Anda di halaman 1dari 23

AGENDA 3

TUGAS
KELOMPOK I
Pengampu Materi : Ir. Rita Mindayani, M.Si
BPSDM PROVINSI SUMATERA UTARA
KELOMPOK I

DESTARI UMA IRO SIREGAR, A.M.K DELVIRA AGUSTINA PUTRI, A.MD.TRA DEWI ASMARANI FADHILAH, A.MD

DINDA ANDRIANI, A.MD.T EKO TUMPAL PRASETYO SITORUS, A.MD


RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO, JAWA TENGAH

TELE APIK

TeyEng ndeLEng
Antrean Pendaftaran
lan PoliklinIK
RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO, JAWA TENGAH

Jumlah kunjungan
pasien rawat jalan RS
Margono cukup tinggi
rata-rata 1.020
pasien/hari
ANALISIS MASALAH
1. RENDAHNYA 2. TINGGINYA KELUHAN 3. MASIH
KOMITMEN DOKTER PASIEN KRONIS DENGAN
TERPISAHNYA SISTEM
JARAK TEMPUH KE RS>60
SPESIALIS UNTUK LAYANAN ANTRIAN
KM TENTANG KETEPATAN
DATANG TEPAT WAKTU WAKTU MULAI PELAYANAN DENGAN REKAM
JAM 08.00 (20%) DOKTER MEDIK ELEKTRONIK

4. LAMANYA WAKTU 5. TINGGINYA KOMPLAIN 6. RENDAHNYA


TUNGGU PEMERIKSAAN PELAYANAN RAWAT CITRA LAYANAN RS
PASIEN (> 2 JAM) JALAN (18 KOMPLAIN) PEMERINYAH
INOVASI UNIK & KREATIF
1. ORISINIL - Pertama kali di 3. Antrean realtime berbasis
Indonesia, Sistem antrean android dan website
terintegrasi dengan rekam
medik elektronik

2. Menjamin dokter spesialis


4. Aplikasi dapat diakses
tepat waktu memulai
dengan mudah dimanapun
pelayanan jam 08.00
SESUDAH INOVASI DITERAPKAN
KOMITMEN DOKTER SPESIALIS DATANG
20% -> 88.98%
TEPAT WAKTU PUKUL 08.00 WIB

MENURUNNYA WAKTU
PASIEN DAPAT MEMANTAU ANTREAN TUNGGU PEMERIKSAAN DARI
2JAM -> 15-30 MENIT

KOMPLAIN PASIEN MENURUN 18 -> 3 KOMPLAIN

KEPUASAN PASIEN MENINGKAT 76% -> 85.27%

PASIEN MENINGKAT 20.59%


CITRA RUMAH SAKIT MENINGKAT PENDAPATAN MENINGKAT 16.64%
Keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan SMART ASN

Salah satu fungsi dan tugas ASN adalah memberikan pelayanan


publik yang profesional dan berkualitas. ASN sebagai pelayan
publik harusnya mengetahui standar pelayanan yang harus
dilakukan agar masyatakat puas dengan pelayanan yang
diberikan. Dalam PP Nomor 96 Tahun 2012 pasal 1 poin 5,
Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan publik dan acuan
penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyatakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.
Keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan SMART ASN

Dari video tersebut tidak adanya komitmen dokter spesialis untuk


datang tepat waktu sehingga banyak pasien mengeluh dan komplain
terhadap pelayanan di RS tersebut. Sikap dokter tersebut tidak sesuai
dengan prinsip ASN sebagai profesi yaitu komitmen, integtitas moral,
dan tanggung jawab pada pelayanan publik, dan melanggar kode etik
dan kode perilaku ASN yaitu tidak melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin.
Dalam video tersebut juga berkaitan dengan salah satu karakter SMART
ASN yaitu profesionalisme, sebelum diadakannya inovasi aplikasi Tele
APIK masih banyak dokter spesialis yang tidak profesional dengan
datang tidak tepat waktu saat jam praktik. Hal ini menimbulkan banyak
pasien mengeluh karena harus menunggu lama untuk menjalani
pemeriksaan.
Keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan SMART ASN

Dari masalah tersebut menunjukkan pelayanan RS sebagai


penyelenggara pelayanan publik yang dibentuk berdasarkan undang-
undang perlu perbaikan dan berinovasi, disinilah dituntut ASN yang
Smart mengatasi masalah dengan memanfaatkan literasi digital. RS
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus berasaskan pada:
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan
hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/
tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabel, fasilitas dan perlakuan
khusus untuk kelompok rentan, ketepatan waktu dan kecepatan,
kemudahan dan keterjangkauan sesuai dengan UU Nomor 25 tahun
2009. Inovasi Tele APIK adalah salah satu terobosan untuk
meningkatkan pelayanan di RS.
Keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan SMART ASN

Setelah aplikasi Tele APIK diterapkan, terjadi peningkatan pelayanan


kepada pasien dimana dokter-dokter berkomitmen melayani pasien
secara tepat waktu. Masyarakat juga merasakan manfaat dari aplikasi ini
yaitu pasien tidak perlu menunggu waktu lama untuk pemeriksaan dan
dapat memantau nomor antrian di aplikasi.
Dengan adanya peningkatan pelayanan di RS menunjukkan ASN sudah
memiliki karakter dari SMART ASN karena menjadi ASN Digital Talent
yang dapat menghadirkan aplilasi ini. Tentunya inovasi ini juga tidak
lepas dari seorang pemimpin yaitu Digital Leader yang dapat
membentuk Tim IT RS Margono Soekarjo yang memberikan inovasi dan
desain dari aplikasi Tele APIK yang merupakan bentuk komitmen RS
dalam rangka mewujudkan pelayanan transparan dan berkeadilan,
sehinhga hak-hak masyarakat terpenuhi.
Hal-hal yang dapat diadopsi dan diadaptasi
1. Sebagai pelayan publik ASN harus SMART dan berinovasi untuk
meningkatkan pelayanan sesuai dengan UU Pelayanan Publik,
memberikan inovasi literasi digital untuk mempermudah dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2. Berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan menuju sistem
pelayanan masyarakat terpadu sehingga meningkatkan kepuasan
masyarakat.
3. Penyelenggara pelayanan publik harus berpedoman pada UU No. 25
Tahun 2009 dan PO No. 96 Tahun 2012 agar pelayanan yang
diberikan berkualitas, sesuai dengan asas-asas pelayan publik,
masyatakat mendapat perlindungan dan kepastian hukum dalam
menerima pelayanan.
STUDI BANDING TENTANG SIM RS
(SISTEM ANTREAN)

RS dari berbagai
daerah di
Indonesia bisa
mengadaptasi
Aplikasi Tele
APIK dari RSUD
Prof. Dr.
MARGONO
SOEKARJO
ANALISIS VIDEO

VIDEO 2
PENGAMPU MATERI : Ir. RITA MINDAYANI, M.Si
APA YANG TERJADI ?

Masyarakat datang ke salah satu instansi pelayan.


Sebelum pukul 09.00 sudah banyak masyarakat yang
antri tetapi petugas belum ada satupun yang datang.
Dan pukul 10.00 wib baru petugas datang. Sampai
pukul 12.00 masyarakat tidak menerima pelayan, dan
salah satu masyarakat menghampiri petugas untuk
menyerahkan filenya. Setelah itu masyarakat
dipindahkan pada tempat pelayanan lainnya dan dari
sana dioper lagi ke bagian lain yang mana petugasnya
tidak ada ditempat. Sampai akhirnya masyarakat tidak
mendapat pelayanan.
ANALISIS MASALAH

1. Tidak adanya kesadaran ASN sebagai


pelayan publik untuk melayani
masyarakat sesuai dengan fungsi dan
tugasnya.
2. Tidak adanya sanksi tegas yang
diberikan oleh pemimpin dalam
penegakan disiplin ASN yaitu tentang
jam masuk kerja.
3. Tidak adanya pengawasan dari
pimpinan dalam hal pelaksanaan
disiplin waktu, sehingga kebiasaan
yang salah terus berlanjut.
TEROBOSAN YANG DILAKUKAN ASN DITINJAU DARI
SUDUT PANDANG MANAJEMEN ASN
Sesuai dengan PP no 96 tahun 2012 pelayan publik adalah
kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Dalam Fungsi dan tugas ASN sebagai pelayan publik maka sudah
sewajarnya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat
sehingga memperoleh umpan balik berupa kepuasan dari masyarakat.
Dari video tersebut belum adanya pelayanan yang memenuhi kriteria
atau standard pelayanan yang baik sehingga menjadi salah satu
masalah yang perlu diatasi. Adapun terobosan yang dapat kita lakukan
yaitu:
INOVASI DAN TEROBOSAN

1. Membuat SOP ( Standard


operasional prosedur) tentang
pelayanan
Dengan adanya SOP maka dapat
menjadi panduan bagi pegawai 2. Membuat alur pelayanan/
dalam melaksanakan tugas dan papan informasi.
tanggung jawabnya sebagai Dengan adanya alur dan papan
pelayan public. informasi maka akan
mempermudah masyarakat
dalam pengurusan berkas.
Sehingga masyarakat tidak akan
bingung dari mana duluan
pelayanan yang akan dituju.
3. Membuat Sanksi yang
tegas pada ASN yang tidak
melaksankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan
baik.
PEMBERIAN SANKSI ASN

Pemberian sanksi tegas kepada pegawai yang tidak


taat jam kerja sesuai dengan yang tertera di PP Nomor
94 tahun 2021 mengenai disiplin masuk kerja dan jam
kerja.
PNS yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban
masuk kerja dan menaati jam kerja, dapat dikenakan
hukuman disiplin dengan ketentuan sebagai berikut:
PELANGGARAN TINGKAT PELANGGARAN TINGKAT
RINGAN SEDANG
(1) Pemotongan tukin sebesar 25 persen
(1) Teguran lisan bagi PNS yang tidak
selama 6 bulan bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah
masuk kerja tanpa alasan yang sah
secara kumulatif selama tiga hari
secara kumulatif selama 11-13 hari kerja
kerja dalam satu tahun;
dalam satu tahun;
(2) Teguran tertulis bagi PNS yang tidak
(2) Pemotongan tukin sebesar 25 persen
masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 9 bulan bagi PNS yang tidak
secara kumulatif selama 4-6 hari
masuk kerja tanpa alasan yang sah
kerja dalam satu tahun; dan
secara kumulatif selama 14-16 hari kerja
(3) Pernyataan tidak puas secara
dalam satu tahun; dan
tertulis bagi PNS yang tidak masuk
(3) Pemotongan tukin sebesar 25 persen
kerja tanpa alasan yang sah secara
selama 12 bulan bagi PNS yang tidak
kumulatif selama 7-10 hari kerja
masuk kerja tanpa alasan yang sah
dalam satu tahun.
secara kumulatif selama 17-20 (dua
puluh) hari kerja dalam satu tahun.
PELANGGARAN TINGKAT
BERAT
(1) Penurunan jabatan setingkat lebih (4) Pemberhentian dengan hormat tidak
rendah selama 12 bulan bagi PNS yang atas permintaan sendiri sebagai PNS bagi
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan
secara kumulatif selama 21-24 hari kerja yang sah secara terus menerus selama 10
dalam satu tahun; hari kerja.
(2) Pembebasan dari jabatannya menjadi
jabatan pelaksana selama 12 bulan bagi
“PNS yang tidak masuk kerja dan tidak
PNS yang tidak masuk kerja tanpa menaati ketentuan jam kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama alasan yang sah secara terus menerus
25- 27 hari kerja dalam satu tahun selama 10 (sepuluh) hari kerja
(3) Pemberhentian dengan hormat tidak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
atas permintaan sendiri sebagai PNS ayat (2) huruf d angka 4) diberhentikan
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa pembayaran gajinya sejak bulan
alasan yang sah secara kumulatif selama berikutnya,” demikian bunyi Pasal 15
28 hari kerja atau lebih dalam 1 tahun; ayat (2).
TEROBOSAN YANG DILAKUKAN OLEH ASN
DITINJAU DARI SMART ASN

01 02 03

Meningkatkan integritas PNS Membuat daftar antrian online Membuat survey/ kuisioner
dengan Membuat daftar absensi/ sehingga masyarakat dilayani tentang pelayanan sehingga
kehadiran bagi pegawai secara tidak tanpa harus menunggu akan menjadi umpan balik
online sehingga akan diruangan, cukup dengan dalam penerapan mutu
meningkatkan kualitas antrian yang sudah pelayanan.
pelayanan. tersambung dengan HP.
KESIMPULAN
Sesuai dengan PP no 96 tahun 2012 pelayan publik adalah
kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang undangan. Dalam Fungsi dan tugas ASN sebagai
pelayan publik maka sudah sewajarnya memberikan
pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga
memperoleh umpan balik berupa kepuasan dari masyarakat.
Dalam peningkatan mutu pelayanan sudah seharusnya kita
melakukan perbaikan atau koreksi dari setiap pelayanan
yang kita berikan. Dengan adanya koreksi atau perbaikan
maka akan mucul terobosan.

Anda mungkin juga menyukai