Definisi Pelayanan Publik dalam Pasal 1 ayat 1 UU No. 25 tahun 2009 adalah; “Segala
upaya untuk memenuhi kebutuhan warga dalam bentuk barang, jasa dan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara layanan”. Sedangkan menurut Permenpan no.36 tahun 2012
pengertian pelayanan publik sebagai “kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”.
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Page 1 of 11
kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif,
persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, serta kecepatan kemudahan dan
keterjangkauan. Dengan demikian, jelas bahwa seharusnya pelayanan publik tetap
memperhatikan keadilan dan ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus seperti
penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan selain lanjut usia, wanita dan anak-
anak.
Page 2 of 11
10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas
pendukung pelayanan, seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.
Salah satu fungsi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai Pelayan Publik.
Hal tersebut mengharuskan setiap ASN mampu memberikan pelayanan prima kepada para
pemangku kepentingan. ASN juga dituntut untuk melayani dengan hormat, sopan, dan tanpa
tekanan, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
1. Bersikap ramah, sopan dan hormat saat berinteraksi dengan pemangku kepentingan.
Saat sedang melakukan interaksi dengan pengguna layanan tunjukkan wajah yang ceria
dengan selalu senyum. Jika layanan yang Anda lakukan melalui telpon ataupun chat
WhatsApp, gunakan kalimat yang sopan. Ada tiga “Magic Word” yang harus diingat
saat melayani publik, yaitu ucapan salam, maaf dan terimakasih.
2. Munculkan rasa antusias dan responsive untuk membantu pemangku kepentingan
dalam memperoleh pelayanan.
Pandangan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah masih terkesan lama dan
berbelit-belit. Oleh karena itu, instansi pemerintah mulai memperbaiki pelayanannya
dengan menetapkan Standar Operating Prosedure (SOP) terhadap setiap layanan yang
diberikan. Sehingga pelayanan yang diberikan instansi pemerintah tidak boleh melebihi
waktu yang telah ditetapkan.
ASN harus mampu melayani secara cepat dan tepat sesuai SOP yang telah ditetapkan
dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Selain itu, layanan yang
diberikan harus sesuai norma waktu, artinya melayani dalam batasan waktu normal
untuk setiap permohonan yang diterima. Layanan yang diberikan juga harus tepat guna
dan tidak berbelit-belit yang membuat pemangku kepentingan merasa tidak nyaman.
Page 3 of 11
3. Memiliki kemampuan yang memadai
Misal : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) adalah salah satu instansi
pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi (tusi) yang beraneka ragam, mulai dari
Pelayanan Lelang, Pengelolaan Kekayaan Negara, Penilaian sampai Pengurusan
Piutang Negara. Hal tersebut mendorong diwajibkannya Diklat Teknis Subtantif Dasar
(DTSD) Kekayaan Negara bagi seluruh pegawai DJKN.
Pemahaman terkait tugas dan fungsi DJKN harus dimiliki oleh seluruh pegawai yang
menjadi petugas layanan, sehingga mampu memberikan layanan kepada pemangku
kepentingan secara cepat dan tanggap sesuai harapan pemangku kepentingan. Hal ini
dapat ditempuh melalui pemahaman terhadap knowledge bases yang telah disediakan,
konteks layanan unggulan yang terdapat pada kantor vertikal, current issues yang
terjadi dilingkup tugas dan fungsi DJKN, pemahaman produk dan layanan DJKN.
4. Penampilan yang menarik
Penampilan sangat di perlukan dalam menghadirkan pelayanan terbaik kepada para
pengguna layanan, karena dengan penampilan terbaik tentu dapat memberikan kesan
yang baik pengguna layanan terhadap instansi kita.
Dengan dilaksanakannya Pelayanan Prima diharapkan dapat mencapai kepuasan
penggunan layanan melebihi ekspektasi yang diharapkan. Sehingga kesan masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah menjadi lebih baik.
Kendala apa saja yang dihadapi untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan
efisien agar menciptakan kepuasan publik?
Mengapa sampai hari ini masih ada yang menggambarkan pelayanan publik dengan
gambaran yang gelap, berliku, lama dan sulit? Sementara dari pihak penyelenggara layanan
telah ada upaya-upaya perbaikan, dimana gapnya dan apa tantangannya?. Ada beberapa
tantangan yang ditenggarai mempengaruhi persepsi masyarakat yang miring tentang pelayanan
publik, yaitu:
1. Kurangnya pemahaman mengenai UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik dan
Permenpan No.36 tahun 2012 tentang petunjuk teknis penyusunan, penetapan dan
penerapan standar pelayanan.
2. Komitmen pimpinan
3. Standar Pelayanan Publik belum ada
4. Sumber daya Manusia
Page 4 of 11
5. Kemauan dan itikad pelaksana
6. Koordinasi internal
7. Sarana dan prasarana
Memang solusi permasalahan ini tidak semudah dalam teori dan tidak semudah
membalikan telapak tangan akan tetapi, Tak dapat dipungkiri selama ini sudah banyak waktu,
tenaga, pikiran dan upaya yang dilakukan oleh penyedia layanan. Kenyataannya masih tetap
diperlukan upaya keras dan gerakan yang masif untuk mengatasi tantangan-tantangan diatas.
Gencarnya diseminasi informasi di kalangan penyelenggara pelayanan publik menjadi harapan
untuk dapat mengatasi kendala kurangnya pemahaman dan koordinasi internal penyelenggara
layanan.
Guna dari standar pelayanan publik harus dijadikan tolok ukur pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian pelayanan publik, karena pelayanan yang
mudah, terjangkau, cepat dan terukur adalah yang diperlukan. Mengenai tantangan tentang
belum adanya standar pelayanan publik, perlu dibuat standar pelayanan publik yang mencakup,
sistem, mekanisme dan prosedur, dalam UU sudah diatur tentang itu. Yang cukup penting,
penyusunan standar amanatnya harus melibatkan masyarakat.
Peran lembaga pengawasan yang telah dibentuk juga harus dimaksimalkan dengan
segenap kekuatan. Sarana dan prasarana merupakan kendala yang paling mudah diatasi di
antara semua tantangan. Kuncinya hanya menyediakan kebutuhan pendukung berupa sarana
dan prasarana yang berfungsi, layak dan terawat.
Akhirnya peran masyarakat baik dunia usaha, media, DPR dan DPRD harus terus
bersuara keras. Kita semua harus tegas , tidak boleh berhenti atau menghilang ditelan waktu
demi untuk mengatasi tantangan-tantangan dan mendorong perbaikan peningkatan pelayanan
publik.
Beberapa faktor penyebab belum berkualitasnya pelayanan publik adalah faktor SDM aparatur,
organisasi birokrasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi, budaya birokrasi, inovasi
birokrasi dan teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan strategi pelayanan,
Page 5 of 11
kepemimpinan yang transaksional, struktur organisasi yang adaptif, perilaku organisasi
yang koruptif, lemahnya implementasi kebijakan, belum diterapkannya prinsip good
governance dan komunikasi birokrasi. (Rohayatin: 2017).
Jelaskan langkah langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala dalam
pemberian pelayanan umum?
Page 6 of 11
dicapai apabila produk pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan memenuhi
kualitas yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu, survey kepuasan pelanggan
memiliki arti penting dalam upaya peningkatan pelayanan publik.
4. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan.
Pengaduan masyarakat merupakan satu sumber informasi bagi upaya-upaya pihak
penyelenggara pelayanan untuk secara konsisten menjaga pelayanan yang
dihasilkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu
didesain suatu sistem pengelolaan pengaduan yang dapat secara efektif dan efisien
mengolah berbagai pengaduan masyarakat menjadi bahan masukan bagi perbaikan
kualitas pelayanan.
Memasuki era digital ini, kita semua membutuhkan inovasi baru dalam hal pelayanan
publik. Pelayanan publik digital adalah solusi untuk mengubah sistem pelayanan publik
konvensional yang terkenal lambat dan boros. Walaupun masih sangat sulit untuk bisa
diterapkan di Indonesia, namun pelayanan publik digital harus segera diaplikasikan untuk
kenyamanan masyarakat. Di negara-negara maju, penerapan pelayanan publik digital
kemudian melahirkan mekanisme birokrasi pemerintahan baru yang dinamakan e-
government.
Page 7 of 11
pelayanan publik digital maka akses e-government perlu memanfaatkan media sosial sebagai
sarana komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Pemerintah dalam hal ini harus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan
publik digital. Selain karena sudah menjadi kebutuhan yang mendesak, juga akan memberikan
banyak manfaat bagi pemerintah dan masyarakat. Keuntungan yang didapat pemerintah
diantaranya adalah efisiensi biaya dan waktu sehingga pelayanan dengan menggunakan kertas
akan berkurang. Selain itu pelayanan terhadap masyarakat juga menjadi lebih cepat. Manfaat
lainnya yaitu meningkatnya produktivitas pekerja dan pengguna layanan. Pelayanan publik
digital juga dapat menjadi media promosi pemerintah terutama untuk sosialisasi kinerja dan
program pemerintah. Apabila masyarakat merasa puas dengan kinerja pelayanan publik
otomatis hal ini akan mengembalikan trust society kepada pemerintah.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengatakan, MPP Digital adalah skema
single sign-on yang akan diterapkan pada semua lini pelayanan publik, dimana warga dapat
mengakses semua layanan hanya dengan menggunakan satu akun saja. Selama ini, berbagai
pelayanan masih dijalankan terpisah.
