Anda di halaman 1dari 15

ETIKA PROFESI POLISI

Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu Ratna Sari, S.H.I., M.H.

oleh:
Azka Tazkiatul Hasanah NIM 1213040028
Banu Muhammad Naashih Ulwan NIM 1213040029
Bonando NIM 1213040030
Chandra Gunawan NIM 1213040031
Dede Iman Nuralim Adi Nugraha NIM 1213040032
Dede Indra Aprijal NIM 1213040033
Deni Rachman NIM 1213040034
Elsya Adistya NIM 1213040036

JURUSAN PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat iman,
nikmat Islam, dan nikmat kesehatan sehingga kita masih bisa menikmati kebesaran-
Nya. Salawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi besar
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita sampai ke
zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘Etika Profesi Polisi’ dengan lancar dan baik. Penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum yang diampu oleh
Ibu Ratna Sari, S.H.I, M.H..
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan, bantuan dan masukan dalam proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk perbaikan kedepannya.

Bandung, 9 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian, Tugas dan Wewenang Profesi Polisi ................................. 3
B. Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia .................. 5
C. Implementasi Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia
............................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................11
A. Kesimpulan .........................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Polisi merupakan aparat penegak hukum yang berkewajiban dalam
mewujudkan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika profesi polisi diatur dalam Kode Etik Profesi Polisi Negara Republik
Indonesia, yang bertujuan agar polisi dapat menjadi penegak hukum yang
profesional, memiliki kredibilitas, serta beretika.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang polisi harus memiliki
profesionalisme dan etika yang baik agar dapat memberikan pelayanan hukum
yang baik kepada masyarakat. Namun, masih terdapat pelanggaran kode etik
oleh anggota polisi yang dapat mempengaruhi kinerja dan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi polisi.
Penegakan kode etik profesi polisi masih dianggap kurang maksimal
dan kurang tegas oleh masyarakat. Pelanggaran etika profesi polisi dapat
berdampak pada kinerja polisi dalam menjalankan tugasnya dan dapat
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi polisi. Oleh karena itu,
penting untuk membahas etika profesi hukum seorang polisi agar dapat
meningkatkan profesionalitas dan kinerja polisi dalam menjalankan tugasnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang tertera di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana tugas dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia?
2. Bagaimana pengaturan Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia?
3. Bagaimana implementasi Kode Etik Kepolisian Negara Republik
Indonesia?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk sebagai berikut.
1. Menjelaskan tugas dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

1
2

2. Menjelaskan pengaturan Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.


3. Menjelaskan implementasi Kode Etik Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Tugas dan Wewenang Profesi Polisi


Profesi polisi atau dapat didefinisikan sebagai kepolisian adalah alat
negara yang dibentuk untuk menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketertiban
di masyarakat. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, pengertian kepolisian adalah "segala
hal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi, serta peraturan
perundang-undangan."1
Tugas pokok kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.2 Tugas kepolisian juga meliputi:
1. Mengatur, menjaga, mengawal, dan melakukan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintahan sesuai kebutuhan.
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas di jalan.
3. Menerima laporan dan/atau pengaduan.
4. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
5. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.
6. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.
7. Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepolisian Negara Republik
Indonesia bertugas:3
1. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

1
Lihat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2
“Tugas, Fungsi & Kewenangan Polri,” accessed November 9, 2023,
https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/.
3
Lihat Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
4

2. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban,


dan kelancaran lalu lintas di jalan;
3. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan;
4. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
5. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa;
7. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana
sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya;
8. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian,
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas
kepolisian;
9. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan
hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan
bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
10. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang;
11. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya
dalam lingkup tugas kepolisian; serta
12. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Adapun wewenang kepolisian secara umum adalah menerima laporan
dan/atau pengaduan, membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat
yang dapat mengganggu ketertiban umum, mencegah dan menanggulangi
tumbuhnya penyakit masyarakat, mengawasi aliran yang dapat menimbulkan
perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta memberikan
5

surat izin mengemudi kendaraan bermotor. Selain itu, kewenangan polisi


lainnya termasuk: 4
1. Melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
2. Melakukan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Menerima pemberitahuan tentang kehilangan barang.
4. Melakukan pemeriksaan terhadap orang, kendaraan, dan barang.
5. Menangkap dan menahan seseorang yang diduga melakukan tindak pidana.
6. Menyita barang bukti.
7. Memeriksa saksi dan ahli.
8. Memeriksa tersangka.
9. Menyelidiki tindak pidana.
Kewenangan polisi lainnya dalam menjalankan tugas, kewenangan yang
diatur perundang-undangan lain dan/atau kewenangan di bidang proses pidana,
diatur dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2), serta Pasal 16 ayat (1) UU No. 2 Tahun
2002.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, polisi harus selalu
mematuhi peraturan perundang-undangan dan kode etik kepolisian.

B. Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia


Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh
kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral
profesi itu di mata masyarakat.5 Kode etik profesi merupakan norma yang
diterapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang menyerahkan atau
memberi petunjuk kepada anggota sebagaimana seharusnya. Umumnya
memberikan petunjuk-petunjuk kepada para anggotanya untuk berpraktik
dalam profesi. Namun demikian dapat diutarakan bahwa prinsip-prinsip yang
umum dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda-beda satu sama lain. Kode

4
Albertus Ismoko tri Handoyo, “Pertimbangan Penyidik Di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta
Dalam Pemberian Assessment Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Tindak Pidana Narkotika”
(Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2018).
5
Abdulkadir Muhammad, Etika Profesi Hukum (Bandung: PT Citra Adya Bakti), 77.
6

etik profesi merupakan: Produk etika terapan, dapat berubah dan diubah, hasil
pengaturan diri profesi yang bersangkutan, berlaku efektif apabila dijiwai,
rumusan norma moral manusia, menjadi tolok ukur perbuatan anggota
kelompok dan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya.6
Sikap dan perilaku pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia pun
terikat pada kode etik profesi kepolisian Negara Republik Indonesia. Kode etik
profesi kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menjadi pedoman bagi
pengemban fungsi kepolisian lainnya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungannya. Pelanggaran
terhadap kode etik profesi kepolisian Negara Republik Indonesia oleh pejabat
kepolisian Negara Republik Indonesia diselesaikan oleh komisi kode etik
kepolisian Negara Republik Indonesia.7 Kemudian dalam Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode
Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan: “Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam
negeri.”8
Etika profesi Polri adalah kristalisasi nilai-nilai Tribrata dan Catur
Prasetya yang dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri
setiap anggota Polri dalam wujud komitmen moral yang meliputi etika
kenegaraan, kelembagaan, kemasyarakatan, dan kepribadian.9 Kode etik profesi
Polri yang selanjutnya disingkat KEPP adalah norma-norma atau aturan-aturan
yang merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis yang berkaitan dengan
perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, patut,

6
Niru Anita Sinaga, “Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi Hukum Yang Baik,” Jurnal
Ilmiah Hukum Dirgantara 10, no. 2 (2020): 1–34, https://doi.org/10.35968/jh.v10i2.460.
7
Anita Sinaga, op.cit.
8
Lihat Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2011 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
9
Ibid, Pasal 1 angka 4.
7

atau tidak patut dilakukan oleh anggota Polri dalam melaksanakan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab jabatan.10
Kode etik profesi polisi bertujuan guna:11
1. menerapkan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang umum kepolisian;
2. memantapkan profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas anggota Polri;
3. menyamakan pola pikir, sikap, dan tindak anggota Polri;
4. menerapkan standar profesi Polri dalam pelaksanaan tugas Polri; dan
5. memuliakan profesi Polri dengan penegakan KEPP.
Prinsip-prinsip KEPP meliputi: kepatutan, kepastian hukum, sederhana,
kesamaan hak, aplikatif, akuntabel.12 Ruang lingkup pengaturan KEPP
mencakup: etika kenegaraan; etika kelembagaan; etika kemasyarakatan; dan
etika kepribadian.13 Dari empat moral tersebut memiliki definisi sebagai
berikut:14
1. Etika Kenegaraan adalah sikap moral anggota Polri yang menjunjung tinggi
landasan konstitusional Negara Republik Indonesia yaitu pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kewajiban
anggota Polri mengenai Etika Kenegaraan diatur dalam Pasal 6 sedangkan
larangan diatur dalam pasal 12 PERKAP nomor 14 tahun 2011.
2. Etika Kelembagaan adalah sikap moral anggota Polri terhadap institusi yang
menjadi wadah pengabdian dan patut dijunjung tinggi sebagai ikatan lahir
batin dari semua insan Bhayangkara dengan segala martabat dan; kewajiban
anggota Polri mengenai Etika Kelembagaan diatur dalam Pasal 7-9
sedangkan larangan diatur dalam pasal 13-14 PERKAP nomor 14 tahun
2011.
3. Etika Kemasyarakatan adalah sikap moral anggota Polri yang senantiasa
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat; kewajiban anggota Polri

