Pages:
1 - 14
tugas kelompok agenda 3 latsar cpns pemerintah kabupaten banyumas angkatan ke 154
Keywords:
latsarcpns,latsarbanyumas,banyumas,diklatsarcpns,tugaskelompok,2021,diklat2021,pelatihandasarcp
ns,diklat,diklatsar,tugascpns
TUGAS KELOMPOK
AGENDA 3
LATSAR CPNS
2021
TUGAS
1. Diskusikan apakah UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No.
17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien dan efektif bila dikelola
oleh ASN yang rekruitmennya dengan Sistem Merit!
2. Di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan
bahwa ASN (PNS) memiliki hak dalam pengembangan kompetensinya (mengikuti
Diskusikan apakah UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No. 17
Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien dan efektif bila dikelola oleh ASN
yang rekruitmennya dengan Sistem Merit!
Pendapat dari:
Undang yang berlaku. Kompetensi calon pejabat pemerintah tersebut diartikan bahwa
calon pejabat pemerintah harus mempunyai keahlian dan profesionalisme sesuai
dengan kebutuhan jabatan yang akan dipangku nantinya.
Namun, berhasil dan tidak berhasilnya penyelenggaraan birokrasi pemerintahan yang
baik ditentukan oleh keterlibatan dan sinergisme antara tiga faktor utama yaitu dari
aparatur pemerintah, masyarakat dan sektor privat. Oleh karena itu, rekruitmen CASN
dengan sistem merit, merupakan salah satu unsur penting yang menunjang birokrasi
agar lebih efektif dan efisien tapi keberhasilannya masih membutuhkan sinergi dari
berbagai pihak.
Gina Utami, S.Pd
Menurut saya sudah, Sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan
secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. Tujuan penerapan sistem merit
yang mengikuti CPNS, akan langsung mengetahui nilai yang didapatkan setelah
selesai mengerjakan ujian.
Bukti yang kedua, adanya penghargaan bagi PNS yang memiliki prestasi yang tinggi.
Dilihat dari kinerja dan keprofesionalitas, PNS khususnya guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidikan akan mendapatkan TPG (Tunjangan Profesi Guru).
Bukti yang ketiga, diberlakukannya aturan-aturan yang mengikat PNS sehingga
membuat PNS menjadi disiplin dan memiliki perilaku sesuai kode etik yang berlaku
berbeda dengan perekrutan yang pernah terjadi di masa lalu, pada perekrutan guru
terutama yang menggunakan sistem tambal sulam, berarti dimana orang yang memilik
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang lebih baik akan tersisihkan oleh orang yang
memiliki koneksi dan orang dalam.
Dengan menggunakan sitem merit, tidak hanya dalam perekrutan ASN saja yang
efektif dan efisien, namun dalam pelaksanaannya sistem merit juga mencakup
pengelolaan sumber daya manusianya. Dengan sistem merit ASN dapat
mengembangkan potensi diri dan mendapatkan promosi yang dilaksanakan
Jadi, sangatlah efisien dan efektif jika birokrasi dikelola ole ASN yang rekruitmennya
menggunakan system merit.
Sunarsih, S.Pd.
Menurut pendapat saya sudah, contohnya proses seleksi atau rekrutmen CASN saat
ini melalui CAT yang erat kaitannya dengan kepentingan masyarakat luas karena
melalui proses tersebut akan menghasilkan para pegawai yang nantinya akan bekerja
untuk masyarakat. Maka dari itu, segala bentuk tindakan serta kebijakan yang
dihasilkan oleh sistem birokrasi harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Akan tetapi, dibutuhkannya juga peran aktif dari masyarakat untuk ikut mengontrol
terhadap kinerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya, baik
yang bersifat administratif maupun fungsional didasarkan dengan komitmen untuk
dapat mengakomodasikan segala kepentingan publik
Ni’matul Khoyriyah, S.Pd.
Menurut pendapat saya, Penerapan system merit dalam perekrutan PNS di indonesia
mempunyai banyak manfaat antara lain Penerapan merit system memberikan manfaat
dalam manajemen institusi/organisasi, khususnya PNS, di antaranya pertama, merit
system dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan
biaya produksi dan meningkatkan pendapatan. Kedua, merit system membutuhkan
pengawasan langsung khususnya bagi tingkatan tertentu untuk mempertahankan
kualitas yang diinginkan. Ketiga, merit system dapat mendorong pegawai untuk
mengurangi waktu yang hilang dan membuat penggunaan waktu serta peralatan
menjadi lebih efektif. Keempat, merit system dapat membantu dalam penentuan biaya
tenaga kerja yang lebih akurat, dan Kelima, merit system dapat memotivasi pekerja
untuk meningkatkan kinerja, karena pegawai percaya dan mengetahui bahwa dengan
kinerja yang tinggi akan memperoleh imbalan. Akan tetapi, pada prakteknya proses
penerapan system merit belum efektif dan efisien salah satunya penyelenggaraan
pegawai PPPK dari regulasi yang belum benar benar matang.
Novita Susanti, S.Pd.
Iya, UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No. 17 Tahun 2020
sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien dan efektif bila dikelola oleh ASN yang
rekruitmennya dengan Sistem Merit. Karena, untuk mendapatkan para Aparatur Sipil
Negara yang baik, professional, bertanggung jawab, jujur dan adil maka diperlukan
sistem recruitment yang baik yaitu berdasarkan kemampuan (sistem merit). Dalam
sistem merit memuat kebijakan dan manajemen ASN. Sebagaimana diketahui
Birokrasi adalah faktor penting dan utama dalam suatu administrasi pemerintahan
birokrasi, dimana seorang ASN memainkan peran yang sangat penting di dalamnya.
Oleh karena itu,kemajuan Birokrasi sangat tergantung pada jajaran sumber daya
manusianya (SDM-nya) atau ASN-nya. Melalui metode SISTEM MERIT akan menjadi
terobosan baru dalam Birokrasi Indonesia yang dinilai bermasalah oleh berbagai
kalangan agar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan adanya recruitment ASN
melalui sistem merit nantinya akan tercipta ASN yang betul-betul kompeten dalam
menjalankan jabatannya, bersih dari KKN, berprestasi dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik
Arafah Mailani, S.Pd.
UU NO 5 Tahun 2014 dan PP No 11 Tahun 2017 bila dikelola oleh ASN yang
rekruitmen dengan sistem Merit sudah efisien dan efektif hal ini dibuktikan dengan
adanya perekrutan ASN menggunakan sistem CAT. Dengan perekrutmen ini
diharapkan mampu mendapatkan sumber daya manusia yang terbaik dan berkualitas
Nurhijriah Wahyusari, S.Pd.Jas
Sistem merit, menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 5 tahun 2014, adalah kebijakan
dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan dan umur.
Menurut saya, kemungkinan UU No. 5 tahun 2014 dan PP No. 11 tahun 2017 juncto
No. 17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien bila dikelola oleh ASN
yang rekrutmennya dengan sistem merit. Karena, mengurangi kemungkinan Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dalam pengelolaan Negara.
KESIMPULAN:
Mayoritas Anggota kelompok setuju bahwa sistem merit bisa menjadikan birokrasi
menjadi lebih efektif dan efisien, sebagian lagi menambahkan bahwa sistem birokrasi
tetap membutuhkan sinergi antara beberpa pihak seperti masyarakat, aparatur negara
seperti ASN, dan sektor privat
Di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan bahwa
ASN (PNS) memiliki hak dalam pengembangan kompetensinya (mengikuti pelatihan)
sedikitnya 20 JP/tahun. Diskusikan bentuk-bentuk pengembangan kompetensi yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah!
Pendapat dari:
lainnya.
Pelatihan.
Seminar.
Kursus.
Penataran.
Ket tambahan : Pelatihan meliputi :
Pelatihan klasikal: pelatihan kepemimpinan/structural/manajerial, pelatihan
untuk tujuan tertentu di tingkat nasional, pelatihan teknis, pelatihan fungsional,
pelatihan terkait kompetensi sosial kultural, seminar atau konferensi, workshop
atau lokakarya,sarasehan, kursus, penataran, bimbingan teknis, sosialisasi,
dan jalur lain yang memenuhi ketentuan pelatihan klasikal.
Pelatihan non klasikal: benchmarking atau study visit, pelatihan jarak jauh,
coaching, mentoring, detasering, penugasan terkait program prioritas, e-
learning, belajar mandiri, team building, dan jalur lain yang memenuhi pelatihan
non klasikal.
KESIMPULAN
Pelatihan Non Klasikal dilakukan melalui kegiatan yang menekankan pada proses
pembelajaran praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar kelas, seperti:
a) coaching;
b) mentoring;
c) e-learning;
d) pelatihan jarak jauh;
e) detasering (secondment);
f) pembelajaran alam terbuka (outbond);
g) patok banding (benchmarking);
h) pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta/badan usaha milik negara/
Sunarsih, S.Pd.
Bentuk pengembangan kompetensi di bidan IT contohnya Guru PNS harus
menguasai kompetensi di bidang IT sebagai dasar kegiatan pembelajaran secara
daring.
KESIMPULAN:
Kompetensi tambahan yang paling urgent dikuasai oleh ASN pada masa pandemic
adalah TIK (teknologi, infromasi dan komunikasi) karena masa pandemic dan era
globalisasi mengubah kehidupan kita menjadi lebih digital. Kita harus cakap dalam
penggunaan TIK guna pelayanan publik yang lebih aman, nyaman, murah dan mudah