Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI PENERAPAN APLIKASI PRESENSI ASN DI UPT TIKPK DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN

NAMA : DEWI MUTIARA RAHAYU


KELAS : A1 ADMINISTRASI NEGARA
MATKUL : Teknik Penulisan Karya Ilmiah

FAKULTAS ILMU SOSIAL, ILMU POLITIK DAN ILMU HUKUM


UNIVERSITAS SERANG RAYA

2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian..............................................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1 Deskripsi Teori..................................................................................................................5
2.2 INDIKATOR IMPLEMENTASI.......................................................................................5
2.3 Presensi ASN (Sistem Informasi Manajemen)..................................................................9
2.4 Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara..................................................................10
2.5 Penelitian Sebelumnya....................................................................................................10
2.6 Kerangka Berpikir...........................................................................................................10
2.7 Hipotesis Penelitian.........................................................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................12
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................................12
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................................12
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian......................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penggunaan sistem informasi bagi institusi pemerintahan dapat dikatakan sebagai fakor
pendukung dalam terwujudnya transparasi dan akuntabilitas pada pelayanan publik.
Dalam dasar hukum penggunaan sistem informasi dalam lingkup pemerintahan telah
diatur oleh pemerintah melalui penerbitan Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal
Pemerintah dan Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah,serta
pembentukan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional yang diatur dalam
Keputusan Presiden No.20 Tahun 2006. Pada era globalisai yang melanda di setiap
belahan bahkan penjuru dunia memberikan dampak yang sangat besar terhadap proses
kehidupan yang ada pada era ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang merupakan salah satu pengaruh dari era globalisasi yang telah menawarkan solusi
untuk mempermudah akses sosialisasi yang dilakukan oleh masyarakat di kehidupan
sehari- hari. Perkembangan ini pula menjadikan sebuah tuntutan bagi masyarakat untuk
tetap dapat mempahami tentang perkembangan teknologin dan informasi. Tidak hanya
masyarakat umum saja yang dituntut untuk memahami pentingnya tenologi dan informasi
pada era globalisasi yang semakin canggih ini. Pemerintah sebagai tangan kendali sebuah
negara juga tentu saja harus memahami betapa pentingnya sistem informasi dan teknologi
di era ini, Di negara – negara maju salah satunya telah melakukan proses pada sistem
pemerintahan dengan memanfaatka teknologi yang telah menghasilkan mekanisme
birokrasi yang baru tentunya lebih efisien dan efektif. Salah satu program yang
memanfaatkan sistem informasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia saat ini
adalah Sistem Informasi Manajemen yang merupakan sebuah bidang terapan yang
ditunjukan pemanfaatanya bagi kegiatan publik baik bagi kegiatan yang dilakukan antar
Lembaga atau organisasi pemrintah. Dasar hukum system informasi kepegawaian
lainnya, yaitu diatur dalam Undang- undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Dalam pelaksanaan didalam tatanan pemerintah di Indonesia baik pusat maupun
daerah juga perlu menggunakan Sistem Informasi Manajemen agar dapat mempermudah
proses dan akses pelayanan, salah satunya adalah Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG). Dalam Keputusan Meteri Dalam Negeri No.1 tahun 2000
disebutkan bahwa: “Sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) merupakan
suatu totalitas terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul
prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat
data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling
ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang
kepegawaian”. Seperti halnya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang
diterapkan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, khususnya di Dinas Pendidikan
Kabupaten Padeglang. Pada instansi ini menggunakan aplikasi Bernama PRESENSI ASN
dimana seluruh kegiatan dan data kepegawaian yang di input oleh bidang data dan
informasi langsung masuk ke dalam aplikasi PRESENSI ASN Provinsi Banten. Aplikasi
Presensi ASN ini mulai diterapkan di Lingkungan Provinsi Banten pada saat Indonesia

1
2

menerapkan Work From Home dimana seluruh kegiatan yang dilakukan secara langsung
dengan mendatangi tempat dialihkan ke rumah. Maka dari itu agar menciptakan
pelayanan publik pada era pandemic pemerintah mengeluarkan Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara No.14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Databes
Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan Surat Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Banten Nomor 800/3785-BKD/2021 Tanggal 1 Oktober 2021, mulai tanggal 4 oktober
2021 akan diberlakukan penggunaan Presensi Berbasis Android di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten. Penggunaan Presensi Berbasis Andraoid ini merupakan
penyempurnaan dari presensi face print yang sudah ada sebelumnya. Sistem presensi
nantinya akan melakukan pengecekan lokasi penggunaan secara otomatis
(autogeotagging) dengan mengirimkan posisi perangkat pengguna ke Global Positioning
System (GPS) dan akan langsung terekan dan tercatat pada table SIPO. Kondisi yang
ingin dicapai dari penerapan Presensi Absensi ASN ini, Agar seluruh data yang dihasilkan
oleh Aplikasi Presensi ASN menjadi terpusat dan mengurangi kemungkinan terjadinya
manipulasi data, Presensi ASN juga dapat berfungsi untuk meningkatkan fungsi layanan
terhadap SKPD, data -data yang telah di input bisa ntuk dibangun secara intergritas
sehingga memudahkan operator masing -masing SKPD mewujudkan data kepegawaian
yang mutakhir dan terintergrasi. Pada penjelasan diatas UPT TIKPK DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN yang sedang menerapkan
Sistem Presensi ASN ini mengalami beberapa kendala pada saat proses penerapanya.

Pertama, Kurangnya bimbingan pada saat proses penerapan Sistem Presensi ASN ini
karna masih banyak dari beberapa anggota ASN yang mengalami kesulitan pada saat
menggunakan system tersebut. Banyaknya fitur yang harus diakses pada halaman
Presensi ASN ini masih membingungkan mereka. Apalagi bagi Anggota ASN yang
sudah tua dimana mereka sangat belum terbiasa menggunakan smartphone maka dari
ini pentingnya bimbingan pada saat penerapan Aplikasi Presensi ASN ini.

Kedua, Sistem ini sangatlah menguntukan pada saat work from home dimana para
ASN melaporkan seluruh kegiatanya melalui system tersebut dan lokasi data
keseluruhan akan terpantau langsung oleh system ini. Maka ASN yang pergi keluar
tidak dirumah pada saat work from home akan terpantau oleh system ini karena
mereka akan ditugaskan untuk membagikan lokasi saat ini mereka berada. Hal tersebut
bisa kita nilai apakah ASN tersebut mematuhi perintah yang dikeluarkan oleh
pemerintah atau tidak karena itu akan mempengaruhi kinerja mereka.

1.2 Identifikasi Masalah


 Kurangnya optimalisasi dalam penerapan aplikasi Presensi ASN di UPT TIKPK
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
 Banyaknya fitur yang ada dalam aplikasi tersebut membuat bingung karena
sebelumnya tidak ada penjelasan tentang fitur- fitur tersebut
3

1.3 Rumusan Masalah


a) Bagaimana penerapan Sistem Absensi Pada Presensi ASN ini di UPT TIKPK
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten?

1.4 Tujuan Penelitian


a) Untuk mengetahui seberapa efektifn penerapan Aplikasi Presensi ASN ini di UPT
TIKPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten?

1.5 Manfaat Penelitian


a) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat muncul pandangan baru mengenai
peranan – peranan dari Penerapan Aplikasi Presensi ASN dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang nantinya dapat ditambahkan dalam program pembelajaran
kedepanya.

1.6 Sistematika Penulisan


Pada penelitian ini, peneliti membagi pembahasan kedalam tiga bab. Dimana setiap bab
di bagi atas beberapa bab, Sistematika penulisan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
Menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam
bentuk uraian secara deduktif – induktif (dari umum ke khusus).
1.2 Identifikasi Masalah
Mendeteksi aspek – aspek masalah yang akan diteliti yang berkaitan dengan
tema/judul yang akan diteliti.
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Sejumlah masalah hasil identifikasi tersebut maka akan ditetapkan sejumlah
masalah yang paling penting untuk diteliti sesuai dengan judul peneliti.
1.4 Tujuan Penelitian
Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin diteliti. Perumusan masalah
penelitian dengan tujuan penelitian harus sesuai.
1.5 Kegunaan Penelitian
Menjelaskan manfaat teoritis dan praktis temuan dan hasil penelitian yang akan
didapat
1.6 Sistematika Penulisan
Menjelaskan isi perbab
BAB II TINJAUN PUSTAKA, DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Penelitian – penelitian sebelumnya
Menggambarkan berbagai penelitian – penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
fokus penelitian yang akan diteliti.
2.2 Deskripsi Teori
Mengkaji berbagai teori yang relevan, Mutahir, dan berkaitan dengan variable yang
tercantum dengan judul.
2.3 Kerangka Berpikir
4

Menggambarkan alur piker peneliti sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk
memberikan penjelasan kepada pembaca.
2.4 Hipotesis Penelitian (Kuantitatif)
Merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian
Menjelaskan desainyang akan digunakan dalam penelitian serta pendekatanya.
3.2 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
Pada bagian ini peneliti harus bisa menjelaskan variable secara konseptual dan juga
harus bisa menjelaskan variable secara operasional.
3.3 Instrumen Penelitian
Penelitian kuantitatif akan menggunakan instrument untuk mengumpulkan data.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Menjelaskan wilayah penelitian dan penentuan jumlah sampel penelitian. Populasi
adalah sesuatu hal yang dijadikan sebagai unit analisis penelitian populasi bisa berupa
kumpulan manusia atau benda.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menggambarkan tentang Teknik pengumpulan data oleh peneliti.
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Menjelaskan Teknik analisis yang digunakan oleh penulis dan beserta rasionalnya.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Menjelaskan tentang tempat dan Rencana waktu penelitian akan dilaksankan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori


a. Pengertian Implementasi
Implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pelaksanaan,
penerapan atau suatu tindakan pelaksanaan rencana yang telah disusun secara
cermat dan rinci (matang). Prof. H. Tachjan (Tachjan,2010:25) mengartikan
implementasi sebagai kebijakan publik adalah proses kegiatan administrasi yang
dilakukan setelah kebijakan ditetapkan/disetujui. Kegiatan ini terletak di antara
perumusan kebijakan dan implementasi kebijakan evaluasi kebijakan
mengandung logika yang top-down, yang berarti lebih rendah/alterntif
menginterprestasikan. Mazmanian dan Sebatier (Waluyo,2007:49), menyebutkan
bahwa implementasi adalah pelaksanaan keputisan kebijakan dasar, biasanya
dalam bentuk undang – undang, namjn dapat pula berbentuk perintah – perintah
atau keputisan eksekutif yang penting atau badan peradilan lainnya. Keputusam
tersebut mengindentifikasi masalah yang ingun diatasi, menyebutkan secara tegas
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan berbagai cara untuk menstruktur
atau mengatur proses implementasinya.
Kapioru (2014:105) menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi kinerja
implementasi,yaitu:
1) Kondisi lingkungan (evironmental conditions)
2) Hubungan antar organisasi (inter- organizational relationship)
3) Sumberdaya (resources)
4) Karakter institusi implementasi (characteristicimplementing agencies).
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pengertian implementasi merupakan suatu
proses yang berkaitan dengan kebijakan dan program yang akan diterapkan oleh suatu
organisasi atau institusi, khususnya yang berkaitan dengan institusi negara dan
menyertakan sarana dan prasarana untuk mendukung program yang akan dijalankan
tersebut.

2.2 INDIKATOR IMPLEMENTASI


Sumber daya merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kebijakan karena
bagaimanapun baiknua atau program dirumuskan tanda ada dukungan sumberdaya yang
memadai maka kebijakan akan mengalami kebinakan kesulitan dalam
mengimplementasikannya. Sumber daya yang dimaksudkan mencakup jumlah staf
pelaksanaan yang memadai dengan keahlian yang memadai, informasi, wewenang atau
kewenangan dan fasilitas yang diperlukan untuk menjamin kebijakan dijalan sesuai
dengan apanyang diharapkan. Indikator yang digunakan untuk mengukur sebuah
keberhasilan implementasi dari sumber daya adalah:
 Jumalah staff atau pelaksana dan kemampuanya baik secara teknis maupun
material
 Dukungan fasilitas baik berupa dana maupun infrastruktur lainya di lapangan
5
 Wewenang para pelaksana dalam melaksanakan kebijakan
Implementasi pada dasarnya adalah proses yang kompleks, melibatkan dimensi
organisasi, kepemimpinan, bahkan manajerial dari pemerintah sebagai pemegang otoritas.
Dimana implementasi memegang nilai – nilai kepercayaan (Trust) dan tanggungjawab
(responsibility).

2.3 Presensi ASN (Sistem Informasi Manajemen)


Menurut Krober (2013:7) bahwa “Sistem Informasi Manajemen mendukung terhadap
aktivitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan degan sumber informasi,
ketepatan informasi, arus informasi dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi.”
Adapun sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen – elemen fisik menurut
Davis (1992:3) dalam bukunya adalah sebagai berikut:
1. Perangkat keras komputer, terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit
masukan/keluaran, unit penyimpanan file) dan peralatan penyiapan data
2. Perangkat lunak komputer
A. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem
manajemen data, yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer
B. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti modal analisis dan keputusan
C. Program aplikasi yakni program yang secara spesifik dibuat untuk tiap
aplikasi
D. Data base (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
E. Petugas pengoperasian, seperti operator komputer, analisis sistem, pembuat
program, personalia penyiapan data.
Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan
serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi
manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya.Salah satu hasil produk
pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah
dengan tata aturan yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu
sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar
maupun kecil, tetap membutuhkan langkah – langkah tersusun dan terakomodasi karena
pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pembangunan memiliki tujuan
sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu sesuai dengan Surat
Kepala badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Nomor 800/3785-BKD/2021
Tanggal 1 Okober 2021, memulai tanggal 4 Oktober 2021 akan diberlakukan penggunaan
Presensi berbasis andorid di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Penggunaan
Presensi berbasis android ini merupakan penyempurnaan dari presensi face print yang
sudah ada sebelumnya. Sistem presensi nantinya akan melakukan pengecekan lokasi
penguna secara otomatis (autogeotagging) dengan mengirimkan posisi perangkat
pengguna ke Global Positioning System (GPS) dan akan langsung terekam dan tercatat
pada tabel SIPO. Aplikasi presensi asn ini sudah diberlakukan pada saat maraknya covid-
19 yang memberlakukan semua pekerjaan dikerjakan dari rumah (WFH).

9
2.4 Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara
Dalam melaksanakan tugas – tugas umum pemerintah dan pembangunan agar berdaya guna
dan berhasil dalam usaja mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik materil maupun
spiritual, sanagat diperlukan adanya pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara yang penuh
kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila dan menurut Undang – Undang Dasar 1945, bersih,
wibawa, bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta tanggungjawab. Sejalan dengan hal tersebut,
Undang – Undang No.8 Tahun 1974 telah meletakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan
pegawai negeri sepeti yang dimaksud di atas dengan cara mengatur kedudukan, kewajiban, hak
dan pembinaan pegawai negeri sebagai salah satu kebijaksanaan dan langkah usaha
penyempurnaan aparatur negara dibidang kepegawaian. Pengertian Aparatur Sipil Negara
berdasarkan UU No.,5 Tahun 2014 disebutkan dalam bab I pasal I ayat sebagai berikut:
“Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri spil
dan pegawai pemeirntah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.’’
Sedangkan fungsi Aparatur Sipil Negeri yang diatur dalam Undang – Undang No.5 Tahun 2014
pasal 10 yaitu, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik,
dan perekat pemersatu bangsa. Untuk tugas Aparatur Sipil Negara sebagaimana diatur Pasal 11
adalah melaksankaan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2.5 Penelitian Sebelumnya


Sebagai pertimbangan penelitian, peneliti mencantukan penelitian terdahulu.Penelitian
terdahulu merupkan kajian yang pernak dilakukan peneliti sebelumnya.Beberapa peneliti yang
peneliti telah baca adalah diantaranya:Penelitian yang dilakukan oleh Siti Marwiyah pada tahun
2022,Seorang mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik dengan judul penelitian “Analisis Implementasi Aplikasi SIAP Terhadap Tingkat
Kepatuhan Hadir ASN Bagian Umum Pemerintahan Kota Probolinggo.” Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dengan adanya aplikasi SIAP Pemkot Probolinggo menyatakan
bahwa para pegawai sudah tertib dalam melakukan presens penelitian meskipun harus
menyesuaikan diri dengan sistem baru yang dinilai lebih ketat dengan ketentuan yang berlaku.
Hal ini dipaparkan oleh Pegawai Bagian Umum, Meskipun demikian aplikasi tersebut sudah
berhasil dalam mendisiplinkan pegawai dengan tingkat kehadiran yang tinggi sesuai dengan
penyajian data yang diberikan saat melakukan penelitian. Dengan menggunakan teori Creswell
dan Edward III, Peneliti berhasil menyimpulkan bahwa tingkat kehadiran pegawai setelah
menggunkan aplikasi SIAP tinggi sehingga keberhasilan dalam implementasi kebijkan tersebut
sudah bisa dikatakan berhasil sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan.

2.6 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir dalam penelitian ini merupakan suatu gambaran alur pikiran penelti
mengenai fokus penelitian yang akan dilakukan yaitu Implementasi Penerapan Aplikasi
Presensi Bagi ASN Di UPT TIKPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

10
Selama peneliti melakukan pencarian informasi melalui media online, Peneliti menemukan data
dan informasi mengenai apa yang terjadi dalam penerapan aplikasi presensi asn ini. Peneliti
melihat masih banyak hambatan dalam penggunaan aplikasi presensi asn ini dimana masih
banyak fitur – fitur dalam aplikasi tersebut yang sulit untuk diakses karena pada saat akan
mengakses salah satu fitur pada aplikasi tersebut banyak pengguna yang kesulitan karena selalu
ada perintah untuk mengupdate perangkat dan itu akan memakan waktu lama bila mereka
sedang dikenakan deadline untuk absen. Penelitian dalam Penerapan Aplikasi Presensi ASN di
UPT TIKPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten ini menggunakan teori
implementasi yang berisikan:
1. Jumlah staff: Maksudnya adalah kemampuan baik secara teknis maupun material. Dapat
dilihat dari dukungan sumber daya manusia dalam penerapan aplikasi pesensi asn ini
2. Dukungan fasilitas: Kondisi dimana yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang
mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja organisasi.
3. Wewenang para pelaksana: Organisasi dapat melaksanakan tugas yang telah diembanya
sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya dan bisa menghadapi serta
menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaanya.
Dari uraian diatas, alasan peneliti untuk menggunakan teori – teori tersebut adalah karena
indikator dari teori tersebut cocok dengan penelitian ini, juga dengan adanya teori ini
mendukung peneliti dalam menguku efektifvitas organisasi tersebut.

2.7 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian adalah jawaban rumusan masalah peneliti, oleh karena itu rumusan
masalah biasanya disusun dalam bentuk kalima pernyataan. Berdasarkan uraian tersebut,
peneliti mengajukan hipotesis kerja sebagai berikut:
“Implementasi Penerapan Aplikasi Presensi ASN di UPT TIKPK Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Banten adalah paling Tinggi 65%.”
Dengan demikian hipotesis nol dari penelitian ini adalah Implementasi Penerapan Aplikasi
Presensi ASN di UPT TIKPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten paling rendah
65%.
Adapun pernyataan hipotesis dalam penelitian ini secara lebih jelas dirumuskan sebagai
berikut:
1. Hipotesis Kerja (Ha) < 65%
2. Hipotesis Nol (Ho) > 65%

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang diteliti, metode yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri (2008:34)
menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif merupakan penelitian yang
memberikan gambaran secara cermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu.
Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2011:14) adalah metode penelitian
sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, metode yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan teknik sampel tertentu yang sesuai
pengambilan data kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
dilakukan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di UPT TIKPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Banten

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Fudin Zainal. 2014. Pengaruh Disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT.Rekatama putra
gegana bandung. Bandung Universitas Winaya Mukti

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Atmosoeprapto, Kisdanto. 2002. Menuju SDM Berdaya dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajamen
Efisien. Jakarta: Elex Media Komputindo

Siti Chaerunnisa Tasya. 2007. Efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian
(SIMPEG) di badan kepegawaian daerah provinsi banten.
https://eprints.untirta.ac.id/896/1/%28protect%29%20EFEKTIVITAS%20PENERAPAN
%20SISTEM%20INFORMASI%20MANAJEMEN%20KEPEGAWAIAN%20%28SIMPEG
%29%20DI%20BADAN%20KEPEGAWA.pdf

13
Fitdina Aprianto, Ngadisah, Sampara Lukman. 2020. Pengaruh sistem informasi kepegawaian
daerah dan sistem pengendaliaj internal terhadap kinerja aparatur sipil negara pemerintah
daerah kota tangerang provinsi banten.
https://ejournal.goacademica.com/index.php/jv/article/view/327/309

14

Anda mungkin juga menyukai