Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif

e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

MEMBANGUN SMART APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)


MELALUI PELATIHAN
Aan Nopriandi

Balai Diklat Kegamaan Palembang


bdl03aan@yahoo.co.id

Diterima: 9 Februari | Disetujui: 31 Mei | Dipublikasikan: 30 Juni

Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sumber daya Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui
pelatihan dalam membangun Smart ASN menuju reformasi birokrasi. Dalam kajian ini Metode yang
digunakan adalah “Literatur Review” yang berisikan ulasan (Compare, Contrast dan Synthesize), rangkuman
(Summarize), dan pemikiran penulis (Criticize) dari beberapa sumber pustaka terkait Smart ASN. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Smart ASN mesti memiliki dan menguasai teknologi, bahkan mampu untuk
merekayasa dan membuat berbagai aplikasi dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima kepada
masyarakat; juga harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dengan mengaplikasikan atau melaksanakan
asas kepemerintahan yang baik; memiliki rasa tanggung jawab serta empati. Adapun kesimpulan yang
diperoleh sehubungan dengan pelatihan dalam membangun Smart ASN tersebut, perlu dilakukan pembenahan
dalam beberapa hal diantaranya: pelatihan berbasis kompetensi dengan pengembangan kurikulum serta
menyesuaikan dengan model kurikulum kekinian yang dikehendaki sesuai kebutuhan, diharapkan dari hasil
pengembangan kurikulum tersebut dapat menghasilkan lulusan ASN atau alumni pelatihan dengan standar
kemampuan sesuai dengan yang diinginkan. Pada akhirnya Pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan
mampu membangun dan mengembangkan profesionalisme dan Smart ASN dalam mewujudkan reformasi
birokrasi menuju pemerintahan berkelas dunia.

Kata Kunci: Membangun, Smart, ASN, Pelatihan

Abstract
[MEMBANGUN SMART APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MELALUI PELATIHAN]. This study aims
to examine the development of State Civil Apparatus resources through training in building smart ASN towards
bureaucratic reform. The method used in this study is “Literature Review” which contains reviews (Compare,
Contrast and Synthesize), a summary (Summarize), and the author's thoughts (Criticize) from several library
sources related to smart ASN. The results of this study indicate that the Smart ASN must master technology, even
be able to engineer various applications in realizing excellent service to the community, have a high sense of
nationalism by implementing the principles of good governance, have a sense of empathy and responsibility.
As for the conclusions obtained regarding training in building the Smart ASN, it is necessary to make
improvements in several ways including: the development of competency-based education and training
curricula also adapting to the curriculum model that is useddesired, so that the curriculum will be able to
produce graduates of the ASN with the desired abilities. Competency-based education and training are
ultimately expected to build professionalism and Smart ASN to realize bureaucratic reform towards world-
class government.

Keywords: build, smart, asn, training

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International

License

Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….) 1


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

PENDAHULUAN masyarakat. Perwujudan ASN yang


berintegritas tinggi dan mempunyai jiwa
Aparatur Sipil Negara atau yang melayani adalah bentuk Smart ASN.
populer disingkat dengan ASN, dalam sebuah Namun wujud Smart Aaparatur Sipil
penyelenggaraan pemerintahan negara Negara masih jauh dari apa yang
merupakan aset utama yang sangat penting. diharapkan. Sumber Daya Manusia Aparatur
Aparatur Sipil Negara juga menjadi salah satu Sipil Negara yang kita miliki pada
indikator kondisi birokrasi yang ada di negara lingkungan birokrasi saat ini masih dibilang
tersebut. Pandangan tradisional yang belum memenuhi kompetensi yang standar
menempatkan Aparatur Sipil Negara sebagai dalam rangka mendukung keberhasilan dan
alat pelengkap birokrasi saja, sedangkan kesuksesan pelayanan publik prima yang
pandangan modern telah mengubah hal berbasis teknologi informasi atau digital.
tersebut dengan pandangan bahwa Aparatur Ditambah lagi realita di lapangan rendahnya
Sipil Negara adalah katalisator untuk profesionalisme Aparatur Sipil Negara
mewujudkan reformasi birokrasi menuju tergambarkan dari sejumlah pelanggaran
pemerintahan berkelas dunia (world class yang melibatkan aparatur, pelayanan yang
government). berbelit-belit, kurang kreativitas dan inovasi,
Reformasi yang dimaksud erat kerja tidak berdasarkan ketentuan dan potret
kaitannya dengan pelayanan publik secara negatif lainnya yang intinya menunjukkan
prima tentunya melalui penerapan pelayanan bahwa Aparatur Sipil Negara tidak pernah
publik yang memanfaatkan teknologi informasi menunjukkan pelayanan yang ideal
atau digital terlebih lagi pada era revolusi sebagaimana diharapkan (Aripin, 2014;
indutri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini Saryosa, 2015; Basri, 2017). Hal ini akan
(Saputra & Kurniawansyah, 2020). Pelayanan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi
Publik herus memiliki sistem yang dapat pemerintah dalam upaya mempersiapkan
memberikan kemudahan kepada masyarakat sumber daya manuasia Aparatur Sipil Negara
sebagaimana yang telah diatur dengan tegas sebagai penyelenggara pelayanan menuju
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009. pemerintahan berkelas dunia.
Salah satu faktor yang mendukung Dalam rangka mewujudkan Smart
keberhasilan penyelenggaraan pelayanan Aparatur Sipil Negara tersebut perlu
publik tersebut adalah baikntya tingkat kualitas dilakukan mulai dari tahapan perekrutan
Aparatur Sipil Negara sebagai sumber daya Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Hal
manusia. Aparatur Sipil Negara yang unggul ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
akan dapat diperoleh tentunya melalui dijadikan pertimbangan dalam mendukung
pengembangan sumber daya manusia yang efektifnya konsep Smart Aparatur Sipil
baik. Dengan demikian, pembenahan Aparatur Negara yang mana memandang bahwa
Sipil Negara menjadi sangat penting dalam pegawai atau karyawan sebagai sebuah
upaya mewujudkan visi Indonesia 2045. investasi bagi instansi atau organisasi, ini
Menanggapi hal tersebut, Kementerian artinya apabila pegawai ataupun karyawan
Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan- yang bersangkutan dikelolah dengan
RB) telah menghadirkan terobosan baru, yakni perencanaan serta manajemen yang
mewujudkan “Smart Aparatur Sipil Negara” profesional dan lebih baik, maka organisasi
yaitu profesionalisme, nasionalisme tinggi, akan mendapat manfaat dalam bentuk
memiliki integritas, berwawasan global, produktivitas yang lebih maksimal, sehingga
hospitality (keramahan), networking (jaringan), akan mewujudkan target organisasi yang
menguasai teknologi informasi dan bahasa efektif dan efisien sehingga menjadi lebih
asing, dan entrepreneurship (kewirausahaan) ( baik. (Alpi, Aditia, & Nasution, 2019).
Darma, Nasution, & Alpi, 2019; Saputra & Pendapat tersebut juga didukung
Kurniawansyah, 2020; Anggraini, 2021; oleh Simamora (2017) yang mengemukakan
Harpendi, 2021). bahwa kegiatan Pengembangan Sumber
Saat ini ASN yang dibutuhkan bukan Daya Manusia dan Pelatihan merupakan dua
hanya memiliki kompetensi tinggi, melainkan aspek kegiatan penting seperti dua sisi mata
juga yang berintegritas tinggi dan mempunyai uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama
mindset ingin memberikan pelayanan prima lain. Pengembangan sumber daya manusia
bukan mendapatkan pelayanan dari dan Pelatihan dilakukan dalam rangka untuk

2 Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….)


