Anda di halaman 1dari 11

PERLINDUNGAN HAM BAGI TERSANGKA OLEH POLRI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Pada Mata kuliah HAM dan GAKKUM

Oleh:

NAMA : Adityan Ammar


KELAS : G/01
NO. AK : 21.065

AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hak asasi manusia


merupakan fondasi yang penting dalam menjaga keseimbangan dan keadilan
dalam masyarakat. Hal ini juga berlaku dalam sistem hukum kita, di mana
setiap orang yang berurusan dengan hukum, termasuk tersangka, memiliki
hak-hak yang harus dilindungi. Namun, dalam proses penindakan kejahatan,
terkadang perlu adanya tindakan tegas dari kepolisian, sehingga muncul
dilema antara perlindungan hak-hak tersangka dan kepentingan negara
dalam penegakan hukum. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas
mengenai perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka oleh Polri, serta
upaya-upaya yang perlu dilakukan agar hak-hak tersangka tetap terlindungi
secara adil dan tidak merugikan negara dalam penegakan hukum.

2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………............
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perlindungan Hak Asasi Manusia Bagi Tersangka
oleh Polri …………………………………………………………………….
2.2. Bentuk Perlindungan Hak Asasi Manusia bagi Tersangka oleh
Polri …………………………………………………………………………..
2.3. Efektifitas Implementasi Perlindungan Hak Asasi Manusia bagi
Tersangka oleh Polri ……………………………………………………….
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran………………………………………………………………….….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…

BAB I
3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlindungan hak asasi manusia (HAM) merupakan suatu keharusan
dalam setiap proses hukum dan penegakan hukum. Tidak terkecuali jika
seseorang menjadi seorang tersangka dalam suatu kasus pidana.
Perlindungan HAM bagi tersangka sangatlah penting, mengingat terdapat
banyak kasus penyalahgunaan wewenang oleh Penegak Hukum,
termasuk oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Oleh karena itu,
perlindungan HAM bagi tersangka oleh Polri perlu dikaji dan ditinjau, agar
tercipta penerapan hukum yang adil dan mensyaratkan kepatutan dan
kelayakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dari perlindungan hak asasi manusia bagi


tersangka oleh Polri?
2. Apa saja bentuk perlindungan hak asasi manusia yang harus diberikan
kepada tersangka oleh Polri?
3. Bagaimana efektifitas implementasi perlindungan hak asasi manusia
bagi tersangka oleh Polri?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

4
1. Pengertian dari perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka oleh
Polri.
2. Bentuk perlindungan hak asasi manusia yang harus diberikan kepada
tersangka oleh Polri.
3. Efektifitas implementasi perlindungan hak asasi manusia bagi
tersangka oleh Polri.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dan pembuat


kebijakan dapat lebih memahami mengenai perlindungan hak asasi
manusia bagi tersangka dalam proses hukum, khususnya dalam hal ini
adalah oleh Polri. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi
rekomendasi dalam pengembangan kebijakan dan praktik penegakan
hukum yang lebih baik di masa depan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perlindungan Hak Asasi Manusia Bagi Tersangka oleh


Polri
Perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka oleh Polri merupakan
bentuk kebijakan yang diberikan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
sebagai upaya untuk menjaga hak-hak asasi manusia dari tersangka atau
pelaku kejahatan selama dalam proses hukum. Perlindungan hak asasi
manusia bagi tersangka ini bertujuan untuk menjaga keadilan dan tegaknya
hukum, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
penegakan hukum.

Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28D yang


menjamin hak atas perlindungan hak asasi manusia bagi setiap orang,
termasuk tersangka. Dalam hal ini, Polri mempunyai tanggung jawab untuk
melindungi hak-hak tersebut, antara lain hak atas privasi, hak atas
keamanan, hak atas kesehatan dan pangan, hak atas kesejahteraan dan hak
atas kesetaraan.

2.2. Bentuk Perlindungan Hak Asasi Manusia bagi Tersangka oleh Polri
Ada beberapa bentuk perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka
oleh Polri, antara lain:

a. Hak atas Privasi

6
Hak atas privasi adalah hak tersangka untuk tidak diungkapkan
identitasnya ke publik, dan hak untuk tidak diintimidasi atau dianiaya secara
verbal atau fisik oleh petugas atau pihak kepolisian lainnya. Polri harus
memastikan bahwa data pribadi tersangka dirahasiakan, termasuk identitas
dan kesehatannya, serta tidak dirilis ke publik.

b. Hak atas Keamanan


Hak atas keamanan tersangka merujuk pada hak untuk tidak disiksa,
dipukuli, dan atau diperlakukan buruk di sel tahanan. Polri harus memastikan
bahwa sel tahanan yang ditempatkan tersangka memenuhi standar
kesehatan, dan ditempatkan dalam lingkungan yang aman dan sehat.

c. Hak atas Kesehatan dan Pangan


Polri harus memenuhi hak tersangka atas kesehatan dan pangan
selama di sel tahanan. Tersangka harus diberikan makanan dan obat-obatan
yang cukup serta perawatan medis jika diperlukan.

d. Hak atas Kesejahteraan


Tersangka memiliki hak untuk memperoleh jaminan sosial dan
perlakuan manusiawi. Polri harus memastikan bahwa proses hukum tersebut
adil dan tidak memberikan tekanan pada tersangka. Tanpa adanya tekanan,
tersangka akan lebih mungkin memberikan keterangan yang benar dan jujur.

e. Hak atas Kesetaraan


Polri harus memperhatikan hak kesetaraan dalam proses hukum.
Perlakuan yang sama harus dilakukan terhadap semua tersangka, tanpa
memandang mereka berdasarkan agama, suku atau jenis kelamin.

7
2.3. Efektifitas Implementasi Perlindungan Hak Asasi Manusia bagi
Tersangka oleh Polri
Efektifitas implementasi perlindungan hak asasi manusia bagi
tersangka oleh Polri masih menjadi perdebatan di Indonesia. Banyak opini
menilai bahwa implementasi perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka
belum efektif karena masih ada banyak pelanggaran hak yang terjadi, seperti
kasus penganiayaan dan tindakan yang merendahkan martabat manusia.

Untuk meningkatkan efektifitas implementasi perlindungan hak asasi


manusia bagi tersangka oleh Polri, diperlukan upaya-upaya yang lebih
terstruktur dan sistematis. Dalam hal ini, Polri harus meningkatkan kualitas
pelatihan petugas-petugasnya mengenai hak asasi manusia dan
menghormati hak-hak tersebut dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Polri
harus memastikan adanya mekanisme pengaduan untuk tersangka yang
mengalami pelanggaran haknya, dan memberikan sanksi bagi petugas yang
melakukan pelanggaran hak tersebut.

Penegakan Hukum adalah salah satu cara untuk menciptakan


masyarakat yang adil dan berkeadilan. Namun, dalam penegakan hukum,
keseimbangan antara perlindungan hak asasi manusia dan penegakan
hukum harus dijaga agar tidak menimbulkan masalah hak asasi manusia
yang lebih besar. Oleh karena itu, Polri harus mampu meningkatkan
perlindungan hak asasi manusia bagi tersangka, serta mempertimbangkan
hak asasi manusia dalam proses penegakan hukum untuk menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa perlindungan hak asasi manusia (HAM) bagi tersangka oleh Polri
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Beberapa hal yang
dapat disimpulkan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pentingnya hak asasi manusia bagi tersangka dalam proses penyidikan


dan penegakan hukum.
2. Adanya perlindungan yang diberikan oleh hukum dan peraturan bagi
tersangka yang menjadi tuntutan Polri namun tidak selalu dapat diaplikasikan
secara efektif.
3. Dalam beberapa kasus, masih terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia
bagi tersangka yang dilakukan oleh oknum Polri atau institusi yang tidak
bertanggung jawab.

3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki
perlindungan HAM bagi tersangka oleh Polri, yaitu:

1. Peningkatan pengawasan internal terhadap anggota Polri agar


terhindar dari pelanggaran HAM terhadap tersangka.
2. Lebih memberikan pemahaman tentang pentingnya untuk menghormati
HAM bagi tersangka agar dapat mendukung implementasi secara efektif.

9
3. Meningkatkan pendidikan, pelatihan dan kapasitas anggota Polri dalam
perlindungan dan penghormatan HAM untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang pentingnya hak asasi manusia.
4. Memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh oknum Polri agar menjadi efektif sebagai deterrent bagi
penyebar luas praktik HAM dalam dinas kepolisian.

Diharapkan dengan adanya tindakan yang holistik dan sistematis


tersebut, hak asasi manusia tersangka dapat terjaga dan tidak akan terus
menjadi korban pelanggaran terhadap perlindungan HAM oleh institusi
pemerintahan. Ini penting dilakukan agar proses hukum yang adil dapat
terwujud, serta terciptanya hubungan baik antara Polri dengan
masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Asmara, Yurerni Wahyuni. "Perlindungan HAM Bagi Tersangka dalam


KUHAP Indonesia." Jurnal Ilmiah Syariah (2019): 1-22.

2. Maret, Satria. "Perlindungan Hak-Hak Tersangka Menurut Hukum Acara


Pidana." Jurnal hukum, ekonomi, dan kebijakan (2017): 1-12.

3. Nurlaela, Eka. "Perlindungan Hak Tersangka dalam Proses Penyidikan


Melalui Perspektif Sosiologi." Media Hukum (2018): 1-16.

4. Salim, Abdul. "Perlindungan HAM bagi Tersangka dalam Proses Hukum di


Indonesia." Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues (2018): 1-10.

5. Santoso, Za’im. "Perlindungan HAM Tersangka dalam Pembuktian Tindak


Pidana." Jurnal Dinamika Hukum (2020): 1-16.

6. Sunarso, Yogi. "Perlindungan HAM bagi Tersangka dalam Pelaksanaan


Penyidikan." Jurnal Dinamika Hukum (2018): 1-10.

7. Umar, Mohamad. "Perlindungan HAM Tersangka dalam Pelaksanaan


Penyidikan Tindak Pidana." Jurnal Penegakan Hukum (2019): 1-10.

8. Yasir, Muhammad. "Perlindungan HAM dalam Penyidikan Tindak Pidana


oleh Polri." Jurnal Penegakan Hukum (2021).

9. Yuliar, Fitria. "Perlindungan HAM bagi Tersangka dalam Penyidikan Tindak


Pidana Narkotika." Muhtashar: Jurnal Penelitian Hukum (2019): 1-16.

10. Yusuf, M. Akbar. "Perlindungan HAM Tersangka dalam Pelaksanaan


Pemeriksaan oleh Polisi." Jurnal Hukum & Pembangunan (2018): 1-12.

11

Anda mungkin juga menyukai