Anda di halaman 1dari 42

Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III Kelompok 2 Angkatan


XCVIII Tahun 2022
AGENDA 2 :
CORE VALUES ASN BERAKHLAK
BERORIENTASI
PELAYANAN
PENGERTIAN
 Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 :
Pelayanan publik  kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
KATA KUNCI
 Paham kebutuhan masyarakat
 Ramah
 Cekatan
 Solutif
 Dapat diandalkan
 Pengembangan berkelanjutan
ISU
PERMASALAHAN

1. Terjadinya penumpukan antrian di instalasi rawat jalan RS


2. Adanya komplain dari masyarakat tentang petugas pemberi
pelayanan yang kurang ramah dan komunikatif
3. Proses rujukan yang lama
SOLUSI
1. Terjadinya penumpukan antrian di instalasi rawat jalan RS

Beralih ke sistem pelayanan RS berbasis online. Pasien dapat dengan mudah melakukan pendaftaran

dimanapun dan kapanpun untuk mendapatkan pelayanan di RS. Pasien akan mendapat nomor antrian yang

sudah memuat data pasien, termasuk pukul berapa pasien perlu datang ke RS untuk mendapatkan layanan

kesehatan tanpa perlu mengantri panjang.


Mengingatkan kepada SDM terkait untuk bekerja sesuai SOP yang berlaku

Sosialisasi kemasyarakat atau pasien terkait program pendaftaran online pasien rawat jalan
2. Adanya komplain dari masyarakat tentang petugas pemberi pelayanan yang
kurang ramah dan komunikatif
 Koordinasi atau klarifikasi dengan petugas pemberi pelayanan terkait komplain dari
masyarakat yang terjadi
 Meningkatkan hard and soft skill SDM guna meningkatkan pelayanan prima. Hard and
soft skill yang dapat dilakukan seperti mengadakan pelatihan berkala sesuai keahlian
SDM terkait dan seminar tentang komunikasi efektif.
3. Proses rujukan pasien antar fasilitas kesehatan yang lama

 Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengembangkan sistem rujukan pelayanan


kesehatan perorangan secara online melalui aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi ( SISRUTE ).
SISRUTE dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan
yang lebih tinggi atau sederajat dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan
pasien.
 Sosialisasi kepada SDM terkait tentang aplikasi SISRUTE
AKUNTABEL
PENGERTIAN

Akuntabel  kemampuan untuk mempertanggungjawabkan atau


dipertanggungjawabkan.

Akuntabilitas  kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban


atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang
atau suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.

KATA KUNCI
Integritas, Tanggung Jawab, Adil, Konsisten, dan Transparan
ISU
PERMASALAHAN
1. Kurangnya komitmen pegawai dalam memprioritaskan akuntabilitas kinerja  kinerja
pegawai menjadi kurang baik pada pelayanan.
2. Belum ada sanksi yang tegas bagi pegawai yang tidak menerapkan akuntabilitas kerja
 proses pelayanan yang kurang tranparan, tidak efektif dan tidak berorientasi publik.
3. Penerapan hukum di Indonesia masih lemah.
Contoh permasalahan yang pernah terjadi:
• Oknum ASN Jaksa Pinangki terlibat KKN, membuat dan menyalahgunakan wewenang.
• Oknum ASN Dirjen Pajak Gayus Tambunan terlibat kasus korupsi KKN.
• Oknum ASN datang telat saat apel mingguan.
• Oknum ASN Setda ogan ilir terlibat selingkuh dan penyalahgunaan jabatan.
SOLUSI

1. Pemberian Hukuman Disiplin, seperti:


 Tingkat ringan: teguran lisan/tertulis.
 Tingkat sedang: penundaan kenaikan gaji/pangkat, penurunan pangkat selama setahun.
 Tingkat berat: penundaan kenaikan gaji/pangkat, penurunan pangkat selama tiga tahun,
pembebasan jabatan, PTDH sebagai PNS

2. Pemeliharaan dan promosi SDM oleh pimpinan di lingkungan kerja agar dapat menjadi motivasi bagi
semua komponen instansi.

3. Pembinaan atau sosialiasi mengenai lingkungan kinerja yang akuntabel kepada seluruh komponen
instansi.
4. Pembangunan Zona Integritas
• Unit/satuan kerja melakukan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sesuai dengan pedoman pada
PermenPan-RB no. 90 tahun 2021.

• Dilakukan mulai dari pencanangan (deklarasi), penetapan, pembangunan dan pemantauan.


Komponen hasilnya yaitu mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel seperti
bebas korupsi, pungli dan calo  capaian kinerja yang lebih baik dan terwujudnya kualitas
pelayanan publik yang prima, diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan.

5. Penerapan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang berisi tentang
perencanaan, penetapan, pengukuran serta pembangunan sistem informasi manajemen yang terintegrasi.
Kemudian dilakukan evaluasi yang bertujuan mengetahui sejauh mana SAKIP dilakukan dalam mendorong
peningkatan pencapaian kinerja yang tepat sasaran dan berorientasi hasil pada instansi pemerintah.
KOMPETEN
PENGERTIAN

Kompeten  keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan


dengan kemampuan melakukan sesuatu dengan baik dan dapat memberikan
tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan
spesifik.

Kata kunci :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
ISU PERMASALAHAN
1. Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagian besar masih dilaksanakan
dengan tatap muka dalam satu waktu dan ruang tertentu, dengan item-item
pembiayaan yang melekat seperti makan minum, asrama, dan akomodasi lainnya,
kemudian jika item-item tersebut dikalkulasikan maka akan membutuhkan anggaran
yang besar.
2. Belum diterapkannya budaya learning organization (organisasi pembelajar) yang
SOLUSI
dalam pelaksanaannya dapat menekan anggaran pengembangan kompetensi

1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri secara terus-menerus melalui


zoominar atau pembelajaran daring, bertukar pikiran dan berdiskusi dengan
rekan kerja, bawahan dan atasan
2. Belajar secara mandiri maupun kolaboratif dengan antusias, memberikan
kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapat, membagikan
pengetahuan dan pengalaman melalui diskusi, dialog dengan rekan kerja,
bawahan dan atasan.
Isu : Perubahan / perkembangan dalam pelayanan
Perkembangan zaman yang semakin maju memberikan dampak yang besar terhadap
pelayanan kesehatan, untuk mengikuti perubahan dan perkembangan tersebut
seorang ASN dituntut untuk selalu update untuk mengikuti perkembangan tersebut.

Solusi:
1. ASN diharapkan selalu meningkatkan literasi, mengikuti seminar, workshop dan
webinar
2. ASN bersama mentor melakukan diskusi tentang perkembangan pelayanan
kesehatan
Isu: Semakin tinggi tuntutan klien/pasien terhadap pelayanan optimal seiring
dengan perkembangan dan pertumbuhan zaman serta kemudahan dalam mencari
informasi

Solusi :
1. ASN selalu berpedoman pada SOP dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari guna
mendapatakan hasil yang optimal
2. Mentor berperan aktif dalam kegiatan supervisi kepada ASN guna memberikan
feedback serta hasil yang optimal
CONTOH KASUS
HARMONIS
PENGERTIAN
- Harmonis  kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan
yang luhur.

Kata kunci :Toleransi, Empati, Keterbukaan


• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
• Suka menolong orang lain
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif
ISU
PERMASALAHAN
- Kekesalan warga akibat pencairan dana
desa yang tertunda  program desa untuk
pemberdayaan masyarakat tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya.

- Konflik tersebut terjadi karena disharmonisasi


relasi antara Kepala Desa dengan BPD.

- BPD tidak bersedia menandatangani LPJ


karena indikasi adanya penyelewengan dana
desa.

- Penutupan kantor desa berdampak terhadap


tidak kondusifnya pelayanan administrasi

Sumber: https
://pontianak.tribunnews.com/2022/09/20/disharmonisasi-kades-dan-
bpd-warga-rasau-jaya-kubu-raya-segel-kantor-desa
SOLUSI

- Kepala desa diharapkan memiliki sikap keterbukaan (transparansi) dan jujur kepada
masyarakat atas konflik yang sebenarnya terjadi.
- Kepala desa perlu segera mengambil tindakan agar apa yang menjadi perencanaan atau
program yang sebelumnya telah disusun bisa berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya
dapat memuaskan masyarakat.
- Kepala desa diharapkan segera melakukan mediasi dengan BPD ataupun melakukan
koordinasi dan pendekatan dengan pihak terkait untuk pemecahan solusi, agar konflik yang
terjadi dapat diatasi dengan baik  lingkungan kerja para perangkat desa bisa lebih kondusif.
- Perlunya negosiasi antar perangkat desa dengan warga agar pelayanan publik tetap berjalan
dengan baik.
ISU
PERMASALAHAN
• Buruknya komunikasi yang terjalin antara
Bupati Jember periode 2016-2021 dengan
DPRD Kabupaten Jember

• Munculnya ego sektoral termasuk tidak


diterapkannya nilai-nilai etika politik dalam
relasi antara kedua unsur penyelenggara
pemerintahan

• Karakteristik kepribadian Bupati yang


cenderung tidak memperhatikan regulasi
yang ada serta tidak menerima masukan
dari DPRD maupun usaha mediasi oleh
pihak ketiga demi menyelesaikan
permasalahan yang terjadi
http://eprints.ipdn.ac.id/11173/1/REPOSITORY%20KHANSA
%20RANA%20SYAFIRA_28.0785.pdf
SOLUSI

• Komunikasi politik antara kepala daerah dan DPRD yang lebih intens guna mencapai orientasi
yang sama yaitu penyelenggaraan pemerintahan demi kesejahteraan rakyat.

• Pemahaman mendasar akan hubungan yang semestinya terjalin berdasarkan UU No. 23


Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga perlu ditingkatkan agar disharmonisasi relasi
tidak kembali terjadi baik di daerah yang sama maupun di daerah lainnya.

• Ketegasan dari pemerintah pusat berupa sanksi atas pelanggaran sejenis sehingga tidak
menimbulkan celah munculnya permasalahan yang sama di kemudian hari.
ISU
PERMASALAHAN
Disharmonis sosial dalam kawasan
hutan produksi masih marak terjadi.
Mulai dari oknum hingga masyarakat
adat atau sekitar terlibat disharmonis
di dalam kawasan hutan produksi
dengan pemegang izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu
(IUPHHK)
Sumber:
https://sains.kompas.com/read/2018/10/09/193500223/atasidisharmonis-sosial-d
i-wilayah-hutan-klhk-luncurkan-simplik
SOLUSI

 Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL), membuat terobosan yang


disebut dengan Simplik sistem informasi pemetaan disharmonis yang
bertujuan untuk dapat melakukan pemetaan dan resolusi disharmonis pada
IUPHHK.

 Mengutamakan aspirasi masyarakat dan peka terhadap kebutuhan-kebutuhan


masyarakat.

 Pemerintah meninjau peraturan yang berkaitan dengan penanganan


disharmonis sosial atau mengeluarkan peraturan baru yang lebih pro ke
masyarakat untuk mengurangi, bahkan menghilangkan disharmonis sosial ke
depan.
LOYAL
PENGERTIAN
• Loyal  bahasa perancis yaitu “Loial”  mutu dari sikap setia.
• Loyalitas  kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada
orang lain atau sesuatu (organisasi) yang ditunjukan melalui sikap dan
tindakan.
• Komitmen
Kata kunci : “KoDeKoNasAb” • Dedikasi
• Kontribusi
• Nasionalism
e
• Pengabdian
Panduan Perilaku (Kode Etik):
1. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD ‘45, setia kepada NKRI
serta kepemimpinan yang sah
2. Menjaga nama baik ASN, pimpinan instansi, dan negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
ISU
PERMASALAHAN
1. Masih terdapat ASN yang bersikap kurang disiplin dalam bekerja yaitu
terlambat masuk kerja, seperti pada contoh kasus di Pemkot Surakarta
yang melibatkan 125 ASN.
2. Terdapat ASN di Kota Sinjai yang melanggar kode etik loyalitas sebagai
ASN. Oknum tersebut melakukan kekerasan pada warga sehingga
membuat masyarakat geram dan mencoreng citra ASN.
SOLUSI

1. Adanya sistem absensi berbasis


digital dalam memantau kehadiran
ASN ketika bekerja. Misalnya di
Pemerintah Kabupaten Gresik,
menggunakan aplikasi “PRESTIGE”
untuk absensi.

2. Mengoptimalisasi pemberian sanksi


bagi oknum ASN yang melanggar
sesuai jenis pelanggaran yang
dilakukan.
ADAPTIF
PENGERTIAN
Adaptif  karakter individu maupun organisasi yang dapat menyesuaian
diri, berinovasi, bertindak proaktif dan antusias dalam menghadapi kondisi
yang berubah ubah untuk dapat bertahan dan mencapai suatu tujuan

Kata Kunci :
• Personal mastery : mengasah pengetahuan hingga ketingkat mahir
• Shared vision : berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
terhadap suatu visi atau cita cita yang akan dicapai bersama
• Mental model : mencerminkan realitas organisasi yang ingin diwujudkan
• Team learning : sinergis dalam melaksanakan kegiatan untuk
mewujudkan visinya
• Systems thinking : berfikir sistemik
ISU
PERMASALAHAN
Di era digital SAAT ini, banyak
ditemukan ASN yang enggan
belajar dan berubah, beranggapan
digital, internet, dan aplikasi adalah
tantangan yang ribet dan sulit.

Contoh : Pada saat pandemik, ASN


dituntut untuk bekerja dari rumah
menggunakan teknologi, tetapi masih
banyak di temukan ASN yang belum
mampu mengikuti perkembangan
teknologi tersebut
SOLUSI

1. Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada ASN


bahwa saat ini kita ada di era digital  teknologi yang
terus berkembang harus diimbangi SDM yang
berkualitas

2. Cepat menyesuaikan diri, proaktif dan antusias


dengan perkembangan digital menjadi hal yang
sangat penting

3. Kementrian PAN RB membuka ruang, bukan hanya


meningkatkan kompetensi melalui kompetensi teknis,
managerial, sosial, curtural tapi juga terkait
peningkatan kualifikasi pendidikan dan digital
learning yang mewujudkan pembelajaran tanpa
mengenal batas dalam upaya meningkatkan
kapasitasnya
KOLABORATIF
PENGERTIAN
Kolaboratif  kerja sama yang sinergis dengan panduan perilaku
memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka untuk
bekerja sama menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Kata Kunci :
• Membangun kepercayaan
• Face to face dialogue
• Commitment to process
• Pemahaman bersama
• Menetapkan outcome antara
ISU
PERMASALAHAN

• Kebocoran data sertifikat vaksin


Presiden JOKOWI lantaran tidak
ada perlindungan privasi di aplikasi
PeduliLindungi

• Kasus ini menunjukkan bahwa


sedari awal tidak ada pencegahan
kebocoran data yang dilakukan oleh
pemerintah dalam aplikasi
PeduliLindungi.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210905085011-185-
689866/pakar-kritisi-kebocoran-data-sertifikat-vaksin-pedulilindungi
SOLUSI

1. Perlu kolaborasi antara Kemenkes sebagai penerima data peserta vaksinasi


dengan Kominfo sebagai pengembang aplikasi terkait keamanan data.
2. Perlu legalitas yang memadai terkait keamanan data para pengguna apps.
3. Pemerintah perlu membatasi akses pencarian sertifikat vaksin. Artinya, tidak semua
pengguna bisa mengecek data pemilik NIK.
4. Perlu peningkatan pengamanan data pribadi. Seluruh kementerian atau lembaga
yang menyimpan data sensitif masyarakat harus menjamin keamanan data yang
tersebut.
ISU
PERMASALAHAN

• Sektor Pariwisata terdampak paling


berat dalam 2 tahun pandemi covid-
19

• Tantangan dalam konsistensi


penerapan standar baik itu di sektor
kesehatan dan keamanan,

• Terbatasnya aktivitas pariwisata


akibat belum siap berbagai negara
untuk membuka perbatasan dan
menerima wisatawan mancanegara
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210905085011-185-
689866/pakar-kritisi-kebocoran-data-sertifikat-vaksin-pedulilindungi
SOLUSI

- Perlu adanya kolaborasi antara


pemerintah dengan berbagai
pihak dalam mempromosikan
sektor pariwisata, seperti:
a. Kolaborasi dengan influencer
b. Kolaborasi dengan
perusahaan melalui branding
produk
- Inovasi program/ kegiatan yang
mampu membangkitkan sektor
pariwisata.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai