Anda di halaman 1dari 12

Makalah

“KODE ETIK PUBLIC RELATION DALAM HUMAS POLRI DI


INDONESIA”

Ditulis sebagai Tugas UAS


Mata Kuliah : Filsafat dan Etika Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Bono Setyo M.Si.

Oleh:

Chori Erik Febriarto


(22107030102)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat dan
anugerah dari-Nya, kita semua masih diberikan kesehatan serta ni’mat iman dan
Islam yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna yang
menjadi anugerah bagi seluruh alam.

Selanjutnya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak


yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini, yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tugas individu
mata kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi yang berjudul ‘’Kode Etik Public
Relation Dalam Humas Polri di Indonesia” dengan baik dan tepat waktu.

Akhirnya, besar harapan saya, makalah ini dapat memberi manfaat bagi
para pembaca, sekecil apapun itu. Di samping itu, penulis juga mengharap kritik
membangun dan saran dari pembaca terhadap makalah ini, agar ke depannya
dapat dilakukan perbaikan guna mengangkat nilai kemanfaatan makalah yang
saya buat.

Kiranya demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah SWT


senantiasa Merahmati kita semua. Amin.

Yogyakarta, 12 Desember 2023

Chori Erik Febriarto

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Humas................................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Humas Dalam Polri..................................................................... 6
2.1.3 Fungsi Humas Polri Bagi Masyarakat..................................................... 6
2.1.4 Macam – Macam Humas ........................................................................ 7
2.1.5 Kode Etik Dalam Humas Polri ............................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pelaksanaan tugas kepolisian negara republik indonesai dalam


memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan
melindungi mengayomi masyarakat serta melayani masyarakat selain ditentukan
oleh kualitas pengetahuan dan keterampilan teknis kepolisian yang tinggi sangat
ditentukan oleh etika perilaku terpuji setiap anggota Kepolisian negara Republik
Indonesia ditengah masyarakat sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
keterampilan teknis.

Untuk mewujudkan sifat kepribadian tersebut setiap anggota Kepolisian


Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugasnya dan wewenangnya
senantiasa terpanggil untuk menghayati dan menjiwai etika profesi kepolisian
yang tercermin pada sikap perilakunya sehingga terhindar dari perbuatan dan
penyalahgunaan wewenang. Etika profesi kepolisian merupakan kristalisasi nilai
tribrata yang dilandasi dan dijiwai oleh pancasila serta mencerminkan jati diri
setiap anggota kepolisian negara Republik Indonesia dalam wujud komitmen
moral yang meliputi pada pengabdian, kelembagaan dan kenegaraan.

Merujuk pada Peraturan kepala Kepolisian Republik Indonsia Nomor 7


Tahun 2002 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Indonesia , kode etik
profesi Polri adalah norma norma atau aturan aturan yang merupakan kesatuan
landasan etik atau filosofis dengan peraturan perilaku maupun ucapan mengani
hal hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan Polri.

Pengertian kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-


kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya
untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi.
Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis.

Kode Etik adalah sistem norma, nilai dan aturann profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan apa yang harus dihindari
(Cutlip, Center & Broom dalam Sujanto, R.Y 2019). Maksud dan tujuan kode etik
adalah untuk mengatur dan memberi kualitas kepada pelaksanaan profesi serta
untuk menjaga kehormatan dan nama baik organisasi profesi serta untuk
melindungi publik yang memerlukan jasa-jasa baik profesional. Kode etik jadinya
merupakan mekanisme pendisiplinan, pembinaan dan pengontrolan etos kerja
anggota-anggota organisasi profesi.

Profesi adalah pekerjaan tetap sebagai fungsi kemasyarakatan berupa karya


pelayanan yang pelaksanaannya dijalankan secara mandiri dengan komitmen dan
keahlian berkeilmuan dalam bidang tertentu yang pengembangannya dihayati
sebagai panggilan hidup dan terikat pada etika umum dan etika khusus (etika
profesi) yang bersumber pada semangat pengabdian terhadap sesama demi
kepentingan umum, serta berakar dalam penghormatan terhadap martabat manusia
(respect for human dignity). Jadi, profesi itu berintikan praktis ilmu secara
bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah konkret yang dihadapi seorang
warga masyarakat Suhrawardi (2006).

Kode etik profesi adalah tuntutan, bimbingan atau pedoman moral atau
kesusilaan untuk suatu profesi tertentu atau merupakan daftar kewajiban dalam
menjalankan suatu profesi yang disusun oleh para anggota profesi itu sendiri dan
mengikat mereka dalam praktek. Dengan demikian maka kode etik profesi berisi
nilai nilai etis yang ditetapkan sebagai sarana pembimbing dan pengendali
bagaimana seharusnya atau seyogyanya pemegang profesi bertindak atau
berperilaku atau berbuat dalam menjalankan profesinya. Jadi, nilai-nilai yang
terkandung dalam kode etik profesi adalah nilai-nilai etis (Pudi Rahardi, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam tesis latar belakang yang menjadi fokus masalah adalah aturan
kode etik Humas Polri dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia,
diantaranya: Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia . Secara spesifik, rumusan masalah dalam
tesis ini dapat diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aturan tentang humas atau public relation di Kepolisian


Republik Indonesia?

2. Bagaimana konsep pencatatan kode etik humas polri dalam perundang


undangan?

3. Bagaimana relevansi pencatatan kode etik polri di Indonesia terhadap konsep


humas?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:

a. Mengetahui latar belakang aturan tentang kode etik humas dalam organisasi
Humas Polri

b. Mengetahui tinjauan kode etik terhadap Humas Polri

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian Humas Polri

Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (disingkat


DivHumas Polri) adalah salah satu unsur pengawas dan pembantu pimpinan di
bidang Hubungan Masyarakat pada tingkat Mabes Polri. Div Humas Polri
berkedudukan langsung di bawah Kapolri. Divisi Humas Polri biasanya dipimpin
oleh perwira tinggi polri berpangkat Inspektur Jenderal Polisi atau Jenderal
Bintang Dua.

Divisi Hubungan Masyarakat Polri dibentuk pada 30 Oktober 1951 sesuai


dengan Surat Keputusan Kapolri Jenderal Polisi Said Soekanto saat itu,
sebelumnya bernama Dinas Penerangan Kepolisian Republik Indonesia (Dispen
Polri).

2.1.2. Tujuan Humas Dalam Polri

Untuk memperoleh sebuah keberhasilan Humas dalam Polri juga memiliki


beberapa tujuan seperti :

• Menyampaikan informasi dari internal organisasi dan sebaliknya.

• Menyelenggarakan fungsi kemitraan dan penerangan masyarakat dalam


mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik internal polri maupun
masyarakat umum.

• Membina,mengolah dan menyajikan data,dokumentasi dan informasi dalam


mendukung penyampaian informasi baik informasi baik internal polri maupun
eksternal polri.
2.1.3 Fungsi Humas Polri Untuk Masyarakat

Seksi Humas atau Hubungan Masyarakat di Kepolisian berfungsi untuk


melaksakan hubungan kemasyarakatan, memproduksi, mengelola informasi,
penyajian data, dan pendokumentasian kegiatan polri yang dapat di akses oleh
masyarakat di Indonesia.

2.1.4 Macam-Macam Humas

Setelah membahas pengertian Humas dan tujuan Humas, Hubungan


Masyarakat atau sering dikenal dengan sebutan Humas memiliki beberapa jenis.
Di bawah ini akan dijelaskan jenis-jenis Humas, yaitu:

• Employee Relations

Employee Relations merupakan jenis Humas yang sangat berkaitan dengan


hubungan di dalam perusahaan atau organisasi. Seperti yang kita tahu bahwa
hubungan antara karyawan atau anggota harus dijaga dengan baik agar perusahaan
atau organisasi dapat mengalami kemajuan, sehingga masyarakat semakin
mengenalnya. Tak bisa dipungkiri jika hubungan antara karyawan atau anggota
tidak berjalan dengan baik, kemungkinan besar perusahaan tidak akan mengalami
kemajuan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Employee Relations adalah jenis


Humas yang bertugas untuk menjaga hubungan antara karyawan dengan pimpinan
atau ketua dengan anggota. Kunci dari menjaga hubungan itu adalah komunikasi
yang dilakukan oleh Employee Relations.

