OLEH:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan data capaian kinerja mulai tahun 2017 - 2020 Indikator persentase
ASN dengan Indeks Profesionalitas tinggi sudah sesuai antara target dan realisasi,
namun terbilang menurun pada tahun 2020, karena capaian hanya 60%. Hal ini
membuktikan bahwa terjadi penurunan kinerja pegawai yang cukup signifikan
disebabkan oleh masa transisi dari keadaan normal berubah menjadi pandemi covid-19.
Keadaan itu tentu menjadi kesulitan tersendiri bagi pegawai pelayanan publik
khususnya BKPSDM di Kabupaten Klungkung. Tidak hanya itu, kinerja Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. Hal ini
dapat dilihat dari rendahnya tingkat presensi dan keterlambatan ASN di tempat kerja.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Kabupaten Klungkung telah mencoba untuk
menerapkan absensi online berbasis koordinat bagi ASN. Sehingga dengan adanya
kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ASN dan menghilangkan budaya
terlambat sehingga ASN bisa sampai di tempat kerja dengan tepat waktu dan
memaksimalkan waktu kerja. Pada umumnya problema profesionalisme ASN dapat
dilihat dari kurang nya integritas, lambatnya kinerja dan banyaknya pelanggaran
disiplin. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengambil kebijakan untuk
mengubah sistem absensi menjadi sistem aplikasi online yang dapat diakses melalui
smartphone. Hal ini dilakukan untuk mengurangi keterlambatan atau kecurangan yang
mungkin saja dilakukan ASN, sebagai salah satu upaya memperbaiki kinerja
pegawainya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami tertarik untuk meneliti lebih
mendalam tentang "PENGARUH PENERAPAN ABSENSI ONLINE
MENGGUNAKAN METODE LBS PADA KOORDINAT ABSENSI DALAM
MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP KINERJA ASN DI
BKPSDM KABUPATEN KLUNGKUNG".
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori pada penelitian ini mencakup tiga hal yang mencakup variabel
dari penelitian ini yaitu Absensi Online menggunakan Metode LBS dan Kinerja
Pegawai.
b. Metode LBS
LBS adalah sebuah layanan informasi yang bisa diakses dengan mobile
android atau perangkat melalui jaringan dan bisa menunjukkan lokasi geografis
dari keberadaan mobile android serta dapat juga digunakan sebagai layanan
untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu (Gosal,
2021).
1. Peningkatan Produktivitas
2. Praktis
3. Efisien
Absensi online bisa diakses dimana saja dan kapan saja selama
terhubung dengan internet. Sehingga lebih menghemat tenaga dan
waktu apabila akan memulai sebuah proses kinerja.
4. Transparansi
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja bukan saja dari seorang pegawai. Bisa saja yang
mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah gaya kepemimpinan, motivasi
yang diberikan, budaya organisasi.
Misriah, dkk (2021) meneliti tentang pengaruh absensi online terhadap kinerja pegawai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh E-Absen
dan Tunjangan Tambahan Penghasilan pegawai terhadap Kinerja ( SKP Online).
Penelitian ini dilakukan pada pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi adalah pegawai
yang mempunyai kewajiban untuk melaporkan kinerja (SKP Online) nya, dengan
menggunakan rumus slovin sejumlah 56 orang, dari seluruh populasi. Data diperoleh
dari hasil angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan program SPSS
versi 17. Pengujian validitas menggunakan dan reliabilitas menggunakan alpha
cronbach. Pengujian asumsi klasik menggunakan uji multikolinearitas,
heteroskedastisitas, dan normalitas dan Autokorelasi. Analisis data menggunakan
regresi linear berganda.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa E-Absen
berpengaruh terhadap kinerja (SKP Online). Absensi online merupakan sistem
pencatatan presensi yang dalam mengaksesnya melalui smartphone. Dengan adanya
absensi online ini tentu membuat aktivitas yang dilakukan pegawai akan jauh lebih
efisien dan efektif dalam menunjang kinerjanya.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara teoritis dari suatu penelitian yang akan
dibuktikan. Jawaban sementara tersebut didasari dari tinjauan pustaka untuk menjawab
pertanyaan dari rumusan masalah yang belum sesuai dengan bukti empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data penelitian, (Sugiyono, 2017).
H: Diduga terdapat pengaruh antara Absensi Online Metode LBS dengan Kinerja
Karyawan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Peningkatan produktivitas
2. Praktis
3. Efisien
4. Transparansi
Reactive Location Based Services adalah layanan yang hanya aktif jika ada aksi
yang dilakukan pengguna. Sedangkan proactive location based services merupakan
layanan yang akan selalu memberi informasi kepada pengguna walaupun pengguna
tidak melakukan permintaan terhadap layanan. Dalam penelitian ini layanan yang
diterapkan dalam penggunaan LBS adalah layanan berbasis lokasi terdiri dari 5
komponen utama yaitu :
1. Mobile devices, Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi
yang dibutuhkan.
5. Data and Content Provider, Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data
yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat diminta dari
content provider.
3.2.3 Kinerja Karyawan(Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah : kinerja (Y), adalah hasil kerja yang telah dicapai
oleh karyawan BKPSDM Kabupaten Klungkung di dalam melaksanakan pekerjaannya.
Indikator-Indikator :
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan Waktu
4. Kehadiran
Skala yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri atas 5 (lima) skala. Cara
pengukurannya dengan menghadapkan responden pada suatu pertanyaan dan
selanjutnya diminta untuk memilih jawaban yang tersedia. Lima poin skala respon
yang digunakan mulai dari:
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti. Jika kita akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel. Sehingga diperoleh responden sebanyak 30 orang
karyawan BKPSDM Kabupaten Klungkung.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Data Primer, sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2013). Untuk mendapatkan data primer peneliti mengumpulkannya
secara langsung. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berupa
observasi, wawancara, dan kuisioner. Data primer digunakan dengan mengumpulkan
data melalui penyebaran kuesioner kepada subjek penelitian yang akan dituju dan
nantinya kuesioner/angket tersebut diisi oleh responden.
Jenis sumber data penelitian ini adalah data primer, karena diperoleh secara
langsung dari hasil jawaban responden karyawan BKPSDM Kabupaten Klungkung.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan
penelitian, dimana penelitian ini bertujuan mencari pengaruh absensi online terhadap
variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Adapun sebelum dilakukan analisis terhadap
data yang diperoleh, maka sebelumnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas
terhadap data tersebut.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner
(Ghozali & Laten, 2015) . Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Jadi, efektivitas mengukur apakah pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner yang sudah dibuat benar-benar dapat mengukur pertanyaan yang hendak
diukur atau tidak Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r
hitung sig. ≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali, 2014).
Analisis dapat dilakukan melalui cara mengkorelasikan antara skor item dengan
skor total. Dimana, koefisien nilai signifikannya lebih kecil dari 5% yang
menunjukkan bahwa item tersebut sudah dapat dikatakan benar sebagai pembentuk
indikator.
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrument memiliki
indeks kepercayaan yang baik jika diujikan berulang sehingga hasil dapat
dipercaya. Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi instrumen dalam
mengukur suatu konsep. Instrument pengukuran dapat dikatakan reliabel jika hasil
pengukurannya konsisten dan akurat. Instrumen yang valid sudah pasti reliable dan
sebaliknya instrumen yang reliabel belum tentu valid.
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
1. PLS bertujuan untuk memprediksi suatu hubungan antar variabel. Hal itu sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu melihat pengaruh.
2. PLS dapat digunakan untuk penelitian yang memiliki sedikit landasan teori.
Model formatif juga sering disebut dengan causal indicator atau indikator
penyebab, yang mengasumsikan bahwa semua indikator mempengaruhi single
konstruk. Menghilangkan satu indikator tidak akan mengganggu indikator lainnya,
karena masing-masing relatif independen. Dalam model formatif arah hubungan
kausalitas mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator secara Bersama-
sama menentukan konsep empiris dari konstruk laten. Diasumsikan bahwa antar
indikator saling berkorelasi, tetapi tidak mengasumsikan perlunya korelasi antar
indikator. Oleh karena itu, ukuran internal konsistensi reliabilitas tidak diperlukan
untuk menguji reliabilitas konstruk formatif.
Untuk menguji validitas konstruk laten, harus menekankan pada nomogical
atau criterion-related validity. Implikasi lain model formatif yaitu dengan
menghilangkan satu indikator dapat menghilangkan bagian unik dari konstruk laten
dan merubah makna. Salah satu sifat indicator formatif adalah akumulasi, karena
menggunakan regresi.
Ciri-ciri model indikator formatif, yaitu:
Sebagai alat model prediksi, PLS mengartikan variabel laten sebagai liniear
agregat dari indikatornya. Metode estimasi bobot variabel laten dilakukan dengan
membangun inner model dan outner model. Residul varian pada variable dependen
akan diminimumkan untuk menghasilkan skor prediksi (Jogiyanto dan Abdilla,2015).
PLS terdiri dari hubungan internal (Inner Model atau Model Structural) dan
hubungan eksternal (Outer Model atau Model Pengukuran). Hubungan tersebut
didefinisikan sebagai dua persamaan linier, yaitu model pengukuran yang
menyatakan hubungan antara perubah laten dengan sekelompok perubah penjelas
dan model structural (Jogiyanto dan Abdillah 2015:159- 1620).
c. Weight relation, merupakan estimasi nilai variabel laten. Inner model dan outer
model memberikan spesifikasi yang diikuti dengan estimasi weight relation
dalam algoritma PLS.
Model struktural inner model dievaluasi dengan melihat persentase varian yang
dijelaskan yaitu dengan melihat R2untuk variabel laten dependen dengan
menggunakan ukuran Stone-Geisser Q Square test dan juga melihat besarnya
koefisien jalur strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan
menggunakan uji t statistik yang didapat lewat prosedur bootstrapping.
a. Outer Model
Jika indikator bersifat refleksif, maka perlu dilakukan evaluasi dalam bentuk
kalibrasi instrument, yaitu dengan melakukan pemeriksaan keabsahan dan
reliabilitas instrument tersebut. Oleh karena itu pada prinsipnya penerapan PLS
pada data hasil pengujian (uji coba) merupakan kegiatan kalibrasi instrument
penelitian
yaitu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dengan kata lain, PLS dapat
digunakan untuk menguji keefektifan dan reliabilitas alat penelitian seperti
SEM.
1. Validitas konvergensi (Convergent validity)
Korelasi antara skor indeks refleksif dan skor variabel laten. Untuk itu
dianggap loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup, dan jumlah indikator per
variabel laten tidak besar, berkisar antara 3-7 indikator.
2. Validitas diskriminasi (Discriminaty validaty)
b. Inner Model
Goodness of fit model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen
dengan interpretasi yang sama dengan regresi, Q-square predictive relevance
untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan
oleh model dan juga estimasi parameter. Nilai Q-square > 0 menunjukkan
bahwa model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika Q-Square ≤ 0,
menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance. Rumus perhitungan
Q-square sebagai
berikut :
H0 : γi = 0 lawan H1 : γi ≠ 0
Secara umum strata pendidikan PNS di BKPSDM didominasi oleh sarjana (S1)
sebanyak 26 orang dari 37 orang PNS seluruhnya, persentase PNS dengan pendidikan
S1 70,27%, Pascasarjana 8 (delapan) orang nilai 21,62% dan Pendidikan SMA/SMK
sebanyak 3 orang 8,10%. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Klungkung mempunyai komitmen dan responsif terhadap
pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi asset Pemerintah
Kabupaten Klungkung. Dalam rangka meningkatkan indeks profesionalisme PNS.
Oleh karena itu pembinaan ASN secara terus menerus dan berkesinambungan
dilakukan dengan memanfaatkan manajemen SDM yang tepat.
Laki-laki 18 60%
Perempuan 12 40%
Total 30 100%
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari penelitian terhadap 30 responden
menunjukkan bahwa penggolongan berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak
adalah laki-laki yaitu 60% dari total responden, sedangkan perempuan 40% dari total
responden.
Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan SmartPLS 3.0 dengan bagan
sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.2 pada variabel Kualitas Produk, nilai loading factor
terbesar terdapat pada pernyataan X1.1 sebesar 0.940 yang berisi pernyataan
“Saya mampu menyelesaikan target pekerjaan yang dibebankan pada saya
semenjak menggunakan absensi online”. Pada variabel Kinerja, nilai loading
factor terbesar terdapat pada pernyataan Y1.3 sebesar 0.854 yang berisi
pernyataan “Saya Bisa mengakses absensi online dari gadget saya dengan
mudah”.
b. Discriminant Validity
Dari hasil tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai loading dari masing-
masing item indikator terhadap konstruknya lebih besar daripada nilai cross
loading. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk atau
variabel laten sudah memiliki discriminant validity yang baik, dimana pada blok
indikator konstruk tersebut lebih baik daripada indikator blok lainnya.
c. Composite Reliability
a. Path Coefficient
b. R-Square
Tabel 4.6
Variabel R-Square
Kinerja Y 0.234
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh nilai R Square sebesar 0.234, hal ini
berarti 23.4% variasi atau perubahan Kinerja dipengaruhi oleh Absensi Online
sedangkan sisanya sebanyak 77.6% dijelaskan oleh sebab lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa R Square pada variabel Kinerja adalah moderat.
t-statistik 3.132
Berdasarkan tabel 4.7. dengan nilai P-Value sebesar 0.002< 0.05 atau dengan
t-statistik sebesar 3.132 > 1.96 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima yang berarti
bahwa Absensi Online berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Variabel (X) Absensi Online
terhadap variabel (Y) Kinerja.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi teknologi yang telah dilakukan, dengan mengambil koordinat
karyawan ketika melakukan absensi maka instansi mampu untuk mengetahui titik lokasi
karyawannya saat proses absensi tersebut, sehingga pihak instansi tidak perlu untuk melakukan
manual reporting. hal ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas dari penerapan absensi online
menggunakan metode LBS dapat dirasakan dengan baik oleh pihak instansi untuk
mempermudah pengecekan dari kehadiran karyawan.
selanjutnya dalam penerapan absensi online dengan metode LBS ini, kecurangan yang
kemungkinan terjadi di lapangan mampu di minimalisir karena pihak administrasi mampu
memantau langsung koordinat karyawan saat melakukan absensi. hal ini juga memberikan
pengaruh positif pada kinerja karyawan, sehingga para pegawai akan melakukan seluruh
pekerjaannya dengan tepat sesuai prosedur yang ada.
5.2 SARAN
diharapkan pada penelitian selanjutnya, para peneliti mampu untuk melakukan penerapan
menggunakan metode lain dan mengkomparasi hasil penelitian tersebut dengan penelitian yang
sudah ada untuk menghasilkan banyak ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari guna memajukan sistem yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Dayumi, A., & Mulya, M. F. (2018). Sistem Abensi Karyawan Berbasis Location Based
Services (LBS) Menggunakan Platform Android Studi Kasus: PT. Noxus Ideata Prima.
Jurnal SISKOM-KB (Sistem Komputer dan Kecerdasan Buatan), 2(1), 32-41.
Prasetyo, D., Fitri, I., & Rubhasy, A. (2021). Sistem Absensi Online Berbasis Web Dengan
QR Code Secara Real Time Menggunakan Algoritma Vigenere Cipher. INTECOMS:
Journal of Information Technology and Computer Science, 4(1), 88-96.
Qois Naviza, Jumaryadi Yuwan (11 Juli 2021). Implementasi Location Based Service pada
Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Berbasis Android. SISTEMASI: Jurnal Sistem
Informasi. Volume 10, Nomor 3, Tahun 2021: 550-561.
Sari, I. P., Azzahrah, A., Qathrunada, I. F., Lubis, N., & Anggraini, T. (2022). Perancangan
Sistem Absensi Pegawai Kantoran Secara Online pada Website Berbasis HTML dan
CSS. Blend Sains Jurnal Teknik, 1(1), 8-15.
LAMPIRAN