Anda di halaman 1dari 16

CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023

p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PNS BERBASIS SISTEM MERIT DALAM


PENEMPATAN JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI DI PEMERINTAH
PROVINSI DKI JAKARTA

Denny Kuswara, Ima Mayasari


The Faculty of Administrative Sciences, Universitas Indonesia
E-mail: denny.kuswara@ui.ac.id, imamayasari @ui.ac.id

Abstrak

Prinsip “The Right Man On The Right Place” selaras dengan konsep sistem merit yang
telah dirumuskan dalam UU ASN. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi adalah
salah satu hal penting dalam Reformasi Birokrasi di Indonesia. Metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan implementasi manajemen PNS yang
memperhatikan salah satu permasalahan terkait penempatan pegawai. Penempatan pegawai adalah
perencanaan strategik organisasi karena sebuah kebijakan dalam menentukan tingkat efektivitas
pegawai dan organisasi dalam mencapai tujuan. Rumusan dalam penelitian ini yakni bagaimana
implementasi manajemen PNS berbasis sistem merit dalam penempatan jabatan struktural bagi
pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang
dibutuhkan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan skema terbaik agar memastikan
bahwa penempatan dalam jabatan struktural bagi pegawai sesuai dengan teori sistem merit yakni
meliputi kompetensi, kualifikasi serta kinerja berdasarkan fenomena yang ada. Data analisis
menggunakan teknik analisis data kualitatif, yakni descriptive phenomenological analysis. Pada
pembahasan fokus penelitian, dipaparkan pelaksanaan manajemen PNS berdasarkan 3 aspek sistem
merit yakni kualifikasi, komptensi dan kinerja serta pembahasan mengenai framework manajemen
PNS berbasis merit system dalam penempatan jabatan struktural bagi pegawai. Hasil penelitian
menemukan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta menggunakan hasil
Assesment Centre sebagai bahan kebijakan bagi stakeholders untuk dapat mengurangi
ketidaksesuaian antara profil kompetensi pegawai dengan tugas yang akan diemban. Proses
manajemen PNS berbasis merit system diawali dengan melakukan analisis terkait dengan formasi
kebutuhan, kualifikasi serta kompetensi yang dibutuhkan bagi PNS maupun organisasi. Kemudian
dilakukan proses pemetaan profil kompetensi pegawai melalui Assessment Centre untuk
mengetahui kompetensi pegawai sebagai dasar penempatan. Dalam konteks lain manajemen PNS
berbasis merit system juga telah disusun serta mengembangkan konsep manajemen talenta dalam
mendukung upaya pemetaan 9 Boxes talent bagi PNS eksisting untuk mendapatkan gambaran
kompetensi maupun profil PNS yang dapat diproyeksikan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kata kunci: Penempatan Pegawai; Jabatan Struktural; Assessment; Talent Pool.

Abstract

The principle of "The Right Man On The Right Place" is in line with the concept of a merit system
that has been formulated in the State Civil Apparatus Law. Increasing the capacity and capability
of bureaucratic performance is one of the important things in Bureaucratic Reform in Indonesia.
Methods that can be used to improve employee performance can be done by implementing civil
servant management that pays attention to one of the issues related to employee placement.
Employee placement is an organizational strategic planning because it is a policy in determining
the level of effectiveness of employees and organizations in achieving goals. The formulation in this
research is how to implement merit-based civil servant management in the placement of structural

336
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

positions for DKI Jakarta Provincial Government employees in accordance with the qualifications,
competencies and performance needed by the organization. This research aims to prepare the best
scheme to ensure that the placement in structural positions for employees is in accordance with the
merit system theory, which includes competence, qualifications and performance based on existing
phenomena. The data was analyzed using qualitative data analysis techniques, namely descriptive
phenomenological analysis. In the discussion of the research focus, the implementation of civil
servant management based on 3 aspects of the merit system, namely qualifications, competencies
and performance, as well as a discussion of the framework for civil servant management based on
the merit system in the placement of structural positions for employees are presented. The results
found that the DKI Jakarta Provincial Civil Service Agency uses the results of the Assessment
Center as policy material for stakeholders to be able to reduce the mismatch between employee
competency profiles and the tasks needed. The process of civil servant management based on the
merit system begins with an analysis related to the formation needs, qualifications and
competencies needed for civil servants and organizations. Then the process of mapping employee
competency profiles through the Assessment Center is carried out to determine employee
competence as a basis for placement. In another context, civil servant management based on the
merit system has also been compiled and developed the concept of talent management in
supporting efforts to map 9 Boxes of talent for existing civil servants to get a picture of the
competencies and profiles of civil servants that can be projected according to organizational
needs.

Keywords: Employee Placement; Structural Position; Assessment; Talent Pool.

Pendahuluan delapan perhatian utama pemerintah yang


Terwujudnya akan pemerintahan yang termasuk dalam Road Map Reformasi Birokrasi
akuntabel, serta mampu memberikan pelayanan di Indonesia. Dalam kerangka reformasi
publik yang terbaik merupakan sebuah tuntutan birokrasi, diperlukan adanya penataan sistem
masyarakat terlebih dalam era Reformasi manajemen SDM Aparatur sebagaimana diatur
Birokrasi yang menuntut bagi Pemerintah didalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Daerah untuk memiliki akuntabilitas kinerja Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
yang baik, transparan dan mendapati Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
kepercayaan publik melalui berbagai bidang Reformasi Birokrasi 2010-2014. Berkaitan
pelayanan yang diberikan (Ginting & Haryati, dengan hal tersebut aspek rekrut, seleksi, dan
2011). Kebijakan terkait dengan Reformasi penempatan menjadi suatu hal yang perlu
Birokrasi yang diatur melalui Peraturan Presiden diperhatikan dalam birokrasi pemerintahan.
No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Mengutip pendapat Hasibuan, tentang salah satu
Reformasi Birokrasi. Tujuan cita - cita pada di konsep yakni terkait dengan penempatan.
Tahun 2025 dimaksud untuk mewujudkan tata Penempatan SDM haruslah memperhatikan
pemerintahan yang baik (Good Governance) dan SDM dan aspek penempatan yang tepat pada
birokrasi yang profesional, serta berintegritas. jabatan yang tepat atau dalam peribahasa bahasa
Sebagai Kota Megapolitan di Indonesia, inggris sering disebut dengan “the right man in
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dituntut untuk the right place and the right man behind the
memiliki kinerja yang baik atas penyelenggaraan right job”. Prinsip tersebut selaras dengan
pemerintahan bagi segala kebutuhan kompleks pelaksanaan birokrasi yang lebih profesional
bagi masyarakat Kota Jakarta. Hal tersebut dapat yakni dalam kerangka konsep merit system.
dicapai dalam perwujudan SDM PNS yang Pengelolaan SDM berbasis sistem merit
profesional dan kompeten sesuai dengan nilai- menjadi hal yang penting, hal tersebut karena
nilai organisasi. Peningkatan kapasitas dan SDM merupakan sumber daya yang digunakan
kapabilitas kinerja birokrasi menjadi satu dari untuk mensinergikan sumber daya lain guna

337
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

mencapai tujuan organisasi (Sunaryo, 2014), lembaga yang berwenang dalam pelaksanaan
(Hidayat et al., 2020). Lebih lanjut tugas fungsi dalam melakukan pengawasan serta
Mangkunegara (2017:2) menyampaikan bahwa penilaian terkait penerapan sistem merit di
manajemen sumber daya manusia dapat Indonesia, yakni Komisi Aparatur Sipil Negara
diartikan sebagai suatu pengelolaan dan (KASN). Dalam melakukan fungsinya tersebut,
pendayagunaan sumber daya yang ada pada KASN membentuk instrumen penilaian secara
individu pegawai. Berdasarkan hal tersebut mandiri berdasarkan metode self assessment.
konsep sistem merit telah diamanatkan pada UU Guna memenuhi tuntutan Undang-Undang
ASN Nomor.5 Tahun 2014 pada Pasal 51 yang Nomor 5 Tahun 2014, KASN melakukan
didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen pembinaan penerapan sistem merit kepada
ASN berdasarkan atas kualifikasi, kompetensi beberapa instansi pemerintah. Tujuan dilakukan
dan kinerja yang berlaku secara adil dan tanpa pembinaan ini adalah untuk memacu
diskriminasi. Sesuai.amanat Undang-Undang implementasi kebijakan penilaian mandiri
Nomor 5 Tahun 2014 tersebut, maka penerapan sistem merit di Indonesia. Berkenaan
implementasi sistem merit menjadikan wajib dengan hal tersebut, berikut penilaian capaian
karena pengukuran terkait dengan sistem merit sistem merit provinsi DKI Jakarta Tahun 2022
akan dilakukan bagi instansi pemerintah. jika dibandingkan dengan Provinsi lainnya di
Berbicara tentang penilaian maka terdapat Indonesia, berikut gambaran rinciannya:

Instansi Pemerintah Daerah


No. Nilai Capaian Kategori
(Tingkat Provinsi)
1 Provinsi Jawa Barat 396,5 Sangat Baik
2 Provinsi Jawa Timur 353 Sangat Baik
3 Provinsi D I Yogyakarta 349 Sangat Baik
4 Provinsi Sulawesi Selatan 340,5 Sangat Baik

5 Provinsi Jawa Tengah 335,5 Sangat Baik


6 Provinsi DKI Jakarta 335,5 Sangat Baik

7 Provinsi Sumatera Utara 333,5 Sangat Baik

8 Provinsi Sumatera Barat 332 Sangat Baik

9 Provinsi Kalimantan Barat 325,5 Baik

10 Provinsi Banten 321,5 Baik

11 Provinsi Kepulauan Riau 314 Baik

12 Provinsi Riau 300,5 Baik

13 Provinsi Nusa Tenggara Timur 282,5 Baik

14 Provinsi Sulawesi Utara 281 Baik

Gambar 1. Indeks Sistem Merit Provinsi DKI Jakarta


Sumber: Rekap Nilai Penerapan Sistem Merit Di Beberapa Provinsi dalam Anugerah Meritokrasi
KASN (2022)
Mengacu dari data terkait dengan Indeks capaiannya. Berangkat dari belum maksimalnya
Sistem Merit Provinsi Seluruh Indonesia, hasil penilaian terhadap aspek pengembangan
Provinsi DKI Jakarta masih berada pada karir dan mutasi, mengantarkan pada paradigma
peringkat 6 dari seluruh Provinsi di Indonesia. lama yang melakukan pengangkatan dalam
Hal tersebut berkenaan dari 8 aspek penilaian jabatan struktural dalam konteks manajemen
yang dilakukan terkait sistem merit tersebut, PNS berbasis pada faktor senioritas dalam
perlu adanya penekanan / fokus utama perhatian kepangkatan, usia, pendidikan dan pengalaman
pada beberapa aspek untuk menjadi perbaikan yang dimiliki. Dasarnya, penempatan dalam
atas pelaksanaan sistem merit ke depan yakni jabatan struktural dapat menunjang motivasi dan
pada aspek pengembangan karir serta promosi profesionalisme dalam bekerja, namun dalam
dan mutasi yang belum maksimal terkait dengan implementasinya tersebut cenderung berorinetasi

338
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

kepada pembinaan karir yang kurang akan diangkat dalam suatu jabatan, konsep
menekankan dalam aspek kinerja & kompetensi sistem merit harus menjadi nilai yang
yang dimiliki oleh pegawai. Prinsip tersebut diutamakan bagi profesionalitas ASN.
tidak sejalan dengan merit system, dimana Mengutip pendapat Rakhmawanto (2018) bahwa
pengelolaan terkait dengan ASN dilakukan atas prinsip sistem merit menyeleraskan berbagai
dasar kualifikasi yang tepat, kompetensi yang aspek yakni aspek kompetensi, kualifikasi,
memumpuni dan kinerja yang terbaik. Pada saat kinerja, adil dan keterbukaan.

Gambar 2. Prinsip dalam Merit System

Lebih lanjut, berdasarkan dari penilaian rangka perbaikan pada aspek pengembangan
capaian Sistem Merit Provinsi DKI Jakarta karir dan demi terwujudnya sistem merit secara
Tahun 2022, KASN memberikan beberapa efektif dalam manajemen PNS, maka perlu
analisis permasalahan dalam manajamen ASN untuk melakukan identifikasi profil pegawai
berbasis merit system khususnya pada aspek meliputi potensi, kompetensi dan kualifikasi
pengembangan karir berikut diantaranya: pegawai sebagai dasar penempatan pegawai
1. Dari total 59.000 pegawai, di tahun pada suatu jabatan, perencanaan pengembangan
2021 baru 29.013 yang dilakukan karir bahkan dalam konteks untuk
asesment. Maka dari hal tersebut pengembangan kompetensi ASN. Konsep
KASN mengimbau agar manajemen PNS tersebut nantinya akan
meningkatkan jumlah pegawai yang berlanjut merujuk kepada konsep talent
diikutkan dalam assessment management yang telah dituangkan melalui
kompetensi unutk kebutuhan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan
pemetaan profil kompetensi; Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2020.
2. Rencana suksesi Pemprov DKI Lebih lanjut, Adryanto (2016:69)
Jakarta miliki terkait manajemen mengungkapkan bahwa hal tersebut mengacu
talenta masih dalam tahap kepada pengembangan kedalam pemetaan
pembangunan karena data talenta matriks 9 box talent yang merupakan perangkat
dalam matriks talenta masih banyak yang digunakan oleh banyak organisasi untuk
yang belum terisi. mengevaluasi dan memetakan pegawainya.
Beberapa hal diatas mengindikasikan Arah kebijakan penerapan manajemen
bahwa pelaksanaan rencana suksesi kaitannya ASN berbasis sistem merit diharapkan dapat
dengan penerapan manajemen PNS mengenai menarik kandidat - kandidat terbaik untuk
penempatan pegawai dalam jabatan di bekerja disuatu organisasi karena sistem tersebut
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum memberi kesempatan kepada siapa saja untuk
sepenuhnya mengarah kepada merit system yang mengembangkan kariernya. Kebijakan dalam
diharapkan terkhusus kepada jabatan – jabatan pengelolaan penempatan pegawai diampu oleh
kritikal yakni jabatan struktural. Berdasarkan Badan Kepegawaian Daerah dengan dibantu
uraian permasalahan tersebut, maka dalam melalui UPT Pusat Penilaian Kompetensi
339
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

Pegawai yang memiliki tugas salah satunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dan dalam
untuk memetakan kompetensi bagi seluruh PNS alur pembahasan framework penempatan
untuk mendapatkan gambaran/deskripsi pegawai dalam jabatan struktural bagi pegawai
mengenai kompetensi/potensi pegawai dengan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
menggunakan metode assessmnet centre. Hal ini merujuk pada konsep penataan ASN
Assessment centre sendiri dibagi menjadi empat yang dapat dipahami sebagai salah satu fungsi
fase yakni: 1. Mendefinisikan dan terpenting dari manajamen sumber daya manusia
menyempurnakan kompetensi, 2. menyusun dengan memberikan tugas atau jabatan kepada
simulasi dan tes, 3. Melakukan penilaian seseorang dalam suatu jabatan tertentu. Menurut
asesmen, 4. Memberikan laporan dan umpan (Hasibuan et al., 2021), (Riniwati, 2016),
balik feedback. (Ukkas, 2018) menyebutkan bahwa penempatan
pegawai dalam jabatan tidak hanya
Berdasarkan beberapa analisis menempatkan saja, melainkan harus
permasalahan yang disampaikan oleh KASN mencocokan antara kualifikasi pegawai dengan
tersebut menjadi basis arah analisis kebijakan kebutuhan dan persyaratan tertentu dari suatu
penerapan manajemen ASN menuju berbasis jabatan. Kemudian terdapat 4 (empat) proses
merit sytem dalam penempatan pegawai di tahapan dalam penempatan pegawai, sebagai
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mengacu dari berikut:
pengertian tersebut diatas maka ruang lingkup 1. Collect, adalah proses mengumpulkan
rumusan penelitian ini dibatasi mengenai data pegawai untuk mengidentifikasi skill,
implementasi manajemen PNS berbasis sistem kualifikasi dan kemampuan kerja yang
merit dalam penempatan jabatan struktural bagi ada
pegawai sesuai dengan ketentuan yang diatur 2. Evaluate, adalah proses mengevaluasi
dalam sistem merit. Hal tersebut bertujuan untuk kompetensi pegawai untuk
menyiapkan skema terbaik untuk memastikan mendefinisikan pekerjaan apa yang paling
bahwa penempatan pegawai dalam jabatan sesuai dengan pegawai.
tersebut telah seusai dengan konsep sistem 3. Place, merupakan proses menempatkan
merit, sehingga tercapai prinsip “The Right Man pegawai pada posisi yang tepat dan
On The Right Place”. Dan ruang lingkup relevan
pembahasan pada penelitian ini akan membahas 4. Control, tahapan proses monitoring dan
mengenai implementasi manajemen PNS mengukur kinerja pegawai yang sudah
berbasis merit system dalam penempatan jabatan ditempatkan.
struktural bagi pegawai di lingkungan

Gambar 3. Tahapan dalam Penempatan

Metode Penelitian dilaksanakan dengan mengidentifikasi masalah


Metode penelitian yang digunakan dan pembahasan terhadap berbagai sumber data
untuk membahas rumusan masalah yang yang menjadi objek kajian (Anggito & Setiawan,
ditetapkan adalah deskriptif dengaan pendekatan 2018), (Nugrahani & Hum, 2014), (Sugiyono,
kualitatif yang bersifat induktif 2019: 271-272). Penelitian dengan pendekatan
(Creswell,2014:38). Penelitian kualitatif kualitatif mempunyai 2 tujuan utama yakni
memberikan kontribusi yang berharga ketika untuk menggambarkan dan mengekspolrasi (to

340
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

describe and explore) serta tujuan kedua yakni pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
untuk menggambarkan dan mengungkapkan ((to Jakarta. Literatur bersumber dari hasil penelitian
describe and explain) (Nursofa & Hamdu, terdahulu, konsep dan teori dalam jurnal ilmiah
2021), (Fitrah, 2018), (Siyoto, 2015), hal ini yang telah terbit dan beberapa buku hasil
sesuai dengan tujuan penelitian yang akan pemikiran para ilmiah yakni buku penunjang,
dilakukan untuk menghasilkan kajian tentang jurnal, makalah dan internet browsing.
rekomendasi kebijakan sistem merit dalam
manajemen ASN terkhusus dalam aspek Hasil dan Pembahasan
penempatan pegawai. Penelitian ini diawali Merit sistem merupakan salah satu
untuk menggambarkan dan mengeksplorasi konsep manajemen sumber daya manusia yang
tentang manajemen ASN berbasis merit system menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja
dalam penempatan jabatan struktural bagi sebagai pertimbangan utama dalam perencanaan,
pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI perekrutan, penggajian, pengembangan,
Jakarta sehingga pada akhirnya dapat promosi, retensi, disiplin dan pensiun pegawai.
memaparkan serta menjelaskan studi kasus pada UU ASN mengatur bahwa kebijakan manajemen
fenomena penempatan pegawai pada jabatan ASN didasarkan pada kualifikasi, kompetensi
struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi dan kinerja yang diterapkan secara adil terlepas
DKI Jakarta. dari latar belakang politik , ras, agama dan tanpa
Metode yang digunakan dalam diskriminasi. Sistem ini seolah menjadi kritik
penelitian ini adalah Descriptive atas suburnya praktek KKN didalam birokrasi.
Phenomelogical Analysis (DPA). Pendekatan Oleh sebab itu sistem merit merupakan salah
fenomenologi merupakan pendekatan penelitian satu hasil dari program reformasi birokrasi yang
yang dimulai oleh Husserl (1859-1938) dicanangkan oleh presiden untuk mewujudkan
kemudian dikembangkan kembali oleh birokrasi yang netral dan mampu melayani
Heidegger untuk memahami atau mempelajari masyarakat serta membebaskan dari KKN.
pengalaman hidup seorang manusia. Hingga Penerapan sistem merit dalam birokrasi
pada akhirnya penelitian ini berevolusi menjadi Indonesia bertujuan untuk menciptakan ASN
sebuah metode penelitian kualitatif yang banyak yang profesional dengan menempatkan mereka
digunakan dalam dekade terakhir (Hendrarso, pada jabatan birokrasi pemerintahan berdasarkan
2020), (Christensen et al., 2017), (Sari et al., keahliannya. Sebagai suatu sistem, pengisian
2022). Adapun teknik yang digunakan dalam jabatan struktural merupakan bagian dari
pengumpulan data dengan 2 metode yakni: 1) manajemen kepegawaian dalam hal kedudukan
pengumpulan data primer dilakukan dengan kewenangan dalam menjalan roda pemerintahan,
menggunakan studi observasi yang dilakukan hal ini dinilai penting karena jabatan struktural
secara langsung dengan objek penelitian dan 2) banyak memiliki jabatan kritikal dalam
pengumpulan data sekunder yang digunakan birokrasi. Jika mencermati UU ASN, pengisian
berupa literatur yang relevan dengan tema jabatan struktural dimungkinkan melalui sistem
penelitian serta menggunakan teknik tinjauan tertutup atau terbuka. Makna dari pasal didalam
literatur. Beberapa tahapan yang dilalui untuk UU ASN tersebut yakni tidak mewajibkan
memperoleh data sekunder mencakup menggunakan sistem terbuka, melainkan dengan
penelusuran literatur melalui collecting data, sistem internal dan tertutup. Hal tersebut
data diseleksi dan dianalisis materi dan entry dimungkinkan selama pengisian jabatan
data sajian dalam pembahasan. Analisis data didasarkan atas obyektifitas yang baik melalui
dilakukan dengan memproses berbagai kompetensi, kualifikasi dan kinerja.
informasi agar dapat menggambarkan kondisi
penerapan manajemen ASN berbasis sistem Aspek Kualifikasi dalam Penempatan
merit dalam penempatan jabatan struktural bagi Pegawai

341
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

Memahami pentingnya adanya jabatan memimpin dan atau mengelola unit


struktural didalam birokrasi karena hal tersebut organisasi.
dianggap sebagai jabatan kritikal dalam tatanan 3. Kompetensi Sosial Kultural adalah sikap,
birokrasi yang ada. Oleh karena itu, UU ASN perilaku, keterampilan dan pengetahuan yang
memberikan flexibilitas bagi PNS untuk mengisi dapat dikembangkan terkait dengan
jabatan tersebut sepanjang memenuhi pengelaman berinteraksi dengan masyarakat
persyaratan kompetensi, kualifikasi, yang majemuk dalam berbagai macam yakni
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, agama, suku dan budaya, wawasan
integritas dan persyaratan lain yang dibutuhkan. kebangsaan, etika, nilai-nilai, dan moral.
Kemudian dalam aspek kualifikasi di Pemprov
DKI Jakarta dilakukan dengan proses awal Aspek Kompetensi dalam Penempatan
dengan penyusunan dan penetapan kebutuhan Pegawai
pegawai, hal tersebut dapat diterjemahkan Kompetensi dapat diukur dengan
instansi melalui perencanaan kebutuhan PNS melakukan assessment atau penilaian.
terhadap jabatan-jabatan yang dapat diisi Assessment adalah proses sistematik untuk
kekosongannya didasarkan kepada analisis memahami kinerja dari individu atau kelompok
jabatan dan analisis beban kerja yang berdasarkan fakta yang ada ataupun dalam
didalamnya mempertimbangkan jumlah pegawai konteks prediksi. Penilaian kompetensi adalah
yang dibutuhkan, kualifikasi, dan pegawai yang proses pebandingan antara kompetensi jabatan
akan pensiun. Kemudian dalam konteks yang yang dipersyaratkan dengan kompetensi yang
lain juga perlu untuk mempertimbangkan terkait ada pada pemegang jabatan atau calon
standar komptensi dan persyaratan jabatan yang pemegang jabatan. Sehingga setelah dilakukan
dibutuhkan dalam manajemen PNS telah dimuat penilaian kompetensi maka akan ditemukan
dalam “Peraturan Menteri Pendayagunaan keselarasan atau tidaknya kompetensi pemegang
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau calon pemegang jabatan yang ada. Adapaun
Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar salah satu metode alternatif dalam penilaian
Kompetensi ASN”. Serta dilingkungan pegawai adalah assessment center. menurut
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedniri telah Thornton dan Byham, (dalam Spiegel, 1992:2)
menjabarkan lebih detail dalam Keputusan Assessment Center adalah prosedur
Gubernur Nomor 120 Tahun 2022 Tentang komprehensif dan terstandar dengan
Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi menggunakan berbagai teknik assessment
Madya dan Pratama. Didalam aturan tersebut seperti simulasi pekerjaan dan uji situasional
kompetensi dibagi menjadi 3 bagian diantaranya yang dipergunakan untuk mengevaluasi individu
adalah 1) Kompetensi Teknis, 2) Kompetensi untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Manajerial dan 3) Kompetensi Sosial Kultural. Menurut PP Nomor 11 Tahun 2017
Sesuai dengan peraturan mengenai standar tentang Manajemen PNS ini diundangkan
kompetensi, dimana masing – masing 3 sebagai bentuk pelaksanaan Undang – Undang
kompetensi tersebut dijelaskan dalam pengertian ASN khususnya pada pasal 207 bahwa
sebagai berikut: pengembangan kompetensi disusun berdasarkan
1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, rencana kebutuhan dan rencana pengembangan
keterampilan dan sikap perilaku yang dapat kompetensi intansi yang dilakukan oleh Pejabat
diamati, dan dikembangkan yang berkaitan yang Berwenang sesuai jenis dan jalur
dengan bidang teknis jabatan”. pengembangan kompetensi dan didasarkan pada
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, tingkat nilai penilaian kinerja dan gap
keterampilan dan sikap perilaku yang dapat kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai
diamati, diukur dan dikembangkan untuk (Saksono, Suhartono, 2021). Dengan adanya
Undang - Undang ASN, pelaksanaan

342
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

manajemen ASN diarahkan untuk mewujudkan potret kompetensi pegawai. Untuk mengolah
ASN yang memiliki integritas, profesional, data yang telah dikumpulkan dan melakukan
melayani dan sejahtera. Visi dan tujuan tersebut identifikasi profil pegawai dengan baik, perlu
akan dicapai melalui implementasi sistem merit dilakukan penilaian potensi dan kompetensi
dalam manajemen ASN. Untuk dapat pegawai yang dilakukan melalui proses
menerapkan sistem merit yang efektif, membandingkan kompetensi yang dimiliki PNS
diperlukan identifikasi profil kompetensi dengan kompetensi jabatan (kualifikasi) yang
pegawai sebagai dasar untuk menempatkan dipersyaratkan menggunakan metode assessment
pegawai pada jabatan dan mengembangkan center. Kombinasi dari sistem informasi dan
rencana pengembangannya bagi pegawai. Guna metode assessment center tersebut akan
mengumpulkan data dalam manajemen PNS, melahirkan sebuah sistem informasi SDM
Pemerintah Provinsi DKI menggunakan sistem khusus yang menjadi database profil kompetensi
informasi kepegawaian untuk mengumpulkan, pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
menyimpan, menarik, dan memvalidasi data Jakarta.
.

Gambar 4. Sistem Informasi Peta Kompetensi Provinsi DKI Jakarta

Di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI kompetensi pegawai yang dilaksanakan dibagi


Jakarta, pengelolaan assessment center menjadi 3 (tiga) kelompok metode
dilakukan oleh BKD Provinsi DKI Jakarta yang pelaksanaannya, yakni:
dibantu pelaksanaan tugasnya oleh UPT PPKP ● Assessment Metode Kompleks, dengan
melalui sistem informasi SIPETKOM sebagai menggunakan alat ukur berupa
basis data dalam melakukan pemetaan wawancara, psikotes dan minimal 2
kompetensi dan pengembangan pola karir bagi simulasi. Tes simulasi yang digunakan
para pegawai. Sistem ini merupakan sistem berupa analisa kasus, focused group
berbasis database hasil uji kompetensi discussion, proposal writing, presentasi.
assessment yang telah terintegrasi dengan sistem Pelaksanaan assessment ini bersifat
informasi kepegawaian sebagai basis data tertentu, dan menyesuaikan dengan
kualfikasi dan kinerja pegawai dan sistem kebutuhan organisasi. Contohnya: seleksi
informasi manajemen talenta (Talent Pool) terbuka jabatan
sebagai basis pemetaan talent. Dalam ● Assessment Metode Sedang,
implementasinya, uji kompetensi pegawai menggunakan alat pengukuran berupa
merupakan proses penilaian kompetensi dengan wawancara, psikotes dan minimal 1 (satu)
menggunakan metode assessment center untuk tes simulasi. Simulasi yang digunakan
mengukur kompetensi manajerial dan berupa focused group discussion (FGD)
sosiokultural. Metodenya menggunakan dan analisa kasus.
mengacu kepada Perka BKN Nomor 26 Tahun ● Assessment Metode Sederhana, dengan
2019 tentang Penilaian Kompetensi, bahwa uji pemeriksaan psikologi yang bertujuan
343
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

khusus untuk mengukur potensi seseorang 10 Februari 2023 diperoleh rekapitulasi


dengan menggunakan metode dan bentuk mengenai data profil kompetensi pegawai.
laporan yang lebih sederhana. Metode Database ini dimanfaatkan untuk kegiatan
yang digunakan dapat berupa psikotes, manajemen PNS, seperti sidang baperjab,
makalah dan wawancara; maupun manajemen talenta, pengembangan karir
psikotes dan diskusi kelompok. Metode pegawai, penyusunan analisis kebutuhan
ini dapat digunakan untuk seleksi pegawai pengembangan kompetensi, bahan kebijakan
mutasi, kenaikan jenjang jabatan pimpinan dan lain – lain. Berikut gambaran
pelaksana dan lain sebagainya. umum tentang sistem informasi yang
mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, yang
Kemudian database pada Sistem terlihat dalam tabel/gambar sebagaimana
Informasi Peta Kompetensi (SI PETKOM) per terlampir:

Tabel 1. Rekap Capaian Pegawai mengikuti Assesment Center, Sumber: UPT PPKP

No
Tahun Jumlah Pegawai dalam SI PETKOM
.
1 s.d 2021 27.682
2 2022 - 2023 6.160
Jumlah 33.842

Sebagaimana gambaran serta tabel yang penempatan pegawai yang berpegang teguh pada
telah disajikan, bahwa sebelumnya unit UPT prinsip “The Right Man On The Right Place”,
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai walaupun belum secara keseluruhan pegawai
(PPKP) memiliki tugas sebagaimana untuk telah melakukan asesmen sebagai dasar
melakukan pemetaan kompetensi bagi pegawai penempatan mereka, namun arah kebijakan serta
di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. konsep berpikir dalam proses penempatan
Hal ini juga bertujuan untuk melakukan seorang pegawai terkhusus pada jabatan
pemetaan serta sebagai dasar dalam proses
344
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

