Anda di halaman 1dari 11

KODE ETIK PROFESI POLISI

NAMA KELOMPOK :
1. M U H A M A D I Q B A L M A J I D ( 1 2 2 0 0 8 1 )
2. I S T I A N A H ( 1 2 2 0 0 7 0 )
3. F A I Z A H O N I N A B I L L A ( 1 2 2 0 0 8 4 )
Etika Tugas dan Jabatan polisi

Polisi merupakan salah satu penegak hukum yang


seringkali mendapat sorotan karena polisi
merupakan garda terdepan dalam penegakan hukum
pidana, sehingga tidaklah berlebihan jika polisi
dikatakan sebagai hukum pidana yang hidup, yang
menterjemahkan dan menafsirkan law in the book
menjadi law in action. Polisi dalam menjalankan
tugasnya sebagai penegak hukum, bukan hanya
harus tunduk pada hukum yang berlaku sebagai
aspek luar, mereka dibekali pula dengan etika
kepolisian sebagai aspek dalam kepolisian.
Tugas polisi

Dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 tahun


2002 tentang kepolisian, tugas pokok Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah :
1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
2. Menegakkan hukum
3. Memberikan perlindungan, pengayoman dan
perlindungan kepada masyarakat.
Tugas Dan Wewenang polisi

Dalam rangka menyelenggarakan tugasnya, kepolisian memiliki wewenang umum yang tertuang dalam
pasal 15 ayat (1), Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian. Diantaranya secara umum
berwenang:
a. Menerima laporan dan/atau pengaduan,
b. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum,
c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat,
d. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuandan kesatuan
bangsa,
e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian,
f. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan,
g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian,
h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang,
i. Mencari keterangan dan barang bukti,
j. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional,
k. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat, l
l. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan
instansi lain, serta kegiatan masyarakat,
m. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Jabatan polisi

Kedudukan kepolisian di Negara Indonesia (POLRI)


sebagai lembaga negara non departemen yang berperan
dalam pemeliharaan keamanan, dipimpin seorang Kapolri
dan berkedudukan langsung di bawah Presiden.
Pelaksanaan kegiatan operasional dan pembinaan
kemampuan POLRI dilaksanakan oleh seluruh fungsi
POLRI secara berjenjang mulai dari tingkat pusat sampai
tingkat daerah yang terendah. Untuk tanggung jawab atas
pelaksanaan tugas dan wewenang POLRI secara hierarki
dimulai dari tingkat paling bawah ke tingkat pusat yaitu
Kapolri, selanjutnya Kapolri mempertangungjawabkannya
kepada Presiden Republik Indonesia (Presiden RI).
Etika Pelayanan Terhadap Pencari Keadilan

Hukum tidak sekedar untuk mewujudkan ketertiban, lebih dari


itu hukum harus memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Dalam meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat,
kepolisian harus memberikan pelayanan prima yang tercermin
dari:
1. Transparansi.
2. Akuntabilitas.
3. Kondisional.
4. Partisipatif.
5. Kesamaan Hak.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pengawasan Polisi

 Untuk mengawasi kinerja kepolisian, Pemerintah membentuk Komisi


Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada tahun 2006 melalui Perpres RI
No. 17 Tahun 2005.Wewenang Kompolnas antara lain:
a. Mengumpulkan dan menganalisis data sebagai bahan pemberian
saran kepada Presiden yang berkaitan dengan anggaran,
pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan sarana
dan prasarana Polri,
b. Memberikan saran profesional dan mandiri,
c. Menerima saran dan keluhan dari masyarakat mengenai kinerja
kepolisian dan menyampaikannya kepada Presiden.
 Tujuan reformasi kepolisian adalah membangun kepolisian sipil yang
profesional dan akuntabel dalam melayani masyarakat dengan
menjunjung tinggi norma-norma demokrasi, menghormati HAM dan
hukum internasional lainya
Tujuan Kode Etik Polisi

Tujuan kode etik kepolisian adalah berusaha meletakkan etika


kepolisian secara proposional dalam kaitannya dengan
masyarakat, dan bagi polisi berusaha memberikan bekal
keyakinan bahwa internaslisasi etika kepolisian yang benar,
baik, dankokoh. Adapun fungsi:
a. Kode etik profesi memberikan petunjuk bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
b. Kode etik profesi merupakan peraturan untuk mengontrol
sikap masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
c. Kode etik profesi tidak memperbolehkan adanya campur
tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keangotaan profesi.
LANJUTAN..

Undang-undang kepolisian disusun mencangkup pokok-pokok


konsepsi kepolisian, meliputi:
1. Tujuan;
2. Landasan idiil filosofis ;
3. Kedudukan dan susunan;
4. Fungsi, tugas, dan asas-asas pelaksanaan tugas;
5. Wewenang dan tanggung jawab;
6. Pembinaan profesionalisme dan hubungan-hubungan yang
kesemuanya itu harus bersumber pada pancasila sebagai
falsafah bangsa dan ideologi Negara maupun UUD 1945
sebagai konstitusinya serta aspirasi yang berkembangdalam
tata kehidupan masyarakat.
LANJUTAN..

Pelaksanaan peraturan disiplin oleh anggota polri


juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk
menilai profesionalisme anggota polri dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai amanat
UU No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian Negara
republic Indonesia. Jika ada anggota Polri
melanggar disiplin maka berarti anggota polisi
tersebut tidak menjalankan tugas dan kewajiban
dengan baik, sehingga diartikan bahwa yang
bersangkutan telah bertindak tidak professional.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai