2023
Name: Puji Asih
PENDAHULUAN
Pembangunan SDM menjadi prioritas utama dalam agenda Presiden Jokowi. Untuk
membangun SDM yang terampil, dinamis, pekerja keras, dan menguasai IPTEK, tidak bisa
Salah satunya dengan Penyelarasan Nilai-nilai Dasar (Core Values) ASN seluruh Indonesia
dalam rangka penguatan budaya kerja. Kuatnya budaya kerja akan terlihat dari bagaimana
tinggi. Semakin kuat budaya kerja, semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan pegawai.
Dan pada akhirnya akan memberikan kepuasan kepada masyarakat terhadap pelayanan
pengelolaan sumber daya manusia (SDM) aparatur, Presiden Republik Indonesia Joko
1
Widodo telah meluncurkan Core Values ‘BerAKHLAK’ dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara (ASN) ‘Bangga Melayani Bangsa’. Peluncuran Core Values ini bertujuan
untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar (core values) bagi seluruh ASN di Indonesia
sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core
seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
nilai-nilai ASN yang ada diberbagai instansi pemerintahan. Adanya Core Value ASN yang
baru ini diharapkan setiap ASN baik di pusat maupun di daerah memiliki semboyan dan
semangat yang sama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN jangan lagi
minta untuk dilayani melainkan memberikan pelayanan yang prima dalam membantu
masyarakat. Harapan ini juga didukung dengan diresmikannya employer branding ASN
“Bangga melayani bangsa” . Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital,
termasuk pada sistem pemerintahan. Indonesia, mau tidak mau, juga ikut dalam arus
revolusi industri 4.0 tersebut. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif
terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi
birokrasi untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah.
Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent
Competitiveness Index, dengan nilai 38,04. Untuk memperbaiki indeks tersebut, pemerintah
2
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
kita ingin mendapatkan anak-anak dengan profil ini (Smart ASN). Dengan itu kita akan
Smart ASN yang tidak gagap teknologi atau gaptek akan menggiring sistem
pemerintahan Indonesia ke birokrasi 4.0, yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0.
Semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis digital dan
terintegrasi. Tentu, digitalisasi sistem pemerintahan ini juga diimbangi dengan keamanan
siber yang mumpuni. Birokrasi 4.0 memiliki empat indikator. Indikator tersebut adalah
percepatanan layanan, efisiensi layanan, akurasi layanan, fleksibilitas kerja, dan berdampak
sosial. Dengan fleksibilitas waktu kerja ASN, pekerjaan tidak harus dikerjakan di kantor. Di
masa mendatang, beberapa pekerjaan bisa dikerjakan melalui smartphone, yang tentu akan
Saat ini perubahan dan inovasi begitu cepat bergulir, ASN harus selalu siap
baik kompetensi bidang, penguasaan terhadap teknologi yang tentunya akan menunjang
bagi pelayanan di masyarakat, dan yang tak kalah penting, ASN haruslah memiliki
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghindarkan dari potensi
Kontribusi seorang ASN dalam kemajuan bangsa dan negara salah satunya peningkatan
sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing merupakan satu dari
enam fokus utama kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun
3
2022. Salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menjadi Smart
Aparatur Sipil Negara (ASN). Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja,
serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. “Smart ASN menjadi jawaban dari
Kita tentunya berharap dengan internalisasi core values ASN akan terjadi peningkatan
peran aparatur yang signifikan sebagai roda penggeraknya birokrasi yang dinamis, melalui
peningkatan kinerja SDM di lingkungan kerja. Budaya adaptif atau penyesuaian diri secara
dinamis di segala perubahan perlu dilakukan untuk menciptakan peluang-peluang baru guna
kemajuan negara.
semangat berinovasi sehingga kerja kerja menjadi lebih bermakna dan terjadi peningkatan
peran seluruh insan ASN untuk aktif berkontribusi menjawab tantangan-tantangan baru di
era modern ini. Karena itu peran aparatur menjadi sangat signifikan bagi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam konteks inilah urgensi transformasi pengelolaan SDM aparatur
perlu dipercepat sebagaimana arahan Kepala Negara. Oleh karena itu penulis ingin
untuk mewujudkan smart asn di era digital dan revolusi industri 4.0 sebagai upaya menuju
4
perubahan lingkungan strategis yang serba cepat, perlu adanya tata kelola pemerintahan
yang dinamis, responsif, efektif, dan efisien demi mewujudkan pelayanan publik yang
prima. Tentunya pada era ini, Aparatur Sipil Negara turut mengambil peran sebagai
agen perubahan, yang akan membawa birokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.
Menjadi Aparatur Sipil Negara harus selalu memiliki komitmen yang tinggi untuk
menyimpang dari Kode Etik ASN. Diharapkan bahwa nilai-nilai BerAKHLAK yang
selalu kita kumandangkan ini tidak hanya menjadi sebuah catatan di atas kertas, tetapi
juga dapat selalu tertanam dalam diri setiap Aparatur Sipil Negara selaku perpanjangan
tangan negara dalam memenuhi tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa guna mewujudkan tujuan dan cita-
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
5
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
Digital Skills (Cakap bermedia digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi
digital, berada di domain ‘single, informal’. Digital Culture (Budaya Bermedia Digital)
domain ‘kolektif, formal’ dimana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu
berperan sebagai warga negara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak,
kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang ‘negara’. Digital Ethics (Etis Bermedia
digital) sebagai panduan berprilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk
bisa menjadi bagian masyarakat digital, berada di domain ‘kolektif, informal’. Digital
Safety (Aman Bermedia digital) sebagai panduan individu agar dapat menjaga
keselamatan dirinya berad pada domain ‘single, formal’ karena sudah menyentuh
instrumen-instrumen hukum positif. Literasi digital merupakan hal paling utama dalam
mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi.
Revolusi Industri 4.0. Akhir-akhir ini, kata ini sering kita dengar. Banyak orang yang
industri 4.0? Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, yang juga pendiri
6
dan Executive Chairman World Economic Forum, yang pertama kali
menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara
fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain.
kehadirannya begitu cepat. Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba
muncul dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar.
saja, namun dapat lebih luas sampai dengan ranah pemerintahan. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti Cloud Computing mau tidak mau, suka
tidak suka, harus diadopsi oleh pemerintah agar dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan lebih mudah, murah dan cepat serta akuntabel. Cepatnya aliran data
dan minimnya kesempatan untuk “bermain” dengan data akan menghasilkan cara kerja
yang lebih efisien dan mempersempit ruang untuk berbuat kecurangan. Dengan
semakin majunya teknologi, dunia fisik, digital dan biologis akan semakin dekat.
Teknologi dan platform baru akan semakin memungkinkan warga suatu negara untuk
7
Mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 merupakan langkah permerintah dalam
membangun indonesia untuk menjadi Megatrend Dunia yang semakin sarat akan
persaingan yang sangat ketat. Pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut membangun
2.1 Pencapaian impian dan visi Indonesia 2045 dibangun dengan 4 pilar berdasarkan Pancasila
Indonesia 2045 yaitu:
3. Pemerataan Pembangunan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penulisan karya ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa sajakah komponen core values berAKHLAK ASN dan Smart ASN sebagai upaya
2. Bagaimana penerapan core values berAKHLAK ASN untuk mewujudkan Smart ASN?
8
3. Bagaimana pentingnya core values BerAKHLAK ASN dan Smart ASN di era digital
dan revolusi industri 4.0 sebagai upaya menuju World Class Government
1. mengetahui komponen core values berAKHLAK ASN dan Smart ASN sebagai upaya
3. menerapkan core values BerAKHLAK ASN dan Smart ASN di era digital dan revolusi
9
BAB II
METODA
serta data-data akurat yang diperoleh dari media cetak dan elektronik. Penulis
Tehknik pengumpulan data dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan
tekhnik studi dokumenter. Data yang digunakan sebagai penunjang referensi kepustakaan
dan berbagai teori pendukung didapatkan dari berbagai sumber pustaka yang terdiri dari
buku, majalah, media elektronik, dan jurnal ilmiah. Untuk data berupa kondisi lapangan
dan kondisi wilayah Medan sendiri terkait dengan relevansi aplikasi teknologi veltikultur
Pengolahan data-data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini adalah menggunakan
tekhnik deskriptif analitik model korelasi. Data yang telah didapatkan dari berbagai sumber
rujukan dideskripsikan secara jelas dan rinci pada bagian telaah pustaka. Data disajikan
secara konsep dan teori serta berbagai contoh yang mendukung konsep dan teori yang telah
informasi terkait masalah yang pernah terjadi dan direlasikan dengan konsep serta teori
sebelumnya yang akan menghasilkan benang merah dari masalah yang dibahas dalam karya
ilmiah ini. Kemudian semua data baik yang diperoleh dari sumber dokumentasi maupun
pengamatan akan dikorelasikan guna menghasilkan gagasan baru. Gagasan baru yang
10
dihasilkan akan dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan secara rinci sesuai dengan
kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada rumusan masalah sebelumnya. Gagasan
baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi dalam aplik
11
BAB III
3.1. Komponen Core Values dan Smart ASN sebagai upaya menuju World Class
Government
Core value BerAKHLAK, merupakan akronim dari tujuh kata, yakni: Berorientasi
komponennya:
1. Berorientasi Pelayanan
Panduan perilaku yang dapat kita terapkan adalah Memahami dan memenuhi
perbaikan tiada henti. Dengan berorientasi pada pelayanan maka ASN dapat
2. Akuntabel
Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kata kuncinya
meliputi integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan. Panduan perilaku yang
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; Menggunakan kekayaan dan barang milik
pemerintahan sehat seperti jujur, jika sudah akuntabel maka angka korupsi di negara
12
kita menurun otomatis birokrasi kita merupakan birokrasi yang sehat yang nantinya
3. Kompeten
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kata kuncinya meliputi
kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli di bidangnya. ASN yang
terus belajar dan berkembang merupakan ASN yang smart tentunya aparatur seperti
inilah yang dibutuhkan negara untuk bersaing dengan dunia internasional. Panduan
perilaku yang dapat diterapkan adalah Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah; Membantu orang lain belajar; Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik. Dengan persaingan global yang selalu dinamis tentunya ASN
di tuntut untuk kompeten supaya bisa bersaing dan pemerintahan kelas dunia bisa
diwujudkan
4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Kata kuncinya meliputi
peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras. Panduan perilaku yang dapat di
terapkan : Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya; Suka menolong orang
5. Loyal
Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Kata
perilakunya seperi Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah; Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara; Menjaga rahasia jabatan dan negara.
13
6. Adaptif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Kata kuncinya Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif. Contoh
7. Kolaboratif
bekerja sama, sinergi untuk hasil yang lebih baik. contoh perilaku yang dapat
Smart ASN Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung,
dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib
dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-
14
cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran
dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam implementasinya,
seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau
Berwawasan global ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ
birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja
melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan
perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.
Menguasai IT dan bahasa asing ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan
termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas
atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan
menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat
diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan
15
dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu
Networking Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal. Literasi
digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam
mewujudkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) berkelas dunia. Untuk mewujudkan
ASN” 2024. Hal ini menjadi pondasi untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
khususnya di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0. Dalam menghadapi Era Digital,
salah satu mandat yang harus segera dilaksanakan adalah percepatan SPBE. Selain itu,
Penerapan sistem berbasis elektronik dan terpadu akan membawa perubahan yang cepat
dan dinamis bagi pelayanan publik yang berkualitas. Untuk mendorong percepatan
tersebut, kompetensi ASN khususnya dari generasi milenial menjadi salah satu kunci
16
“open minded”, cerdas, dan inovatif, didukung dengan karakteristik “Smart ASN” yang
dan wirausaha, akan membawa perubahan bagi pelayanan publik. Selain itu, komitmen
pemerintah untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua stakeholders adalah
Tak dapat dimungkiri apabila tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik di level
pusat hingga pemerintah daerah otonom masih tinggi. Hal ini dikarenakan pelayanan
publik masih rendah dan belum mampu beradaptasi dengan zaman. Saat ini kita telah
interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin
negara dan reformasi birokrasi kelas dunia. Tujuannya agar terbentuknya pemerintahan
yang bersih, transparan, dan mampu menjawab perubahan secara efektif, sehingga
Di Era Digital, tuntutan pelayanan publik yang berkualitas dan responsif semakin
semua level pemerintahan hingga pemerintah daerah. Kultur birokrasi juga harus
menerapkan prinsip New Public Service dan pelayanan yang diaplikasikan oleh swasta
agar setiap warga negara benar-benar merasakan pelayanan prima yang responsif. Kita
tentunya dapat membandingkan antara birokrasi masa lalu yang tidak menggunakan
otoriter, dan peluang pungli lebih besar. Sedangkan dengan sistem elektronik,
17
Berbicara tentang “Smart ASN” dan pelayanan publik berkelas dunia, salah satu variabel
yang sangat berkaitan adalah melihat Indeks Daya Saing Global dari World Economic
Forum (WEF).
