Disusun oleh:
TEGAR ANUGRAH 221710052
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai
dengan harapan. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. Gembongseto Hendro
Soedagoeng, S.H., Sp.N, M.Kn. sebagai dosen pengampu mata kuliah Hukum Tata Negara yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang
ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Tegar Anugrah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. Ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ Iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 2
1.4 Metode Penulisan ................................................................................................................. 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1latar belakang
Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku manusia.Ada pula yang menyebutkan hukum
merupakan aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan
dikenai sanksi jika melanggarnya.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk memahami hukum tata negara
2. Untuk mengetahui pengertian hukum tata negara menurut para ahli
3. Untuk mengetahui Perkembangan tata urutan peraturan perundang-undangan yang pernah
ada di Indonesia?
4. Untuk memahami tujuan hukum tata negara
5. Untuk memahami fungsi hukum tata negara
6. Untuk memahami asas –asas hukum tata negara
1.4 Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur: Dilakukan dengan membaca dan menelaah berbagai sumber terkait hak-hak
minoritas di Indonesia, termasuk buku, jurnal, makalah, laporan, dan dokumen hukum
seperti UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2. Studi kasus: Dilakukan dengan menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak-hak minoritas
yang pernah terjadi di Indonesia, baik yang sudah diadili di pengadilan maupun yang masih
dalam proses hukum.
3. Analisis data: Setelah data terkumpul, dilakukan analisis untuk menyimpulkan temuan-
temuan dalam makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Itu Hukum Tata Negara
Hukum tata negara adalah bentuk hukum yang mendefinisikan hubungan antara berbagai
lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Tidak semua negara bangsa memiliki konstitusi, walaupun semua negara semacam itu
memiliki jus commune, atau hukum tanah air yang berisi sejumlah peraturan imperatif dan
konsensus. Peraturan tersebut meliputi hukum adat, konvensi, hukum statuta, hukum hakim,
atau peraturan dan norma internasional.
Hukum tata negara juga merupakan cabang hukum yang mengatur tentang norma
dan prinsip hukum yang tertulis dalam praktek kenegaraan. Hukum tata negara mengatur
hal-hal berhubungan kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-tugas
negara, perlengkapan negara, serta hubungan alat perlengkapan negara tersebut.
Selain pengertian secara umum, ada pula pengertian menurut para ahli.Salah satu
ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian hukum tata negara adalah
Van der Pot, dimana ia mengatakan bahwa hukum tata negara adalah peraturan-peraturan
yang menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenang masing-masing,
hubungannya satu dengan yang lain dan hubungan dengan individu yang lain.
Selain Van der Pot ahli lain yang mengemukakan pendapatnya adalah
Scholten.Hampir mirip dengan Van der Pot, ia mengatakan bahwa hukum tata negara
adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.Kesimpulannya, menurut
Scholten bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan organ-
organ dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masing-
masing.pendapat dari ahli yang terakhir sebelum kita sampai pada contoh hukum tata
negara adalah pendapat menurut Apeldoorn.Menurutnya Hukum tata negara dalam arti
sempit yang sama artinya dengan istilah hukum tata negara dalam arti sempit,adalah untuk
membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas, yang meliputi hukum tata negara
dan hukum administrasi negara itu sendiri.
Dengan adanya pengetian bahwa hukum tata negara mengatur tentang bentuk-
bentuk dan susunan negara, dan sebagainya.Maka jika kita melihat di Indonesia ada banyak
lembaga-lembaga seperti Presiden, DPR, DPD, dan sebagainya maka itulah salah satu
contoh dari hal yang diatur dalam hukum tata negara.Selain itu dalam hukum tata negara
juga diatur hubungan pemerintah pusat dan daerah.Kurang lebih seperti itulah gambaran
contoh hal yang diatur dalam hukum tata negara.
3
2. Van Vollen Hoven,Hukum tata negara merupakan hukum yang mengatur
individu-ndividu yang terikat dengan hukum, serta hukum yang menentukan sistematika
penyusuanan wewenang suatu badan-badan tersebut
Ruang lingkup pengaturan hukum tata negara antara lain meliputi, bentuk negara, bentuk
pemerintahan, sistem pemerintahan, corak pemerintahan, sistem pendelegasian kekuasaan
negara, garis-garis besar tentang organisasi pelaksana, wilayah negara, hubungan antara
rakyat dengan negara, cara-cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan, dasar negara
dan ciri-ciri lahir kepribadian negara termasuk lagu kebangsaan, bahasa nasional, lambang
bendera dan lain sebagainya.
2.4 Perkembangan tata urutan peraturan perundang-undangan yang pernah ada di Indonesia
Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai
sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik
Indonesia.
Urutannya yaitu :
4
1.UUD 1945;
2.Ketetapan MPR;
3.UU;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi
Menteri.Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.
Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Undang-Undang.Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-
undangan RI yaitu :
1.UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU;
4. Peraturan pemerintah pengganti UU;
5.PP;
6.Keppres;
7 Peraturan Daerah;Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.
1.Asas Pancasila
Asas pancasila adalah sumber hukum materil karena itu setiap pengaturan isi peraturan
perundangan tidak boleh bertentangan pada Pancasila dan bila terjadi maka peraturan
tersebut harus segera dicabut.
Pancasila sebagai asas Hukum Tata Negara bisa dilihat dari:
Asas Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Ke-1).
Asas Prikemanusiaan (Sila Ke-2).
Asas Kebangsaan (Sila Ke-3).
Asas Kedaulatan Rakyat (Sila Ke-4)
Asas keadilan (Sila Ke-5)
Kedaulatan rakyat adalah bahwa rakyatlah yang memiliki wewenang yang tertinggi yang
menentukan segala wewenang dalam negara kedaulatan rakyat diwakilkan pada MPR,
kekuasaan majelis itu nyata dan ditentukan oleh UUD tapi oleh karena majelis merupakan
sebuah badan yang besar dan lamban sifatnya maka ia menyerahkan lagi kepada badan-
badan yang ada dibawahnya.
6
kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan perlu di
ajarkan rasa susila pada setiap manusia supaya dia menjadi warga Negara yang baik.
Demikian pula peraturan hukum yang sebenarnya hanya ada bila peraturan hukum itu
mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga negaranya.
Tidak dibenarkan adanya materi di dalam hukum tata negara yang mempunyai peluang untuk memecah
belah bangsa ini. Oleh sebab itu, salah satu tahapan kebijakan publik adalah menguji kebijakan publik,
semata untuk mencegah supaya kebijakan publik tersebut berpotensi menjadi penyebab konflik sosial.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum tata negara adalah eraturan-peraturan yang mengatur organisasai Negara
dari tingkat atassampai bawah,sturktur,tugas&wewenang alat perlengkapan negara
hubungan antara perlengkapan tersebut secara hierarki maupun horizontal,wilayah
negara,kedudukan warganegara serta hak-hak asasnya.
Selain kita mempelajari tentang pengertian hokum tata negara kita juga dapat
mengetahui apa saja yang dipelajari dalam hokum tata negara yang dapat kita pelajari dari
hokum tata negara adalah mempelajari berbagai teori dan pratik dalam penyelenggaraan
hokum tata negara yang ada diberbagai negara.
Hukum tata negara juga memiliki beberapa tujuan yang mana salah satu dari tujuan
hukum tata negara ini adalah untuk mendorong masyarakat untuk meningkatkan studi
tentang hukum tata negara itu sendiri,yang mana maksud dari meningkatkan studi itu agar
kita sebagai masyarakat paham akan apa itu hukum tata negara.
Didalam hokum tata Negara terdapat beberapa asas yang mana asas tersebut adalah
asas pancasila,asas kedaulatan rakyat,asas Negara hukum,asas pembagian kekuasaan,dan
yang terakhir adalah asas Negara kesatuan.
8
Daftar Pustaka
Annisa Arifka, Sanksi Administrasi Bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Di
Kota Padang, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 2,
2018,
10.22216/soumlaw.v1i2.3745.
Ade Sarmini, Kualitas Pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Pada Kantor Satuan
Lalu
Lintas Polres Karimun, Soumatera Law Review, Volume 2, Nomor 2,
2019,
10.22216/soumlaw.v2i2.4231.
Danel Aditia Situngkir, Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Nasional Dan Hukum
Pidana
Internasional, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 1,
2018,
10.22216/soumlaw.v1i1.3398.
9
10