Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 2, Februari 2019, hlm. 1824-1833 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Dan Perancangan Data Warehouse Menggunakan Pendekatan


Mixed-Driven
(Studi Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo)
Qomarul Umam1, Satrio Agung Wicaksono2, Welly Purnomo3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1qomarul.u29@gmail.com, 2satrio@ub.ac.id, 3wepe@ub.ac.id

Abstrak
Teknologi pada saat ini memungkinkan untuk membantu manusia dalam aktivitas dan kegiatan sehari-
hari. Bahkan lebih dari itu, teknologi juga membantu manusia dalam hal-hal yang penting. Teknologi
telah diterapkan oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dalam kasus kali ini yaitu
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan pelaporan (reporting). Akan tetapi,
penyampaian laporan yang dilakukan masih menggunakan On-Line Transaction Processing (OLTP).
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO) membangun suatu data warehouse yang berguna untuk mengintegrasikan semua data
OLTP pada masing-masing OPD, sehingga sumber data pelaporan menjadi terpusat dan juga berguna
sebagai back-up data OLTP. Tahapan yang pertama dalam membangun data warehouse yaitu analisis
kebutuhan. Dalam kasus ini, analisis kebutuhan data warehouse menggunakan pendekatan mixed-
driven. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan telah didapatkan tiga information package yaitu
information package perencanaan anggaran, usulan anggaran, dan realisasi anggaran. Information
package tersebut menghasilkan dua perancangan multidimensional berbentuk star schema serta
berdasarkan hasil pengujian validasi dengan melakukan expert judgement dan pengujian verifikasi
menggunakan Requirement Traceability Matrix (RTM) menunjukkan bahwa rancangan yang telah
dibuat 100% valid dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata kunci: pelaporan, data warehouse, OLTP, mixed-driven, expert judgement
Abstract
Today technology is possible to help people in their daily activity. Technology also help people in
important things. Technology has been implemented by several Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
there are Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) and Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sidoarjo to conduct reporting. However, the
submission of reports carried out still uses On-Line Transaction Processing (OLTP). Therefore, Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kabupaten Sidoarjo built a data warehouse that is useful
for integrating all OLTP data on each OPD, so that the reporting data source becomes centralized and
is also useful as OLTP data back-up. The first stage in building a data warehouse is requirements
analysis. In this case, requirements analysis data warehouse uses a mixed-driven approach. Based on
the results of the requirements analysis, three information packages have been obtained, they are
information package budget planning, budget proposal, and budget realization. The information
package produced two multidimensional designs in the form of star schema and based on the results of
validation testing by conducting expert judgment and verification testing using Requirement
Traceability Matrix (RTM) showed that the design that had been made was 100% valid and according
to user needs.
Keywords: reporting, data warehouse, OLTP, mixed-driven, expert-judgement

1. PENDAHULUAN informasi yang berkualitas semakin meningkat


seiring dengan pesatnya perkembangan
Kebutuhan organisasi berupa data dan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1824
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1825

teknologi informasi. Data harus dikelola dan data warehouse. Tahapan pertama yaitu analisis
dijaga dengan baik, agar menghasilkan kebutuhan yang merupakan proses
informasi berkualitas yang dapat dijadikan mengumpulkan requirements atau kebutuhan
sebagai dasar untuk membuat keputusan yang data warehouse dari organisasi. Ada beberapa
berkualitas. pendekatan dasar yang dapat digunakan untuk
Berdasaran hasil wawancara dengan Kepala analisis kebutuhan yaitu pedekatan data-driven,
Seksi Keamanan Informasi dan Telekomunikasi, user-driven, dan goal-driven (Abai et al., 2013).
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Untuk mempertegas kelebihan dan
Sidoarjo, setiap OPD yang ada di Pemerintah meminimalisir kekurangan dari masing-masing
Sidoarjo memiliki sistem On-Line Transaction pendekatan dasar, terdapat solusi yaitu dengan
Processing (OLTP). OLTP adalah sistem yang menggabungkan beberapa pendekatan dasar
berorientasi proses yang memproses transaksi yang disebut dengan mixed-driven.
secara langsung melalui komputer yang Tahap selanjutnya yaitu perancangan data
terhubung dalam jaringan. Sistem OLTP warehouse, menentukan bagaimana struktur
tersebut dikelola oleh masing-masing OPD, data akan diakses, terhubung, diproses, dan
sehingga pelaporan (reporting) masing-masing disimpan ke dalam data warehouse. Selama
OPD tersebut kepada bupati dan kepala dinas tahap perancangan data warehouse ini, sumber
masih dilakukan dengan menggunakan sistem data diidentifikasi. Perancangan data warehouse
OLTP. pada penelitian ini hanya dilakukan dengan data
DISKOMINFO Kabupaten Sidoarjo mart bagian perencanaan anggaran dan realisasi
berencana untuk mengintegrasikan semua data anggaran setiap OPD Kabupaten Sidoarjo.
OLTP pada masing-masing OPD yang nantinya Setelah sumber data telah diidentifikasi, sudah
akan dijadikan sumber laporan (reporting), dapat memulai membangun struktur logis dan
sehingga penyampaian laporan yang dilakukan fisik berdasarkan kebutuhan yang telah
lebih efektif dan efisien dikarenakan ditetapkan.
penyampaian laporan terpusat pada satu sumber
data. Laporan yang dibutuhkan yaitu 2. TINJAUAN PUSTAKA
perencanaan anggaran tahunan setiap OPD, 2.1. Penelitian Sejenis
jumlah usulan anggaran, serta jumlah realisasi
anggaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Nur Hani Zulkifli Abai, Jamaiah H.
Sumber data yang dibutuhkan untuk laporan Yahaya, dan Aziz Deraman dalam jurnalnya
tersebut berasal dari sistem OLTP OPD Badan yang berjudul “User Requirement Analysis in
Perencanaan Pembangunan Daerah Data warehouse Design: A Review” membahas
(BAPPEDA) dan Badan Keuangan dan tentang tahapan analisis kebutuhan data
Administrasi Daerah (BKAD). Selain digunakan warehouse merupakan tahapan awal dan yang
sebagai sumber laporan, penyimpanan tersebut paling penting dalam membangun data
juga digunakan sebagai back up data dari warehouse karena dapat memengaruhi tahapan
pelaporan pada sistem OLTP dan meringankan yang lain. Kegagalan dalam membangun data
kinerja dari sistem OLTP tersebut. warehouse terjadi karena kebanyakan
Salah satu satu solusi untuk mengatasi melalaikan tahap ini. Oleh karena itu,
masalah tersebut yaitu penerapan Data dibutuhkan pendekatan yang tepat agar tidak
warehouse. Data warehouse penting dalam hal salah dalam mendefiniskan kebutuhan.
pengambilan keputusan strategis dengan Beberapa pendekatan yang dibahas yaitu
kemampuannya untuk mengintegrasikan data pendekatan data-driven menggunakan teknik
heterogen dari beberapa sumber informasi di bottom-up yang berfokus pada sumber data
ruang penyimpanan yang umum, untuk query operasional sebagai dasar ruang lingkup dan
dan analisis (Arfaoui & Akaichi, 2010). Dalam fungsionalitas dari data warehouse. Selain itu,
data warehouse terdapat istilah data mart. Data pendekatan ini dapat digunakan untuk
mart memiliki peran yang sama dengan data memetakan data. Pendekatan user-driven
warehouse, tetapi dibatasi oleh ruang lingkup menggunakan teknik bottom-up. Pendekatan ini
(Ponniah, 2001). Data mart dapat melayani satu dimulai dengan menentukan kebutuhan
departemen atau fungsional bisnis tertentu. pengguna bisnis yang berbeda pada tingkat
Dalam penelitian ini, OPD BAPPEDA dan taktis. Pendekatan goal-driven menggunakan
BKAD akan bertindak sebagai data mart. teknik top-down. Pendekatan ini membutuhkan
Ada beberapa tahapan dalam membangun keterlibatan top level management dan berfokus

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1826

pada kebutuhan mereka untuk menyelaraskan memungkinkan kegiatan kecerdasan bisnis. DW


data warehouse dengan strategi perusahaan dan ada untuk membantu user memahami dan
tujuan bisnis. Semua pendekatan telah diuji dan meningkatkan kinerja organisasi mereka. DW
masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dirancang untuk analisis daripada untuk proses
dan kelemahan. Oleh karena itu, pemilihan transaksional, dan biasanya berisi data historis
pendekatan yang tepat bergantung pada yang berasal dari data transaksi, tetapi dapat
environment dari organisasi dan kemampuan mencakup data dari sumber lain.
dari developer (Abai et al., 2013).
Rian Pratama, Suci Roisyah, dan Abdul
Rahman dalam penelitiannya yang berjudul
“Perancangan Data warehouse Pemetaan Data
Siswa Pada DISDIKPORA Kota Palembang”
membahas tentang semakin banyaknya data
yang ditampung oleh Disdikpora Kota
Palembang. Selain itu, DISDIKPORA juga ingin
membuat pemetaan siswa dan sekolah yang ada
Kota Palembang. Teknologi informasi yang
dapat dijadikan sebagai solusi permasalahan
tersebut yaitu data warehouse. Akan tetapi,
dalam penelitian tersebut hanya memetakan data Gambar 1. Komponen Utama Data Warehouse
siswa, dan sekolah SD dan SMP (Pratama, (Ponniah, 2001)
Sucimdpgmailcom, Rahman, & Informatika,
2012). Gambar 1 merupakan kompoen utama data
Mudjiono dan Aina Musdholifah dalam warehouse.
penelitiannya yang berjudul “Pengembangan 1) Sumber Data yang terbagi menjadi
Data Warehouse Menggunakan Pendekatan beberapa kategori yaitu data produksi, data
Data-driven untuk Membantu Pengelolaan internal, data arsip, dan data eksternal.
SDM” membahas tentang penggunaan 2) Data Stagging yang berperan memproses
pendekatan data-driven untuk analisis dan mengelolah data mulai dari tahap
kebutuhan data warehouse. Dengan persiapan hingga tahap penyimpanan ke
menggunakan pendekatan data-driven dapat dalam data warehouse.
diketahui dan dianalisis sumber data yang ada 3) Data Storage yang disimpan terpisah dari
dalam BKD Kota Tarakan yang dapat digunakan penyimpanan data untuk system
sebagai sumber data dari data warehouse yaitu operasional
Sistem Infromasi Kepegawaian (SIMPEG), 4) Data Mart yang memiliki peran yang sama
Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian dengan data warehouse, tapi dibatasi oleh
(SAPK), serta presensi elektronik. Selain itu, ruang lingkup.
juga dapat membuat rancangan data warehouse 5) Informarion Delivery
dengan mudah merancang proses ETL dari 6) Metadata yang berperan sebagai kamus
sumber-sumber data tersebut. Akan tetapi, data atau katalog data.
kelemahan dari penelitian ini yaitu tidak 7) Management and Control merupakan
menggambarkan secara jelas kebutuhan dari komponen terpenting.
user, sehingga tidak dapat diketahui apakah
informasi yang didapatkan kurang berkualitas 2.3. Pendekatan Mixed-driven
dan bermanfaat atau tidak (Mudjiono &
Pendekatan mixed-driven atau gabungan
Musdholifah, 2016).
dari pendekatan user-driven dan pendekatan
2.2. Data Warehouse data-driven (Jukic & Nicholas, 2010).
Data warehouse (DW) adalah kumpulan Pendekatan data-driven dan user-driven saling
dari data yang terintegrasi, dan bersifat subject- berlawanan. Pendekatan data-driven dapat
oriented, terintegrasi, time-variant, serta non- mempermudah perancangan data warehouse
volatile yang dirancang untuk memberikan karena sudah dapat mengetahui sumber data,
informasi yang dibutuhkan untuk membuat namun pendekatan ini mengesampingkan
keputusan (Inmon, 2002). Menurut Lane (2014) kebutuhan dari user, sedangkan user-driven
DW adalah database yang dirancang untuk memberikan prioritas terhadap kebutuhan user,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1827

tapi membutuhkan effort lebih untuk melakukan Ross, 2011). ETL meliputi area akuisisi data dan
perancangan data warehouse dikarenakan tidak penyimpanan data. Fungsi dari proses ETL yaitu
semua kebutuhan user tersedia di sumber data. mendapatkan data-data relevan yang kemudian
Untuk menutupi kekurangan dari masing- di transformasi untuk disimpan di dalam data
masing pendekatan dan memperkecil resiko warehouse sebagai informasi yang berguna
kegagalan projek data warehouse, Jukic dan (Ponniah, 2001).
Nicholas (2010) menawarkan solusi untuk
2.6. Perancangan Konseptual ETL
menggabungkan pendekatan tersebut. Adapun
tahapan analisis kebutuhan menggunakan Tujuan dari penggunaan perancangan
pendekatan ini dapat dilihat pada Gambar 2. konseptual proses ETL adalah untuk
menggambarkan aktifitas yang terjadi pada saat
proses pemindahan data dari sumber data ke
penyimpanan data warehouse (Vassiliadis,
Simitsis, & Skiadopoulus, 2002). Simbol-simbol
beserta artinya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Simbol-simbol Perancangan Proses ETL


(Vassiliadis et al., 2002)

2.7. Requirements Validation and


Gambar 2. Tahapan Analisis Kebutuhan Verification
Menggunakan Pendekatan Mixed-Driven (Jukic &
Nicholas, 2010) Menurut Sommervile (2011), setelah
spesifikasi kebutuhan telah dibuat, perlu
2.4. Star Schema dilakukan dua hal yakni Validation (validasi)
dan verification (verifikasi).
Star schema atau skema bintang adalah
teknik dasar perancangan data untuk data 2.6.1 Requirements Validation
warehouse. Struktur star schema merupakan Proses yang bertujuan untuk memastikan
struktur yang mencerminkan bagaimana user kebenaran dari model sistem yang telah dibuat
memandang dimensi bisnis yang ada. Dalam star sesuai dengan requirements. Dalam melakukan
schema terdapat dua jenis tabel, yaitu tebel kebenaran dari model yang telah dibuat,
dimensi dan tabel fakta (Ponniah, 2001). Adapun membutuhkan expert judgment atau penilaian
contoh star schema dapat dilihat pada Gambar 3. dari ahli. Expert judgement adalah teknik di
mana penilaian diberikan berdasarkan
serangkaian kriteria atau keahlian spesifik yang
telah diperoleh dalam bidang pengetahuan
tertentu, area aplikasi, atau area produk, disiplin
tertentu, dan lain-lain (Sotille, 2016).

2.6.2 Requirements Verification


Proses yang bertujuan untuk memastikan
bahwa requirements sudah ditulis dengan benar.
Untuk melakukan verifikasi apakah
requirements telah terpenuhi dan melakukan
Gambar 3. Contoh Pemodelan Data penelusuran requirements dapat menggunakan
Multidimensional Star Schema (Ponniah, 2001) Requirements Traceability Matrix (RTM)
2.5. Proses ETL (Rajkumar, 2018). RTM memiliki tiga tipe
sebagai berikut.
Proses ETL atau Extraction, Transform, 1) Forward Traceability adalah pemetaan
dan Loading merupakan salah satu core elements requirements terhadap kasus uji.
di dalam arsitektur data warehouse (Kimball &

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1828

Tipe ini digunakan untuk memastikan apakah Mulai


proyek berkembang ke arah yang diinginkan
dan memastikan bahwa setiap requirements
telah digunakan secara menyeluruh. Wawancara
2) Backward Traceability adalah memetakan
kasus uji dengan requirements.
Tipe ini digunakan untuk mengecek produk Studi Pustaka
akhir telah memenuhi requirements atau
tidak. Tipe ini juga memastikan bahwa
produk yang dibangun benar sesuai dengan Analisis Kebutuhan User
requirements.
3) Bi-directional Traceability adalah gabungan
Analisis Sumber Data
antara forward dan backward traceability
memetakan requirements terhadap kasus uji
dan memetakan kasus uji terhadap
requirements. Pendefisinisan Kebutuhan

Tipe ini digunakan untuk memastikan bahwa


semua requirements yang ditentukan
memiliki kasus uji yang sesuai dan Pembuatan Information Package
sebaliknya.
Keuntungan menggunakan RTM yaitu :
Pembuatan Rancangan Data Warehouse
1) Cakupan tes 100%.
2) Memungkinkan untuk mengidentifikasi
fungsionalitas yang hilang dengan mudah.
Pengujian Rancangan Data Warehouse
3) Memungkinkan untuk mengidentifikasi
kasus uji yang perlu diperbarui jika terjadi
perubahan kebutuhan.
Kesimpulan & Saran
4) Sangat mudah untuk menelusuri status
eksekusi tes secara keseluruhan.

3. METODOLOGI PENELITIAN Selesai

Metode penelitian yang akan dilakukan


terdiri dari beberapa proses yang dilakukan Gambar 5. Alur Metodologi Penelitian
secara beruntun, adapun diagram alur
Pembuatan Information Package dilakukan
metodologi ditunjukkan pada Gambar 5.
untuk menggambarkan atau memetakan secara
Alur metodologi penelitian dimulai dari
terstruktur mengenai informasi apa yang ingin
pembuatan user story yang dilakukan dengan
dilaporkan. Selanjutnya dibuatkan rancangan
wawancara secara semi terstruktur dengan
sistem data warehouse dengan pembuatan
stakeholder. Kemudian studi pustaka yang
skema data warehouse dan perancangan proses
merupakan tahapan pengumpulan referensi yang
ETL.
berasal dari berbagai sumber. Lalu tahap
Tahap pengujian dilakukan untuk
Analisis Kebutuhan User untuk mengetahui
informasi yang ingin dilaporkan menggunakan memastikan requirements data warehouse yang
didefinisikan telah digunakan untuk membuat
data hasil wawancara. Setelah itu dilakukan
Analisis Sumber Data menggunakan metode rancangan skema data warehouse. Pengujian
yang dilakukan menggunakan dua macam jenis
observasi tidak langsung untuk mengumpulkan
teknik pengujian, yaitu pengujian dan pengujian.
data pendukung, serta menentukan apakah
Tahap terakhir dilakukan penarikan kesimpulan
kebutuhan user telah didukung oleh sumber data
dan saran untuk melaporkan hasil akhir dan
yang ada. Selanjutnya dilakukan pendefinisian
kebutuhan untuk menghasilkan fakta, dimensi, perbaikan penelitian berikutnya.
dan hirarki.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1829

4.1 Analisis Kebutuhan Total_anggaran_usulan_kec Usulan anggaran


amatan Kecamatan
Analisis kebutuhan data warehouse terdiri Total_anggaran_usulan_dpr Usulan anggatan
dari aturan penomoran kebutuhan, analisis d DPRD
kebutuhan user, analisis sumber data, kode_urusan_lv_1 Kode urusan level 1
pendefinisian kebutuhan, dan pembuatan
information package. Adapun aturan penomoran urusan_lv_1 Nama urusan level 1
dapat dilihat pada Tabel 1. dana_lv_1 Dana urusan level 1

Tabel 1. Aturan Penomoran kode_urusan_lv2 Kode urusan level 2


Artefak Aturan Contoh
urusan_lv_2 Nama urusan level 2
Kebutuhan User KU-DWH- KU-DWH-001
dana_lv_2 Dana urusan level 2
XXX
Sumber Data SD-DWH- SD-DWH-001
Kode_program Kode program
XXX
Kebutuhan KF-DWH- KF-DWH-001 Program Nama program
Fungsional XXX Indikator_program Indikator program
Fakta F-DWH-XXX F-DWH-001
Target_program Target program
Dimensi D-DWH- D-DWH-001
XXX Lokasi_program Lokasi program
Information IP-DWH- IP-DWH-001 Dana_program Dana program
Package (IP) XXX
Kode_kegiatan Kode kegiatan
Star Schema (SS) SS-DWH- SS-DWH-001
XXX Kegiatan Nama kegiatan
Indikator_kegiatan Indikator kegiatan
Kemudian analisis kebutuhan dari user. Target_kegiatan Target kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan user yang
Lokasi_kegiatan Lokasi kegiatan
dibutuhkan yaitu laporan perencanaan anggaran,
usulan anggaran, serta realisasi anggaran Dana_Kegiatan Dana kegiatan
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Tahun Tahun rencana
Langkah selannjutnya, analisis sumber data anggaran
yang bertujuan untuk mengatahui data
pendukung untuk kebutuhan dari user yang Hasil analisis sumber data rencana kerja
diapatkan dari hasil observasi. Hasil analisis yang mendukung kebutuhan user realisasi
sumber data daftar OPD dapat dilihat pada Tabel anggaran dapat dilihat pada Tabel 4.
2.
Tabel 4. Atribut Sumber Data Realisasi Anggaran
Tabel 2. Atribut Sumber Data Daftar OPD
Atribut Keterangan
Atribut Keterangan
K1 Kode rekening urusan level 1
id Kode OPD K2 Kode rekening urusan level 2
Perangkat_daerah Nama OPD K3 Kode rekening urusan level 3
K4 Kode rekening urusan level 4
K5 Kode rekening urusan level 5
U1 Nama rekening urusan level
Hasil analisis sumber data rencana kerja 1
yang mendukung kebutuhan user perencanaan U2 Nama rekening urusan level
anggaran dapat dilihat pada Tabel 3. 2
U3 Nama rekening urusan level
3
Tabel 3. Atribut Sumber Data Rencana Kerja
U4 Nama rekening urusan level
4
Atribut Keterangan
U5 Nama rekening urusan level
5
Nama_skpd Nama OPD Anggaran Jumlah rencana anggaran
Realisasi Jumlah realisasi anggaran
Total_anggaran_usulan_pd Usulan anggaran Tahun Tahun rencana dan realisasi
OPD anggaran

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1830

Tahapan selanjutnya dalam analisis Rekening Urusan Tahun


kebutuhan yaitu pendefinisian kebutuhan Level 1
Rekening Urusan
fungsional untuk menyesuaikan kebutuhan user Level 2
dan sumber data yang telah didapatkan. Rekening Urusan
Berdasarkan penyesuaian kebutuhan user Level 3
perencanaan anggaran dengan sumber data Rekening Urusan
didapatkan fakta anggaran yang didukung Level 4
Rekening Urusan
dimensi OPD, waktu, dan rencana kerja. Selain Level 5
fakta anggaran, juga terdapat fakta usulan Measurement Jumlah Anggaran, Jumlah Realisasi
anggaran yang didukung dimensi OPD dan
waktu.
Berdasarkan penyesuaian kebutuhan user Tabel 7 menunjukkan fakta dan dimensi
realisasi anggaran dengan sumber data yang ada di dalam information package
didapatkan fakta jumlah anggaran dan realisasi dihasilkan dari penyesuaian antara kebutuhan
yang didukung dimensi waktu dan jenis user realisasi anggaran dengan sumber data
rekening. Setelah itu, fakta dan dimensi yang realisasi anggaran.
telah didapatkan dimasukkan ke dalam
information package. 4.2 Perancangan Data Warehouse

Tabel 5. Information Package Perencanaan Perancangan data warehouse sesuai dengan


Anggaran analisis kebutuhan yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk perancangan data
DIMENSI OPD Waktu Rencana Kerja warehouse dibagi menjadi dua bagian, yaitu
OPD Tahun Urusan level 1 perancangan skema data warehouse yang
menggunakan star shema agar dapat dipahami
Urusan level 2 oleh user dengan mudah dan perancangan
Kegiatan konseptual proses ETL.
Program
MEASUREMENT Jumlah Anggaran 4.2.1 Perancangan Skema
Berdasarkan information package
perencanaan anggaran dan information package
Tabel 5 menunjukkan fakta dan dimensi usulan anggaran, maka didapatkan star schema
yang ada di dalam information package perencanaan anggaran dan usulan anggaran
dihasilkan dari penyesuaian antara kebutuhan seperti pada Gambar 6.
user perencanaan anggaran dengan sumber data
daftar OPD dan rencana kerja.

Tabel 6. Information Package Usulan Anggaran

DIMENSI OPD Waktu

OPD Tahun
MEASUREMENT Total usulan OPD, total usulan
kecamatan, total usulan DPRD

Tabel 6 menunjukkan fakta dan dimensi


yang ada di dalam information package
dihasilkan dari penyesuaian antara kebutuhan Gambar 6. Star Schema Perencanaan Anggaran dan
user perencanaan anggaran dengan sumber data Usulan Anggaran
daftar OPD dan rencana kerja.
Berdasarkan information package realisasi
Tabel 7. Information Package Realisasi Anggaran anggaran, maka didapatkan star schema realisasi
anggaran seperti pada Gambar 7.
Dimensi Rekening Waktu

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1831

konseptual ETL perpindahan data yang ada di


dalam BAPPEDA_FAKTA_ANGGARAN data
warehouse berasal dari DIMENSI_WAKTU,
DIMENSI_OPD, dan
DIMENSI_RENCANA_KERJA data
warehouse yang di gabungkan dengan sumber
data RENCANA_KERJA yang ada di dalam
Gambar 7. Star Schema Realisasi Anggaran database OLTP RDS.

4.2.2 Rancangan Konseptual ETL


Perancangan konseptual pemindahan data
DWH
dari sumber data menuju data warehouse yang RDS SIDOARJO
disebut sebagai perancangan konseptual proses
BAPPEDA_FAKTA_U
ETL. RENCANA_KERJA DIMENSI_WAKTU DIMENSI_OPD SULAN

NAMA_SKPD ID_WAKTU ID_OPD ID_WAKTU

KODE_URUSAN_LV_1 TAHUN NAMA_OPD ID_OPD

DWH RDS
SIDOARJO TOTAL_USULAN_OPD
URUSAN_LV_1

DIMENSI_WAKTU DIMENSI_OPD DIMENSI_RENCANA_KERJA BAPPEDA_FAKTA_ANGGARAN RENCANA_KERJA


DANA_URUSAN_LV_1 TOTAL_USULAN_KECAMATAN

ID_WAKTU ID_OPD ID_OPD NAMA_SKPD


KODE_URUSAN_LV_2 TOTAL_USULAN_DPRD

TAHUN NAMA_OPD ID_RENCANA_KERJA ID_RENCANA_KERJA KODE_URUSAN_LV_1


URUSAN_LV_2
URUSAN_LVL1 ID_WAKTU URUSAN_LV_1

DANA_URUSAN_LV_2
URUSAN_LVL2 JML_ANGGARAN DANA_URUSAN_LV_1

NAMA_PROGRAM KODE_URUSAN_LV_2 KODE_PROGRAM

INDIKATOR_PROGRAM URUSAN_LV_2
NAMA_PROGRAM

TARGET_PROGRAM ϒ DANA_URUSAN_LV_2
INDIKATOR_PROGRAM
LOKASI_PROGRAM KODE_PROGRAM
TARGET_PROGRAM
NAMA_KEGIATAN NAMA_PROGRAM

LOKASI_PROGRAM
INDIKATOR_KEGIATAN INDIKATOR_PROGRAM

TARGET_KEGIATAN TARGET_PROGRAM DANA_PROGRAM

LOKASI_KEG LOKASI_PROGRAM KODE_KEGIATAN

ID_URUSAN_LVL1_OLTP DANA_PROGRAM
NAMA_KEGIATAN
ID_URUSAN_LVL2_OLTP KODE_KEGIATAN
INDIKATOR_KEGIATAN
ID_PROGRAM_OLTP NAMA_KEGIATAN

TARGET_KEGIATAN
ID_KEGIATAN_OLTP INDIKATOR_KEGIATAN

TARGET_KEGIATAN LOKASI_KEGIATAN

LOKASI_KEGIATAN DANA_KEGIATAN

DANA_KEGIATAN
TAHUN
TAHUN

TOTAL_ANGGARAN_USULAN_PD
TOTAL_ANGGARAN_USULAN_PD

TOTAL_ANGGARAN_USULAN_KECAMATAN
TOTAL_ANGGARAN_USULAN_KECAMATAN

TOTAL_ANGGARAN_USULAN_DPRD TOTAL_ANGGARAN_USULAN_DPRD

Gambar 8. Rancangan Konseptual ETL Fakta Gambar 9. Rancangan Konseptual ETL Fakta
Anggaran Usulan Anggaran

Gambar 8 menunjukkan rancangan Gambar 9 menunjukkan rancangan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1832

konseptual ETL perpindahan data yang ada di melakukan pencocokan skema atau model
dalam BAPPEDA_FAKTA_USULAN data multidimensional dengan kebutuhan dari
warehouse berasal dari DIMENSI_WAKTU dan pengguna. Dengan melakukan pengujian, maka
DIMENSI_OPD data warehouse yang di nantinya dapat diketahui apakah skema data
gabungkan dengan sumber data warehouse yang telah dibuat sesuai dengan
RENCANA_KERJA yang ada di dalam kebutuhan dari pengguna dan dinilai oleh expert
database OLTP RDS. atau ahli. Adapun contoh kasus pengujian fakta
realisasi anggaran dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Pengujian Validasi

Hasil yang Diharapkan Query


SIKSDA DWH_SIDO

Data warehouse mampu SELECT


BPKAD_REKENING BPKAD_WAKTU BPKAD_FAKTA
REALISASI_ANGGARAN
menampilkan jumlah total SUM(BPKAD_FAKTA.J
anggaran setiap tahun ML_ANGGARAN) AS
TAHUN ID_WAKTU ID_WAKTU
ID_REKENING
JUMLAH_ANGGARAN,
K1 ID_REKENING_URUSAN_LV1_OLTP TAHUN ID_REKENING BPKAD_WAKTU.TAHUN
K2 JML_ANGGARAN
FROM
ID_REKENING_URUSAN_LV2_OLTP ϒ
BPKAD_FAKTA
K3 ID_REKENING_URUSAN_LV3_OLTP JML_REALISASI
JOIN
ϒ
K4 ID_REKENING_URUSAN_LV4_OLTP
BPKAD_WAKTU
ON
K5 ID_REKENING_URUSAN_LV5_OLTP
BPKAD_FAKTA.I
U1 REKENING_URUSAN_LV1 D_WAKTU =
U2
BPKAD_WAKTU.I
REKENING_URUSAN_LV2
D_WAKTU
U4 REKENING_URUSAN_LV3 GROUP BY
U4 REKENING_URUSAN_LV4
BPKAD_WAKTU.TAHUN
U5 REKENING_URUSAN_LV5
4.5 Pengujian Verifikasi
REALISASI

ANGGARAN Pengujian verifikasi ini dilakukan dengan


menggunakan Requirement Traceability Matrix
Gambar 10. Rancangan Konseptual ETL Fakta (RTM) untuk melakukan pelacakan antara
Realisasi Anggaran kebutuhan user, sumber data yang tersedia,
fakta, dimensi, information package, dan skema
Gambar 10 menunjukkan rancangan multidimensional. Pelacakan yang dilakukan
konseptual ETL perpindahan data yang ada di terhadap artifak tersebut dianalisis pada Tabel 9.
dalam BPKAD_FAKTA data warehouse
berasal dari BPKAD_WAKTU dan Tabel 9. Requirement Traceability Matrix Data
BPKAD_REKENING data warehouse yang di Warehouse
gabungkan dengan sumber data
REALISASI_ANGGARAN yang ada di dalam Kebutuhan User Kode Skema Status
database OLTP SIKSDA. Multidimensi (Pass/Fail)

4.3 Implementasi Data Definition Language Jumlah perencanaan SS-DWH-001 Pass


(DDL) anggaran Setiap OPD
Jumlah perencanaan SS-DWH-001 Pass
Implementasi Data Definition Language anggaran setiap tahun
(DDL) dari skema multidimensi yang telah ada
pada tahap sebelumnya yang akan digunakan Jumlah realisasi SS-DWH-002 Pass
anggaran setiap jenis
sebagai pengujian validasi. Setelah DDL skema rekening
multidimensi diimplementasikan, DDL tersebut
akan diisi dengan data dummy yang sesuai Jumlah realisasi SS-DWH-002 Pass
anggaran setiap tahun
dengan masing-masing skema.

4.4 Pengujian Validasi 5. KESIMPULAN


Pengujian validasi dilakukan dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1833

Kebutuhan laporan dalam Data Warehouse Computing and Information Technology,


berkaitan dengan pajak dan kepegawaian yang 377–384. https://doi.org/doi:10.2498
menghasilkan tiga information package untuk
Kimball, R., & Ross, M. (2011). The data
menggambarkan data dan informasi yang
warehouse toolkit: the complete guide to
diperlukan sebagai laporan terkait perencanaan
dimensional modelling. Nachdr.]. New
anggaran, usulan anggaran dan realisasi
York [ua]: Wiley.
anggaran. Yang pertama adalah Information
https://doi.org/10.1145/945721.945741
Package Perencanaan Anggaran. Yang kedua
Information Package Usulan Anggaran, dan Mudjiono, & Musdholifah, A. (2016).
yang ketiga adalah Information Package Pengembangan Data Warehouse
Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Menggunakan Pendekatan Data-Driven
Sidoarjo. untuk Membantu Pengelolaan SDM,
10(1), 1–10.
Hasil perancangan data warehouse
didapatkan pemodelan data multidimensional Ponniah, P. (2001). Data Warehousing
dalam bentuk star schema yang terdiri dari Star Fundamentals: A Comprehensive Guide
Schema Perencanaan Anggaran Pemerintah for IT Professionals. Data Warehousing
Kabupaten Sidoarjo, dan Star Schema Realisasi Fundamentals - A Comprehensive Guide
Anggaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. for IT Professionals (Vol. 6).
Pengujian dilakukan dengan pengujian Pratama, R., Sucimdpgmailcom, S. R., Rahman,
validasi yang dilakukan oleh penulis dan A., & Informatika, J. T. (2012).
melakukan expert judgment dapat dipastikan Perancangan Data Warehouse Pemetaan
bahwa semua rancangan yang dibuat Data Siswa Pada Disdikpora Kota
menunjukkan 100% valid. Pengujian verifikasi Palembang. Perancangan Data
menggunakan Requirement Traceability Matrix Warehouse Pemetaan Data Siswa Pada
(RTM) 100% kebutuhan user telah Disdikpora Kota Palembang, 1, 1–9.
diimplementasikan ke dalam fungsional Rajkumar. 2018. Requirements Traceability
perancangan data warehouse. Matrix (RTM). Software Testing Material
[online] tersedia di: <
6. SARAN
https://www.softwaretestingmaterial.com/
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah requirements-traceability-matrix/>
dapat dilanjutkan sampai tahap implementasi [diakses 29 Oktober 2018]
dari data warehouse yang telah dirancang serta
Sommerville, I., 2011. Software Engineering.
dapat mengembangkan dan menggabungkan
9th ed. London: Addison-Wesley.
dengan data dari OPD atau fungsional lain.
Sotille, M., 2016. Expert judgment. Project
7. DAFTAR PUSTAKA Management [online] Tersedia di:
< https://www.projectmanagement.com/w
Abai, Nur Hani Zulkifli, Jamaiah H. Yahaya, and
ikis/344587/Expert-judgment 14 >
Aziz Deraman. 2013. “User Requirement
[Diakses 10 Oktober 2018]
Analysis in Data warehouse Design: A
Review.” Procedia Technology 11 (Iceei). Vassiliadis, P., Simitsis, A., & Skiadopoulus, S.
Elsevier B.V.: 801–6. (2002). Conceptual Modeling for ETL
https://doi.org/10.1016/j.protcy.2013.12.2 Processes.
61.
Arfaoui N., Akaichi J. 2010. “A Data warehouse
Assistant Design System Based On Clover
Model”. International Journal of
Database Management Systems.
Inmon, W. H. (2002). Building the data
warehouse. John Wiley & Sons, Inc.
Jukic, N., & Nicholas, J. (2010). A Framework
for Collecting and Defining Requirements
for Data Warehousing Projects. Journal of

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai