Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI DI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

NAMA : DINI ARYANI SAFITRI

NIM : 2112070178

JURUSAN : S1 MANAJEMEN

KAMPUS : PERBANAS INSTITUTE

EMAIL : darynsafitri30@gmail.com
PENDAHULUAN

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk melakukan pengolahan data
yang terdiri dari proses untuk memperoleh, menyusun, menyimpan maupun melakukan manipulasi data
untuk menghasilkan informasi yang relevan, tepat, waktu, dan akurat sehingga dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Informasi yang diperoleh dan diolah melalui teknologi informasi ini dapat digunakan
untuk pengambilan suatu keputusan dalam berbagai sektor seperti bisnis dan pemerintahan. Peranan suatu
teknologi informasi dapat mengurangi peran manusia dalam melakukan suatu tugas atau proses. Sehingga
teknologi informasi ini dikembangkan dalam berbagai sektor. Salah satu Sektor Pemerintahan yang
melakukan pengembangan teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya adalah Kementerian
PPN/Bappenas.

Di Kementerian PPN Bappenas terdapat satu unit yang ditugaskan dalam melaksanakan
pengelolaan teknologi pusat data, teknologi informasi dan komunikasi, data, infromasi, dan pengetahuan
yang mendukung tugas dan fungsi Kementerian PPN/Bappenas yaitu Pusat Data dan Informasi
Perencanaan Pembangunan. Adapun Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Perencanaan
Pembangunan sebagaimana bagan berikut :
Pusat data dan Informasi Perencanaan Pembangunan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan pusat data, pengelolaan teknologi informasi
dan komunikasi, pengelolaan aplikasi, data, informasi dan pengetahuan, dan keamanan informasi;
b. pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pusat data, teknologi informasi dan komunikasi,
aplikasi, data, informasi dan pengetahuan, dan keamanan informasi;
c. pemantauan dan evaluasi, pelaksanaan kebijakan pengelolaan pusat data, teknologi informasi dan
komunikasi, aplikasi, data, informasi dan pengetahuan, dan keamanan informasi; dan
d. pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan.
PEMBAHASAN

A. Penerapan Teknologi Informasi di Kementerian PPN/Bappenas


Penerapan teknologi informasi di Kementerian PPN/Bappenas difasilitasi dengan adanya
unit Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan yang berperan dalam melaksanakan
pengelolaan teknologi pusat data, teknologi informasi dan komunikasi, data, dan pengetahuan.
Penerapan penggunaan teknologi informasi ini disertai juga dengan penerbitan regulasi yang
mengatur terkait penggunaan teknologi informasi tersebut. Penggunaan Teknologi informasi ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi sehingga meningkatkan pelayanan dan
efisiensi birokrasi.
B. Sistem Informasi yang dikembangkan di Kementerian PPN/Bappenas
1. Sistem informasi Fungsional
a. Sistem Informasi Perencanaan
Kementerian PPN/Bappenas merupakan institusi pemerintah yang memiliki tugas
utama dalam bidang perencanaan pembangunan nasional. Dalam mendukung proses
perencanaan pembangunan nasional, Bappenas telah mengembangkan sistem yang
digunakan dalam melakukan penyusun perencanaan pembangunan yang dipakai dalam
skala nasional yaitu melalui pengembangan Aplikasi Krisna. Aplikasi Krisna ini
bertujuan untuk meningkatkan sinergi perencanaan pusat dan daerah untuk mendukung
pencapaian prioritas nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022.
b. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Salah satu hal yang penting dalam mendukung kinerja organisasi adalah melalui
pengelolaan SDM yang baik. Manajamen SDM ini dikelola melalui aplikasi yaitu
Aplikasi SISTRNAS. Aplikasi SISTRANAS ini digunakan dalam melakukan pencatatan
dan pengelolaan data yang berkaitan dengan kepegawaian.
c. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan
Dalam melakukan pencatanan basis keuangan dan akuntansi menggunakan
teknologi yang dikembangan dari Kementerian Keuangan yaitu Aplikasi SAKTI.

C. Permasalahan Cyber di Kementerian PPN/Bappenas


Secara garis besar teknologi informasi telah diterapkan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi di Kementerian PPN/Bappenas. Namun dalam penerapan masih perlu perbaikan lebih
lanjut. Dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas melakukan pemetaan potensi permasalahan
yang akan terjadi sebagaimana berikut :
1. Cross Site Scripting (Reflected) pada Situs Resmi Bappenas yang memungkinkan user untuk
memperoleh data-data penting dan sensitif dari pengguna lain seperti cookies, yang
selanjutnya dapat digunakan untuk kejahatan lainya.

Tindak lanjut permasalahan : Menerapkan secure coding untuk mencegah reflected XSS serta
melakukan sanitasi inputan pada setiap tempat yang dapat menjadi tempat injeksi
2. Application Message Error Disclosure pada website digilib yang menampilkan pesan error
yang memungkinkan menampilkan informasi sensitif seperti lokasi (path) penyimpanan, serta
informasi lainnya mengenai aplikasi. Informasi sensitive yang ditampilkan mengenai aplikasi
dapat digunakan sebagai tambahan informasi dalam melakukan serangan lainnya.

Tindak lanjut permasalahan : Melakukan perbaikan konfigurasi atau reviu terhadap source
code agar situs tidak memberikan respon berupa pesan error yang berisi informasi sensitif,
atau melakukan redirect ke halaman tertentu apabila terdapat kemungkinan error.

3. Responsive File Manager dapat diakses secara publik pada website digilib. Kerentanan ini
memungkinkan pengguna dapat membaca, membuat, memperbarui (update), dan
mengahapus file pada aplikasi digilib. Hal ini akan dapat menyebabkan eksploitasi lebih
lanjut seperti web defacement atau lainnya.

Tindak lanjut permasalahan : Menutup akses publik terhadap Responsive File Manager
4. Tidak dilakukan update pada jQuery yang akan berdampak pada Eksploitasi terhadap sistem
yang digunakan sesuai dengan yang telah dikeluarkan dalam bentuk CVE.

Tindak lanjut permasalahan : Melakukan update terhadap versi jQuery yang digunakan,
disarankan untuk update ke versi yang paling baru yaitu versi 1.12.4 dengan versi jQuery
3.6.0.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kementerian PPN/Bappenas telah menerapkan penggunaan teknologi informasi dalam


mendukung pelaksanaan Tugas dan Fungsinya. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi terutama yang berkaitan dengan pengamanan data. Namun
hal ini ditindaklanjuti dengan dilakukannya pemetaan permasalahan yang terjadi sehingga
mengurangi dampak negatif yang timbul akibat hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rusdiana dan Moch Irfan. Sistem Informasi Manajemen. 2014. Pustaka Setia Bandung.
2. Peraturan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Nomor 3 Tahun 2022 1Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Laporan hasil security assessment Kementerian PPN/Bappenas.
4.

Anda mungkin juga menyukai