Abstrak
Abstract
92
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
93
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
94
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
kekuasaan politik karena kewenangan efisien, tepat dan cepat. Oleh karena
PPK dipegang oleh pejabat politik. itu, digitalisasi tidak dapat dihindari.
Fakta-fakta di lapangan memberikan Smart ASN merupakan
indikasi kuat kegagalan seleksi keniscayaan dalam menghadapi
terbuka JPT. Ini relevan dengan perubahan revolusi industri 4.0.
artikel yang ditulis oleh Candra Namun, solusi ini dapat terjebak
(2019),yang menjelaskan bahwa dalam pola pikir esensialis, yaitu
Ketua Komisi ASN (KASN) makna urgensi Smart ASN yang hadir
mengungkapkan, berdasarkan tanpa dasar kondisi objektif tertentu.
analisis yang dilakukan pada 2017, Ada beberapa catatan yang dijelaskan
diduga lebih dari setengah dalam Humas KemenpanRB (2019)
kementerian masih melanggengkan dimana Indonesia berada di peringkat
praktik jual beli posisi. Bahkan Ketua ke-77 dari 119 negara dalam Global
KASN menyatakan bahwa praktik Talent Competitiveness Index, dengan
jual beli jabatan masih terjadi di 90 skor 38,04. Tentunya hal ini
persen kementerian/lembaga dan mencerminkan bahwa Smart ASN di
cenderung terjadi di kementerian dan birokrasi Indonesia masih berjalan
lembaga yang dipimpin oleh kurang efektif. Secara epistemologis
pimpinan atau pimpinan partai politik cukup bermasalah karena optimisme
(parpol). Hal ini menunjukkan bahwa yang coba dibangun pemerintah
penerapan manajemen talenta belum belum memberikan dampak yang
mencapai akarnya di setiap instansi mendalam terkait penerapan Smart
pemerintah dan perlu adanya tindak ASN dan hanya menjadi sebuah
lanjut yang serius dari pemerintah diskursus.
dalam menerapkan pengembangan Dengan konteks dan latar
karir melalui manajemen talenta. belakang yang telah dijelaskan di
Pengembangan karir PNS atas, gagasan smart ASN perlu dikaji
melalui manajemen talenta ulang. Oleh karena itu, perlu
merupakan entitas yang dilakukan penelitian ini untuk
diprioritaskan oleh pemerintah, menggali akar ide Smart ASN,
terutama dengan menyelaraskan menggali aspek-aspek yang masih
perkembangan teknologi di era kurang dalam konsep Smart ASN
disrupsi saat ini. Di era revolusi yang dikaitkan dengan manajemen
industri 4.0, pemerintah telah talenta sebagai dasar pengembangan
menginisiasi beberapa program karir ASN. Jika dapat memahami
terkait layanan digital seperti e- Smart ASN sepenuhnya, termasuk
government. Sehingga perlu adanya kelebihan dan kekurangan dari
pengelolaan sumber daya manusia di gagasan tersebut, maka dapat
instansi dengan menerapkan dijadikan dasar untuk memilih
kompetensi berbasis digital untuk langkah yang tepat dalam
mendukung program pelayanan menentukan arah kebijakan reformasi
publik yang dilaksanakan oleh SDM di birokrasi Indonesia, yang
instansi tersebut. Namun, hal tersebut tentunya relevan dengan era revolusi
tidak diimbangi dengan peningkatan industri 4.0.
kompetensi masing-masing aparatur.
Aparatur dipaksa beradaptasi dengan b. Rumusan Masalah
transformasi teknologi sehingga Berdasarkan penjelasan
fungsi pelayanan publik bisa lebih entitas masalah pada latar belakang di
95
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
96
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
97
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
98
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
Pemantaua
Akuisisi Pengembanga Retensi Penempatan
n dan
Talenta n Talenta Talenta Talenta
Evaluasi
1. Pemantauan
Talenta dapat
1. Identifikasi dan 1. Akselerasi 1. Rencana dilakukan pada
penetapan karir suksesi tahap
jabatan kritikal 1. Penempatan
2. Pengembanga 2. Rotasi jabatan pengembangan,
2. Analisis talenta
n kompetensi 3. Pengayaan retensi dan
kebutuhan berdasarkan
3. Peningkatan jabatan penempatan
talenta rencana suksesi
kualifikasi 4. Perluasan 2. Sukesor yang telah
3. Penetapan 2. Penempatan
Jabatan ditempatkan pada
strategi akuisisi talenta dapat
5. Penghargaan jabatan kritikal
4. identifikasi, dilakukan lintas
dilakukan
penilaian dan instansi
monitoring dan
pemetaan talenta Pemerintah
evaluasi selama 3
5. penetapan baik Pusat
(tiga) tahun untuk
kelompok maupun
dilakukan
rencana suksesi Daerah sesuai
penempatan
6. pencarian talenta kebutuhan
kembali dalam
melalui nasional atau
jabatan
mekanisme instansi
3. Penempatan
mutase/rotasi 3. Talenta yang
kembali dalam
antar instansi masuk dalam
jabatan dapat
dan rencana kotak 8
berupa promosi
penempatan (delapan) dapat
atau penempatan
talenta melalui ditempatkan
jabatan lain yang
mekanisme secara langsung
setara sesuai
penugasan atau pada jabatan
dengan hasil
penugasan target
evaluasi dan
khusus pengisian
kebutuhan jabatan
kritikal selanjutnya
99
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
100
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
112
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
113
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
ini mencerminkan bahwa tidak ada setiap unit organisasi dengan melihat
kepentingan tertentu, baik individu kebutuhan akan kompetensi yang
maupun kelompok, baik dari tim merupakan pembaharuan
penilai maupun calon kelompok perkembangan teknologi dengan
rencana suksesi. Prinsip selanjutnya tetap menyelaraskan tujuan unit
yang dibutuhkan dalam organisasi.