• Government Relations

Setiap hasil produksi yang dibuat oleh suatu perusahaan harus sesuai
dengan regulasi atau peraturan yang telah dibuat pemerintah. Oleh karena itu,
sudah semestinya divisi Humas perlu mengenal berbagai macam peraturan
pemerintahan. Jenis Humas yang berkaitan dengan peraturan pemerintahan adalah
Government Relations. Singkatnya, jenis Humas ini berfungsi untuk
menghubungkan antara pemerintahan dengan perusahaan agar tidak terjadi
kesalahpahaman.

Jenis Humas ini biasanya pasti ada di setiap perusahaan di Indonesia. Hal
ini dikarenakan setiap membangun perusahaan, menciptakan hasil produksi, dan
lain-lain harus sesuai dengan peraturan pemerintahan. Apabila melanggar
peraturan pemerintahan, perusahaan akan dikenakan sanksi, sehingga bisa
membuat perusahaan mendapatkan citra negatif.

• Customer Relations

Customer Relations adalah manajemen Humas yang yang bertugas untuk


membuat hubungan baik dengan pihak yang berada di luar perusahaan, seperti
masyarakat atau konsumen. Terkadang Humas jenis ini bisa dibilang salah satu
cara agar produk-produk perusahaan tetap digunakan oleh konsumen, sehingga
para konsumen tidak pindah ke produk dari perusahaan lainnya.

Pada Humas jenis ini, hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen
biasanya dalam bentuk fasilitas berupa pelayanan informasi untuk konsumen.
Dibuatnya fasilitas ini untuk mendapatkan penilaian yang berasal dari konsumen
berupa kekurangan-kekurangan dan perusahaan berusaha memberikan informasi
terbaik kepada konsumen.

• Media Relations

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangat perlu untuk menjalin


hubungan dengan awak media massa, wartawan, dan sebagainya. Hal ini perlu
dilakukan karena sumber pemberitaan dari awak media sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan dari suatu perusahaan atau organisasi serta dapat
memberikan citra positif kepada perusahaan atau organisasi. Apabila perusahaan
atau organisasi tidak dapat bekerja sama dengan baik dengan awak media,
kemungkinan besar bisa menciptakan citra negatif.

Oleh sebab itu, hadirlah jenis Humas Media Relations. Jenis Humas ini
memiliki perang yang cukup penting karena harus menghubungkan antara Humas
perusahaan atau organisasi dengan para awak media. Hal ini dikarenakan di
sebuah media akan ada banyak citra yang akan dihasilkan, sehingga perusahaan
atau organisasi tidak boleh melakukan kesalahan fatal.

• Community Relations

Setiap perusahaan atau organisasi pasti akan membutuhkan kerja sama atau
mencari partner untuk mengembangkan organisasi atau perusahaan tersebut. Maka
dari itu, sudah seharusnya bagi perusahan atau organisasi untuk menjalin
hubungan baik dengan para partner atau mitra yang diajak bekerja sama. Hal ini
penting untuk dilakukan demi kemajuan dari perusahaan atau organisasi yang
telah didirikan.

Jenis Humas yang memiliki tugas untuk melakukan dan menjaga hubungan
baik dengan partner atau mitra ini adalah Community Relations. Dengan
kehadiran jenis Humas ini, maka kerja sama dengan mitra akan terjalin dengan
baik, sehingga perusahaan atau organisasi dapat berkembang dengan baik juga.
Selain itu, dengan kehadiran jenis Humas ini, citra positif perusahaan akan tetap
terjaga.

2.1.5 Kode Etik Dalam Humas Polri

Sebagai mana telah di catat kode etik Humas polri dalam Perundang
Undangan Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Peraturan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia dengan pertimbangan yaitu :

a. Bahwa dalam era reformasi, setiap warga negara memiliki hak untuk mencari,
memperoleh, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi yang akurat secara
mudah dan cepat, sehingga memerlukan kesiapan dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia untuk memberikan pelayanan informasi publik;

b. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan informasi publik. Kepolisian


Negara Republik Indonesia melalui fungsi hubungan masyarakat, memerlukan
standar/prosedur pengelolaan guna menjamin pelayanan informasi publik yang
transparan dan akuntabel;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan


huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di
Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari kesimpulan mulai dari latar belakang hingga pembahasan akhir


tersebut telah disebutkan bahwa humas dalam sebuah organisasi publik maupun
organisasi politik memiliki kode etik tersendiri misalnya UU nomor 24 tahun
2011. Yang dimana hal ini membahas tentang bagaimana keputusan bagaimana
etika pelayanan Humas polri dalam pelayanan publik untuk mencapai tujuan
tertentu. Di dalam peraturan tersebut tidak lain untuk membina profesi yang
terbuka dan dapat dipercaya oleh masyarakat di Indonesia. Humas Polri juga
menggunakan asas prinsip BETAH (Bersih, Transparansi, Akuntabel, dan
Humanis).

Daftar Pustaka

Artikel Dinamika Ekonomi Dalam Politik, 2023

Informasi lain dapat dilihat pada


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Divisi_Hubungan_Masyarakat_Kepolisian_Negar
a_Republik_Indonesia,

Pengertian Humas dilihat pada an_nur_ac.id, , Diunduh pada 10 Juni 2023

Aras, M. (2014).Kegiatan government public relation dalam membangun


komunikasi dengan dunia pers: Studi kasus Humas Pemerintah Kota
Administrasi Jakarta Timur. Humaniora, 5(2), 1056–1065.
https://doi.org/10.21512/humanio ra. v5i2.3221

Buhmann, A., & White, C. L. (2022). Artificial intelligence in public


relations: role and implications.

dbook of Computer-Mediated Communication and Social Media (pp. 625-638).


Emerald Publishing Limited.
Dapit, K. (2022). Penegakan Kode Etik Dan Disiplin Terhadap Anggota
Polri Yang Melakukan Tindak Pidana Oleh Seksi Profesi Dan
Pengamanan (Studi Pada Seksi Profesi dan Pengamanan Polres
Pasaman Barat). UNES Law
Review, 4(3), 349-366.
Fullchis Nurtjahjani, M. M., & Trivena,
S. M. (2018). Public Relation, Citra dan Praktek: Public Relation, Citra
dan Praktek (Vol. 1). UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema.
Grunig, J. E., & Grunig, L. A. (2013). Models of public relations and
communication. Excellence in public relations and communication
management, 285-325.
Lamarang, A. (2013). Peranan humas dalam mempromosikan pariwisata di
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Acta Diurna Komunikasi, 2(3),
1–12.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index
.php/ actadiurnakomunikasi/article/vie w/2092
Makayasa, M. A., Sitorus, T., & Setyabudi, C. M. (2020). The Effect of
Ethical Leadership, Code of Ethics on Integrity Mediated by Job Satisfaction.
Widyakala: Journal Of Pembangunan Jaya University, 7(2), 61-69.
Meng, J., & Neill, M. S. (2022). The role of ethical leadership in building
influence: Perspectives from female
publicrelations professionals. Public Relations Review, 48(1), 102152.
Peraturan Kepala Kepolisian (Perkap) Negara Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian.
Peraturan kepala Kepolisian Republik Indonsia Nomor 7 Tahun 2002
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Indoensia
Place, K. R. (2015). Exploring the role of ethics in public relations program
evaluation. Journal of Public Relations Research, 27(2), 118-135.
Pudi Rahardi.2007 Hukum Kepolisian, Profesionalisme dan Reformasi
Polri. Laksbang Mediatama: Surabaya
Rahmawati, H., Santoso, B., & Sos, S. (2018). Strategi Humas Polres
Wonogiri (Deskriptif Kualitatif Devisi Humas Polres Wonogiri dalam
Memperbaiki Citra Polisi terhadap Kasus Tertangkapnya Anggota Polres
Wonogiri Memakai

Narkoba) (Doctoral dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta).


Rajalahu, Y. (2013). Penyelesaian pelanggaran kode etik profesi oleh
Kepolisian Republik Indonesia. Lex Crimen, 2(2).
Rosmala, R. (2021). Fungsi komunikasi korporat Humas PT. Perkebunan
Nusantara V Pekanbaru. PRofesi Humas, 5(2), 143-164.
Rumui, E. (2016). Analisis Isi mengenai Pelanggaran Kode Etik Profesi
Public Relations dalam Film Thank You for Smoking. Jurnal E-
Komunikasi, 4(2).

Anda mungkin juga menyukai