struktural sudah menunjukkan kemajuan yang terbuka, objektif terencana dan akuntabel
perbaikan dalam tata kelola pemerintahan. sesuai dengan kompetensi dan kinerja pegawai.
Manajemen talenta Pemerintah Provinsi
Aspek Kinerja dan Kompetensi dalam DKI Jakarta dilaksanakan sebagai perwujudan
Penempatan Pegawai sistem merit dalam penyelenggaraan manajemen
Kegiatan uji kompetensi tersebut PNS, setiap pegawai yang memenuhi
selanjutnya diprioritaskan sebagai dasar dalam persyaratan dan standar yang ditentukan dapat
pemenuhan data profil ke arah manajemen menduduki posisi jabatan yang ditargetkan dan
talenta, sebagaimana dilakukan dengan sistem memiliki peluang dalam mengembangkan karir
informasi yang ada di Pemerintah Provinsi DKI yang sama. Tahapan dalam penyelenggaran
Jakarta. Sistem tersebut dikenal dengan sebutan manajemen talenta meliputi akuisisi talenta,
Talent Pool. Kemudian dalam rangka tindak pengembangan talenta, penempatan talenta dan
lanjut hasil pemetaan kompetensi dan pemantauan serta evaluasi. Dalam rangkaian
perencanaan suksesi pegawai. BKD Provinsi tahapan tersebut terdapat tahapan pemetaan
DKI Jakarta melalui Subbidang Pengembangan talenta yang dilakukan berdasarkan
Karier. Manajemen talenta dimaksud disusun pemeringkatan kompetensi dan kinerja dan
mengacu kepada Peraturan Menteri tertuang dalam Sistem Informasi Manajemen
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Talenta (Talent Pool). Sistem informasi
Birokrasi Nomor 3 Tahun 2020 tentang manajemen talenta (Talent Pool) dapat
Manajemen Talenta dan Peraturan Gubernur menyajikan database profil kompetensi dan
Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2022 kinerja PNS yang dapat dijadikan sebagai bahan
tentang Manajemen Talenta dengan maksud dan pertimbangan dalam pengangkatan maupun
tujuan sebagai dasar pelaksanaan manajemen perpindahan suatu jabatan bagi pegawai.
talenta di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Penetapan talenta dalam kuadran talenta
Jakarta, dan sebagai pedoman dalam memetakan dilakukan dengan pola 9 Box Performance untuk
PNS dalam kebutuhan pengisian Talent Pool diberikan rekomendasi sesuai dengan kategori
serta mendorong akselerasi sistem merit dalam kuadran talenta, adapun untuk masing-masing
Manajemen PNS melalui perencanaan suksesi kategori kuadran diberikan rekomendasi sebagai
berikut:

345
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

Seperti yang diketahui bahwa manajemen administrator, jabatan pengawas dan jabatan
talenta adalah suatu proses pengelolaan PNS pelaksana serta pelaksanaan pengoperasiaanya
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sudah terintegrasi dengan Sistem Informasi Peta
organisasi dengan menyiapkan talenta untuk Kompetensi (SI PETKOM) yang didasarkan
promosi maupun rotasi jabatan yang dianggap pada penilaian assesment pada tahapan
startegis oleh organisasi dan diharapkan sebelumnya dan Sistem Informasi Kepegawaian
memiliki dampak yang signifikan terhadap (SIMPEG) yang memuat hasil kinerja dari
pencapaian visi, misi dan sejalan dengan strategi capaian e-SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).
organisasi. Pemetaan PNS pada Sistem Berikut rincian jumlah PNS yang telah
Informasi Manajemen Talenta (Talent Pool) dipetakan dalam kuadaran adalah sebanyak 2171
diklasifikasikan berdasarkan kategori jabatan, pegawai dengan rincian gambar sebagai berikut:
yaitu jabatan pimpinan tinggi, jabatan

Gambar 4. Sebaran Pemetaan Talent dalam sistem Talent Pool, Sumber : Talent Pool DKI Jakarta
Berdasarkan hasil rekap pada sistem talent digunakan untuk menempatkan pegawai pada
pool, menunjukkan belum secara keseluruhan posisi atau jabatan yang sesuai dengan potensi
mengakomodir hasil uji kompetensi yang dan kompetensi sebagai rekomendasi
dilaksanakan melalui SI PETKOM pada tahapan pengembangan pegawai maupun diikutksertakan
sebelumnya. Hal tersebut terkendala dalam proses seleksi pada jabatan yang lebih
dikarenakan adanya proses revisi struktur tinggi.
organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi
Framework Manajemen PNS Berbasis Merit
DKI Jakarta sehingga mempengaruhi terhadap
System Dalam Penempatan Jabatan
peta jabatan, analisa jabatan dan analisa beban
Struktural bagi Pegawai di Pemerintah
kerja dengan adanya proses restrukturisasi
Provinsi DKI Jakarta
organisasi, sehingga hal ini berdampak pada
proses pemetaan terhadap 9 kuadran talent Penempatan merupakan bagian yang
dimaksud belum bisa dilakukan menunggu dijalankan setelah tahap seleksi telah selesai
kepada nomenklatur baru dari organisasi di dilaksanakan. Penempatan dalam jabatan bisa
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. juga berupa pemberian tugas pada posisi
Nmaun secara umum, hasil sistem talent pool tertentu, atau pengisian jabatan yang kosong,
yang telah terbentuk sebelumnya akan atau bisa juga dalam bentuk jabatan pada

346
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

pegawai yang baru. Penempatan jabatan tersebut Right Place”. Berpedoman pada prinsip
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas sebagai tersebut, akan membawa organisasi ke hasil
babak lanjutan dari proses penyaringan pegawai kerja yang optimal sesuai dengan target
yang mencakup penempatan kandidat pegawai dikarenakan adanya hubungan positif antara
yang lulus seleksi pada jabatan atau pekerjaan penempatan pegawai dengan peningkatan
tertentu melalui delegasi (Hasibuan, 2010:163). produktivitas kinerja pegawai. Namun akan
Dapat dinyatakan bahwa penempatan menjadi permasalahan apabila hal tersebut tidak
merupakan salah satu unsur penting yang harus upayakan sebagai dasar dalam proses
dijalankan setelah proses seleksi selesai dan penempatan bagi pegawai, sehingga akan
harus melalui perhitungan yang matang supaya memberikan potensi dampak bagi organisasi
dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi maupun pegawai, berikut penjelasan atas
dengan menempatkan pegawai baru pada suatu dampak yang ditimbulkan seperti: 1) Bagi
posisi tertentu. Hasibuan (2010:63) berpendapat organisasi, maka tujuan organisasi sulit untuk
bahwa dalam menempatkan pegawai yang telah dicapai apabila pegawai ditempatkan tidak
lolos seleksi harus berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan kompetensi dan kemampuan yang
dibutuhkan dalam jabatan tertentu, atau lebih dimilikinya. 2) Bagi pegawai, target kinerja
dikenal dengan asas “the right man in the right pegawai sulit tercapai karena banyak faktor
place and the right man behind the right job”. antara lain sifat pekerjaan yang dilakukan tidak
sesuai dengan bakat, minat serta latar belakang
Pada hakikatnya, penempatan pegawai
pendidikan dan kompetensi pegawai yang tidak
dianggap sebagai suatu proses mengumpulkan
mumpuni terhadap bidang pekerjaan yang
kandidat pemegang jabatan yang sesuai untuk
dilakukannya.
proyeksi dalam menduduki suatu posisi tertentu
dalam fungsi pekerjaan pegawai. Namun dalam Berdasarkan hal tersebut berikut
pelaksanaannya belum mampu memenuhi digambarkan implementasi secara garis besar
kebutuhan yang dapat mendorong keberhasilan yang dilakukan dalam proses pengelolaan PNS
kinerja dan profesionalisme ASN. Keadaan berbasis merit system dalam penempatan
tersebut disebabkan oleh penempatan pegawai pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI
masih didasarkan kepada KKN yang bersifat Jakarta. Berikut gambar alur skema penempatan
subyektif, sehingga kurang ada upaya untuk dalam jabatan struktural bagi pegawai, seperti
mewujudkan prinsip “The Right Man On The dibawah ini:

