Anda di halaman 1dari 17

PELAKSANAAN KEWENANGAN KEPOLISIAN RI

Dosen Pengampu: Rahmatullah Jafar

Kelompok 6

Dea Pramudita H081231056

Dewi Arnung E011231087

Vandy Runde Pasedan E071231069

Andi Nur Afiah Inayah B011231427

Dicki Aria Pratama (H011231068)

Universitas Hasanuddin

2023

1
KATA PENGANTAR

Indonesia, sebagai negara yang besar dan kompleks, membutuhkan suatu


sistem penegakan hukum yang kuat dan efektif untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat. Dalam konteks ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
memegang peran yang sangat penting. Makalah ini bertujuan untuk mendalami
dan menganalisis pelaksanaan wewenang Kepolisian Republik Indonesia dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan negara
dan melindungi hak asasi manusia.

Kelompok kami terdiri dari beragam latar belakang dan sudut pandang yang
berbeda, yang akan membantu memberikan pemahaman yang komprehensif
tentang isu-isu yang berkaitan dengan Polri dan wewenangnya. Melalui analisis
mendalam, kami akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci
mengenai peran Polri dalam menjaga keamanan, hubungannya dengan
masyarakat, serta tantangan yang dihadapi dalam menghadapi perkembangan
sosial, teknologi, dan ekonomi yang cepat.

Makalah ini adalah hasil kolaborasi dan kerja keras kelompok kami, dan kami
berharap bahwa informasi yang kami sajikan akan memberikan pemahaman
yang lebih dalam tentang peran dan pelaksanaan wewenang Kepolisian Republik
Indonesia. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen kami yang
telah memberi kami kesempatan untuk mengeksplorasi isu-isu yang relevan dan
signifikan ini.

Makassar, 30 Oktober 2023

Penyusun,

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................3

BAB I ..............................................................................................................................4

PENDAHULUAN ............................................................................................................4

A. Latar Belakang .........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................5

C. Tujuan .......................................................................................................................5

BAB II .............................................................................................................................7

PEMBAHASAN ..............................................................................................................7

A. Pelaksanaan Wewenang Kepolisian di Indonesia .................................................7

B. Fungsi Utama Kepolisian ........................................................................................8

C. Tantangan Dalam Wewenang Kepolisian ............................................................10

D. Kepolisian dan Masyarakat ...................................................................................13

BAB III ..........................................................................................................................16

SIMPULAN ..................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan salah satu lembaga


penegak hukum yang memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat di Indonesia. Sebagai lembaga negara, Polri memiliki
wewenang yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Pelaksanaan
wewenang kepolisian di Indonesia merupakan bagian integral dalam
pembangunan dan pemeliharaan sistem keamanan serta penegakan hukum yang
efektif.

Sejak reformasi, Polri telah mengalami berbagai perubahan dalam upaya


meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitasnya. Dalam konteks otonomi
daerah dan globalisasi, tuntutan akan peningkatan kualitas dan kapasitas Polri
semakin mendesak. Peran Polri dalam menghadapi berbagai ancaman
keamanan yang semakin kompleks, termasuk terorisme, kejahatan lintas negara,
dan berbagai bentuk kejahatan transnasional, semakin menuntut Polri untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan yang canggih dalam melaksanakan
tugasnya.

Namun, di sisi lain, pelaksanaan wewenang kepolisian di Indonesia juga


diwarnai oleh berbagai tantangan, antara lain masalah keterbatasan sumber daya,
korupsi, pelanggaran HAM, serta permasalahan kelembagaan. Berbagai kasus
pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan aparat kepolisian menimbulkan
keraguan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat terhadap profesionalisme
dan independensi Polri. Selain itu, polarisasi politik dan tuntutan penanganan
konflik sosial yang kompleks juga memperumit tugas kepolisian dalam menjaga
stabilitas dan kedamaian di masyarakat.

Dalam konteks dinamika sosial, kebutuhan akan kehadiran kepolisian yang


responsif terhadap kebutuhan masyarakat, transparan, dan akuntabel semakin
mendesak. Dengan menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Polri perlu terus

4
melakukan reformasi internal yang mendasar untuk memastikan kepatuhan
terhadap hukum, penegakan hak asasi manusia, dan pemenuhan keadilan bagi
masyarakat.

Makalah ini akan membahas secara komprehensif mengenai pelaksanaan


wewenang kepolisian di Indonesia, meliputi aspek hukum, kebijakan, dan
implementasi dalam praktek. Makalah ini juga akan menyoroti peran Polri dalam
mendorong penguatan demokrasi, penegakan hukum yang adil, serta
perlindungan hak asasi manusia guna mewujudkan keamanan dan ketertiban
masyarakat yang berkeadilan. Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai pentingnya peran Polri dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus mendorong terciptanya
keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Rumusuan Masalah

Dalam konteks ini, rumusan masalah yang ingin dikaji adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan wewenang kepolisian di Indonesia?

2. Apa saja fungsi utama kepolisian?

3. Apa saja tugas dan tanggung jawab kepolisian?

4. Apa saja tantangan dalam wewenang kepolisian?

5. Bagaimana peran wewenang kepolisian dalam menjaga keamanan dan


ketertiban masyarakat di Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami pelaksanaan wewenang kepolisian RI di Indonesia.

5
2. Mengetahui kewenangan yang dimiliki oleh polisi dalam menjalankan
tugasnya.

3. Mengetahui kendala atau tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan


wewenang kepolisian.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Wewenang Kepolisian

Pelaksanaan wewenang Kepolisian di Indonesia mengacu pada


sistem penegakan hukum dan keamanan negara yang diatur oleh hukum,
terutama UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri). Berikut adalah beberapa aspek utama pelaksanaan
wewenang Kepolisian di Indonesia:

1. Pencegahan dan Penegakan Hukum:

a) Kepolisian Indonesia bertanggung jawab untuk mencegah tindak


kejahatan, termasuk tindak kriminal, tindak pidana korupsi, narkotika,
dan terorisme.

b) Mereka juga bertugas untuk menyelidiki tindak kejahatan, menangkap


pelaku, dan mengumpulkan bukti untuk proses peradilan.

2. Penyelidikan dan Penyidikan:

a) Polisi memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan


penyidikan terhadap tindak pidana.

b) Mereka dapat meminta keterangan saksi, melakukan penggeledahan,


dan mengamankan bukti-bukti.

3. Pelayanan Masyarakat:

Polisi juga bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada


masyarakat, seperti menerima laporan kejahatan, memberikan bantuan
saat kecelakaan, dan mengatur lalu lintas.

4. Keamanan:

a) Kepolisian Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga

7
keamanan negara dan ketertiban masyarakat.

b) Mereka dapat melakukan patroli, mengatur lalu lintas, dan menjaga


keamanan selama acara-acara penting, seperti pemilihan umum.

5. Kepatuhan Hukum:

a) Kepolisian diwajibkan untuk bertindak sesuai dengan hukum dan


aturan yang berlaku.

b) Mereka harus menjunjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip-


prinsip negara hukum.

6. Penegakan Disiplin:

Polri juga memiliki wewenang untuk menegakkan disiplin internal di


tubuh kepolisian dan mengatasi pelanggaran etika dan kode etik.

7. Kerja Sama:

Polri dapat bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya,


seperti Kejaksaan dan Mahkamah Agung, dalam menegakkan hukum dan
melakukan penyidikan.

Selain UU No. 2 Tahun 2002, ada juga regulasi dan peraturan lain
yang mengatur pelaksanaan wewenang Kepolisian di Indonesia. Peran
Polri sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta dalam menegakkan hukum dan menyediakan
pelayanan kepada masyarakat.

B. Fungsi Utama Kepolisian

Selain fungsi utama menjaga keamanan dan ketertiban serta


menegakkan hukum, kepolisian juga memiliki sejumlah fungsi tambahan,
termasuk:

8
1. Fungsi Preventif (Pencegahan)

Kepolisian bekerja untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan


masalah keamanan lainnya. Ini termasuk patroli rutin, kegiatan sosialisasi,
dan kampanye pencegahan.

2. Fungsi Investigatif

Polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak kejahatan.


Mereka mengumpulkan bukti, menganalisis data, dan mencari pelaku
kejahatan untuk menuntut mereka secara hukum.

3. Fungsi Represif

Kepolisian bertindak secara represif dengan menangkap pelaku


kejahatan dan mengambil tindakan hukum terhadap mereka sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.

4. Fungsi Pelayanan kepada Masyarakat

Kepolisian memberikan layanan kepada masyarakat dengan


menerima laporan kejahatan, memberikan bantuan dalam situasi darurat,
serta memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang
keamanan.

5. Fungsi Penegakan Disiplin

Polisi memiliki mekanisme penegakan disiplin internal untuk


memastikan integritas dan profesionalisme anggotanya.

6. Fungsi Pertolongan Pertama

Polisi sering kali menjadi tim pertama yang merespons situasi


darurat seperti kecelakaan, bencana alam, atau kejadian penting lainnya.

7. Fungsi Sosial

Polisi dapat terlibat dalam kegiatan sosial, seperti program-program

9
komunitas dan kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

8. Fungsi Hubungan Masyarakat

Kepolisian menjalin hubungan dengan masyarakat dan berkolaborasi


dengan komunitas, organisasi, dan lembaga lain untuk meningkatkan
keamanan dan ketertiban.

9. Fungsi Intelijen

Kepolisian dapat memiliki unit intelijen yang mengumpulkan dan


menganalisis informasi intelijen untuk mengidentifikasi ancaman
keamanan dan potensi tindakan kriminal.

10. Fungsi Perlindungan Saksi

Dalam beberapa kasus, polisi bertugas melindungi saksi-saksi


penting dalam kasus-kasus kriminal.

11. Fungsi Penegakan Lalu Lintas

Polisi mengatur lalu lintas, menegakkan aturan lalu lintas, dan


memberikan bantuan saat terjadi kecelakaan.

Fungsi-fungsi ini dapat bervariasi dari satu kepolisian ke negara atau


daerah lainnya, tergantung pada kebutuhan masyarakat, hukum yang
berlaku, dan prioritas kebijakan pemerintah. Kepolisian biasanya berusaha
mencapai keseimbangan antara fungsi-fungsi ini untuk memastikan
keamanan dan pelayanan yang efektif kepada masyarakat.

C. Tantangan dalam Wewenang Kepolisian

Wewenang kepolisian sering kali dihadapkan pada sejumlah tantangan


yang melibatkan aspek hukum, etika, dan tuntutan masyarakat. Beberapa

10
tantangan utama dalam wewenang kepolisian meliputi:

1. Penyalahgunaan Wewenang

Ada risiko bahwa anggota kepolisian dapat menyalahgunakan


wewenang mereka, baik untuk tujuan pribadi atau dalam pelaksanaan
tugas-tugas mereka. Ini mencakup tindakan penyalahgunaan kekuasaan,
penahanan yang tidak sah, atau perlakuan yang diskriminatif terhadap
individu atau kelompok tertentu.

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Keputusan atau tindakan yang diambil oleh polisi harus mematuhi


prinsip hak asasi manusia. Pelanggaran hak asasi manusia, seperti
penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, atau penangkapan sewenang-
wenang, adalah masalah serius yang dapat merusak citra dan legitimasi
kepolisian.

3. Korupsi

Korupsi di dalam tubuh kepolisian dapat menghancurkan


kepercayaan masyarakat dan melemahkan kemampuan kepolisian untuk
menjalankan tugasnya dengan baik. Praktik-praktik korupsi seperti suap,
pemerasan, dan penyelundupan narkotika harus diberantas.

4. Ketidaksetaraan Rasial dan Etnis

Diskriminasi rasial atau etnis dalam penanganan kasus oleh


kepolisian menjadi isu yang sensitif di banyak negara. Tantangan ini
melibatkan peningkatan kesadaran dan pelatihan polisi dalam hal
diversitas dan keadilan.

5. Teknologi dan Privasi

Kemajuan teknologi memberikan kepolisian akses ke alat-alat

11
canggih untuk pengawasan dan penyelidikan. Namun, ini juga
menimbulkan pertanyaan tentang privasi individu dan penggunaan data
pribadi.

6. Protes dan Demonstrasi

Penanganan protes dan demonstrasi masyarakat memerlukan


keseimbangan antara hak berbicara dan berkumpul dengan penegakan
hukum. Kepolisian sering diuji dalam situasi ini dan harus berusaha untuk
menghindari kekerasan yang tidak perlu.

7. Keamanan Cyber dan Terorisme

Ancaman terorisme dan kejahatan cyber semakin kompleks. Polisi


harus memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan ini sambil
menjaga keseimbangan dengan hak individu.

8. Krisis Kesehatan Masyarakat

Seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19, polisi harus


berurusan dengan tugas tambahan dalam mengawasi pembatasan dan
memastikan pematuhan masyarakat terhadap langkah-langkah kesehatan
masyarakat.

9. Krisis Kemanusiaan dan Bencana Alam

Dalam situasi bencana atau krisis kemanusiaan, polisi sering harus


memberikan bantuan dan pemulihan.

10. Kekurangan Sumber Daya

Tergantung pada negara, kepolisian sering menghadapi keterbatasan


sumber daya, termasuk personel, peralatan, dan anggaran.

Menghadapi tantangan-tantangan ini memerlukan kerjasama antara


pihak berwenang, masyarakat, dan lembaga penegak hukum untuk
memperbaiki kebijakan, pelatihan, dan pemantauan kepolisian serta

12
mempromosikan transparansi dan akuntabilitas.

D. Kepolisian dan Masyarakat

Hubungan antara kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam


menjaga keamanan dan ketertiban, serta mempromosikan kepercayaan
dan kerjasama. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam hubungan
antara kepolisian dan masyarakat:

1. Kepolisian sebagai Pelayan Masyarakat

Kepolisian harus melihat diri mereka sebagai pelayan masyarakat.


Mereka harus siap untuk memberikan pelayanan, mendengarkan keluhan,
dan memberikan bantuan dalam situasi darurat.

2. Keterbukaan dan Transparansi

Transparansi dalam tindakan dan keputusan kepolisian membantu


membangun kepercayaan masyarakat. Informasi yang jelas tentang
tindakan polisi, aturan, dan prosedur yang ada sangat penting.

3. Kampanye Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Polisi bisa berperan dalam kampanye pendidikan dan kesadaran


masyarakat. Mereka dapat memberikan informasi tentang keamanan,
prinsip-prinsip hukum, dan cara melindungi diri sendiri.

4. Partisipasi Komunitas

Kepolisian dapat bekerja sama dengan komunitas untuk merancang


solusi dan program pencegahan kejahatan. Masyarakat dapat
memberikan masukan tentang kebutuhan khusus dan kekhawatiran
mereka.

5. Patroli Berbasis Komunitas

13
Polisi dapat melakukan patroli berbasis komunitas, yang berarti lebih
banyak interaksi dengan masyarakat di lingkungan tertentu. Ini membantu
membangun hubungan yang lebih dekat dan memungkinkan polisi untuk
lebih memahami kebutuhan dan kekhawatiran warga.

6. Penanganan Kasus yang Adil

Kepolisian harus memastikan bahwa penanganan kasus adalah adil


dan tanpa diskriminasi rasial, etnis, atau sosial. Masyarakat harus merasa
bahwa mereka dapat mendekati polisi tanpa takut diskriminasi.

7. Pengaduan dan Mekanisme Pengawasan

Masyarakat harus memiliki akses ke mekanisme pengaduan jika


mereka merasa diperlakukan secara tidak adil oleh polisi. Pengawasan
independen terhadap tindakan kepolisian juga merupakan aspek penting
dalam memastikan akuntabilitas.

8. Pelatihan Kepolisian dalam Hubungan dengan Masyarakat

Polisi perlu menerima pelatihan tentang bagaimana berinteraksi dengan


masyarakat secara efektif dan dengan penuh penghargaan terhadap hak
asasi manusia.

9. Kepentingan Bersama

Kepolisian dan masyarakat memiliki kepentingan bersama dalam


menjaga keamanan dan ketertiban. Kerjasama yang baik dapat
membantu mengatasi masalah kejahatan dan gangguan keamanan.

10. Penanganan Krisis dan Demonstrasi

Polisi harus memastikan bahwa penanganan protes dan demonstrasi


dilakukan sesuai dengan hukum dan dengan penghormatan terhadap hak
berbicara dan berkumpul.

Hubungan yang sehat antara kepolisian dan masyarakat adalah kunci

14
untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil. Dengan saling
pengertian, keterbukaan, dan kerjasama, polisi dan masyarakat dapat
bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Peran Polri sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban


masyarakat, serta dalam menegakkan hukum dan menyediakan pelayanan
kepada masyarakat.

Fungsi kepolisian Republik Indonesia (RI) secara singkat adalah menjaga


keamanan, menegakkan hukum, memberikan pelayanan publik, melindungi
korban, dan berkerja sama dengan instansi lain.

Tantangan yang dihadapi oleh Kepolisian Republik Indonesia (RI) termasuk


kejahatan, korupsi, ketegangan sosial, terorisme, narkotika, kekerasan polisi,
teknologi, sumber daya terbatas, dan pelanggaran HAM.

Hubungan antara kepolisian dan masyarakat penting dalam menjaga


keamanan. Kepolisian harus memberikan pelayanan, transparansi, dan
akuntabilitas, sementara masyarakat harus berpartisipasi dan mendukung polisi.
Kerja sama dan penghargaan terhadap keberagaman sangat diperlukan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2002). Undang-Undang Republik


Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara. Jakarta: Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Suparjo, M. (2016). Implementasi Wewenang Kepolisian dalam Penegakan


Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum

Wibowo, H. (2010). Etika Profesi Kepolisian dalam Implementasi Wewenang.


Jurnal Kepolisian

17

Anda mungkin juga menyukai