A. Dasar Hukum
2
Gambar 1. Timeline Pengembangan Treasury Big Data
Mengingat besarnya skala pekerjaan yang harus diselesaikan, dibutuhkan lebih banyak
sumber daya manusia untuk melanjutkan pengembangan TBD. Saat ini hanya ada 3 (tiga)
data scientist dan beberapa data engineer yang terlibat dalam proyek ini. Total pegawai yang
terlibat dalam proyek ini yaitu 16 pegawai. Karena sifat iteratif dan kebutuhan pengetahuan
dan skill untuk pengembangan, implementasi, pengoperasian, dan pengelolaan platform big
data, dan keterbatasan sumber daya manusia pada Direktorat SITP, pengembangan dan
training perlu dilakukan oleh pihak ketiga. Organisasi butuh pihak ketiga dengan pengalaman
berhasil dalam pengimplementasian teknologi big data untuk membantu Direktorat SITP
melalui tantangan pada saat pengembangan dan berbagi pengetahuan dan skill kepada
pegawai-pegawai Direktorat SITP.
Maksud dan tujuan dari pengadaan ini adalah untuk melakukan pengembangan,
memberikan saran teknis dan bantuan langsung kepada Direktorat SITP untuk memberikan
nilai tambah kepada platform Treasury Big Data untuk dapat mendukung data analytics,
business intelligence, open data, dan pelaporan oleh DJPb menggunakan environment yang
digunakan di Kementerian Keuangan dan memberikan Transfer Knowledge kepada para
pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk meningkatkan kapasitas di dalam bidang
Data Science seperti Data Mining, Data Engineering, Machine Learning, Data Visualization,
Data Analytics, dan pengetahuan terkait Sains Data lainnya yang diperlukan. Setelah transfer
knowledge selesai, para peserta diharapkan dapat membangun data mart, melakukan Data
3
Analytics (Descriptive, Diagnostic, Predictive, dan Prescriptive), dan visualisasi data
menggunakan berbagai macam tools, termasuk visualisasi pada perangkat mobile, dan
kemampuan terkait Data Science lainnya.
D. Sasaran Kegiatan
Beberapa sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Penyedia jasa harus menyediakan tim Konsultan untuk bekerjasama dengan tim
Counterpart dari Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, Ditjen
Perbendaharaan untuk melakukan pengembangan, memberikan layanan konsultasi, saran
teknis, dan bantuan langsung dalam membangun peningkatan kepada Platform Big Data.
Lebih khususnya, konsultan diwajibkan melakukan namun tidak dibatasi pada tugas berikut:
1. Melakukan peningkatan pada Platform Big Data (Cloudera) pada environment Kemenkeu,
termasuk membangun data lake dan data pipelines (atau berupa peningkatan) untuk
Treasury Big Data dari dataset yang dimiliki DJPb.
2. Mengembangkan aplikasi-aplikasi untuk Platform Big Data seperti portal untuk download
dataset, portal data sharing, dan portal API.
3. Membangun Machine Learning dan Artificial Intelligence agar dapat diimplementasikan
pada platform Big Data DJPb.
4. Melakukan rangkaian training atau transfer knowledge, yang terkait dengan aktivitas
namun tidak terbatas pada subjek data science dan data analytics:
Komponen dari Platform Big Data yang sudah ditingkatkan agar DJPb dapat terus
meningkatkan, mengoperasikan, dan mengelola Platform Big Data yang sudah
ditingkatkan;
Time series forecasting menggunakan machine learning;
Natural language processing;
Image processing;
Manajemen data unstructured.
4
F. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan di kantor Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi
Perbendaharaan, Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lantai 3, Jl. Dr Wahidin II No3, Jakarta.
b. Job Description:
b. Job description:
1) Membangun solusi bagi data analyst bersama dengan manajemen dan user
sebagai bagian dari user requirement;
2) Mengindentifikasi input dan output dalam memenuhi user requirement;
3) Membuat diagram dan spesifikasi detail untuk data analysis;
6
4) Membuat rekomendasi teknologi terkini untuk meningkatkan Treasury Big Data.
7
a. Kualifikasi:
1) Pendidikan minimum S1 Ilmu Komputer/ Data Science/ Statistika/ Matematika/
Teknologi Informasi/ kualifikasi terkait yang dibuktikan dengan ijazah dan CV;
2) Pengalaman kerja minimum 2 (dua) tahun kerja sebagai ML Ops Engineer atau
bidang lain yang terkait;
3) Memiliki pemahaman mendalam terkait implementasi Machine Learning atau
data science di Organisasi Pemerintahan yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari pemberi kerja atau surat referensi dari pemberi kerja
sebelumnya;
4) Memiliki sertifikasi terkait Big Data dan/atau Machine Learning, contoh :
Sertifikasi Cloudera atau yang sejenis.
8
2) Pengalaman kerja minimum 1 (satu) tahun kerja sebagai ML Ops Engineer atau
Data Science;
3) Memiliki pengalaman dalam pekerjaan penilaian atau semacamnya di
organisasi pemerintahan di Indonesia yang dibuktikan dengan surat keterangan
dari pemberi kerja atau surat referensi dari pemberi kerja sebelumnya;
I. Deliverables/Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan dan peningkatan utilisasi pada Platform Big Data pada environment
Kementerian Keuangan yang siap digunakan, terdiri dari tapi tidak terbatas pada:
a) Data lake dan data pipeline dari data internal dan eksternal;
b) Kamus data untuk seluruh database;
c) Portal web untuk download dataset, data sharing, API, serta metode
pertukaran/integrasi data yang dapat diaplikasikan;
d) Modelling untuk dilanjutkan pengembangan lanjutannya sebagai bagian dari
Artificial Intelligence/ Machine Learning pada Ditjen Perbendaharaan.
e) Aplikasi dari Machine Learning untuk fungsi yang ditentukan sesuai ruang
lingkup pada angka 10.
2. Dokumentasi untuk seluruh proses Platform Big Data;
3. Masukan berupa konsep pedoman kebijakan terkait aspek Big Data dan aplikasi Big
Data di lingkungan Kemenkeu, yang dapat diadaptasikan oleh DJPb lalu
ditambahkan ke tata kelola data Kementerian Keuangan;
4. Training dan Transfer Knowledge disampaikan kepada DJPb bersamaan dengan
materi-materi yang dibutuhkan.
Dalam rangka mencapai target output sebagaimana diharapkan, kebutuhan terhadap
personil ahli maupun perangkat pendukung tidak terbatas pada ketentuan yang telah
ditetapkan pada KAK. Penambahan kebutuhan terhadap personil ahli maupun perangkat
pendukung dimaksud tidak menambah alokasi biaya pada RAB.
J. Penerima Manfaat
1. Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan
3. Kementerian Keuangan Republik Indonesia
4. Satuan Kerja Kementerian/Lembaga
9
metode Tender / RFB.
2. Pemilihan Penyedia
Penetapan dan
3.
Penunjukan Penyedia
4. Kontrak
N. Ketentuan Tambahan
1. Prosedur Pelaporan
a) Project Manager wajib memberikan laporan kepada Staf Ahli OBTI, Chief Information
Officer, Direktorat SITP, atau pejabat yang ditunjuk, dengan salinan laporan dikirim
ke Ketua Tim Tugas World Bank melalui pegawai yang ditunjuk untuk penugasan.
Pegawai yang ditunjuk akan melakukan reviu terhadap laporan dan hasil dan
memberikan rekomendasi akhir yang diperlukan kepada stakeholder terkait.
b) Seluruh permintaan pembayaran harus dikirimkan secara kolektif dengan laporan dan
hasil berdasarkan periode pembayaran yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan
Direktorat SITP. Konsultan bisa meminta timesheets kepada staf yang telah ditunjuk
Direktorat SITP yang melakukan reviu, persetujuan, dan meneruskan dokumen untuk
direviu lebih lanjut terkait dengan tujuan dari pengumpulan dan laporan. World Bank,
Kementerian Keuangan RI, dan Konsultan harus saling setuju terhadap adanya
perubahan ruang lingkup pekerjaan yang ada.
2. Akses Pekerjaan
a) Tenaga ahli penyedia akan bekerja secara hybrid, dapat datang ke kantor Direktorat
SITP apabila dibutuhkan konsultasi dan rapat secara luring. Penggunaan komputer,
akses internet, administrasi, fasilitas telepon, dan peralatan kantor lainnya yang
12
dibutuhkan oleh tenaga ahli menjadi tanggung jawab Penyedia. Tenaga Ahli
Penyedia akan mendapatkan akses dan diberikan seluruh dokumen pendukung
untuk mengerjakan penugasan yang tertuang pada KAK ini.
b) Prosedur bekerja akan menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Apabila terjadi kejadian yang menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilakukan di Kantor
DJPb akibat keadaan force majeure, akan dibuat kesepakatan terkait prosedur
bekerja baru untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Confidentiality Agreement
Penugasan ini memungkinkan bekerja dengan informasi sensitif. Dalam hal dan situasi
apa pun, konsultan dilarang membagikan, merilis, menyebarkan informasi terkait proyek,
materi, proses bisnis, atau informasi operasional ke pihak ketiga tanpa izin tertulis dari
Kementerian Keuangan dan World Bank. Apabila dibutuhkan, akan dibuatkan Non-
Disclosure Agreement (NDA) sebelum penugasan dimulai.
4. Visibilitas
Penyedia jasa diminta untuk mempromosikan PFM-MDTF sebagai donor dengan
berbagai cara yang dimungkinkan seperti penggunaan logo donor maupun pengakuan
terhadap para donor.
13