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

mengembangkan kompetensi aparatur sipil Negara itu sendiri maka Pemerintah kita
negara atau ASN agar dapat manfaatkan sudah melalui banyak cara untuk
secara efektif (Fathurrochman, 2017). mengkampanyekan Smart Aparatur Sipil
Salah satu upaya untuk menjadikan Negara agar dapat dipahami dan diketahui
aparatur yang Smart ASN adalah melalui oleh Aparatur Sipil Negara secara lengkap.
pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Di tengah kondisi birokrasi kita yang
melalui pelatihan diharapkan dapat belum berjalan dengan baik secara efektif
mengembangkan kompetensi Aparatur Sipil dan efisien Smart Aparatur Sipil Negara
Negara yaitu kompetensi teknis, manajerial merupakan sebuah konsep yang dapat
dan professional. Pelatihan dan Orientasi yang menjadi harapan baru. (Faedlulloh, Maarif,
dilakukan secara berkelanjutan dalam Meutia, & Yulianti; 2020). Pendapat lainnya
lingkungan pemerintahan atau instansi kepada disampaikan oleh (Ateh, 2018; Fazoan, 2018;
aparatur atau sumber daya manusianya akan Mustafa, 2019) bahwa SMART Aparatur
menjadi langkah awal proses pengembangan Sipil Negara adalah aparatur yang memiliki
sumber daya manusia atau aparatur sipil Nasionalisme, Integritas, Wawasan Global,
negara. Hospitality, Networking, Teknologi
Berdasarkan penjelasan diatas serta Informasi, penguasaan Bahasa Asing dan
kajian literatur yang ada maka yang menjadi Entrepreneurship yang berperan sebagai
fokus tulisan ini adalah “Bagaimanakah digital talent dan digital leader yang
pengembangan sumber daya aparatur sipil mendukung transformasi birokrasi di
negara (ASN) melalui pelatihan dalam Indonesia.
membangun smart Aparatur Sipil Negara di Delapan karakteristik yang ada
Indonesia?”. Dari perumusan masalah tersebut, didalam SMART ASN adalah sebagai
maka tujuan penulisan ini untuk mengkaji berikut:
konsep Smart ASN, peluang serta tantangan
pendidikan dan pelatihan dalam 1. Integritas
mengembangkan sumber daya ASN atau Integritas Aparatur Sipil Negara
Aparatur Sipil Negara. (ASN) berhubungan dengan sikap, tindakan,
tingkah, dan prilaku dalam melakukan
pelayanan publik. Untuk itu Aparatur Sipil
METODE PENELITIAN Negara dituntut supaya dapat mematuhi
peraturan perundang-undangan yang ada,
Metode yang digunakan dalam serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
Penelitian atau kajian ini adalah metode Integtritas Aparatur Sipil Negara ini
“Literatur Review” yang mana berisikan tidak akan terbangun apabila tidak didukung
pemikiran penulis, rangkuman dan ulasan yang oleh budaya kerja organisasi yang
bersumber dari beberapa sumber pustaka menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, serta
terkait Smart ASN. Kunci utama dari proses ini dukungan sistem dan lembaga penyelenggara
adalah melihat dan mengkaji sebanyak- pelayanan yang juga harus menjunjung tinggi
sebanyaknya literatur atau bahan bacaan yang nilai integritas dalam memberikan pelayanan.
ada dengan mencari kesamaan (compare) dan Dan yang tidak kalah penting adalah
ketidaksamaan (contrast), memberikan dukungan pimpinan lembaga yang sejatinya
pandangan (criticize), membandingkan harus menjadi role model dalam memberi
(synthesize), dan meringkas (summarize) apa teladan bagi Aparatur Sipil Negara yang ada
yang menjadi temuan. dilingkungannya dalam pelaksanaan nilai-
nilai integritas.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN 2. Nasionalisme
Nasionalisme yang tinggi dapat
Smart Aparatur Sipil Negara
diwujudkan dengan cara mengaktualisasikan
Smart Aparatur Sipil Negara
atau melaksanakan nilai-nilai yang ada dan
merupakan nilai dan konsep baru yang perlu
terkandung dalam Pancasila pada saat
dan mesti di internalisasikan kepada sumber
menjalankan tugas dan fungsinya dalam
daya manusia aparatur sipil negara
penyelenggaraan pemerintahan. Dengan
dilingkungan birokrasi Indonesia, serta dalam
semangat nasionalisme yang tinggi, maka
rangka membangun Smart Aparatur Sipil
Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….) 3
p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

setiap Aparatur Sipil Negara akan muncul 4. Wawasan Global


orientasi atau cara berpikir untuk tidak Sebagai upaya meningkatkan
mementingkan kepentingan golongan maupun standar profesionalisme ASN secara
pribadi diatas kepentingan publik, bangsa, dan signifikan maka ASN dituntut untuk
negara. memiliki wawasan global dan pengetahuan
Semangat nasionalisme tampaknnya secara luas dengan mengikuti semua
akhir-akhir ini sudah mulai memudar terutama perkembangan era digitalisasi dan teknologi
pada generasi muda saat ini (Anwar, 2017), Informasi.
semangat nasionalisme dan patriotisme Sekarang kita sedang berada dalam
generasi muda mulai memudar karena era disruption yang juga dikenal dengan
banyaknya budaya asing yang masuk kenegara istilah VUCA (Volatibility, Uncertainty,
kita, akibatnya banyak anak muda yang Complexibility and Ambiguity) yang artinya
meninggalkan budayanya sendiri semua harus bergerak dengan cepat dalam
(Irhandayaniningsih, 2012). selain ini ancaman rangka merespon bergabagai perubahan yang
nyata juga sedang kita hadapi adalah aktivitas terjadi, tentunya ini juga terjadi pada tuntutan
radikalisme yang mulai meningkat, ini dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
pertanda lunturnya nilai-nilai dan cita-cita publik, dengan demikinan termasuk
luhur pancasila (Tamtanus, S.A, 2018) organisasi sektor publik juga harus
Seorang Aparatur Sipil Negara menjawab tantangan ini melalui penyiapan
dituntut memiliki prilaku mencintai tanah air Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara
Indonesia dan mengedepankan kepentingan yang memiliki wawasan global.
nasional. Nasionalisme merupakan salah satu Organisasi sektor publik atau
perwujudan dari fungsi Aparatur Sipil Negara pemerintahan tidak boleh kaku dan berjalan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam laksana mesin sehingga dibutuhkan ASN
hal melaksanakan tugas, seorang Aparatur yang adaptif, ASN yang memiliki speed
Sipil Negara senantiasa harus mengutamakan diatas rata-rata dan ASN yang Agile atau
dan mementingkan persatuan dan kesatuan memiliki kelenturan dalam menghadapi
bangsa sehingga kepentingan kelompok, setiap perubahan yang terjadi, yang pada
individu, dan golongan harus disingkirkan akhirnya dapat memberi pelayannan
demi kepentingan yang lebih besar yaitu terbaiknya kepada masyarakat.
kepentingan bangsa dan negara.
5. Kemampuan IT (Information Technology)
3. Profesionalisme dan Bahasa Asing
Birokrasi pemerintahan menuntut Di era digital sekarang ini Aparatur
Aparatur Sipil Negara untuk bekerja dengan Sipil Negara kita dituntut untuk tidak Gagap
respon yang baik terhadap keinginan Teknologi (Gaptek) dan informasi yaitu bisa
masyarakat dan secara profesional dalam memanfaatkan dan mengoperasikan
menanggapi aspirasi dan kebutuhan perangkat teknologi informasi. Dalam rangka
masyarakat tersebut. Profesionalismen meningkatkan kualitas pelayanan publik atau
Aparatur Sipil Negara ini diharapkan mampu pelayanan pada masyarakat Aparatur SIpil
diimplementasikan dalam lingkungan birokrasi Negara harus mampu dan bijak dalam
untuk mencapai Smart Aparatur Sipil Negara memanfaatkan dan mengoperasionalkan
yang berkualitas dan unggul sesuai dengan aplikasi-aplikasi teknilogi informasi dan
harapan. internet sehingga dapat memberikan manfaat
Aparatur Sipil Negara yang profesional yang maksimal. Kemampuan menguasai
adalah mereka yang mampu menjawab bahasa asing juga sangat penting seperti
tantangan dan tuntutan pelayanan prima dari penguasaan terhadap bahasa Arab, bahasa
masyarakat, sehingga masyarakat atau Mandarin, bahasa Inggris dan Bahasa-
stakeholder merasa puas terhadap layanan bahasa lain yang akan mernjadi modal awal
yang diberikan. Ada kesesuaian yang didapat Aparatur Sipil Negara dalam mengikuti
oleh pengguna layanan antara ekspektasi atau perkembangan dan kemajuan zaman.
janji pelayanan dengan apa yang didapat oleh Literasi digital merupakan salah satu
pengguna atau pemanfaat layanan. kecakapan yang mesti dimiliki oleh Aparatur
Sipil Negara diera dimana tidak ada lagi
sekat atau batas antar ruang dan waktu.

4 Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….)


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

Literasi digital ini bergandengan erat dengan terkait lainya dalam rangka membangun dan
literasi bahasa jadi seorang Aaparatur Sipil memperkuat kerjasama dengan pihak lain.
Negara harus memiliki kemampuan keduanya
sehingga dapat memenuhi harapan stakeholder 8. Memiliki Jiwa Enterpreneurship
yang juga telah memiliki kemampuan IT dan Seorang Aparatur Sipil Negara
bahasa yang mumpuni. mesti memiliki jiwa kewirausahaan atau
memiliki kemampuan entrepreneurship
6. Memiliki Sikap dan Sifat ramah/ Hospitality yang ditandai dengan kreatifitas, inovatif,
Hospitality atau keramahan adalah keberanian, pantang menyerah, cerdas dalam
memiliki sifat baik hati, menarik budi menangkap dan menciptakan peluang serta
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya
dalam setiap menjalankan aktivitas Enterpreneurship juga dapat
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya diartikan berpikir tentang masa depan orang
dalam memberikan pelayanan prima atau banyak, kehidupan orang banyak,
pelayanan terbaik kepada masyarakat supaya kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
kepemerintahan yang baik / good governance cara membantu mereka yang membutuhkan.
dapat terwujud. Dan dengan dimilikinya kemampuan
Dalam hal ini ASN harus memiliki enterpreneurship ini maka seorang Aparatur
jiwa pelayanan yang baik dengan keramahan, Sipil Negara akan mampu meningkatkan
tutur sapa, serta kesantunan dalam kinerja dalam setiap waktunya.
memberiklan pelayanan kepada masyarakat,
sehingga masyarakat merasa diorangkan dalam
pelayanan, karena tidak jarang terjadi, Strategi Menyiapkan Smart ASN pada
masyarakat merasa kurang dihargai pada saat Era Digital
mereka bersurusan dengan ASN. Pada era digital sekarang ini untuk
menyiapkan ASN yang smart bukanlah
7. Memiliki Kemampuan membangun perkara yang mudah. Melakukan hal tersebut
jaringan/ Networking tentunya akan mendapatkan banyak
Networking adalah suatu cara hambatan dan tantangan untuk meraih sukses
bagaimana menjalin hubungan atau dan tidaknya usaha yang dilakukan.
membangun jaringan dengan banyak orang Beberapa faktor yang menjadi
atau organisasi, ini diharapkan mampu hambatan dan tantangan yang mesti dicari
memberi pengaruh positif pada kesuksesan jalan keluar dan diselesaikan oleh
personal maupun peningkatan profesionalitas. Pemerintah adalah tingkat Pendidikan
Aparatur Sipil Negara diharapkan dapat Aparatur Sipil Negara masih ada yang
membuat jejaring tidak hanya dengan orang- rendah, ada Aparatur Sipil Negara yang
orang yang ada di dalam lingkungan tempat hilang motivasi dalam rangka
dimana dia bekerja, akan tetapi juga harus mengembangkan dirinya, ada juga pegawai
mampu membuka jaringan baru yang lebih atau Aparatur Sipil Negara yang tidak paham
luas sehingga akan memberi pengaruh yang bagaimana menggunakan teknologi
positif bagi kesuksesan secara personal informasi pada lingkungan pemerintah,
maupun profesional terhadap Aparatur Sipil bahkan masih ada Aparatur Sipil Negara
Negara tersebut. yang tidak begitu memahami tugas dan
sebagai seorang Aparatur Sipil Negara fungsinya, dan juga keterbatasan anggaran
diharapkan mampu untuk membangun sinergi pada masing-masing lembaga pemerintah
dan menjalin jaringan kerjasama yang sinergis, dalam upaya untuk pengembangan
dengan memberikan kesempatan kepada kompetensi Aparatur Sipil Negara itu sendiri.
berbagai pihak untuk dapat berkontribusi, ASN atau Aparatur sipil negara
terbuka dalam bekerjasama untuk dituntut untuk memberikan pelayanan publik
menghasilkan nilai tambah dan menggerakkan secara efisien dan efektif di era digital bagi
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
tujuan bersama. adanya kompetensi yang baik agar dapat
Membangun jejaring yang luas juga menunjang kemampuan Aparatur Sipil
sudah menjadi keharusan bagi ASN, sehingga Negara dalam memberikan pelayanan prima.
dalam setiap kegiatan dapat melibatkan pihak Sehingga terwujudnya kualitas pelayanan
birokrasi pemerintahanan yang baik pula.
Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….) 5
p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

Pengembangan diri dan peningkatan Peluang Pelatihan dalam


kompetensi bagi ASN mutlak diperlukan Mengembangkan Smart ASN
ketika ASN belum mampu beradaptasi dengan Proses Pendidikan dan pelatihan
perubahan. sebagai sebuah upaya penigkatan
Kompetensi dan kualitas Aparatur kemampuan dan pengetahuan memiliki arti
Sipil Negara atau ASN yang baik dan penting dalam memdukung efektifitas
mumpuni, seperti tanggap dalam menjawab pegawai atau seseorang dalam melakukan
perubahan cepat yang terjadi pada proses pekerjaan. (Fathurrochman, 2017).
pelayanan publik atau masyarakat merupakan Pengembangan merupakan usaha dalam
salah satu indikator keberhasilan dalam rangka meningkatkan kematangan berfikir,
reformasi birokrasi. kemampuan serta keterampilan yang secara
Peningkatan Kompetensi Aparatur otomatis dapat bersinergi dengan merubah
Sipil Negara adalah sebagai salah satu upaya prilaku dan moral dalam melaksanakan
yang terus-menerus dilakukan agar dapat kerja-kerja pemerintah.
mewujudkan tata kelolah kepemerintahan yang Beberapa faktor yang
baik atau good governance. Dan salah satu mempengaruhi rendahnya kinerja Aparatur
cara yang dapat dilakukan sebagai upaya Sipil Negara dalam melaksanakan fungsi
pengembangan dan peningkatan kualitas serta pelayanan publik adalah: pertama, Aparatur
kompetensi suber daya manusia Aparatur Sipil Sipil Negara yang masih mempunyai
Negara, dengan mengikuti Pendidikan dan pandangan feodal yang menempatkan diri
Pelatihan. Pendidikan dan Pelatihan sebagai birokrat yang harus dihormati dan
merupakan salah satu program yang dibuat dan dilayani oleh masyarakat dan bukan
dirancang sebagai upaya dan usaha dalam melayani masyarakat. Kedua, pembinaan
rangka meningkatkan pengalaman, sumber daya manusia melalui kegiatan
kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman pendidikan dan pelatihan dinilai tidak efektif
pekerja atau pegawai terhadap keseluruhan peningkatan kapasitas dan kompetensi
lingkungan kerjanya. Aparatur Sipil Negara (Romli, 2018; Martini,
Pendidikan dan Pelatihan merupakan 2010).
dua aspek yang tidak sama atau berbeda akan Hal tersebut menunjukkan bahwa
tetapi memiliki tujuan akhir yang sama yaitu keberadaan Aparatur Sipil Negara belum
dalam rangka meningkatkan dan maksimal dalam melaksanakan tugas
mengembangkan kompetensi seseorang atau administrasi pelayanan publik (Monila, R.
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. R.,& Wicaksono, B., 2017). Dengan
Melalui Pendidikan dan pelatihan diharapkan demikian, kompetensi Aparatur Sipil Negara
akan mampu memberikan stimulus atau harus ditingkatkan secara bertahap agar
rangsangan terhadap Karyawan atau sumber eksistensinya berdampak positif bagi
daya manusia dalam rangka pengembangan pelayanan publik, melalui kompetensi yang
dan peningkatan kecakapan serta keterampilan dimiliki mampu merancang dan melakukan
yang diperlukan dalam mencapai tujuan dari inovasi pelayanan publik yang responsif.
institusi atau organisasi. Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Pendidikan dan pelatihan yang menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan
dilakukan adalah salah satu usaha atau wujud publik yang baik. Pada sisi lain, upaya
dari sebuah komitmen pemerintah dalam pemerintah untuk meningkatkan kompetensi
rangka mengembangkan dan membangun Aparatur Sipil Negara melalui kegiatan
sumber daya manusia, proses dan hasil kerja pendidikan dan pelatihan juga dianggap
dalam pencapaian peningkatan kualitas budaya gagal dalam mewujudkan Aparatur Sipil
kerja yang lebih baik. Budaya kerja merupakan Negara yang profesional serta mampu
sesuatu yang erat kaitannya dengan perilaku menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
dalam menyelesaikan pekerjaan. Perilaku ini baik dan benar. Namun beberapa faktor dapat
merupakan cerminan dari sikap kerja yang mempengaruhi kegagalan pendidikan dan
didasari oleh norma- norma dan nilai-nilai pelatihan dalam upaya pengembangan
yang setiap individu memilikinya. kompetensi Aparatur Sipil Negara. Salah
satu faktor yang melatar belakangi kegagalan
pendidikan dan pelatihan pengembangan
kompetensi Aparatur Sipil Negara adalah

6 Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….)


p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

kurangnya kesadaran Aparatur Sipil Negara filosofis, psikologis, sosiologis dan IPTEK
untuk mengikuti pendidikan dan kegiatan sehingga pengembangan kurikulum tidak
pelatihan, rendahnya tingkat pemahaman melenceng dari tujuan organisasi dan
Aparatur Sipil Negara tentang pentingnya mampu menjawab tantangan kebutuhan di
kompetensi (Apriansyah, 2018). masyarakat. Pengembangan kurikulum
Kualitas peningkatan kompetensi dapat Pendidikan dan Pelatihan juga
berupa: pengetahuan, keterampilan, dan sikap menyesuaikan dengan model kurikulum
untuk mewujudkan aparatur yang memiliki seperti apa yang dikehendaki, sehingga
semangat keterlibatan yang tinggi untuk kurikulum tersebut nantinya dapat
melayani masyarakat yang selalu bertindak menghasilkan lulusan Pendidikan dan
efisien, rasional, transparan dan akuntabel. Pelatihan dengan kemampuan sesuai yang
Jadi, itu membutuhkan metode pengembangan diinginkan.
kompetensi Aparatur Sipil Negara, melalui 2. Rekomendasi
pendidikan dan pelatihan, pendidikan formal, Dalam rangka menunjang
pelatihan informal, dll, bertujuan untuk Pengelolaan Sumber Daya Manusia tersebut,
pengembangan Sumber Daya Manusia yang maka model pelatihan pun perlu ada
memadai. perubahan atau harus bertransformasi agar
relevan dengan kondisi era disrupsi seperti
sekarang ini. Gagasan Smart ASN yang ada
PENUTUP saat ini masih terbatas dilaksanakan di
beberapa organisasi atau bersifat sektoral,
1. Simpulan harus bisa dieksperimentasikan oleh lembaga
Konsep Smart Aparatur Sipil Negara atau organisasi publik lainnya guna
adalah memandang pegawai atau karyawan mendorong percepatan menuju terwujudnya
dalam suatu institusi atau organisasi sebagai Smart ASN.
sebuah investasi, dimana apabila karyawan Penelitian ini menggunakan
atau pegawai tersebut dikelolah dengan pendekatan studi literatur yang sarat dengan
manajemen dan perencanaan yang baik serta keterbatasan data di lapangan. Oleh sebab itu,
lebih profesional maka akan memberikan penulis menyadari secara imanen masih
manfaat bagi organisai atau institusi lebih terdapat kekurangan dalam hasil penelitian
efesien dan efektif. Adapun kriteria Smart ini. Maka, agenda penting selanjutnya yaitu
Aparatur Sipil Negara antara lain; berintegritas, menindaklanjuti penelitian ini dengan
berwawasan global, serta memahami penelitian lain lebih mendalam dari berbagai
teknologi informasi serta bahasa asing. perspektif, bahkan multidisiplin untuk
Pendidikan dan Pelatihan berbasis memproyeksikan, bahkan membangun model,
kompetensi diperlukan oleh Aparatur Sipil sehingga konsep Smart ASN menjadi
Negara dalam upaya mengatasi gap atau gagasan yang bisa aktual dan bisa
masalah kesenjangan kompetensi yang diimplementasikan di lapangan.
dimilikinya. Pendidikan dan Pelatihan
berbasis kompetensi dilaksanakan
berdasarkan analisis kebutuhan agar
kompetensi peserta Pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagai salah satu komponen
Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi,
kurikulum Pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi akan memberi arah yang jelas
terhadap program Pendidikan dan pelatihan
sehingga kesenjangan kompetensi dapat
terjembatani.
Dalam menyesuaikan kurikulum agar
sesuai dengan kebutuhan, pengembangan
kurikulum Pendidikan dan Pelatihan tetap
menyesuaikan dengan landasan
pengembangan kurikulum, yakni landasan
Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….) 7
p-ISSN 1979-9624 Jurnal Perspektif
e-ISSN 2776-3900 Vol. 15, No. 1, Juni 2022

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z., 2015. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamanik, O., 2011. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

LAN, 2015. Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah, Indonesia.

Antonacopoulou, E., J. Ferdinand, M. Graca and M. Easterby-Smith (2005). Dynamic Capabilities and
Organizational Learning: Socio-Political Tensions in Organizational Renewal." AIM Research
Working Paper Series, 1-52.

Anwar, C. (2017). Internalisasi Semangat Nasionalisme Melalui pendekatan Habituasi (Perspektif Filsafat
Pendidikan). Analisis : Jurnal Studi Keislaman, 14(1), 159-172.

Bates, R. (2004). "A critical analysis of evaluation practice: the Kirkpatrick model and the principle of
beneficenc." Evaluation and Program Planning, 27: 341-347.

Berardinelli, P. K., J. L. Burrow and L. S. D. Jones (1995). "Management Training: An Impact Theory."
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT QUARTERLY, 6(1), 79-90.

Berg, H. A. v. d. (2013). "Three shapes of organisational knowledge." Journal of Knowledge Management,


17(2), 159-174.

Berge, Z., M. d. Verneil, N. Berge, L. Davis and D. Smith (2002). "The increasing scope of training and
development competency." Benchmarking: An International Journal, 9(1): 43-61.

Corner, F. H. R. P. Y.-T. S. J. L. (2015). "Change Readiness: Creating Understanding and Capability for
the Knowledge Acquisition Process." Journal of Knowledge Management, 19(6).

Darroch, J. and R. Mc Naughton (2002). "Examining the link between knowledge management
practices and types of innovation." Journal of Intellectual Capital3(3), 210-222.

Derouin, R. E., B. A. Fritzsche and E. Salas (2005). "E-Learning in Organizations." Journal of


Management, 31, 920-940.

Elkin, G., H. Zhang and M. Cone (2011). "The Acceptance of Senge’s Learning Organisation Model among
Managers in China: An Interview Study." International Journal of Management, 28(4 part 2).

Irhandayaningsi, A. (2012). Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi


Muda di Era Global. Humanika, 16(9), 1-10.

Tamtanus, S.A. (2018). PEMIKIRAN: MENETRALISIR RADIKALISME DI PERGURUAN TINGGI


MELALUI PARA DOSEN Studi Kasus Diklat Prajabatan Golongan III – Tahun 2016,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Untirta Civic Education Journa, 3(2), 206-
223

8 Aan Nopriandi (Membangun SMART ASN….)

Anda mungkin juga menyukai