10
Ibid, Pasal 1 angka 5.
11
Ibid, Pasal 2.
12
Ibid, Pasal 3.
13
Ibid, Pasal 4.
14
Kelik Pramudya and Antono Widiatmoko, Pedoman Etika Profesi Aparat Hukum (Yogyakarta:
Pustaka Yustisia, 2010), 42-41.
8

mengenai Etika Kemasyarakatan diatur dalam Pasal 10 sedangkan larangan


diatur dalam pasal 15 PERKAP nomor 14 tahun 2011.
4. Etika Kepribadian adalah sikap moral anggota Polri terhadap profesinya
didasarkan pada panggilan ibadah sebagai umat beragama, kewajiban
anggota Polri mengenai Etika Kepribadian diatur dalam Pasal 11 sedangkan
larangan diatur dalam pasal 15 PERKAP nomor 16 tahun 2011.

C. Implementasi Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia


Polisi adalah institusi masyarakat sipil yang menjaga ketertiban dan
hukum. Kepolisian nasional di Indonesia disebut Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau Polri. Polri bertanggung jawab secara langsung di bawah
Presiden. Polri menjalankan tugas kepolisian di seluruh Indonesia. Tugas Polri
adalah mengayomi, mengayomi dan melayani masyarakat, yang seharusnya
menjadi contoh kedisiplinan bagi masyarakat.
Kode etik profesi kepolisian dijadikan sebagai pedoman bagi seorang
anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Namun tak dapat dipungkiri
bahwa di masa sekarang ini, pengimplementasian kode etik tersebut sulit untuk
dilakukan. Tidak sedikit anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran
disiplin. Berikut beberapa pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota
Polri:15
1. Pelanggaran disiplin ringan diantaranya: tidak membawa data pribadi yang
lengkap; melakukan pelanggaran; pelanggaran terhadap tertib penggunaan
seragam, atribut, dan perlengkapan Polri; pelanggaran kinerja; pelanggaran
kelengkapan kendaraan bermotor; pelanggaran penggunaan inventaris
dinas; lupa membawa izin senjata api atau inventaris dinas yang dipinjam
atau digunakan; dan/atau meninggalkan kantor pada jam kerja tanpa izin
dari atasan.
2. Pelanggaran disiplin berat diantaranya: absen atau tidak menjalankan tugas
atasan (disertasi); melakukan tindak pidana dengan pidana lebih dari tiga

15
Muhammad Nur Fathoni, Choirul Salim, and Nety Hermawati, “Implementasi Kode Etik Profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia,” Siyasah, Jurnal Hukum Tata Negara 1, no. 2 (2023): 50–
59.
9

bulan; asusila; terlibat dalam dan/atau mendukung kejahatan terorganisir;


dan penyalahgunaan wewenang dan/atau jabatan.
Apabila terjadi pelanggaran kode etik berupa pelanggaran disiplin
ringan atau pun berat, maka hal tersebut diselesaikan oleh Komisi Kode Etik
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Terhadap pelanggaran-pelanggaran
tersebut, dapat dikenai sanksi setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan
putusan melalui sidang KKEP.16
Sanksi yang dikenakan bagi pelanggar kode etik kepolisian antara lain
yaitu sebagai berikut:17
1. perilaku Pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela;
2. kewajiban Pelanggar untuk meminta maaf secara lisan dihadapan Sidang
KKEP dan/atau secara tertulis kepada pimpinan Polri dan pihak yang
dirugikan;
3. kewajiban Pelanggar untuk mengikuti pembinaan mental kepribadian,
kejiwaan, keagamaan dan pengetahuan profesi, sekurang-kurangnya 1
(satu) minggu dan paling lama 1 (satu) bulan;
4. dipindahtugaskan ke jabatan berbeda yang bersifat Demosi sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun;
5. dipindahtugaskan ke fungsi berbeda yang bersifat Demosi sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun;
6. dipindahtugaskan ke wilayah berbeda yang bersifat Demosi sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun; dan/atau
7. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai anggota Polri. Sanksi ini
dikenakan kepada pelanggar yang melakukan pelanggaran meliputi:18
a. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dan menurut pertimbangan pejabat
yang berwenang tidak dapat dipertahankan untuk tetap berada dalam
dinas Polri;

16
Lihat Pasal 20 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
17
Ibid, Pasal 21 ayat (1)
18
Ibid, Pasal 21 ayat (3)
10

b. diketahui kemudian memberikan keterangan palsu dan/atau tidak benar


pada saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota Polri;
c. melakukan usaha atau perbuatan yang nyata-nyata bertujuan mengubah
Pancasila, terlibat dalam gerakan, atau melakukan perbuatan yang
menentang Negara dan/atau Pemerintah Republik Indonesia;
d. melanggar sumpah/janji anggota Polri, sumpah/janji jabatan dan/atau
KEPP;
e. meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tiga
puluh) hari kerja secara berturut-turut;
f. melakukan perbuatan dan berperilaku yang dapat merugikan dinas
kepolisian, antara lain berupa:
1) kelalaian dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, dengan sengaja
dan berulang-ulang dan tidak menaati perintah atasan, penganiayaan
terhadap sesama anggota Polri, penggunaan kekuasaan di luar batas,
sewenang-wenang, atau secara salah, sehingga dinas atau
perseorangan menderita kerugian;
2) perbuatan yang berulang-ulang dan bertentangan dengan kesusilaan
yang dilakukan di dalam atau di luar dinas; dan
3) kelakuan atau perkataan dimuka khalayak ramai atau berupa tulisan
yang melanggar disiplin.
g. melakukan bunuh diri dengan maksud menghindari penyidikan dan/atau
tuntutan hukum atau meninggal dunia sebagai akibat tindak pidana yang
dilakukannya;
h. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik yang diketahui
kemudian telah menduduki jabatan atau menjadi anggota partai politik
dan setelah diperingatkan/ditegur masih tetap mempertahankan
statusnya itu; dan
i. dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 3 (tiga) kali dan dianggap tidak
patut lagi dipertahankan statusnya sebagai anggota Polri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Polisi atau kepolisian adalah alat negara yang dibentuk untuk menjaga
keamanan, ketenteraman, dan ketertiban di masyarakat. Tugas pokok dari
kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat. Polisi memiliki banyak wewenang yang
mendukung mereka dalam menjalankan tugasnya.
Namun selain itu, polisi juga memiliki kode etik yang dijadikan
pedoman dalam menjalankan tugas dan wewenang tersebut. Kode etik
kepolisian adalah aturan-aturan yang merupakan kesatuan landasan etik atau
filosofis yang berkaitan dengan perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal yang
diwajibkan, dilarang, patut, atau tidak patut dilakukan oleh anggota Polri dalam
melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Pada kenyataannya tak sedikit polisi yang abai terhadap kode etik
tersebut. Mereka melakukan pelanggaran ringan dan/atau berat terhadap kode
etik profesi. Apabila terjadi pelanggaran maka, polisi tersebut dikenai sanksi
atau hukuman berdasarkan putusan sidang KKEP.

B. Saran
Agar suatu peraturan Kode Etik Profesi Polri dapat diterapkan dengan
baik, maka sebaiknya Polri lebih meningkatkan pengawasan kinerja terhadap
para anggotanya dengan melakukan pembinaan sesuai dengan profesi,
menekankan nilai moral dalam diri setiap individu supaya berperilaku sesuai
dengan kode etik profesi yang melekat pada diri setiap anggota Polri serta
mengamalkan dasar dari kepolisian agar tidak terjadi pelanggaran kode etik
profesi lagi. Sesungguhnya kode etik tersebut merupakan sebuah moral yang
baik, bukan hanya dalam berprofesi tetapi juga dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anita Sinaga, Niru. “Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi Hukum
Yang Baik.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 10, no. 2 (2020): 1–34.
https://doi.org/10.35968/jh.v10i2.460.
Fathoni, Muhammad Nur, Choirul Salim, and Nety Hermawati. “Implementasi
Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.” Siyasah, Jurnal
Hukum Tata Negara 1, no. 2 (2023): 50–59.
Handoyo, Albertus Ismoko tri. “Pertimbangan Penyidik Di Polda Daerah Istimewa
Yogyakarta Dalam Pemberian Assessment Terhadap Tersangka
Penyalahgunaan Tindak Pidana Narkotika.” Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, 2018.
Muhammad, Abdulkadir. Etika Profesi Hukum. Bandung: PT Citra Adya Bakti.
“Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia,” 2011.
Pramudya, Kelik, and Antono Widiatmoko. Pedoman Etika Profesi Aparat Hukum.
Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010.
“Tugas, Fungsi & Kewenangan Polri.” Accessed November 9, 2023.
https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai