Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

OBSERVASI VIRTUAL IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

Angkatan/Kelompok : III/4

Nama Anggota : Ni Nyoman Gede Murniasih, A.Md.Tra (32)

Ni Putu Ayu Angga Rai, A.Md.Keb (35)

Ni Putu Klara Agustini, A.Md.Keb (36)

Ni Made Suratmi, A.Md.Kep (37)

Ni Wayan Ritamiani, A.Md.Keb (38)

I. PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Kementerian Hukum dan Ham
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
(disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak
27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali mengalami
pergantian nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum
dan Perundang-undangan" (1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia" (2001-2004), "Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2004-2009),
dan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).
B. Makna LOGO
Logo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-O7.UM.O1.O1 TAHUN 2011 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-O5.UM.O1.O1
TAHUN 2011 Tentang Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menggambarkan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
memuat :
1. Makna tulisan PENGAYOMAN berarti mengayomi dan melindungi seluruh rakyat
Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
2. Makna gambar pada logo Kemenhumham yaitu 5 (lima) garis busur melambangkan
Pancasila yang merupakan falsafah negara; dan 2 (dua) garis tegak lurus sejajar
yang mempunyai makna demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan
bangsa Indonesia; serta Garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri
bermakna hak asasi manusia yang menjunjung tinggi agama dan morar.
3. Makna warna pada logo kemenhuman yaitu Warna biru tua sebagai dasar yang
mempunyai makna amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati diri
bangsa, percaya diri, ketertiban, dan inovasi teknologi; dan Warna emas bermakna
keagungan, keluhuran, dan kewibawaan.
C. Visi dan Misi
1. Visi Kementerian Hukum dan Ham
"Masyarakat memperoleh kepastian hukum".
2. Misi Kementerian Hukum dan Ham
a. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;
b. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
c. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
d. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
e. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan HAM;
f. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan
berintegritas.
II. IMPLEMENTASI SMART ASN
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam penyelenggaraan pelayanan publik sudah
tidak dapat terelakkan lagi di masa sekarang. Dukungan Teknologi Informasi diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan public, berbagai sistem solusi
yang ditawarkan Teknologi Informasi diharapkan mampu memberikan alternatif perbaikan
kegiatan operasional (pelayanan). Kemenkumham telah mengimplementasikan Smart
ASN dan sesuai dengan konsep dan teori yang telah dipelajari. Kemenkumham terus
mendorong penerapan berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik.
Transformasi digital di administrasi perkantoran dan pelayanan publik merupakan solusi
untuk pelayanan publik tersebut. Beberapa inovasi yang sudah diterapkan di
Kemenkumham yaitu:
1. Simpadu adalah layanan yang dapat mempermudah sistem pembayaran bagi para
pemohon pelayanan jasa hukum, dimana para pemohon dapat melakukan
pembayaran melalui teller bank, ATM, sms banking dan internet banking yang telah
terkoneksi dengan pelayanan jasa hukum ditjen AHU.
2. Aplikasi Kenotariatan yang dikembangkan oleh Kantor Wilayah Kemenhumham
Banten ini ditujukan untuk memperoleh data kenotariatan yang termutakhir.
3. SABH dan SABU merupakan layanan yang telah tersedia pada AHU Online dengan
fokus layanan terhadap pelayanan jasa hukum pengesahan badan perseroan,
yayasan dan perkumpulan secara online.
4. Findusia Online adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar
kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan
tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
5. Aplikasi wasiat adalah layanan online yang digunakan untuk melakukan perekaman
atau pelaporan terkait permintaan atas Surat wasiat yang dibuat secara resmi
melalui kantor notaris, biasanya dalam bentuk akta.
6. Pewarganegaraan online adalah aplikasi untuk memudahkan WNA yang ingin
beralih status menjadi WNI
7. Sistem administrasi kewarganegaraan elektronik (SAKE) adalah aplikasi untuk
memudahkan mekanisme terkait pewarganegaraan.
8. Aplikasi legalisasi elektronik adalah Aplikasi untuk layanan legalisasi yang akan
dapat mengurangi antrian dalam pengurusan legalisasi pada kantor Pelayanan
Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum
9. Parpol online adalah Layanan yang dilaksanakan meliputi: layanan pendaftaran
partai politik, layanan perubahan AD-ART partai politik, layanan perubahan
kepengurusan partai politik
10. SABH koperasi adalah aplikasi untuk mengurus pengalihan kewenangan
pengesahan, perubahan, dan pembubaran koperasi langsung melalui notaris yang
akan memprosesnya melalui layanan online AHU kemenkumham
III. IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN
Kemenhumham telah mengimplementasikan Manajemen ASN dan sesuai dengan konsep
dan teori yang telah dipelajari. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Terkait hal tersebut
untuk menghasilkan ASN yang profesional, Kementerian Hukum dan HAM telah berkinerja
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berikut penjabaran secara ringkas tugas dan fungsi
Kemenhumham.
1. Tugas :
"Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara."
2. Fungsi:
Untuk melaksanakan tugas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak
asasi manusia;
2. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
6. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

3. Sistem Merit
Di Tahun 2022 Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mendapatkan
penghargaan Penerapan Sistem Merit pada Manajemen ASN dengan predikat sangat
baik berdasarkan evaluasi Komisi ASN. Predikat ini menunjukkan keseriusan
Kemenkumham dalam pelaksanaan manajemen ASN. Predikat tersebut menjadi layak
untuk didapatkan, sebab dalam penerapan manajemen ASN, kemenhumkam
berpedoman pada nilai-nilai yaitu:
a. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi
b. Akuntabel: Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku
c. Sinergi: Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama
yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas
d. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai
e. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya
Penerapan sistem merit di Kemenkumham, adalah manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja pegawai Kemenkumham tanpa
ada diskriminasi. Melalui sistem merit, setiap pegawai terlindungi dari politisasi jabatan
sehingga orientasi manajemen ASN hanya untuk peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat. Sistem merit memberikan posisi atau jabatan kepada pegawai
yang memenuhi kualifikasi, sesuai kompetensi dan kinerjanya. Hasil akhirnya adalah
pelayanan publik yang maksimal. Artinya sistem merit memberikan manfaat bagi
pegawai dan masyarakat. Pegawai mendapat perindungan karir, dan masyarakat
mendapatkan jaminan pelayanan prima.

Kemenkumham terus meningkatkan pemenuhan aspek-aspek sistem merit, mulai


dari perencanaan kebutuhan pegawai; pengadaan; pengembangan karir; promosi dan
mutasi; manajemen kinerja; penghargaan, penggajian, dan disiplin; perlindungan dan
pelayanan; serta sistem informasi. Sebagai contoh penerapannya, Kemenkumham
telah menerapkan proses penerimaan pegawai berbasis komputer untuk menjamin
transparansi dan akuntabilitas. Kemudian Kemenkumham juga memiliki Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian yang menjadi pusat manajemen ASN
Kemenkumham berbasis internet. Evaluasi penerapan sistem merit oleh Komisi ASN
dilakukan setiap dua tahun. Sebelumnya pada tahun 2020, Kemenkumham juga
mendapatkan predikat sangat baik.

Dalam hal penerimaan pegawai Kemenkumham selalu bekerjasama dengan


Badan Kepegawaian Kantor Regional dalam seleksi Computer Assisted Test (CAT)
bagi CPNS Kemenkumham, calon Taruna Politeknik Pemasyarakatan dan Politeknik
Imigrasi, serta selalu mengikut sertakan pengawas Eksternal dari Kantor Perwakilan
Ombusman.

Berdasarkan beberapa inovasi dan sistem manajemen ASN yang telah dilakukan oleh
kemenkumham, diperoleh beberapa pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai inspirasi
yaitu:

Untuk organisasi:

1. Selalu menerapkan sistem merit dalam manajemen ASN yang dikolaborasikan


dengan Smart ASN sehingga bisa memberikan pelayanan yang prima.
2. Memberikan hak dan kewajiban ASN sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Memanfaatkan teknologi terkini sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan
meluncurkan aplikasi-aplikasi baru untuk mempermudah dan meningkatkan
pelayanan bagi masyarakat

Untuk personal:

1. Memotivasi kami untuk terus meningkatkan minat terhadap literasi digital, kompetensi,
serta terus mengasah keterampilan sehingga mampu menjadi ASN yang professional
dalam menjalankan tugas dan fungsi di bidang masing-masing.
2. Prestasi yang diperoleh membuat kami tergerak untuk melakukan inovasi, dan
mengembangkan kreatifitas secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan
pekembangan dunia digital, untuk memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat.
3. Mendorong kami sebagai ASN untuk selalu bisa adaptif dan menyesuaikan diri
terhadap perkembangan teknologi agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan
tetap mempertahankan akuntabilitas.
4. Mengingatkan kami untuk selalu bersikap terbuka dan rendah hati, sehingga mampu
menerima masukan dan saran dari masyarakat guna meningkatkan kualitas
pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai