pada Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI)
Dari hasil yang telah dijabarkan di atas didapatkan hasil bahwa Mahkamah Agung sudah
melakukan manajemen ASN yang baik dan optimal. Hal ini sesuai dengan definisi dari
manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
MA RI sudah menerapkan nilai-nilai tersebut yaitu dengan terdapatnya kewajiban dari
pegawai ASN MA RI yang memiliki tugas dan fungsi dibidangnya masing-masing dan menerima
hak sebagai pegawai ASN seperti gaji, tunjangan, perlindungan, pengembangan materi, jaminan
pensiun dan hari tua dan cuti. Sehingga fungsi Manajemen ASN untuk lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman dapat terealisasi di lingkungan MA RI.
B. SMART ASN pada Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI)
SMART ASN pada MA RI sudah berjalan dengan optimal dibuktikan dengan beberapa
inovasi yang ada di MA RI seperti adanya pelayanan berbasis teknologi berupa aplikasi-aplikasi
yaitu e-Berpadu, e-BIMA, e-PRIMA, e-RIS dll. Jadi, dapat disimpulkan bahwa MA RI sudah
menerapkan SMART ASN yaitu literasi digital yang merupakan lingkungan yang kaya akan
informasi dan lingkungan yang penerapan teknologinya cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan
definisi literasi digital menurut Buckingham yaitu literasi digital lebih dari sekedar masalah
fungsional belajar bagaimana menggunakan computer dan keyboard, atau cara melakukan
pencarian secara daring. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang
sumber informasi, kepentingan produsennya, dan cara-cara dimana ia mempresentasikan realita
di dunia dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial,
politik dan ekonomi yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan 4 kompetensi dalam kecakapan
menggunaan media digital (digital skills), budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety).

IV. KESIMPULAN
Manajemen ASN dan SMART ASN merupakan hal yang sudah ada dan berjalan dengan optimal
di Lembaga Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI). Dibuktikan dengan terdapatnya
kewajiban ASN, Tugas dan Fungsi ASN dan Hak ASN di Lingkungan MA RI. Selain itu untuk
menunjang SMART ASN yang berkualitas MA RI banyak memberikan inovasi dalam sistem
kerjanya yaitu seperti pelayanan litigasi melalui media elektronik berupa e-Berpadu, e-BIMA, e-
PRIMA, e-RIS dll. Sehingga dari semua inovasi yang terdapat pada Mahkamah Agung Republik
Indonesia (MA RI) sudah mendukung tujuan yang dicita-citakan bangsa dan negara, serta terus
berkembang dalam hal tenologi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin
modern sebagaimana Visi dan Misi Presiden Indonesia dalam hal peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM).

SUMBER
Adapun sumber data yang kami peroleh, yakni:
Sumb Buk
er ti
https://www.mahkamahagung.go.id/id
(Website Mahkamah Agung)

https://www.youtube.com/watch?v=uk_q70L6Ec
g
(Video Profil Mahkamah Agung)

Anda mungkin juga menyukai