Gambar 5. Framework Manajemen ASN Berbasis Merit System Dalam Penempatan Pegawai
Sumber: Diolah
347
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

Berdasarkan gambaran alur diatas, langkah yakni metode kompleks, metode sedang
awal yang dilakukan oleh organisasi terlebih maupun metode sederhana. Hal ini
dahulu mengidentifikasi terkait bagaimana merupakan proses potret profil
strategi organisasi dalam rangka mencapai kompetensi bagi kandidat pegawai yang
tujuan organisasinya melalui berbagai akan mengisi jabatan tersebut. .
pengamatan terhadap beberapa dokumen 5. Dalam pelaksanaan manajemen PNS
pedoman manajemen PNS serta peraturan berbasis sistem merit dalam penempatan
perundangan yang mengatur tentang pengisian jabatan struktural bagi pegawai, BKD
dalam jabatan struktural bagi PNS. Berdasarkan Provinsi DKI Jakarta menggunakan
hal tersebut lebih rinci akan dijelaskan dalam metode kompleks dan sedang diantranya
beberapa tahapan diantaranya: dalam pelaksanaan seleksi terbuka
1. Prosesnya diawali dengan pembentukan jabatan atau job fit.
panitia seleksi yang bekerja sama 6. Tahapan berlanjut pada proses analisa
dengan KASN. Elemen panitia seleksi dari tim sesuai dengan tujuan seleksi
meliputi unsur internal maupun berdasarkan kebutuhan organisasi.
eksternal dari instansi pemerintah yang 7. Lebih lanjut, didalam metode Talent
disesuaikan dengan jenis metode seleksi Pool, hasil dari analisis assesment centre
yang akan dilaksanakan (seleksi terbuka, tersebut dilakukan pemetaan profil
talent pool & skema baperjakat). kompetensi pegawai melalui skema
2. Kemudian proses manajemen PNS assessment centre untuk mengetahui
dilakukan dengan penyusunan peta kompetensi pegawai tersebut melalui
jabatan bagi masing – masing unit rangkaian proses pemetaan kompetensi
Perangkat Daerah yang didalamnya dengan terdapat adanya informasi sistem
terdapat analisis jabatan, analisis beban informasi yang terintegrasi dengan
kerja dan standar kompetensi yang telah sistem talent pool mengenai
diatur dalam Peraturan Menteri pemeringkatan kinerja yang dihasilkan
Pendayagunaan Aparatur Dan Reformasi dari sistem e-SKP. Yang kemudian hasil
Birokrasi. Penyusunan Peta Jabatan integrasi sistem tersebut menghasilkan
dimaksud menitikberatkan pada data yang kemudian selanjutnya
gambaran dari pengelolaan PNS pada diarahkan pada pemetaan talent pada 9
aspek kualifikasi. Proses dimaksud kotak dengan tujuan untuk diberikan
merupakan bagian dari input atas rekomenasi sesuai dengan kateogori
kompetensi dan kualifikasi apa yang talenta.
dibutuhkan bagi PNS maupun 8. Dalam metode jenis seleksi dalam
organisasi. seleksi terbuka jabatan, tim internal
3. Hasil dari penyusunan peta jabatan melakukan koordinasi dan pengolahan
tersebut dilanjutkan dengan proses data kandidat pegawai melalui Panitia
penyusunan formasi kebutuhan pegawai Seleksi Uji Kompetensi yang ditetapkan
terhadap slot jabatan struktural yang oleh Keputusan Gubernur untuk
dapat diisi kekosongannya. Hal tersebut mengeluarkan hasil sidang berupa Berita
disampaikan kepada BKD selaku Acara Hasil Penilaian yang kemudian
pengelola kepegawaian sesuai akan diserahkan kepada Pejabat
kebutuhan organisasi. Pembina Kepegawaian (PPK) untuk
4. Kemudian dalam pelaksanaan proses pemilihan penetapan terhadap 3 calon
assessment centre yang dilakukan kandidat terbaik disetiap formasi
terdapat 3 jenis metode uji kompetensi jabatannya.
sesuai dengan kebutuhan organisasi

348
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

9. Dalam metode jenis seleksi melalui Jakarta menggunakan hasil Assessment Center
Badan Pertimbangan Jabatan, Tim sebagai bahan kebijakan bagi para stakeholders
Baperjakat secara berjenjang internal untuk dapat menempatkan pegawai dalam
melakukan pengolahan data kandidat jabatan dengan beberapa skema dalam proses
melalui usulan dan keseuaian dengan metode seleksi yang digunakan sesuai dengan
standar kompetensi serta mengeluarkan kebutuhan organisasi. Lebih lanjut, dalam
hasil sidang berupa Berita Acara yang konteks manajemen PNS berbasis merit system
kemudian akan diserahkan kepada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). juga telah menyusun serta mengembangkan
10. Proses selanjutnya kandidat pegawai terhadap konsep manajemen talenta dalam
terpilih dilantik oleh Pejabat Pembina mendukung upaya konsep 9 Boxes talent bagi
Kepegawaian sesuai jenjang jabatannya. PNS eksisting untuk mendapatkan gambaran
Hasil dari analisis tersebut dijadikan profil kompetensi PNS yang dapat diproyeksikan
sebagai dasar bagi penempatan pegawai, dengan sesuai dengan kebutuhan organisasi maupun
ketentuan mengacu kepada Peraturan - Peraturan kebutuhan akan talenta pimpinan di masa yang
yang mengatur mengenai penempatan pegawai akan datang.
dalam jabatan, dimana bagi pegawai dalam
kategori jabatan struktural akan ditempatkan Saran
berdasarkan beberapa metode seleksi Tingkat maturitas pelaksanaan konsep
diantaranya; 1) Manajemen Talenta melalui manajemen ASN berbasis merit system dalam
sistem Talent Pool, 2) Seleksi Terbuka Jabatan / penempatan jabatan struktural bagi pegawai di
Job Fit dan 3) Baperjakat. lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
juga perlu untuk dapat ditingkatkan mengacu
Kesimpulan kepada rencana suksesi disertai dengan konsep
Implementasi yang dilakukan dalam dan dasar hukum yang komprehensif tentang
proses manajemen PNS berbasis merit system manajemen talenta sehingga prinsip “the right
dalam penempatan pegawai terlebih dahulu man in the right place dan the right man on the
mengidentifikasi terkait bagaimana strategi right job” dan diperlukan untuk dapat
organisasi dalam rangka mencapai tujuan memfasilitasi upaya memproyeksikan aspek –
organisasinya melalui berbagai pengamatan aspek kompetensi apa yang dibutuhkan baik bagi
terhadap beberapa dokumen pedoman pegawai maupun organisasi. Dalam hal ini aspek
manajemen PNS serta peraturan perundangan - aspek kompetensi yang diperlukan di era
yang mengatur tentang pengisian dalam jabatan revolusi industri 4.0 menjadi aspek kompetensi
bagi PNS. Proses manajemen PNS diawali yang perlu dipertimbangkan oleh para
dengan melakukan analisis sebagai input terkait stakeholders, hal ini untuk mengakomodir
dengan formasi kebutuhan, kualifikasi serta kebutuhan akan perubahan organisasi yang
kompetensi apa yang dibutuhkan bagi PNS begitu cepat dapat secara berkelanjutan
maupun organisasi. Kemudian dilakukan proses terpenuhi sebagai bentuk upaya pemenuhan
pemetaan profil kompetensi pegawai melalui kebutuhan kompetensi yang sifatnya adaptif.
skema Assessment Centre untuk mengetahui Dalam proses akselerasi pembangunan
kompetensi pegawai tersebut, yang kemudian manajemen PNS berbasis merit system
menjadi dasar penempatan bagi pegawai dalam diutamakan untuk melanjutkan pembangunan
beberapa metode cara dalam penempatan jabatan talent pool yang kemudian dalam menyusun
struktural. rencana penempatan pegawai perlu
Konteks manajemen PNS berbasis merit memperhatikan terkait proses percepatan
system dalam penempatan pegawai, merupakan pelaksanaan manajemen talenta kepada seluruh
hal yang menjadi krusial. BKD Provinsi DKI pegawai, sehingga mampu menjaring

349
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

keseluruhan potensi bagi pegawai di Lingkungan menuju era vuca: Studi fenomenologi pada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. perguruan tinggi swasta. Prosiding
Seminar STIAMI, 7(2), 1–11.
https://ojs.stiami.ac.id/index.php/PS/article
/view/949
Daftar Referensi
Hidayat, L. R., Kundarto, M., & Partoyo, P.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi
(2020). Evaluasi status kerusakan tanah
penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak
untuk produksi biomassa di Desa
Publisher).
Hargomulyo Kecamatan Gedangsari
Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Tanah
Bahri, S. (2019). Pengaruh penempatan, Dan Air (Soil and Water Journal), 16(2),
motivasi, dan lingkungan kerja terhadap 95–103.
kinerja pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah https://doi.org/10.31315/jta.v16i2.4006
Magister Manajemen, 2(1), 16–30.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i1.34
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode
02
penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books,
1(1).
Christensen, M., Welch, A., & Barr, J. (2017).
Husserlian descriptive phenomenology: A
Nursofa, R., & Hamdu, G. (2021). Analisis
review of intentionality, reduction and the
Ketersediaan Dan Gambaran Media
natural attitude. Journal of Nursing
Pembelajaran Isu Perubahan Iklim
Education and Practice, 7(8), 113–118.
Berbasis Esd Di Sekolah Dasar. COLLASE
https://core.ac.uk/download/pdf/20460091
(Creative of Learning Students Elementary
6.pdf
Education), 4(5), 660–664.
https://www.journal.ikipsiliwangi.ac.id/Ind
Enambe, E. (2015). Analisis Sistem Perencanaan ex.Php/Collase/Article/View/7799
Sumber Daya Manusia pada Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Tolikara Provinsi
Riniwati, H. (2016). Manajemen Sumberdaya
Papua. Jikmu, 5(5).
Manusia: Aktivitas Utama dan
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikm
Pengembangan SDM. Universitas
u/article/view/7854
Brawijaya Press.
Fitrah, M. (2018). Metodologi penelitian:
Sari, I. N., Lestari, L. P., Kusuma, D. W.,
penelitian kualitatif, tindakan kelas & studi
Mafulah, S., Brata, D. P. N., Iffah, J. D. N.,
kasus. CV Jejak (Jejak Publisher).
Widiatsih, A., Utomo, E. S., Maghfur, I., &
Sofiyana, M. S. (2022). Metode Penelitian
Ginting, R., & Haryati, T. (2011). Reformasi Kualitatif. UNISMA PRESS.
birokrasi publik di Indonesia. CIVIS:
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan
Sunaryo, B. (2014). Nilai Penting Konsep
Kewarganegaraan, 1(2).
Affirmative Action Policy Dalam
https://doi.org/10.26877/civis.v1i2/Juli.588 Pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Aparatur Berbasis Merit. Civil
Hasibuan, A., Sari, A. P., Simarmata, N. I. P., Service Journal, 8(1 Juni).
Harizahayu, H., Estiani, E., Muadzah, M., https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/articl
Purba, B., Purba, S., Hasyim, H., & e/view/75
Napitu, R. (2021). Perencanaan dan
Pengembangan SDM. Yayasan Kita
Ukkas, I. (2018). Pengembangan SDM berbasis
Menulis.
pelatihan keterampilan dan perberdayaan
pemuda. Prosiding, 3(1).
Hendrarso, P. (2020). Meningkatkan kualitas http://www.journal.uncp.ac.id/index.php/pr
sumber daya manusia di perguruan tinggi oceding/article/view/830

350
CAKRAWALA – Repositori IMWI | Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814

351

Anda mungkin juga menyukai