Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK II

ANALISIS VIDEO
GOOD PRACTICE
&
BAD PRACTICE

Nama kelompok : INDAH ROSA HASIBUAN, A.Md.Keb


IQBAL DALAI HARAHAP, AM.Kep
IRMA LESTARI MANIK, A.Md
ISTY IRAWATY TINDAON, A.Md
ISWAR HABIBY NASUTION, AMK
Angkatan/kelompok: XXIII/3
Widyaiswara : Dr. H. AGUS SAKTI RAMBE, M.Pd
Berdasarkan video Best Practice
yaitu Penggunaan Aplikasi “Tele Apik”
jamin Dokter Datang Tepat Waktu

Video 1
Dapat dilihat bahwa masalah muncul dari hal
yang tidak terduga, dengan masalah awal
tingginya kunjungan pasien rawat jalan di
RSUD dr. Margono dengan rata – rata 1200
pasien /hari menyebabkan masalah yang lain
muncul.
MASALAH UTAMA YANG TERJADI:
• Berkaitan dengan manajemen ASN:
1.Rendahnya komitmen dokter spesialis untuk datang
tepat waktu
2.Tingginya keluhan pasien kronis dengan jarak tempuh
KAITANNYA ke RS > 60 km tentang ketepatan waktu mulai
DENGAN pelayanan dokter
SMART ASN & 3.Tingginya komplain pelayanan rawat jalan (18
MANAJEMEN komplain) sehingga menyebabkan rendahnya citra
ASN layanan RS Pemerintah

• Kaitannya dengan Manejemen ASN


1.Masih terpisahnya sistem layanan antrian dengan
rekam medik elektronik
2.Lamanya waktu tunggu pemeriksaan pasien (> 2 jam)
Smart ASN:
Membuat aplikasi Tele Apik, dimana aplikasi ini
merupakan sistem antrian yang terintegrasi dengan rekam
medik elektronik serta berbasis android dan website. Hal
ini merupakan implementasi Smart ASN dimana
kecakapan literasi digital yang bagus. Selain mudah dalam
penggunaannya pasien juga mendapat informasi antrian
tanpa harus menunggu di ruang tunggu pasien, mereka bisa
Terobosan/Inovasi menunggunya dengan santai di kantin tanpa harus takut
ketinggalan informasi, jika antrian sudah dekat mereka
akan datang ke ruang tunggu.
ASN mampu beradaptasi dengan perkembangan
teknologi dengan memanfaatkan aplikasi untuk lebih
efisien dan cepat guna untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat , khususnya pelayanan pasien secara cepat,
transparan dan berbasis online.
ASN sudah melakukan kode etik/kode
prilaku ASN yaitu Para pegawai sudah
melakukan pelayanan dengan ramah.

ASN sudah melakukan sesuai UU no 5 tahun


Manajemen 2014 pasal 11 mengenai tugas ASN seperti
ASN: Para pegawai sudah melakukan komitmen
Terobosan/Inovasi yaitu kecepatan, dan ketepatan pelayanan
yakni pasien hanya membutuhkan waktu dari
sejam menjadi sekitar 15 menit
Agar setiap ASN bisa memberian pelayanan
kesehatan yang cepat dan tepat untuk
masyarakat sehingga tugas/fungsi rumah sakit
dalam melaksanakan upaya pelayanan
Kesehatan dengan mengutamakan
penyembuhan dapat terwujud.
Dengan adanya Aplikasi Tele Apik maka
merubah sistem pelayanan di RSUD dr.
margono diantaranya :
1. Jamin Dokter spesialis datang tepat waktu,
hal ini mengharuskan dokter untuk
Komitmen berkomitmen datang tepat waktu dalam
melakukan pelayanan.
2. Sistem yang berbasis Web dan android ini
dapat diakses dan dipantau masyarakat
lansung sehingga pihak RS harus selalu
tetap menjaga pelayanan nya dengan baik.
Adopsi
Berdasarkan video Bad Practice yaitu Lemahnya
Pelayanan Publik Aparatur Sipil Negara

Berdasarkan video 2 yang kami lihat, suatu


kegiatan di salah satu kantor pelayanan dimana
masyarakat sudah banyak yang datang untuk
mendapatkan pelayanan tetapi belum ada
Video 2 pegawai yang hadir di kantor tersebut.

Pembelian tiket KA yang masih manual


menyebabkan penumpukan antrian
Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi:

Berkaitan dengan SMART ASN:


• Sistem pembayaran yang masih manual pada saat pembayaran tiket kereta api
• Efisiensi waktu yang masih rendah dimana masyarakat mengantri sangat lama untuk
mendapatkan pelayanan.
• Belum adanya media digital seperti perangkat komputer hanya mesin ketik
Berkaitan dengan Manajemen ASN:
• Pegawai ASN yang tidak tepat waktu saat masuk kerja
• Tidak puasnya masyarakat dalam menerima pelayanan
• Pelayanan yang begitu rumit dan bertele – tele
Penyebab Masalah:
Tidak adanya teguran dan
Kurangnya sentuhan Tidak tersedianya jadwal
sanksi kepada para ASN
berbasis digital pada atau pengumuman untuk
yang terlmabat masuk
stasiun – stasiun kereta mengatur kapan layanan
kerja dan yang tidak
api. dibuka.
masuk kerja atau mangkir.

Tidak kompeten dan tidak Kurangnya inovasi


Sikap kurang peduli dan
memiliki rasa tanggung pegawai untuk merubah
acuh dari pegawai dalam
jawab dalam melayani sitem pelayanan yang
melayani masyarakat.
masyarakat. lebih berbasis IT
1. Membuat aplikasi berbasis web dan
android sehingga masyarakat tidak harus
mengantri dan melakukan pembayaran
manual, masyarakat bisa membeli dan
Terobosan/Gagasan membayar tiket melalui aplikasi.
Kreatif 2. Membuat sistem absensi secara digital
(Smart ASN) sehingga akan tercatat waktu terlambat dan
ketidak hadiran pegawai. Dengan demikian
maka sanksi/tindakan dapat diberikan
berdasarkan data kehadiran dan
keterlambatan pegawai.
1. Seorang ASN seharusnya mengetahui apa
perannya sebagai ASN, fungsi dan tugasnya,
hak dan kewajibannya serta mengetahui
kode etik dan kode prilaku seorang ASN
2. Melakukan sosialisasi untuk memberikan
Terobosan/Gagasan penyegaran tentang peraturan – peraturan
yang berkaitan dengan disiplin PNS,
Kreatif Manajemen ASN dan Smart ASN. Kegiatan
(Manajemen ASN) sosialisasi bisa melalui pendidikan dan
latihan, bimbingan teknis, serta bentuk
program kerja lainnya yang bertujuan
memberikan pemahaman dan
mengaplikasikan peraturan yang berkaitan
dengan disiplin PNS dan penerapan
Manajemen ASN menuju Smart ASN.
ASN belum menerapkan instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 1995 tentang Penugasan kepada
Keterkaitan video tersebut dengan MENPAN, pemerintah mewajibkan kepada
Manajemen ASN yaitu karena belum seluruh lembaga pemerintahagar memiliki
menjalankan UU Nomor 5 tahun standar pelayanan public yang mengacu pada
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 8 Undang Undang No. 25 tahun 2009 yang
adalah profesi bagi pegawai negeri mengatur tentang standar pelayanan publik.
sipil dan pegawai pemerintah dengan Adapun standar tersebut adalah: 1) organisasi
perjanjian kerja yang bekerja pada berkewajiban menyelenggarakan pelayanan
instansi pemerintah. Berdasarkan Bab publik sesuaidengan tujuan pembentukan
IV yang membahas fungsi, tugas, dan organisasi; 2) penyelenggara pelayanan publik
peran pada UU Nomor 5 tahun 2014, sebagaimana dimaksud pada ayat 1
pasal 10 poin b, pegawai ASN sekurangkurangnya meliputi pelaksanaan
bertugas sebagai pelayan publik yang pelayanan, pengelolaan pengaduan
kemudian pada pasal 11 poin b masyarakat,pengelolaan informasi, pengawasan
menjabarkan bahwa tugas pegawai internal, penyuluhan kepada masyarakat
ASN salah satunya adalah sertapelayanan konsultasi; 3) penyelenggara dan
memberikan pelayanan publik yang seluruh bagian organisasi penyelenggara
profesional dan berkualitas. bertanggungjawab atasketidakmampuan,
pelanggaran, dan kegagalan penyelenggaraan
pelayanan.
Kesimpulan
Sebagai seorang ASN melaksanakan tugas, fungsi dan peran ASN
sudah semestinya harus dilakukan dengan baik. Memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat merupakan kunci dasar yang dibutuhkan dalam
bertindak sebagai pelayan masyarakat.
Di Era digitalisasi saat ini kemampuan pegawai harus ditingkatkan
terutama penggunaan Literasi digital dalam menghadapi tantangan –
tantangan baru yang lebih modern, jika tidak meningkatkan kompetensi
maka akan semakin tertinggal. Dengan adanyan sistem digitalisasi mampu
mempermudah pekerjan sehingga lebih efektif dan efisien.
Sebagai seorang ASN seharusnya mengutamakan profesional
dalam bekerja karena ASN sebagai pelayan masyarakat, hal ini berkaitan
dengan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan untuk meningkatkan
kinerja ASN disuatu instansi pemerintahan, maka indikasi SMART ASN
dan Manejemen ASN harus dibangun dengan baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai