DISUSUN OLEH :
Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
2.1. Statistik Ilmu Hukum ......................................................................................... 4
2.2. Statistika Hukum sebagai Ilmu........................................................................... 5
2.3. Jenis Statistika .................................................................................................... 6
2.4. Konsep Statistika ................................................................................................ 7
2.5. Kerangka Hukum Kegiatan Statistik di Indonesia ............................................. 8
BAB III ....................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
3.2. Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepolisian adalah segala hal ikhwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga
polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 1 Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2002 tentang Kepolisian). Sesuai dengan tugas dan wewenang dalam bidang
kekuasaan eksekutif, tugas kepolisian dalam undang-undang kepolisian yaitu meliputi
1
kewajiban yang semata- mata ditujukan pada pemeliharaan ketertiban umum dan
keamanan. Ketertiban dan keamanan hanya dapat diganggu oleh perbuatan orang lain
dan kewajiban yang ditujukan kepada penyelenggara kebahagiaan, kesejahteraan, dan
kepentingan penduduk negara yang tidak semata-mata ditentukan dalam undang-
undang, akan tetapi dapat dan harus dilakukan apabila kepentingan umum memintanya.
Tingginya angka kriminalitas ini dapat kita lihat dari statistik kriminal. Statistik
adalah pengamatan massal dengan menggunakan angka- angka yang merupakan salah
satu faktor pendorong perkembangan ilmu pengetahuan sosial pada abad ke-17.
Quetelet seorang ahli ilmu pasti dan sosiologi dari Belgia pertama kali menerapkan
statistik dalam pengamatannya tentang kejahatan. Dalam pengamatannya Quetelet
melihat bahwa dalam kejahatan terdapat pola-pola yang setiap tahun selalu sama.
Statistik kriminal adalah hasil pencatatan aparat penegak hukum (khususnya polisi)
berdasarkan laporan korban dan masyarakat pada umumnya. Statistik kriminal
berbentuk angka-angka yang menunjukkan jumlah kriminalitas yang tercatat, baik
pada suatu waktu dan tempat tertentu. Aparat penegak hukum yang berperan penting
disini adalah Kepolisian. Dimana polisi merupakan aparat penegak hukum pertama
yang menyelidiki tentang terjadi atau tidaknya suatu kejahatan.
2
penelitian ini ialah :
1) Untuk mengetahui Pelaksanaan Statistik Kriminal Bagi Aparat Penegak
Hukum Khususnya Kepolisian Di Polres Solok Selatan.
2) Untuk mengetahui Faktor Penghambat Bagi Kepolisian Dalam Mengelola
Statistik Kriminal Di Polres Solok Selatan.
3) Untuk mengetahui Fungsi Statistik Kriminal Bagi Aparat Kepolisian Di
Polres Solok Selatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian hukum sebagaimana tertera di atas, tentu saja sangat berbeda dengan
pengertian undang-undang maupun peraturan perundang-undangan. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, yang dimaksud dengan Undang-undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden. Sedangkan yang dimaksud dengan Peraturan
Perundang-undangan adalah : ”peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum”. Dengan demikian undang-
undang hanyalah sebagian saja dari hukum
4
pabila pengertian statistika dan pengertian hukum digabungkan menjadi satu
pengertian menjadi statistika hukum, maka yang dimaksud dengan Statistika
Hukum adalah ilmu yang berkenaan dengan data hukum yang berupa angka.
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek
tersebut? bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia (seperti berfikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan
pengetahuan?
2. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang
berupa ilmu? Bagaimana prosedurya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan
agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenarn
itu sendir? Apakah kiterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita
dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
3. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana
kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan
5
moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?
6
Berdasarkan jumlah variabel terikat (independent variable), statistika dapat
dibedakan atas statistika univariat dan statistika multivariat. Teknik analisis statistik
yang melibatkan hanya satu variabel terikat atau satu variabel tolok
ukur (criterion) termasuk ke dalam statistika univariat, sedangkan teknik analisis
statistik yang melibatkan lebih dari satu variabel terikat atau variabel tolok
ukur (criterion) termasuk dalam statistika multivariat.
7
3. Sampel
Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatupopulasi Sampel, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, berarti 1. sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat
suatu kelompok yang lebih besar; 2. bagian kecil yang mewakili kelompok
atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Dengan demikian sampel
merupakan bagian dari populasi.(A sample is a subgroup of population)
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
8
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Selain itu, Undang-undang
Statistik ini juga mencabut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus.
Pengaturan statistik dalam Undang-Undang Statistik kemudian diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Kegiatan
Statistik,
Salah satu pertimbangan dalam Undang-Undang Statistik menyebutkan bahwa
statistik memiliki kedudukan penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam pembangunan nasional. Undang-
undang ini menempatkan relasi yang sangat erat antara statistik dengan pembangunan
nasional. Undang-Undang Statistik mengatur tujuan kegiatan statistik untuk
menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka
mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal efektif dan efisien guna mendukung
pembangunan nasional.
Undang-Undang Statistik mengatur tiga jenis statistik apabila dilihat dari segi
tujuan pemanfaatannya, yaitu: statistik dasar, statistik sektoral dan statistik khusus.18
Statistik dasar dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Statistik sektoral diselenggarakan
oleh instansi pemerintah secara mandiri atau bekerjasama dengan Badan Pusat
Statistik. Sedangkan, statistik khusus dilakukan oleh masyarakat (lembaga, organisasi,
perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya).
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
statistik penegakan hukum diakui sebagai upaya untuk mendorong pengelolaan
data statistik penegakan hukum. Walaupun pengetahuan stakeholder terhadap buku
tersebut masih terbatas, bahkan beberapa stakeholder belum mengetahui keberadaan
buku tersebut. Sebagai langkah awal untuk kembali mendorong pemanfaatan data
statistik penerbitan buku ini perlu langkah-langkah lanjutan dan tidak berhenti setelah
hukum terbit. Namun, disadari bahwa langkah tersebut terkendala dengan jangka
waktu program yang pendek.
Keberadaan data yang disajikan dalam buku statistik penegakan hukum dirasakan
penting untuk mendukung kegiatan atau pekerjaan beberapa stakeholder yang terlibat
dalam penelitian ini sebagai narasumber. Penyajian buku tersebut perlu dilengkapi
dengan analisis sehingga memudahkan penggunaan buku tersebut.
Kebutuhan data statistik oleh lembaga penegak hukum telah disadari dengan
adanya unit/bagian khusus yang menangani data statistik di dalam struktur organisasi
masing-masing. Akan tetapi, pemanfaatan data tersebut masih terbatas terutama dalam
dukungan untuk pengambilan kebijakan. Keterbatasan tersebut didorong oleh
minimnya sistem pendukung bagi optimalisasi pengelolaan data statistik di masing-
masing lembaga. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperkuat sistem
pendukung bagi pelaksanaan kegiatan pengelolaan data statistik ini mulai dari
penyusunan sampai dengan pemanfaatan..
3.2. Saran
untuk memperbaiki kualitas publikasi data statistik penegakan hukum seperti
statistik penegakan hukum perlu dilakukan upaya:
1. Melengkapi penyajian data statistik dengan analisis atas data yang disajikan
tersebut
10
2. Melengkapi jenis-jenis data yang disajikan dalam buku statistik penegakan
hukum
3. Melengkapi cakupan data dari seluruh lembaga penegak hukum yang ada
4. Memperbaiki format tampilan buku agar lebih mudah dibaca seperti ukuran
buku, tampilan tabel, ukuran font, dan lain-lain
5. Diseminasi buku perlu ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan untuk
mendorong penggunaan buku dan pelaksanaan kegiatan serupa oleh masing-
masing lembaga penegak hukum
11
DAFTAR PUSTAKA
https://ratri2009.blogspot.com/2011/02/statistik-hukum.html
http://scholar.unand.ac.id/24103/2/BAB%20I.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/45390-ID-laporan-studi-pemanfaatan-
dan-kebutuhan-data-statistik-penegakan-hukum-sebagai-u.pdf
12