Sesuai arahan Menteri PANRB, penerapan MPP Digital akan dilakukan secara
nasional. Namun, sebelum dieksekusi lebih lanjut, perlu adanya sinergi terkait dengan
pelaksanaan digitalisasi MPP dengan instansi pemerintah terkait. Penyelenggaraan MPP
Digital juga merupakan upaya percepatan transformasi digital dan untuk mengatasi
kesenjangan digital di Indonesia. MPP Digital diarahkan untuk mengambil peran dalam
edukasi dan pendampingan bagi masyarakat dalam penggunaan pelayanan publik berbasis
elektronik pada Portal Pelayanan Publik.
Page 8 of 11
Berdasarkan penelitian McKinsey tentang Digital Public Service, digitalisasi dalam
pelayanan publik tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, namun juga bagi internal
penyelenggara pelayanan publik. Digitalisasi dapat menghemat hingga 50 persen waktu
pelayanan dan 50 persen anggaran yang dikeluarkan di kemudian hari, serta 60 persen efisiensi
dalam bekerja. Keberadaan MPP menjadi salah satu bentuk kehadiran negara untuk
masyarakat. Akselerasi pembangunan MPP juga dipercepat dan secara paralel, MPP yang
sudah ada akan didorong bersama-sama untuk bertransformasi menjadi MPP Digital. Sehingga
dengan demikian, maka kualitas pelayanan publik di Indonesia akan terus meningkat dan dapat
menjawab kebutuhan masyarakat
Kecanggihan teknologi membuat semua serba mudah. Termasuk juga urusan dengan
pihak pemerintahan. Pihak pemerintahan yang terkenal kolot ternyata semakin tahun semakin
memperbaiki diri. Mengikuti perkembangan zaman, berbagai layanan di pemerintahan di buat
serba online untuk memudahkan masyarakat mengaksesnya.
Sebagai kaum yang juga sangat akrab dengan dunia digital, sudah tahukah kamu layanan online
apa saja yang dimiliki pemerintah untuk kenyamanan dan kemudahan masyarakat?
1. Paspor Online.
2. E-SAMSAT.
3. E-Filling.
4. Daftar BPJS Kesehatan Online.
5. Daftar BPJS Ketenagakerjaan Online.
6. Daftar NPWP Online.
7. Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).
8. Peduli Lindungi
9. myPertamina
10. Identitas Kependudukan Digital
11. dll
Page 9 of 11
teknologi informasi (TI) yang kaku menjadi lingkungan TI yang dirancang untuk mampu
beradaptasi terhadap cepatnya perubahaan kebutuhan layanan publik.
Bagi organisasi layanan publik, kesuksesan transformasi digital dapat dilihat dari
kemampuan mengubah birokrasi yang kaku menjadi organisasi yang dapat beroperasi dengan
sigap, efisien, dan efektif dalam menghadirkan layanan publik. Perubahan ini dapat dilakukan
dengan dukungan lingkungan TI yang dirancang menjadi lebih fleksibel dan inovatif, serta
mampu membangun satu sumber data yang terintegrasi guna menunjang pengambilan
keputusan strategis yang tepat berdasarkan data.
Untuk itu Ditjen Bina Adwil menjajaki kerjasama dengan Amazon Web Services
(AWS) sebagai salah satu penyedia infrastruktur Cloud Computing yang memiliki komitmen
tinggi untuk berinovasi dan mengoptimalkan pemanfaatan bermacam-macam sumber daya
serta teknologi untuk komputasi kinerja tinggi, big data, artificial intelligence (AI), machine
learning (ML), dan Internet of Things (IoT).
Melalui kerjasama tersebut, AWS diharapkan dapat menyajikan kumpulan solusi dan
layanan terlengkap, serta siap membantu dari ide yang kecil hingga kekuatan besar untuk
mengubah sistem, mendorong edukasi dan peningkatan kualitas SDM, serta mengembangkan
potensi untuk membantu layanan publik meraih kemajuan di era digital, melalui layanan Cloud
Computing.
Page 10 of 11
Namun setiap perubahan membutuhkan komitmen tinggi dalam prosesnya. “Selama
30 tahun Saya mengabdi di pemerintahan, dengan apa yang Saya pelajari dalam Ilmu Sosial,
perubahan itu butuh staging. Jika civil society belum sampai pada tahap yang siap
menerima, perubahan malah dapat menimbulkan chaos, (disruptor)” demikian menurut
Direktur Jenderal Bina Adwil Kementerian Dalam Negeri Safrizal saat menerima perwakilan
AWS di kantornya
Page 11 of 11