Menurut saya dari video tersebut dapat dikaitkan dengan materi dari agenda 3
yaitu,manajemen ASN,pelayan public,WOG.
1. Kaitan dengan manajemen ASN:
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik koripsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam video terlihat bahwa disiplin ASN masih cenderung rendah. Masih banyak
ASN yang meninggalkan kantor pada jam kerja dengan alasan yang kurang tepat. Hal
tersebut tentu :
1. ASN tidak mencerminkan pegawai yang professional serta memiliki etos kerja yang
baik untuk bertanggung jawab atas setiap tugas yang diberikan. Banyak ASN yang
melanggar kewajiban masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja,Jika banyak
ASN yang melakukan hal tersebut maka banyak pelayanan public akan menumpuk
untuk ditangani dan akhirnya akan terbengkalai karena lama ditangani
2. ASN tidak memiliki nilai dasar karena jika sering keluyuran pada jam kerja berarti
tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan kewajiban di dalam kantor dan tidak
berupaya memberikan pelayanan mutu di instansi masing-masing dengan memberi
pelayanan secara responsive, tidak memggunakan waktu secara efektif dan efisien
sehingga dapat membuat pelayanan terhadap masyarakat tersendat
3. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN
dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Jika kode etik ASN tidak dipahami atau
dilanggar maka profesi ASN kurang mendapat penghargaan dan kepercayaan di
tengah-tengah masyarakat.
Pegawai ASN berfungsi untuk pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam video ASN yang keluyuran pada jam kerja
tidak dapat menjadi pelayan public yang baik karena jika tidak berada di tempat.
Akibatnya masyarakat tidak mendapat rasa aman dan nyaman dan merasa kurang
puas sehingga masyarakat malas jika berurusan dengan ASN
2. Pelayanan Publik
Menurut UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat 3 (tiga) unsur dalam pelayanan publik yaitu :
1. organisasi penyelenggara pelayanan publik,
2. penerima layanan (pelanggan),
3. kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan
dalam video tersebut pelayanan public belum tercapai karena ASN sebagai bagian dari
organisasi penyelenggara pelayanan public tidak dapat bekerja secara maksimal.
Penerima layanan yaitu masyarakat tidak puas, kurang aman dan nyaman dengan
layanan yang diberikan dikarenakan petugas kurang profesinal dan sulit menghubungi
petugas (misalnya waktu urusan yang lebih lama karena pengemban tugas tidak berada di
tempat)
3. Whole of Government
Dari video tersebut dapat dilihat bahwa pelayanan yang dilakukan Satpol PP sejalan
dengan praktek WoG dalam pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugasnya terlihat
kerjasama antara Satpol PP dengan BKD dan intansi tempat ASN yang terkena razia
bekerja . Dengan memberikan laporan kepada BKD dan intansi tempat ASN tersebut agar
diberikan peringatan/sanksi/ hukuman sebagai salah satu bentuk pendisiplinan kepada
ASN yang keluyuran pada jam kerja
Peningkatan disiplin PNS sangat diperlukan karena kecenderungan disiplin PNS masih rendah.
Pola pikir ASN yang lebih merasa sebagai abdi Negara dari pada Abdi masyarakat menyebabkan
banyak ASN yang tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dampaknya tentu mutu pelayanan public menjadi sangat buruk dan waktu pelayanan tidak jelas
menyebabkan menyebabkan kekecewaan pada masyarakat karena kebutuhannya tidak terpenuhi
dengan baik
Pengefektifan Satpol PP dalam melakukan penegakkan hukum terhadap budaya kerja
disiplin sebaiknya diiikuti dengan tindakan yang nyata dan berkelanjutan dari Kepala Daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu para pimpinan unit
memberikan contoh teladan dalam menanamkan budaya kerja disiplin di lingkungan kerjanya.
Kesadaran dan niat dari dalam diri ASN untuk mengabdi dengan sepenuh hati,
lingkungan kerja yang mendukung, pemahaman ASN akan tupoksi masing-masing dan
mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada masyarakat sebagai pelayan publik diharapkan
menghasilkan mutu pelayanan yang baik sehingga mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap ASN