Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA

PERUMAHAN PADA DINAS PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN KOTA BALIKPAPAN

Diajukan Untuk Memenuhi


Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana
Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Dhany Dwi Kurniawan


201810370311168

Rekayasa Perangkat Lunak

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA


PERUMAHAN PADA DINAS PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN KOTA BALIKPAPAN

Dhany Dwi Kurniawan


201810370311168

Telah Direkomendasikan Untuk Diajukan Sebagai


Judul Tugas Akhir Di
Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ilyas Nuryasin, S.Kom, M.Kom Hariyadi, S.Kom, M.T


NIP. 108.1410.0561 NIP. 101.9406.0262
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dashboard merupakan bagian tampilan visual yang memberikan suatu


informasi penting yang disajikan dengan satu tampilan layar pada komputer.
Fungsi utama dari Dashboard ini secara umum adalah tempat untuk menyediakan
Perancangan guna sebagai Sistem Informasi Data Perumahan pada Dinas
Perumahan dan Pemukiman Kota Balikpapan, data atau informasi penting dapat
memberikan sinyal tentang suatu kondisi yang perlu segera mendapatkan respon
atau perhatian. istilah information database, didefinisikan sebagai tampilan visual
dari informasi penting, serta diperlukan untuk mencapai beberapa tujuan, dengan
memadukan dan mengatur informasi dalam satu layar (single screen atau back
end), sehingga kinerja organisasi dapat dipantau secara sekilas.

Berdasarkan hasil uraian dari penelitian sebelumnya oleh Sigit Satrio


Wibowo dan Erma Suryani, dashboard ini sangat berperan penting sebagai media
penyajian informasi pencapaian kinerja dan informasi penting lainnya sebagai
pendukung keputusan. Dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas
Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan pada Bidang perumahan, memiliki
tugas untuk melakukan penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
Perumahan dilakukan dengan cara pengajuan penyerahan dan pemberkasan untuk
memenuhi persyaratan. Dinas ini mengalami kesulitan dalam memperoleh dan
memberikan informasi untuk laporan kemajuan Penyerahan data Perumahan.
Untuk data perumahan ini yang telah megajukan penyerahan Fasum dan Fasos,
yaitu dengan sebagai target jumlah perumahan yang telah diverifikasi saat turun
ke lapangan yang dilakukan oleh dinas.

Perbedaan dashboard ini yang akan dirancang dengan yang telah ada
adalah dari segi interface. Jika pada penelitian sebelumnya menggunakan
informasi angka dan uraian, maka perancangan yang akan dibangun ini
menggunakan grafik dan notifikasi pendataan sebagai nilai tambah agar admin
atau developer dapat dengan mudah mengerti informasi yang disampaikan.
Perbedaan lainnya adalah data yang diolah pada penelitian sebelumnya adalah
hanya lahan saja, sedangkan pada perancangan ini subyeknya adalah perumahan
dan luas lahan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas penulis membuat suatu
sistem informasi Dashboard ini sangat berguna untuk memberikan informasi
progres Developer yang telah menyerahkan PSU kepada Dinas Perumahan dan
Permukiman Kota Balikpapan serta pengunjung atau warga Balikpapan bisa dapat
melihat perumahan apa saja yang mendapatkan persetujuan oleh Dinas Perumahan
dan Permukiman Kota Balikpapan

Selain itu juga, Dinas Perumahan dan Permukiman kota Balikpapan


memiliki 2 permasalahan dalam pendataan perumahan seperti perizinan data
perumahan yang tidak resmi dan pendataan perumahan masih menggunakan
Microsoft Word dan Microsoft excel. Hal ini biasanya dilakukan karena alasan
tertentu misalnya akan ada pembangunan di area perumahan, dan tanah sengketa
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Permasalahan
pertama Perizinan Perumahan bisa dilakukan dengan prosedur yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah. Namun ada juga perizinan perumahan yang tidak
sesuai prosedur sehingga pihak perusahaan mengalami kesulitan untuk mencari
perumahan yang akan dikunjungi. Tanpa data yang jelas maka keberadaan
perumahan tersebut akan hilang. Permasalahan kedua ialah karena tanda untuk
perizinan perumahan sebelumnya telah hilang sehingga pengurus tidak
mengetahui bahwa di tempat tersebut ada sebuah rumah dan pihak dinas dalam
pendataan perumahan masih menggunakan microsoft excel dan belum
menggunakan sistem dalam pendataan perumahan. Masalah tersebut salah satunya
adalah lokasi pada perumahan tersebut yang kemungkinan akan terjadi perizinana
perumahan yang sebelumnya bukan milik perusahaan yang resmi, kemudian
masalah administrasi serta masalah directory atau petunjuk bagi perusahaan dalam
mencari lokasi perumahan secara akurat. Dengan permasalahan tersebut di atas,
maka solusi permasalahan yaitu dengan membuat suatu sistem informasi data
perumahan untuk membantu pihak pengelola perusahaan berkerja lebih efektif
dan efisien dalam pendataan perizinan perumahan.

Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan adalah Peraturan


Daerah Kota Balikpapan Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Susunan
Perangkat Daerah. Dinas Perumahan dan Permukiman Tipe B menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman di Kota
Balikpapan dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Peran Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan sebagai dinas


yang menyusun rancangan kebijakan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengendalian teknis, dan pembinaan serta pengawasan di bidang perumahan dan
permukiman, pertamanan dan permakaman di Kota Balikpapan.

Selanjutnya komitmen Dinas Perumahan dan Permukiman Kota


Balikpapan untuk menghadirkan kinerja institusi yang inklusif, transparan dan
akuntabel, diharapkan dapat menularkan karakteristik serupa dalam pelaksanaan
pembangunan di Kota Balikpapan, sejalan dengan visi dan misi Kota Balikpapan
sebagai Kota Terkemuka Yang Nyaman Dihuni dan Berkelanjutan Menuju
Madinatul Iman melalui Peningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman yang
Sehat dan Berkualitas, penyediaan Prasarana dan Sarana Perumahan yang Layak
dan Merata, serta peningkatkan Layanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota
Balikpapan.

Berdasarkan uraian masalah yang disebut di atas, maka diperlukan sebuah


sistem informasi yang digunakan untuk melakukan pendataan perumahan. Hal ini
dilakukan agar permasalahan di atas bisa dicegah. Dengan adanya sistem
informasi yang mengatur perizinan perumahan maka perumahan resmi yang sudah
ada akan bisa terdeteksi di dalam sistem. Oleh karena itu akan dilakukan sebuah
penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Data Perumahan dan
Permukiman Kota Balikpapan”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang terdapat pada Dinas Perumahaan dan
Permukiman Kota Balikpapan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menerapkan pengembangan sistem informasi data
perumahan pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Membuat sebuah pengembangan sistem informasi data perumahan pada
Dinas Perumahaan dan Permukiman Kota Balikpapan

1.4 Ruang Lingkup


Adapun batasan yang diberikan dalam pengembangan sistem informasi ini
adalah sebagai berikut.
1. Sistem yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan database menggunakan MySQL.
2. Membuat sebuah pengembangan sistem informasi data perumahan pada
Dinas Perumahaan dan Permukiman Kota Balikpapan
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian Sistem Informasi Data Perumahan ini menerapkan


metode Prototyping. Metode prototipe (prototype) merupakan metode yang baik
dalam proses pengembangan sistem, karena mengatasi kesalahpahaman antara
pengguna dan analisis, yang muncul ketika pengguna tidak dapat secara jelas
mendefinisikan kebutuhannya.
Karena sulit bagi pengguna untuk menyampaikan atau menjelaskan apa
yang dia butuhkan untuk mendapatkan aplikasi yang dia butuhkan, analisis
membantu pengguna mengatasi kesulitan ini dengan memahami kebutuhan
pengguna dan menerjemahkannya ke dalam model (prototipe). Model
pengembangan ini terus diterapkan hingga memenuhi kebutuhan pengguna.
Tahapan pengembangan perangkat lunak dapat digunakan untuk
menentukan keberhasilan atau kegagalan perangkat lunak. Dalam pengembangan
perangkat lunak, harus diperhatikan tahapan-tahapan metode prototyping agar
perangkat lunak tersebut akhirnya diterima oleh pengguna. Terdapat diagram alur
proses metodologi yang ditunjukan pada Gambar 1 :

Gambar 1. Diagram Alur Prototype


A. Listening to customers
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses prototyping, yang dimulai dengan
mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak, yang dilakukan
dengan mendengarkan keluhan mereka, yaitu dengan cara sebagai berikut:
Mengumpulkan kebutuhan
Peneliti mendefinisikan formulir. dan kebutuhan program secara umum.
perangkat lunak mengenali semua kebutuhan ukuran sistem dan garis yang
dibuat dalam membuat sistem informasi spasial informasi kependudukan.

B. Membangun Prototipe
Setelah mendengarkan keluhan pelanggan, langkah selanjutnya adalah membuat
program prototipe agar pelanggan dapat lebih membayangkan apa yang
sebenarnya diinginkan pelanggan. Langkah ini terdiri dari:
1.
Konstruksi Prototipe Izin konstruksi prototipe melayani sistem informasi
pendaftaran online dengan membuat desain sementara yang berfokus pada bukti
2. Evaluasi Prototipe
Evaluasi ini mengkaji apakah prototipe yang dibangun memenuhi keinginan
pengguna. Jika berlaku, langkah selanjutnya adalah membuat kode sistem. Jika
tidak, prototipe diperbaiki dengan mengulangi fase pasca-koleksi.
3. Pengkodean sistem
Dalam pengkodean sistem, prototipe yang disepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang kompatibel dengan desain sistem yang dibuat.
C. Pelanggan Menguji Prototipe
Pada fase ini prototipe sistem yang diuji oleh pelanggan atau pengguna
dievaluasi untuk mengetahui kekurangan kebutuhan pelanggan, fase ini terdiri
dari:
1. Pengujian sistem
Setelah sistem. menerima program yang sudah jadi, itu harus dicoba atau diuji
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan melalui pengujian fungsionalitas,
interoperabilitas dan perangkat lunak.
2. Evaluasi sistem
Studi mengevaluasi apakah sistem yang telah selesai sesuai dengan apa yang
diharapkan sebelumnya. Jika diberi peringkat, studi pindah ke langkah berikutnya,
jika tidak diberi peringkat, ulangi langkah pengkodean sistematis.
3. Sistem Dengan perangkat lunak
yang telah diuji dan disetujui oleh pengguna, sistem informasi pendaftaran izin
bangunan online siap digunakan.

Berikut Gambar Mock Up Website Data Perumahan:


1. Login Admin
Halaman ini dibuat untuk memberikan Batasan kepada pihak yang tidak
berkepentingan agar tidak dapat bisa mengakses dan mengolah data tanpa
melakukan login terlebih dahulu.
Gambar 2.1 Halaman Login Website Data Perumahan

2. Halaman Dashboard Admin


Halaman dashboard admin adalah halaman yang dikhusus untuk admin yang
bisa mengakses semua menu yang tersedia seperti : melihat grafik data
perumahan , data perumahan yang sudah terverifikasi maupun belum
terverifikasi , data akun pengembang. Selain itu juga admin dapat mengakses
fitur data perumahan , data pengembang dan edit profil.

Gambar 2.2 Halaman Dashboard Admin

3. Halaman Data Perumahan Admin


Halaman ini digunakan sebagai tempat penginputan data perumahan alias
table data perumahan apa saja yang sudah dan belum terverifikasi, cetak data
perumahan, dan dapat memberikan komentar apabila terjadi kesalahan dalam
penginputan data oleh pengembang.

Gambar 2.3 Halaman Data Perumahan Admin

4. Halaman Data Pengembang Admin


Halaman ini sebagai tempat untuk mengubah data akun admin dan data akun
pengembang di website.

Gambar 2.4 Halaman Data Pengembang Admin

5. Profil Admin
Halaman ini dapat digunakan sebagai tempat untuk mengubah data akun
profil admin.

Gambar 2.5 Halaman Profil Admin

6. Halaman Login Pengembang


Halaman ini dibuat untuk memberikan Batasan kepada pihak yang tidak
berkepentingan agar tidak dapat bisa mengakses dan mengolah data tanpa
melakukan login terlebih dahulu.

Gambar 2.6 Halaman Login Pengembang

7. Halaman Dashboard Pengembang


Halaman ini yang dibuat khusus untuk pengembang yang bisa mengakses
semua menu yang tersedia seperti : melihat inputan data perumahn , grafik
data perumahan dan data perumahan yang sudah terverifikasi maupun belum
terverifikasi. Selain itu juga pengembang dapat juga mengakses fitur data
perumahan dan edit profil.

Gam
bar 2.7 Halaman Dashboard Pengembang

8. Halaman Data Perumahan Pengembang


Halaman ini dibuat untuk menambahkan data , menghapus data dan cetak
data. Selain itu juga pengembang dapat melihat fitur notifikasi dari admin
seperti : notifikasi pemberitahuan kesalahan dan notifikasi pemberitahuan
bahwa data telah aktif.

Gambar 2.8 Halaman Data Perumahan Pengembang

9. Halaman Profil Pengembang


Halaman ini dapat digunakan untuk merubah akun profil sesuai dengan yang
ada difitur tersebut.

Gambar 2.9 Halaman Profil Pengembang

10. Halaman Login Pengunjung


Halaman ini yang dapat bisa diakses oleh pengunjung ataupun warga Kota
Balikpapan tanpa menggunakan username dan password.

Gambar 3. Halaman Login Pengunjung

11. Halaman Dashboard Pengunjung


Halaman ini yang dapat melihat fitur data perumahan, grafik data perumahan
, data perumahan yang sudah terverifikasi maupun yang belum terverifikasi
dan data pengembang serta dapat melihat spanduk / gambar yang disediakan
oleh pihak Dinas Perumahan dan Permukiman pada halaman dashboard
pengunjung ini.

Gambar 3.1 Halaman Dashboard Pengunjung

12. Halaman Data Perumahan Pengunjung


Halaman ini yang dapat melihat data perumahan yang sudah diverifikasi atau
belum terverifikasi oleh pihak Dinas Perumahan dan Permukiman Kota
Balikpapan dan pengunjung dapat menggunakan fitur pencarian kecamatan
dan kelurahan yang dicari.

Gambar 3.2 Data Perumahan Pengunjung


BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penelitian ini dapat penulis paparkan sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan dan sistem untuk menginputkan data perumahan


masih menggunakan data berdasarkan catatan pembukuan.
2. Aplikasi yang dibuat diharapkan dapat mempermudah proses kerja pada
Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan sehingga dapat
memperkecil kesalahan yang terjadi pada pencatatan , meyimpan dan
membuat laporan data perumahan.
3. Aplikasi ini dapat mengelola data perumahan, manajemen data user admin
dan pengembang dan menampilkan laporan sederhana yaitu excel.
4. Aplikasi yang dibuat menggunakan Bahasa pemrograman PHP karena
Bahasa yang digunakan cukup populer , meningkatkan keterjangkauan dan
keamanan situs web
5. Aplikasi yang dibuat memiliki tiga level user yaitu admin, pengembang
dan pengunjung
6. Aplikasi ini dapat mempermudah user untuk mengetahui informasi data
perumahan yang telah ditetapkan ataupun belum ditetapkan oleh pihak
Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan
DAFTAR PUSTAKA

Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

Anda mungkin juga menyukai