Disusun oleh:
Ayu Riyanti
SMA NEGERI 2 MAJALENGKA
2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Diskriminasi Hukum
Terhadap Masyarakat Kelas Bawah ”. Karya Tulis Ilmiah ini
menjelaskan kondisi dan cara mengatasi hukum tajam ke bawah tumpul
ke atas.
Saya selaku penulis Karya Tulis Ilmiah ini mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara Lomba Karya Tulis
Ilmiah ini. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada sekolah
saya SMA Negeri 2 Majalengka yang telah mempercayai saya sebagai
perwakilan sekolah pada lomba ini.
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, saya menyadari banyak
kekurangan didalam karya tulis ilmiah yang saya buat. Namun, besar
harapan saya semoga Karya Tulis Ilmiah yang disusun ini bisa
bermanfaat. Ini merupakan proses belajar, oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga
saya dapat memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
i
ABSTRAK
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................2
E. Metode Penelitian............................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................................3
A. Konsep Negara Hukum...................................................................................3
B. Konsep Keadilan..............................................................................................4
BAB 3 PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Pengertian Hukum Tajam ke bawah Tumpul ke atas......................................5
B. Faktor- Faktor Penyebab Hukum Tajam ke bawah Tumpul ke atas...............5
C. Dampak dari Hukum Tajam ke bawah Tumpul ke atas..................................6
D. Cara Mengatasi Hukum Tumpul Keatas Tajam Kebawah..............................8
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................8
A. Simpulan..........................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus-kasus seperti inilah yang menjadi bukti bahwa keadaan hukum saat
ini sudah tidak selaras dengan UUD 1945 pasal 28 D ayat 1 yang berbunyi
“Setiap orang berhak atas pengakuan jaminan perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Tapi
kenyataan di lapangan UUD tersebut masih belum diimplementasikan. Inilah
yang menjadi masalah dalam penegakan hukum di Indonesia saat ini. Melihat
hal tersebut, saya rasa diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk
mencari tahu seberapa serius masalah ini dan bagaimana solusi untuk
pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, saya memilih tema hukum
tajam ke bawah tumpul ke atas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan
2
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi hukum saat ini
yang tajam ke bawah tumpul ke atas.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data – data dari penelitian
kepustakaan dalam bentuk buku – buku, berupa Jurnal maupun Karya
Ilmiah yang berkaitan dengan penelitian, serta beberapa artikel di
internet.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulkan data yang digunakan yaitu Studi Kepustakaan.
Yaitu dengan menggunakan dan mengumpulkan bahan buku - buku,
penelusuran artikel, ataupun teori / hasil karya dari kalangan ahli
hukum.
Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tercermin dalam Pasal 1 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang secara
tegas menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Sebagai
Negara hukum maka seluruh aspek dalam bidang kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan termasuk pemerintahan harus senantiasa
berdasarkan atas hukum. Negara Hukum adalah konsep negara yang bersandar
pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas dasar hukum
yang adil dan baik. Negara Hukum adalah “the rule of law, not of man”. Yang
disebut pemerintahan pada pokoknya adalah hukum sebagai sistem, bukan
orang per orang yang hanya bertindak. Negara hukum ialah bahwa tidak ada
satu pun yang berada di atas hukum dan hukumlah yang berkuasa. Negara dan
lembaga-lembaga lain dalam bertindak apapun harus dilandasi oleh hukum
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Kekuasaan menjalankan
pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum dan bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum.
3
3. Berlakunya persamaan dalam negara hukum, Pemerintah tidak boleh
mengistimewakan orang atau kelompok orang tertentu, atau
memdiskriminasikan orang atau kelompok orang tertentu.
4. Asas demokrasi dimana setiap orang mempunyai hak dan kesempatan
yang sama untuk turut serta dalam pemerintahan atau untuk
mempengaruhi tindakan-tindakan
5. Pemerintah dan Pejabat mengemban amanah sebagai pelayan
masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan tujuan bernegara yang bersangkutan.
Buku Donald Black yang berjudul "The Behavior of Law" merupakan teori
yang menjelaskan kondisi "Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas". Kondisi
itu dapat diartikan bahwa masyarakat memandang penegakan hukum lebih
memihak kepada Si kaya dan Si penguasa dari pada kelompok masyarakat
kecil. Apabila dianalisis berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh
Donald Black dalam bukunya yang berjudul "Behavior of Law", yang mana
lebih menekankan pada perilaku hukum yang ada di masyarakat. Maka
pernyataan "Hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas", merupakan refleksi
dari perilaku penegak hukum yang senyatanya lebih memihak kepada
kalangan atau kelompok yang memiliki status sosial yang tinggi dari pada
masyarakat yang memiliki status sosial rendah.
B. Konsep Keadilan
4
Thomas Aquinas mengembangkan pemikiran pendahulunya yakni
Aristoteles. Menurut Thomas Aquinas, keutamaan dari keadilan yakni
“aliquod opus adaequantum alteri secundum aliquem aequalitatis modum”,
yakni sesuatu yang sepatutnya bagi orang lain berdasarkan kesamaan
proporsional. Thomas Aquinas menyatakan bahwa disamping kesederhanaan,
keteguhan, dan kebijaksanaan, keadilan merupakan salah satu keutaman
hidup. Keutamaan ini berhubungan dengan akal, budi, emosi, dan kehendak.
Keadilan menurut konsep Thomas Aquinas adalah kesetaraan. Menurutnya
keadilan terkait mengenai apa yang seharusnya diterima oleh seseorang
menurut suatu kesamaan proporsional.
BAB 3 PEMBAHASAN
Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas maksud dari istilah tersebut
adalah salah satu sindiran nyata bahwa hukum hanya selalu memihak orang
yang mempunyai jabatan tinggi, berduit, sedangkan orang yang tidak
mempunyai jabatan apapun diabaikan sehingga tidak ada keadilan. Miris sekali
melihat ketimpangan tersebut. Hal ini menunjukan adanya diskriminasi
perlakuan hukum antara mereka yang memiliki uang dan yang tak memiliki
uang, antara mereka yang berkuasa dan yang tak punya kekuasaan. Keadilan
bagi semua hanyalah kamuflase saja. Tidak bisa dipungkiri, karena realita
hukum terasa justru dibuat untuk menghancurkan masyarakat miskin dan
menyanjung kaum elite.
Contoh kasus yang terkesan “Tajam kebawah Tumpul Keatas yaitu kasus
Nenek Asyani dan kasus Teguh Raharjo, keduanya dijatuhi hukuman 1 tahun
penjara. Bagaimana bisa vonis hukuman kasus korupsi sebesar Rp 1,2 miliar
setara dengan vonis kasus pencurian kayu. Padahal jelas-jelas kerugian yang
ditimbulkan dari kasus korupsi tersebut jauh lebih besar dibandingkan kasus
pencurian kayu. Selain kasus tersebut masih banyak sekali kasus yang serupa
di Indonesia yang dapat dikatakan tajam kebawah tumpul keatas. Bahkan tidak
sedikit yang menyindir bahwa hukum di Indonesia tidak menggunakan azas,
“siapa yang benar dan siapa yang salah” melainkan “siapa yang bayar maka
mudah keluar”.
1) Faktor Hukumnya
5
Dalam hal ini, bisa jadi karena Undang-Undang yang digunakan dalam
penegakan hukumnya yang bermasalah. Misalnya karena adanya kata yang
rancu dan ketidaklengkapan aturan pelaksanaan. Bias-bias semacam ini
memungkinkan ada penafsiran yang berbeda antar penegak hukum.
Poin ini adalah hal-hal yang mendukung praktik penerapan hukum oleh
penegak hukum. Salah satunya adalah pengelolaan hal-hal yang sifatnya
administratif. Hal tersebut bisa menjadi faktor tidak terbukanya ruang
transparansi.
6
miskin dan tidak memiliki harapan. Akan terjadi perebutan kekuasaan,
permainan politik yang kotor dan tidak akan ada lagi penghargaan
terhadap hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Manusia hanya akan
melakukan segala sesuatunya untuk kepentingan diri sendiri, demi uang
dan kekuasaan. Hukum tidak akan lagi dipandang sebagai sesuatu yang
bisa mengatur kehidupan bermasayarakat, sebab tidak akan ada yang
peduli lagi.
3) Manusia akan hidup bebas, namun disaat yang sama juga kehilangan
kebebasannya.
Jika hukum tidak bisa lagi ditegakkan, maka tidak akan ada lagi yang
mengatur bagaimana manusia harus hidup berdampingan dengan manusia
lain. Manusia bisa berbuat apa saja, tidak akan ada yang bisa membatasi.
Namun di saat yang sama kebebasan manusia juga akan hilang berganti
dengan ketakutan dan kecemasan. Masyarakat tidak akan bisa terbebas
dari kekhawatiran. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak manusia. Tidak
ada lagi kebebasan untuk berbicara, untuk mendapatkan pendidikan, untuk
hidup dengan layak dan untuk merencanakan kehidupan. Semua yang
manusia lakukan hanya akan berfokus pada usaha untuk bertahan hidup.
Seorang pemimpin diharapkan untuk mampu bersikap tegas dan adil. Jika
ketidakadilan terus terjadi, maka masyarakat akan kecewa dan kehilangan
kepercayaan kepada pemimpin dan pemerintahnya. Masyarakat tidak akan
patuh lagi kepada pemimpinnya dan menjadi apatis terhadap segala bentuk
implementasi dari hukum dan pemerintahan. Hal ini pada akhirnya akan
membentuk suatu sistem masyarakat tanpa hukum dan pemerintahan.
Jika semua bentuk dari hukum dan aturan sudah menjadi tumpul, maka
tidak ada satupun hal yang bisa melindungi hak-hak masyarakat. Semua
akan berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
7
Mungkin hanya hukum alam yang tidak bisa dielakkan, dimana hanya
yang kuat yang akan sanggup bertahan. Manusia akan dilingkupi
kekhawatiran dan ketakutan setiap hari sebab tidak akan ada yang bisa
menghentikan jika hal buruk terjadi pada mereka.
BAB 4 PENUTUP
A. Simpulan
8
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
9
Shafa, Cessnaya. (2020). Negara Hukum Indonesia. Sumber tersedia di:
https://kumparan.com/cessnaya-shafa/negara-hukum-indonesia-
1uoh2EdB6MQ
10