mengimplementasikan tahap akuisisi Tahap keempat adalah
talenta adalah strategi. Prinsip strategi penempatan talenta yang dilakukan
diperlukan agar memperoleh hasil berdasarkan rencana suksesi dengan
yang optimal dan relevan dengan mengacu pada asosiasi berdasarkan
tujuan organisasi yang selaras dengan kebutuhan strategis Instansi
perkembangan dunia digital agar Pemerintah dan/atau arah
diperoleh hasil dari identifikasi calon pengembangan prioritas nasional
penerus calon sumber daya aparatur jangka menengah dan panjang.
yang kompeten dan memiliki nilai- Penempatan talenta dilakukan secara
nilai Smart ASN. profesional dan menggunakan
Tahap kedua adalah prinsip-prinsip strategis dengan
pengembangan talenta yang melihat tujuan jangka panjang
dilakukan melalui akselerasi karir, instansi yang membutuhkan
pengembangan kompetensi, dan kompetensi khusus untuk mendukung
peningkatan kualifikasi. Pada sub- perkembangan teknologi berbasis
tahap akselerasi karir diwujudkan digital.
melalui sekolah kader yang Tahap kelima adalah
sebenarnya dibentuk melalui ASN monitoring dan evaluasi talenta yang
Corporate University dengan metode dilakukan pada tahap pengembangan,
klasik dan non-klasik. Prosesi retensi, dan penempatan berdasarkan
pengembangan talenta melalui prinsip-prinsip strategis. Dengan
sekolah kader menggunakan prinsip prinsip strategi pada tahap monitoring
inovasi yaitu pembaharuan aspek dan evaluasi, dapat menghasilkan
modul pembelajaran yang selaras sistematika dari penyusunan hasil
dengan peningkatan kompetensi ASN monitoring yang akuntabel dan dapat
terhadap perkembangan teknologi. dijadikan acuan dalam pelaksanaan
Tahap ketiga adalah talent manajemen talenta pada periode
retention yang dilakukan melalui berikutnya. Hasil evaluasi merupakan
succession plan, job rotation, job hasil yang kaku tanpa ada manipulasi
enrichment, job enlargement, dan dari pihak-pihak tertentu. Prinsip
reward. Sub-tahapan rencana suksesi strategi adalah prinsip yang dibangun
disusun berdasarkan hasil talent dalam menghasilkan monitoring dan
mapping dengan memperhatikan evaluasi pelaksanaan manajemen
target jabatan dan informasi talenta berbasis Smart ASN.
lowongan pekerjaan di seluruh Peraturan Menteri
Instansi Pemerintah dalam Sistem Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Informasi ASN dan Sistem Informasi Reformasi Birokrasi Republik
Manajemen Karir Nasional. Dalam Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
sub-tahap rotasi, pengayaan dan Tentang Manajemen Talenta ASN
pembesaran pekerjaan, itu dilakukan menjadi standar bagi seluruh instansi
berdasarkan prinsip inovasi. Prinsip pemerintah dalam menerapkan
ini akan mengakomodir kebutuhan di manajemen talenta baik secara
114
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
a. Kesimpulan REFERENSI
Berdasarkan hasil dan
pembahasan dapat disimpulkan Ananthan, Sharmine Sakthi, et all.
bahwa penerapan manajemen talenta (2019). The Development of
berbasis Smart ASN menggambarkan Manajemen talenta in Malaysian
sistem dari tahapan regenerasi calon Public Sector: A Comprehensive
pemimpin di pemerintahan dengan Review. Problems and
memiliki karakteristik Smart ASN. Perspectives in Management,
Prinsip Smart ASN inilah yang 17(2), 242–253.
membuat pembaharuan dalam https://doi.org/http//:dx.doi.org/
penerapan manajemen talenta dengan 10/21511/ppm.17(2).2019.18
menyelaraskan perkembangan
115
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
116
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022
Manajemen Talenta berdasarkan Smart ASN
di Lingkungan Pemerintah (Sebuah Kerangka Konseptual)
Retrieved from
https://jurnal.bkn.go.id/index.ph
p/asn/article/view/340
Thunnisen, M. dan D. B. (2017).
Manajemen talenta in Public
Sector Organizations: A Study
on the Impact of Contextual
Factors on the TM Approach in
Flemish and Dutch Public Sector
Organizations. Public Personnel
Management, 46(4), 391–418.
https://doi.org/https://doi.org/10
.1177/0091026017721570
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
117
Civil Service Vol.16 No. 2, November 2022