Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu Ratna Sari, S.H.I., M.H.
oleh:
Azka Tazkiatul Hasanah NIM 1213040028
Banu Muhammad Naashih Ulwan NIM 1213040029
Bonando NIM 1213040030
Chandra Gunawan NIM 1213040031
Dede Iman Nuralim Adi Nugraha NIM 1213040032
Dede Indra Aprijal NIM 1213040033
Deni Rachman NIM 1213040034
Elsya Adistya NIM 1213040036
Puji serta syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat iman,
nikmat Islam, dan nikmat kesehatan sehingga kita masih bisa menikmati kebesaran-
Nya. Salawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi besar
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita sampai ke
zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘Etika Profesi Polisi’ dengan lancar dan baik. Penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum yang diampu oleh
Ibu Ratna Sari, S.H.I, M.H..
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan, bantuan dan masukan dalam proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk perbaikan kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polisi merupakan aparat penegak hukum yang berkewajiban dalam
mewujudkan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika profesi polisi diatur dalam Kode Etik Profesi Polisi Negara Republik
Indonesia, yang bertujuan agar polisi dapat menjadi penegak hukum yang
profesional, memiliki kredibilitas, serta beretika.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang polisi harus memiliki
profesionalisme dan etika yang baik agar dapat memberikan pelayanan hukum
yang baik kepada masyarakat. Namun, masih terdapat pelanggaran kode etik
oleh anggota polisi yang dapat mempengaruhi kinerja dan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi polisi.
Penegakan kode etik profesi polisi masih dianggap kurang maksimal
dan kurang tegas oleh masyarakat. Pelanggaran etika profesi polisi dapat
berdampak pada kinerja polisi dalam menjalankan tugasnya dan dapat
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi polisi. Oleh karena itu,
penting untuk membahas etika profesi hukum seorang polisi agar dapat
meningkatkan profesionalitas dan kinerja polisi dalam menjalankan tugasnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang tertera di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana tugas dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia?
2. Bagaimana pengaturan Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia?
3. Bagaimana implementasi Kode Etik Kepolisian Negara Republik
Indonesia?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk sebagai berikut.
1. Menjelaskan tugas dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Lihat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2
“Tugas, Fungsi & Kewenangan Polri,” accessed November 9, 2023,
https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/.
3
Lihat Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
4
4
Albertus Ismoko tri Handoyo, “Pertimbangan Penyidik Di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta
Dalam Pemberian Assessment Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Tindak Pidana Narkotika”
(Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2018).
5
Abdulkadir Muhammad, Etika Profesi Hukum (Bandung: PT Citra Adya Bakti), 77.
6
etik profesi merupakan: Produk etika terapan, dapat berubah dan diubah, hasil
pengaturan diri profesi yang bersangkutan, berlaku efektif apabila dijiwai,
rumusan norma moral manusia, menjadi tolok ukur perbuatan anggota
kelompok dan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya.6
Sikap dan perilaku pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia pun
terikat pada kode etik profesi kepolisian Negara Republik Indonesia. Kode etik
profesi kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menjadi pedoman bagi
pengemban fungsi kepolisian lainnya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungannya. Pelanggaran
terhadap kode etik profesi kepolisian Negara Republik Indonesia oleh pejabat
kepolisian Negara Republik Indonesia diselesaikan oleh komisi kode etik
kepolisian Negara Republik Indonesia.7 Kemudian dalam Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode
Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan: “Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam
negeri.”8
Etika profesi Polri adalah kristalisasi nilai-nilai Tribrata dan Catur
Prasetya yang dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri
setiap anggota Polri dalam wujud komitmen moral yang meliputi etika
kenegaraan, kelembagaan, kemasyarakatan, dan kepribadian.9 Kode etik profesi
Polri yang selanjutnya disingkat KEPP adalah norma-norma atau aturan-aturan
yang merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis yang berkaitan dengan
perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, patut,
6
Niru Anita Sinaga, “Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi Hukum Yang Baik,” Jurnal
Ilmiah Hukum Dirgantara 10, no. 2 (2020): 1–34, https://doi.org/10.35968/jh.v10i2.460.
7
Anita Sinaga, op.cit.
8
Lihat Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2011 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
9
Ibid, Pasal 1 angka 4.
7
atau tidak patut dilakukan oleh anggota Polri dalam melaksanakan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab jabatan.10
Kode etik profesi polisi bertujuan guna:11
1. menerapkan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang umum kepolisian;
2. memantapkan profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas anggota Polri;
3. menyamakan pola pikir, sikap, dan tindak anggota Polri;
4. menerapkan standar profesi Polri dalam pelaksanaan tugas Polri; dan
5. memuliakan profesi Polri dengan penegakan KEPP.
Prinsip-prinsip KEPP meliputi: kepatutan, kepastian hukum, sederhana,
kesamaan hak, aplikatif, akuntabel.12 Ruang lingkup pengaturan KEPP
mencakup: etika kenegaraan; etika kelembagaan; etika kemasyarakatan; dan
etika kepribadian.13 Dari empat moral tersebut memiliki definisi sebagai
berikut:14
1. Etika Kenegaraan adalah sikap moral anggota Polri yang menjunjung tinggi
landasan konstitusional Negara Republik Indonesia yaitu pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kewajiban
anggota Polri mengenai Etika Kenegaraan diatur dalam Pasal 6 sedangkan
larangan diatur dalam pasal 12 PERKAP nomor 14 tahun 2011.
2. Etika Kelembagaan adalah sikap moral anggota Polri terhadap institusi yang
menjadi wadah pengabdian dan patut dijunjung tinggi sebagai ikatan lahir
batin dari semua insan Bhayangkara dengan segala martabat dan; kewajiban
anggota Polri mengenai Etika Kelembagaan diatur dalam Pasal 7-9
sedangkan larangan diatur dalam pasal 13-14 PERKAP nomor 14 tahun
2011.
3. Etika Kemasyarakatan adalah sikap moral anggota Polri yang senantiasa
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat; kewajiban anggota Polri
10
Ibid, Pasal 1 angka 5.
11
Ibid, Pasal 2.
12
Ibid, Pasal 3.
13
Ibid, Pasal 4.
14
Kelik Pramudya and Antono Widiatmoko, Pedoman Etika Profesi Aparat Hukum (Yogyakarta:
Pustaka Yustisia, 2010), 42-41.
8
15
Muhammad Nur Fathoni, Choirul Salim, and Nety Hermawati, “Implementasi Kode Etik Profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia,” Siyasah, Jurnal Hukum Tata Negara 1, no. 2 (2023): 50–
59.
9
16
Lihat Pasal 20 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
17
Ibid, Pasal 21 ayat (1)
18
Ibid, Pasal 21 ayat (3)
10
A. Kesimpulan
Polisi atau kepolisian adalah alat negara yang dibentuk untuk menjaga
keamanan, ketenteraman, dan ketertiban di masyarakat. Tugas pokok dari
kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat. Polisi memiliki banyak wewenang yang
mendukung mereka dalam menjalankan tugasnya.
Namun selain itu, polisi juga memiliki kode etik yang dijadikan
pedoman dalam menjalankan tugas dan wewenang tersebut. Kode etik
kepolisian adalah aturan-aturan yang merupakan kesatuan landasan etik atau
filosofis yang berkaitan dengan perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal yang
diwajibkan, dilarang, patut, atau tidak patut dilakukan oleh anggota Polri dalam
melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Pada kenyataannya tak sedikit polisi yang abai terhadap kode etik
tersebut. Mereka melakukan pelanggaran ringan dan/atau berat terhadap kode
etik profesi. Apabila terjadi pelanggaran maka, polisi tersebut dikenai sanksi
atau hukuman berdasarkan putusan sidang KKEP.
B. Saran
Agar suatu peraturan Kode Etik Profesi Polri dapat diterapkan dengan
baik, maka sebaiknya Polri lebih meningkatkan pengawasan kinerja terhadap
para anggotanya dengan melakukan pembinaan sesuai dengan profesi,
menekankan nilai moral dalam diri setiap individu supaya berperilaku sesuai
dengan kode etik profesi yang melekat pada diri setiap anggota Polri serta
mengamalkan dasar dari kepolisian agar tidak terjadi pelanggaran kode etik
profesi lagi. Sesungguhnya kode etik tersebut merupakan sebuah moral yang
baik, bukan hanya dalam berprofesi tetapi juga dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anita Sinaga, Niru. “Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi Hukum
Yang Baik.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 10, no. 2 (2020): 1–34.
https://doi.org/10.35968/jh.v10i2.460.
Fathoni, Muhammad Nur, Choirul Salim, and Nety Hermawati. “Implementasi
Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.” Siyasah, Jurnal
Hukum Tata Negara 1, no. 2 (2023): 50–59.
Handoyo, Albertus Ismoko tri. “Pertimbangan Penyidik Di Polda Daerah Istimewa
Yogyakarta Dalam Pemberian Assessment Terhadap Tersangka
Penyalahgunaan Tindak Pidana Narkotika.” Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, 2018.
Muhammad, Abdulkadir. Etika Profesi Hukum. Bandung: PT Citra Adya Bakti.
“Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia,” 2011.
Pramudya, Kelik, and Antono Widiatmoko. Pedoman Etika Profesi Aparat Hukum.
Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010.
“Tugas, Fungsi & Kewenangan Polri.” Accessed November 9, 2023.
https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
12