Ada 12 indikator utama, seperti daya saing dalam hal institusi, infrastruktur, adaptasi
teknologi, stabilitas ekonomi, kesehatan, skill, produk, pasar tenaga kerja, sistem finansial,
besaran pasar (jumlah penduduk), pergerakan bisnis, dan kemampuan inovasi. Sejak 2018,
terjadi penekanan pada indikator terkait kesiapan dunia menghadapi Revolusi Industri 4.0.
dari 140 negara. Dari hal tersebut, daya saing Indonesia terkait semua indikator memang
harus didongkrak. Selain itu, efektifitas pemerintahan Indonesia juga merupakan hal yang
menjadi konsen. Pasalnya, persaingan yang dihadapi Indonesia bukanlah antar instansi
pemerintah, tapi jauh lebih kompleks karena persaingannya di tingkat global. Untuk itulah
perlu adanya standar kualifikasi, kompetensi, dan kinerja “Smart ASN” yang didasarkan
pada budaya pelayanan yang baik. Mulai dari penguasaan sosio kultural, bahasa, dan yang
Selain Indeks Daya Saing Global, sistem pemerintahan berbasis elektronik juga harus
dilihat dari perankingan dalam survei e-Government, yang dilakukan United Nations
(Perserikatan Bangsa-Bangsa).
PBB melakukan asesmen pada seluruh web atau situs kementerian dan nasional di
semua negara anggotanya. Keberadaan web di segala ranah dan institusi, kelengkapan
fitur, berbagai layanan online, dan adanya respon serta dokumentasi terhadap partisipasi
masyarakat menjadi hal-hal utama yang dilihat dalam e-government survey. Untuk
dalam transformasi digital menjadi sangat penting. Kita bisa melihat misalnya beberapa
18
Critical thinking; Creativity; People management; Coordinating with others; Emotional
flexibility.
Berbagai Top skill ini sudah dimiliki oleh generasi milenial, yang notabene banyak
menciptakan lapangan kerja di dunia swasta dan industri kreatif. Dengan masuknya
generasi milenial sebagai ASN, maka konsep “Smart ASN” dan e-government bisa
daerah.
Elemen lainnya yang perlu diperhatikan pemerintah adalah bagaimana swasta dan
perusahaan global mampu memenuhi dan menggaet pangsa pasarnya. Salah satu kuncinya
adalah kemampuan untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan media sosial dan
untuk bisa berinovasi dan berkolaborasi dengan semua stakeholders untuk memenuhi
Dengan masuknya generasi milenial sebagai ASN, maka konsep “Smart ASN” dan e-
government bisa diterapkan menuju pelayanan publik yang tak hanya berkualitas, tapi juga
berkelas dunia. Kemampuan inovasi juga menjadi penting dalam revolusi industri 4.0.
Inovasi menggantikan yang lama agar menjadi lebih efisien dan efektif. Perubahan
tersebut dimulai dari kultur birokrasi yang mengakomodir ide-ide kreatif; pembelajaran
dalam pengembangan kompetensi ASN; hingga penataan ruang kantor yang khas milenial.
Pengembangan kompetensi ASN juga harus mengarah pada kebijakan yang melindungi
pihak swasta, agar kepemilikan industri digital tidak dimonopoli asing dan masyarakat
19
Dunia pendidikan juga menjadi kunci dalam mengenalkan dan mengembangkan
teknologi digital, menjadi sangat penting agar mindset generasi milenial khususnya ASN
melalui e-Learning misalnya, menjadi hal penting dalam mempersiapkan Aparatur Sipil
Negara di Era Revolusi Industri 4.0. Model pembelajaran e-learning yang disertai dengan
kelas tutorial atau sering juga disebut dengan blended learning dapat menjadi solusi
3.3. Pentingnya core values BerAKHLAK dan smart ASN di era digital dan revolusi
BerAKHLAK sebagai core values ASN. Core Values BerAKHLAK menjadi pondasi
perubahan berlandaskan Pancasila dalam rangka mencapai visi dan misi Indonesia
Maju. Dalam mewujudkan impian tersebut disusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan
4 (empat) pilar, yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Basic Beliefs yaitu
PANCASILA.
