Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

AGENDA 3

Oleh :
ASNI SWASTI GEA, S.Pd
NIP. 19920429 202012 2 005
Angkatan XV
Kelompok 2

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


(BPSDM)
PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Hasil Pengamatan

Video I

https://drive.google.com/file/d/1P19Uaqjhv14x4TdP7OIZOSfbPgaGJi_G/ view?usp=sharing

Video II

https://drive.google.com/file/d/1zwh4Ntq4Qa8bRCAq5aE8KMG3__730Z O0/view?usp=sharing
Pada video I, terlihat sejumlah PNS karaokean di Kelurahan Cigondewah Kidul pada saat
pandemi Covid-19 tanpa mematuhi protokol kesehatan. PNS tersebut secara jelas tidak memakai
masker dan juga tidak menjaga jarak saat melakukan kegiatan itu di sore hari usai pemilihan di
kelurahan tersebut.
Pada video II, terlihat Wakil wali kota Banjarmasin melakukan sidak hari pertama masuk
kerja di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat. Didapati seorang ASN sedang asyik
bermain ponsel pada saat jam kerja sedangkan banyak warga yang tengah mengantri mendapatkan
pelayanan di kantor tersebut. Pada sidak kedua di Dinas Pariwisata setempat, ditemukan data seorang
ASN mangkir kerja selama 3 bulan.
Hal ini masih sering dilakukan oleh PNS karena rendahnya kesadaran dan niat mengabdi
untuk negara. Kurangnya penegasan penerapan hukuman pada PNS yang tidak disiplin sehingga
dengan semena-mena mengulangi pelanggaran yang sama.

B. Keterkaitan dengan Smart ASN dan Manajemen ASN


Sesuai dengan Manajemen ASN yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014, pada kasus
pertama tentang ketidaktaan ASN terhadap protokol kesehatan telah melanggar salah satu peran ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik. Dimana harusnya ASN melaksanakan dan menerapkan
kebijakan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 sebagai suatu kewajiban.
Pada kasus kedua tentang ASN yang sedang asyik bermain Ponsel saat jam kerja, juga telah
melanggar perannya sebagi pelayanan publik karena tidak memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas dengan mengabaikan warga yang minta dilayani. Sebagai warna negara,
ASN memiliki hak digital untuk menjadi Smart ASN. Akan tetapi hak ini harus diiringi dengan
tanggung jawab dengan mengedepankan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian.
Pada kasus yang ketiga tentang ASN mangkir kerja selama 3 bulan, jelas telah melanggar
kewajibannya sebagai seorang ASN. Kasus-kasus tersebut diatas juga melanggar kode etik dan
perilaku ASN serta nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.

C. Solusi untuk mengatasi masalah yang terlihat pada kedua video


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus-kasus dan pelanggaran ASN diatas
adalah:
1. Sosialisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK kepada semua ASN.
2. Menanamkan dan menumbuhkan sikap perilaku bela negara dengan melakukan upacara
bendera setiap hari senin dan apel pagi sebelum mulai bekerja. Melalui kegiatan ini, ASN
akan terus diingatkan mengenai tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
3. Penerapan sistem Merit secara jelas, agar ASN lebih terarahkan dan memiliki integritas yang
tinggi untuk mencapai visi-misi pemerintah.
4. Atasan sebaiknya selalu melakukan pengawasan atas kehadiran anggotanya dan melakukan
evaluasi terhadap kinerja secara berkala setiap bulannya.
5. Penerapan pemberian hukuman indisipliner bagi ASN yang melanggar aturan secara jelas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa masih adanya ASN yang
melanggar aturan dan berbuat sesuka hati tanpa memiliki rasa tanggung jawab terhadap
tugasnya. Kurang pahamnya ASN akan fungsinya dalam pemerintahan. Hal ini disebabkan
oleh rendahnya kesadaran dan niat mengabdi untuk negara. Sehingga diperlukan sosialisasi
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK kepada semua ASN, melakukan upaca bendera dan apel
pagi, menerapkan sistem Merit secara jelas dan transparan, Atasan melakukan pengawasan
dan evaluasi kinerja pegawai secara berkala serta memberikan hukuman indisipliner pagi
ASN yang melanggar aturan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan UU no
5 tahun 2014 tentang manajemen ASN. Hal ini bertujuan untuk untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Anda mungkin juga menyukai