DISUSUN OLEH :
Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Sistem Hukum .................................................................................. 4
2.2. Sistem Pendukung bagi Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Statistik ............... 5
2.3. Pemanfaatan Data Statistik Penegakan Hukum 2007-2008 ............................... 6
2.4. Konsep Statistika ................................................................................................ 7
2.5. Akses terhadap Data Statistik dan Keterbukaan Informasi ................................ 9
BAB III ....................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Aparat Kepolisian
harus peka terhadap kehidupan masyarakat Indonesia yang saat ini semakin
berkembang dan kompleks dalam upaya pencegahan tindak pelanggaran hukum dan
penegakan hukum itu sendiri dalam upaya mewujud keamanan dan ketertiban dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
2
khususnya perbuatan yang melanggar hukum pidana tersebut diatas membuat pihak
berwenang harus bekerja keras untuk menegakkan hukum yang dilanggar tersebut
khusunya kepolisian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti peraturan atau adat yang
secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah
Sebenarnya Hukum tidak diartikan seperti itu saja, oleh karena hukum terdiri dari
beberapa aspek dan komponen atau unsur “Apabila kita di Indonesia berbicara tentang
4
Hukum, maka fikiran kita akan langsung menuju kepada undang-undang, perundang-
undangan atau peraturan tertulis lainnya. Padahal sebenarnya, Hukum mempunyai
begitu banyak aspek dan terdiri dari jauh lebih banyak komponen atau unsur yang lain,
seperti misalnya filsafat hukum, sumber hukum, kaedah hukum, yurisprudensi, hukum
kebiasaan, penegakn hukum, pelayan hukum, profesi hukum, lembaga hukum, pranata
hukum, prosedur dan mekanisme hukum, hukum acara, pendidikan hukum, perilaku
hukum masyarakat maupun pejabat hukum, atau perilaku profesi hukum, kesadaran
hukum, dan sebagainya. Semua itulah yang membangun sistem hukum, yaitu hubungan
dan kaitan pengaruh mempengaruhi satu sama lain antara berbagai komponen atau
unsur yang disebut di atas tadi.
Pengertian hukum sebagaimana tertera di atas, tentu saja sangat berbeda dengan
pengertian undang-undang maupun peraturan perundang-undangan. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, yang dimaksud dengan Undang-undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden. Sedangkan yang dimaksud dengan Peraturan
Perundang-undangan adalah : ”peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum”. Dengan demikian undang-
undang hanyalah sebagian saja dari hukum.
5
menggunakan data tersebut untuk mengambil kebijakan atau keputusan. Publikasi data
statistik dalam bentuk laporan tahunan seperti Laporan Tahunan Mahkamah Agung
dan KPK, serta publikasi melalui website menunjukkan beberapa lembaga sudah
memiliki sistem pendukung berupa SDM yang cukup memadai dalam melakukan
kegiatan statistik di lembaga masing-masing. Hal ini juga diperkuat dengan adanya
unit-unit kerja tertentu di dalam institusi penegakan hukum yang mempunyai fungsi di
bidang pengelolaan data dan statistik. Upaya lanjutan yang perlu dilakukan setelah
pengumpulan atau penyusunan data adalah dorongan penguatan kapasitas untuk
menggunakan data tersebut agar dapat bermanfaat secara optimal bagi masing-masing
lembaga. Pada aspek ini dibutuhkan data tersaji yang sudah siap digunakan untuk
mengambil kebijakan. Unit kerja atau SDM di bidang statistik dengan didukung oleh
SDM lainnya seperti pejabat fungsional peneliti di lembaga masing-masing dapat
bekerjasama untuk mengelola data tersebut. Penyajian data lengkap dengan analisisnya
ini juga menjadi salah satu masukan narasumber sebagai perbaikan tampilan buku
statistik penegakan hukum. Narasumber tersebut mengusulkan agar data statistik yang
disajikan juga dilengkapi dengan analisis. Hal ini dapat mempermudah pembaca atau
pengguna dalam membaca data yang ditampilkan.
6
itu antara lain restrukturisasi organisasi, rekrutmen personil, penempatan pegawai,
pembenahan terkait sistem administrasi, dan perbaikan lain yang perlu dilakukan.
Untuk melahirkan kebijakan itu tentu membutuhkan suatu dasar atau landasan. Data
dan informasilah yang menjadi landasan atau dasar dalam mengambil kebijakan. Oleh
karena itu, akan menjadi permasalahan jika data dan informasi yang memadai belum
tersedia secara komprehensif. statistika deskriptif (descriptive statistics) yaitu bidang
ilmu pengetahuan statistika yang mempelajari tata cara penyusunan dan penyajian data
yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi lembaga penegak hukum dapat menggunakan
data dan informasi terutama data statistik untuk dimanfaatkan sebagai bagian proses
pengambilan kebijakan. Merujuk kepada temuan di dalam wawancara mendalam serta
buku Statistik Penegakan Hukum Tahun 2007 dan 2008 dapat diketahui kemungkinan-
kemungkinan yang dapat dimanfaatkan dari data statistik. Data-data itu antara lain
berkaitan dengan data perkara dan data sumber daya manusia. Selain itu, data-data itu
tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh lembaga lain serta masyarakat.
7
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri
khusus) suatu populasi. Data, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti
1. keterangan yang benar dan nyata; 2. keterangan atau bahan nyata yang dapat
dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Dengan demikian data
statistik adalah bahan atau keterangan yang benar dan nyata yang dinyatakan
dalam angka-angka dan kebenarannya harus dapat dipercaya atau dapat
diandalkan.
2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik
yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun
objek lainnya Populasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti 1.
seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; 2. jumlah orang atau
pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3. jumlah penghuni, baik
manusia maupun mahlukhidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; 4.
sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengabilan sample;
suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Dengan demikian populasi merupakan kumpulan seluruh
subjek/observasi dalam penelitian. A population consist of all subjects (human
or otherwise) that are being studied.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatupopulasi Sampel, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, berarti 1. sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat
suatu kelompok yang lebih besar; 2. bagian kecil yang mewakili kelompok
atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Dengan demikian sampel
merupakan bagian dari populasi.(A sample is a subgroup of population)
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
8
2.5. Akses terhadap Data Statistik dan Keterbukaan Informasi
Undang-undang No. 16 Tahun 1997 juga mengatur mengenai pemanfataan data
statistik tersebut. Pasal 6 mengatur dua hal yaitu statistik dasar dan sektoral terbuka
pemanfaatannya untuk umum kecuali ada batasan atau ketentuan lain dalam peraturan
perundang-undangan. Sedangkan untuk statistik khusus diatur bahwa setiap orang
memiliki kesempatan yangs ama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus
dengan tetap memperhatikan seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh undang-
undang. Prinsip pemanfaatan data statistik adalah terbuka. Akan tetapi penerapan
prinsip ini perlu memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan lain dan
kedudukan seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh undang-undang Dalam kaitan
dengan penyediaan atau akses pemanfaatan data ini, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur bahwa setiap orang memiliki
hak untuk memperoleh informasi publik. Informasi publik dalam undang-undang
tersebut didefiniskan sebagai informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik
lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan
dengan kepentingan publik.
Prinsip keterbukaan dalam pemanfaatan data statistik yang terdapat dalam UU No.
16 Tahun 1997 dikuatkan dengan UU No. 14 Tahun 2008 yang menjamin hak
masyarakat atas informasi dari badan publik. Akan tetapi tidak semua informasi yang
dimiliki oleh badan publik tersebut dapat diberikan kepada masyarakat atau publik.
9
Badan publik berdasarkan undang-undang diberikan hak untuk menolak untuk
memberikan informasi yang dikecualikan atau tidak dapat diberikan oleh badan publik
kepada pemohon informasi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sejumlah ahli, di antaranya Peter Mahmud Marzuki, mengambil sikap tegas bahwa
sesuai dengan karakter khas ilmu hukum, hanya ada satu jenis penelitian hukum.
Penelitian hukum dalam arti ini adalah penelitian hukum yang lazim dikenal sebagai
penelitian hukum normatif.
Sejumlah ahli lain, terutama yang mendalami sosiologi hukum maupun antropologi
hukum, misalnya Soerjono Soekanto, Satjipto Rahardjo, Soetandyo Wignjosubroto, I
Nyoman Nurdjaja, mengambil sikap menerima socio-legal research sebagai bagian
penelitian hukum. Dengan demikian menurut mereka menerima dua jenis penelitian
hukum, yaitu (1) penelitian hukum normatif, dan (2) penelitian hukum empirik atau
socio-legal research.
Masalah adalah kesenjangan antara hukum dengan pelaksanaan hukum, atau
kesenjangan antara das sollen dan das sein atau kesenjangan antara ”sesuatu yang
seharusnya” dengan ”sesuatu yang terjadi”. Hal ini tepat untuk penelitian huku empirik,
sebab pada ujungnya harus memverifikasi secara empirik, yaitu sesuatu yang terjadi.
Isu hukum tepat untuk penelitian hukum normatif, sebab isu hukum mempersoalkan
hubungan antar proposisi yang ada di dalam hukum.
3.2. Saran
untuk memperbaiki kualitas publikasi data statistik penegakan hukum seperti
statistik penegakan hukum perlu dilakukan upaya:
1. Melengkapi penyajian data statistik dengan analisis atas data yang disajikan
tersebut
2. Melengkapi jenis-jenis data yang disajikan dalam statistik penegakan hukum
3. Melengkapi cakupan data dari seluruh lembaga penegak hukum yang ada
4. Memperbaiki format tampilan buku agar lebih mudah dibaca seperti ukuran
buku, tampilan tabel, ukuran font, dan lain-lain
11
5. Diseminasi buku perlu ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan untuk
mendorong penggunaan buku dan pelaksanaan kegiatan serupa oleh masing-
masing lembaga penegak hukum
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ratri2009.blogspot.com/2011/02/statistik-hukum.html
http://scholar.unand.ac.id/24103/2/BAB%20I.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/45390-ID-laporan-studi-pemanfaatan-
dan-kebutuhan-data-statistik-penegakan-hukum-sebagai-u.pdf
http://www.abdulrachmadbudiono.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/ILMU-HUKUM-
DAN-PENELITIAN-HUKUM-makalah-nov-08.pdf
https://www.unja.ac.id/tanggapan-terhadap-sistem-hukum-di-indonesia/
https://e-journal.uajy.ac.id/469/2/1HK09819.pdf
13