Keempat pilar tersebut dibangun di atas Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar
berbangsa bernegara dan konstitusi, dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
20
Core Values BerAKHLAK didalamnya sudah mencakup ke lima sila yang menjadi
ASN ketika yang bersangkutan berpindah ke IP lain (talent mobility), Menjadi unsur
Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangka
Panjang Core values yang menjadi acuan mendasar dan dipraktikkan secara kongkrit
oleh seluruh sumber daya manusia dalam suatu organisasi kerja, menjadi faktor
dunia. Perwujudan birokrasi kelas dunia menjadi faktor determinan yang perlu
manusia ASN Unggul, yang antara lain dicirikan dengan SDM yang memiliki jiwa
pekerja keras, bekerja smart, dinamis, adaptif dan agile serta terampil menguasai IT,
21
telah dioperasionalisasikan dengan perencanaan strategik, melalui perampingan
Negara berbenah diri untuk menjadi lebih ramping, lebih efisien, lebih produktif, lebih
trengginas, dan lebih bisa melayani, guna mewujudkan pemerintahan kelas dunia pada
tahun 2024. Untuk itulah urgensi internalisasi core values pada seluruh ASN menjadi
relevan sebagai acuan seluruh ASN dalam berkonstribusi konstruktif pada K/L Pusat
dan Daerah dimana tempat mengabdi guna memastikan apa yang menjadi visi
serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi mutlak bagi ASN disinilah
memberikan dampak positif terhadap kinerja pelayanan organisasi. Bukan hanya untuk
maupun keluarga. Penyelerasan nilai-nilai dasar pada pola kerja dan budaya kerja akan
Pentingnya nilai inti AKHLAK untuk dimiliki seluruh pegawai aparatur agar
seluruh unit negara bisa adaptif, naik kelas, dan mampu berkompetisi pada skala
global. Selain itu, peningkatan nilai-nilai dasar bagi ASN berperan penting untuk
22
Peningkatan daya kompetisi global dapat dicapai dengan membangun melalui
sektor maupun lintas disiplin akan berperan sebagai langkah strategis dalam akselerasi
Kita tentunya berharap dengan internalisasi core values ASN akan terjadi
peningkatan peran aparatur yang signifikan sebagai roda penggeraknya birokrasi yang
dinamis, melalui peningkatan kinerja SDM di lingkungan kerja. Budaya adaptif atau
semangat berinovasi sehingga kerja kerja menjadi lebih bermakna dan terjadi
peningkatan peran seluruh insan ASN untuk aktif berkontribusi menjawab tantangan-
lebih efektif dan efisien, lebih berorientasi pada hasil daripada procedural, percepatan
pada semua level birokrasi, sebagai konsekuensi masifnya praktik bekerja dari rumah
atau work from home. Pemanfaatan aplikasi zoom meeting sudah menjadi keseharian
ASN pada seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, sekarang sudah
23
koordinasi yang menggunakan teknologi digital tanpa dibatasi ruang dan waktu dan
lokasi sehingga lebih efektif efisien dari sisi waktu dan biaya.
Budaya digital merupakan salah satu contoh penerapan sistem kerja fleksibel
yang dilakukan dalam tatanan normal baru. Tentu, pemanfaatan teknologi informasi
pemerintahan dan pelayanan publik. Penerapan budaya digital mengubah pola pikir
Tentu banyak aspek lain yang juga harus diperhatikan, seperti pemutakhiran
zaman sehingga kebijakan WFH bagi ASN yang semula dipilih sebagai tindakan
preventif dari melonjaknya kasus COVID-19 justru menjadi suatu alternatif sekaligus
tantangan pembuktian bagi terwujudnya ASN yang profesional serta melek teknologi.
rasakan dampaknya pada berbagai sendi kehidupan, penetrasi teknologi yang serba
24
disruptif, menjadikan perubahan semakin cepat, sebagai konsekuensi dari fenomena
Internet of Things (IoT), big data, otomasi, robotika, komputasi awan, hingga
Industri 4.0, dengan dukungan kemajuan pesat teknologi, akan membawa kita pada
kondisi transisi revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup,
responsif yang tinggi dan cepat, hal ini membawa perubahan paradigma desain
organisasi.
Ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali yang
besar, tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi,
yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi dilakukan agar
tomorrow is today.
dari desain lama yang kurang kondusif ke desain baru yang lebih kondusif untuk terus
kualitas pelayanan, menyelaraskan visi dan lingkungan internal yang diimbangi dengan
25
kemampuan merespons perubahan lingkungan eksternal yang bergerak cepat dalam era
Revolusi Industri 4.0 ini.
sebagai salah satu pilar menuju Indonesia World Class Government pada tahun 2024
26
BAB IV
KESIMPULAN
Core values ASN “BerAKHLAK” dengan employer branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa” merupakan intisari nilai-nilai dasar ASN yang ada dalam arahan Presiden yang
menjadi suatu upaya percepatan pencapaian World Governance Class dan Smart ASN melalui
implementasi budaya kerja kepada seluruh ASN untuk membentuk perilaku ASN yang
melibatkan seluruh pejabat dan pegawai pada semua tingkatan struktur dan fungsi yang ada.
dilakukan secara sistematis dengan perencanaan dan pengoordinasian mulai dari kegiatan
branding, sosialisasi, publikasi, internalisasi sampai integrasi dalam sistem tata kelola untuk
mencapai sasaran adanya pemahaman, kesadaran, dan komitmen budaya kerja “BerAKHLAK”
yang mengarah pada perubahan perilaku ASN untuk mempercepat transformasi organisasi
Implementasi yang telah disusun diharapkan Core values ASN “BerAKHLAK” dengan
employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dapat terimplementasi di seluruh satuan
kerja unit utama. Implementasi juga diharapkan dapat mencapai target transformasi Sumber
Daya Manusia menuju World Goverment Class dan Smart ASN tahun 2024 dapat tercapai
Digitalisasi birokrasi merupakan salah satu upaya Kantor Regional XII BKN
ASN merupakan target pembangunan SDM aparatur dalam reformasi birokrasi. Perubahan
27
penataan memformulasikan sejumlah strategi untuk membangun profil Smart ASN
28
BAB V
REKOMENDASI
1. Perlunya dirumuskan satu core values ASN yang mencakup penjabaran dari nilai-nilai
dasar dan penggabungan nilai-nilai yang sudah ditetapkan oleh Instansi Pemerintah.
2. Diharapkan bahwa nilai-nilai BerAKHLAK yang selalu kita kumandangkan ini tidak
hanya menjadi sebuah catatan di atas kertas, tetapi juga dapat selalu tertanam dalam diri
3. Adanya budaya kerja serta employer branding Aparatur Sipil Negara ‘BerAKHLAK’
untuk seluruh Aparatur Sipil Negara di Indonesia, diharapkan budaya kerja tersebut
tidak hanya menjadi slogan serta employer branding semata namun menjadi pondasi
yang kuat dalam mengubah cara kerja serta nilai dan norma yang berlaku bagi seluruh
Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugasnya. Dalam upaya internalisasi serta
implementasi budaya kerja baru di setiap instansi, tentunya perlu ditunjang dan
menumbuhkan rasa sense of belonging guna menerapkan budaya kerja sebagai nilai dan
kegiatan internalisasi budaya organisasi yang telah dilaksanakan, hal ini penting untuk
5. Pimpinan dapat berperan sebagai mentor atau change leader untuk memberikan
dukungan kepada setiap pegawai Aparatur Sipil Negara dalam menerapkan Budaya
29
6. Diperlukan adanya evaluasi setiap tahun terhadap perkembangan penerapan Budaya
30
REFERENSI
Hasan, E. (2019). Membangun Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) Menuju Birokrasi Berkelas
https://www.menpan.go.id/site/publikasi/unduh-dokumen/seminar/file/5804-4-
kementerian-panrb
grand-design pembangunan-asn-era-industri-4-0kementerian-panrb-susun-grand-design-
pembangunan-asn-era-industri-4-0
31
Rohmatullah. 2021. Menjawab tantangan revolusi industry 4.0. https://djpb.kemenkeu.go.id/
Siti Khaeromah dkk. (2021). Digitalisasi birokrasi melalui pembangunan smart asn di kantor
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values dan
32