Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“SIM DALAM PRAKTIK ”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sitem Informasi Manajemen

Dosen pengampu : Cahyo Tri Atmojo, S.Pd, MM

Oleh Kelompok 1
1. Khoni’atul Mardiyah 152071
2. Nur Sofiani Putri 152076
3. Riski Nirasari 152079
4. Vita Rochmatul Ummah 152084
5. Khoirul Bariyah 152102
6. Masrikul Aladip 152106
7. Erika Nugraheni 152116

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI 2015-B

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “SIM
dalam Praktik” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami
juga berterimakasih kepada Cahyo Tri Atmojo, S.Pd, MM selaku dosen mata kuliah
SIM yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan .

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah kami terdapat


banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan-
usulan yang membangun demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang
akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Jombang, 5 Juni 2018

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

2. A Latar Belakang Masalah


Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas
penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-
CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan dan kegagalan
perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada CSF, manajemen memastikan
bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang benar-benar berarti.
Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif
adalah salah satu CSF-nya.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang
digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi
sebuah perushaan yang bergerak dalam bisnis distribusi (seperti produsen, distributor,
atau pedagang eceran) memproses pesanan pelanggan, memsan penggantian
persediaan, dan memelihara buku besar.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi
memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika
pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu.
Kebutuhan ini telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer
– manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM).
CRM memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis
penyimpanan yang inovatif – data warehouse (gudang data). Data warehouse lama-
kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan. Satu jenis peranti lunak khusus, yang disebut OLAP (on-line
analyitical processing) telah dikembangkkan untuk memberikan informasi kepada
para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu fitur yang
menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-
pola di dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data minning
(penambangan data) seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge
discovery).
2. B Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dari sistem pemrosesan transaksi?
2. Bagaimanakah konsep dari Data Warehousing?
3. Bagaimanakah gambaran dari suatu sistem informasi didalam organisasi?
4. Bagaimana seorang pengguna melakukan penyampaian Informasi?
5. Mengapa Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu
Keberhasilan?

2. C Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari sistem pemrosesan transaksi.
2. Untuk mengetahui konsep dari Data Warehousing.
3. Untuk mengetahui gambaran dari suatu sistem informasi didalam organisasi.
4. Untuk menjelaskan bagaimana seorang pengguna melakukan penyampaian
Informasi.
5. Untuk mengetahui Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu
Keberhasilan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2. Konsep Data Warehouse

 Dibanding database tradisional, DW umumnya terdiri dari data yang

berukuran sangat besar dari banyak sumber dan mungkin terdiri dari

database dari model data yang berbeda dan kadang file dari sistem dan

platform yang independen Tidak seperti database transaksional, DW

biasanya mendukung analisa tren dan time-series, di mana keduanya

membutuhkan data historik

 DW itu nonvolatile. Artinya informasi dalam DW jarang diubah dan bisa

dianggap non-real-time

 DW bisa digambarkan sebagai “kumpulan teknologi pendukung

keputusan, dimaksudkan untuk memungkinkan pekerja yang berhubungan

dengan informasi (eksekutif, manajer dan analis) untuk membuat

keputusan lebih baik dan lebih cepat”

2. A Pengertian Data Warehouse

Pengertian Data Warehouse dapat bermacam-macam namun mempunyai

inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :

Menurut M. Klimavicius (2008, p85) , sistem data warehouse

mempresentasikan sebuah sumber informasi untuk menganalisa pengembangan

dan hasil dari sebuah perusahaan atau organisasi didalam lingkungan yang selalu
berubah. Data didalam data warehouse menggambarkan peristiwa dan status dari

proses bisnis, produk dan jasa, tujuan dan unit-unit organisasi.

Menurut Inmon (2005, p29), sebuah data warehouse adalah sebuah

kumpulan data yang integrated, subject-oriented, nonvolatile, time variant yang

mendukung managemen mengambil keputusan.

Data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang

menunjang DSS(Decission Support System) dan EIS (Executive Information

System). Secara fisik data warehouse adalah database, tapi perancangan data

warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database tradisional

menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi bukanlah

cara yang terbaik.

Dari definisi-definisi yang dijelaskan tadi, dapat disimpulkan data

warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan untuk

query dan analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak

berubah yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.

2. B Istilah-istilah yang berhubungan

Istilah-istilah yang berkaitan dengan data warehousing :

 Data Mart, Adalah suatu bagian pada data warehousing yang mendukung

pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi

pada suatu perusahaan.


 On-Line Analytical Processing(OLAP), merupakan suatu pemrosesan

basisdata yang menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat

menampilkan berbagai macam bentuk laporan, analisis, query dari data

yang berukuran besar.

 On-Line Transaction Processing(OLTP), merupakan suatu pemrosesan

yang menyimpan data mengenai kegiatan operasional transaksi sehari-

hari.

 Dimension Table, Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data

detail yang dapat dilaporkan. Seperti laporan laba pada tabel fakta dapat

dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang berupa perbulan, perkwartal dan

pertahun).

 Fact Table, merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data

history dimana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key

tersebut terdiri dari foreign key(kunci asing) yang merupakan primary key

(kunci utama) dari beberapa dimension table yang berhubungan.

 Decision Suport System, merupkan sistem yang menyediakan informasi

kepada pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat

menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang baik.

2. C Karakteristik

1. Berorientas Subyek
Data warehousing berorientasi subject artinya data warehousing didesain

untuk menganalisa data berdasarkan subyek-subyek tertentu dalam organisasi,

bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu. Data warehousing

diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari perusahaan (konsumen,

produk dan penjualan) dan tidak diorganisasikan pada area-area aplikasi utama

(pelayanan konsumen, pengontrolan stok dan penjualan produk). Hal ini

dikarenakan kebutuhan dari data warehousing untuk menyimpan data-data yang

bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, daripada aplikasi yang berorientasi

data. Jadi dengan kata lain, data yang disimpan adalah berorientasi kepada subyek

bukan terhadap proses. Secara garis besar perbedaan antara data operasional dan

data warehousing yaitu :

Tabel 2.1 Perbedaan data operasional dan data warehouse:

Data operasional Data warehousing

Dirancang berorientasi hanya pada Dirancang berdasar pada subjeksubjek

aplikasi dan fungsi tertentu tertentu(utama)

Fokusnya pada desain basisdata dan Focusnya pada pemodelan data dan

proses desain data

Berisi rincian atau detail data Berisi data-data history yang akan

dipakai dalam proses analisis

Relasi antar table berdasar aturan Banyak aturan bisnis dapat tersaji
terkini(selalu mengikuti aturan terbaru) antara tabel-tabel

2. Terintegrasi

Data warehousing dapat menyimpan data-data yang berasal dari

sumbersumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling

terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecahpecah

karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep

data warehousing itu sendiri.

Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara sepeti

konsisten dalam penamaan variable,konsisten dalam ukuran variable,konsisten dalam

struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.

Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai macam aplikasi yang

mungkin pula dibuat oleh developer yang berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam

aplikasi-aplikasi tersebut ada variable yang memiliki maksud yang sama tetapi nama

dan format nya berbeda. Variable tersebut harus dikonversi menjadi nama yang sama

dan format yang disepakati bersama. Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan

karena perbedaan nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa

dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena kekonsistenannya.

3. Rentang Waktu
Seluruh data pada data warehousing dapat dikatakan akurat atau valid pada

rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam

mengukur keakuratan suatu data warehousing, dapat digunakan berbagai cara antara

lain :

 Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehousing pada

rentang waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.

 Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang

disajikan dalam data warehousing baik implicit maupun explicit secara

explicit dengan unsur waktu dalam hari, minggu, bulan dsb. Secara implicit

misalnya pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per

tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara implisit didalam data tersebut.

 Cara yang ketiga,variasi waktu yang disajikan data warehousing melalui

serangkaian snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari

sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang

ada bersifat read-only.

4. Non-Volatile

Karakteristik keempat dari data warehousing adalah non-volatile, maksudnya

data pada data warehousing tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari

sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai

suplemen bagi basisdata itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Basisdata
tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental

disatukan dengan data sebelumnya.

Berbeda dengan basisdata operasional yang dapat melakukan update, insert

dan delete terhadap data yang mengubah isi dari basisdata sedangkan pada data

warehousing hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu loading data

(mengambil data) dan akses data (mengakses data warehousing seperti melakukan

query atau menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada kegiatan dating data).

5. Ringkas

Datawarehousing menyediakan ringkasan-ringkasan data operasional yang

sederhana dan mudah dipahami oleh pihak manajemen jika diperlukan.

6. Tidak ternormalisasi

Data dalam sebuah data warehousing biasanya tidak dinormaslisasi sehingga

basisdatanya sangat redudansi.

7. Data dari berbagai sumber

Data yang diolah diperoleh dari berbagai sumber baik sumber internal

maupun sumber eksternal.

8. Memiliki Metadata
Metadata menjadi bagian data warehousing karena metadata mempunyai

dampak yang besar pada bagaimana data warehousing berfungsi. Metadata

menguraikan struktur dan arti data, sehingga mendukung penggunaan efektik atau

tidak efektifnya data. Metadata menyimpan kunci agar pengguna merasa nyaman dan

akrab memanfaatkan teknologi.

2. D Manfaat

Data warehousing diperlukan bagi para pengambil keputusan manajemen dari

suatu organisasi/perusahaan. Dengan adanya data warehouse, akan mempermudah

pembuatan aplikasi-aplikasi DSS dan EIS karena memang kegunaan dari data

warehousing adalah khusus untuk membuat suatu basisdata yang dapat digunakan

untuk mendukung proses analisa bagi para pengambil keputusan.

2. E Tugas-tugas

Tugas-tugas yang dilakukan data warehouse :

a. Pembuatan laporan, Pembuatan laporan merupakan salah satu

kegunaan data warehousing yang paling umum dilakukan. Dengan

menggunakan query sederhana didapatkan laporan perhari,perbulan,

pertahun atau jangka waktu kapanpun yang diinginkan.

b. On-Line Analytical Processing (OLAP), Dengan adanya data

warehouse, semua informasi baik detail maupun hasil summary yang

dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat. OLAP


mendayagunakan konsep data multi dimensi dan memungkinkan para

pemakai menganalisa data sampai mendetail, tanpa mengetikkan

satupun perintah SQL. Hal ini dimungkinkan karena pada konsep multi

dimensi, maka data yang berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan

menggunakan fungsi yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada

sofware OLAP adalah fasilitas rool-up dan drill-down. Drill-down

adalah kemampuan untuk melihat detail dari suatu informasi dan roll-

up adalah kebalikannya.

c. Proses informasi eksekutif, data warehousing dapat membuat ringkasan

informasi yang penting dengan tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa

harus menjelajahi keseluruhan data. Dengan menggunakan data

warehousing segala laporan telah diringkas dan dapat pula mengetahui

segala rinciannya secara lengkap, sehingga mempermudah proses

pengambilan keputusan. Informasi dan data pada laporan data

warehousing menjadi target informatif bagi pengguna.

2. F Keuntungan

Data warehousing merupakan pendekatan untuk menyimpan data dimana

sumber-sumber data yang heterogen (yang biasanya tersebar pada beberapa basisdata

OLTP) dimigrasikan untuk penyimpanan data yang homogen dan terpisah.

Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan data warehousing tersebut di

bawah ini (Ramelho).


 Data diorganisir dengan baik untuk query analisis dan sebagai bahan untuk

pemrosesan transaksi.

 Perbedaan diantara struktur data yang heterogen pada beberapa sumber yang

terpisah dapat diatasi.

 Aturan untuk transformasi data diterapkan untuk memvalidasi dan

mengkonsolidasi data apabila data dipindahkan dari basisdata OLTP ke data

warehouse.

 Masalah keamanan dan kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem

produksi.

Membangun data warehousing tentu saja memberikan keuntungan lebih bagi

suatu perusahaan, karena data warehousing dapat memberikan keuntungan strategis

pada perusahaan tersebut melebihi pesaing-pesaing mereka. Keuntungan tersebut

diperoleh dari beberapa sumber (Sean Nolan,Tom Huguelet):

 Kemampuan untuk mengakses data yang besar

 Kemampuan untuk memiliki data yang konsistent

 Kemampuan kinerja analisa yang cepat

 Mengetahui adanya hasil yang berulang-ulang

 Menemukan adanya celah pada business knowledge atau business process.

 Mengurangi biaya administrasi


 Memberi wewenang pada semua anggota dari perusaahan dengan

menyediakan kepada mereka informasi yang dibutuhkan agar kinerja bisa

lebih efektif.

5. INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU

KEBERHASILAN

Pada tahun 1961 D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company salah satu perusahaan

konsultan terbesar di Amerika memperkenalkan istilah cricitral success factor (CSF) atau

factor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas

penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi,

aktivitas penting tersebut adalah CSF. CSF didefinisikian sebagai pengembangan personel

manajemen agen, pengendalian personel administrasi, dan inovasi dalam menciptakan

produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini

sebagai CSF. Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalakan sebuah konsep CSF, mereka

akan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF adan kemudian memonitor sampai

seberapa jauhmereka telah mencapainya.

 Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang

mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi

informs dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di dalam

maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data

processing – EDP) dansistem informasi akuntansi juga telah dipergunkan, namun saat ini

kurang popular.
Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki

tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan dan memiliki

tanggungjawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.

Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan

oleh perusahaan-perusahaan distribusi, sistem ini disebut sebagai suatu sistem distribusi

(distribution system).

 Tinjauan Sistem

DFD mendokumentasikan suatu sistem dengan cara yang hierarkis. Diagram Konteks

adalah yang menyajikan sistem dalam konteks lingkungannya.

 Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi

Diagram konteks cukup memadai untuk mendefinisikan batasan sistem (unsur-unsur

lingkungan dan antarmukanya).

 SISTEM YANG MEMENUHI PESANAN PELANGGAN

Sistem entry pesanan (order entry system) memmasukan pesanan pelanggan kedalam

sistem , system persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan , sistem

penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan , dan sistem piutang dagang (accounts

receivable system) menagih uang dari para pelanggan

 Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar

Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan

data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran
keuangan operasi perusahaan secara gabungan. Terdapat 2 subsistem, Sistem memperbarui

buku besar (update general ledger system) dan sistem pembuatan laporan manajemen

(prepare management report system).

 Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif

Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputerisasi. Sistem

ini juga berperan sebagai fondasi dari semua hal yang penting yang dilakukan oleh

perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungannya.

 SISTEM INFORMASI ORGANISASI

Area-area bisnis perusahaan – keuangan , sumber daya manusia , layanan informasi ,

manufaktur, dan pemsaran – menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem

pemrosesan transaksi ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan

informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan

masalah.

 SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem informasi pemarasan (Marketing information system-MKIS) memberikan informasi

yang menghubungkan dengan aktifitas pemasaran perusahaan . subsitem output setiap

subsitem output memberikan informasi mengai unsur0unsur penting didalam bauran

pemsaran. Bauran pemsaran (markeeting mix) terdiri atas 4 unsur utama yang dikelola oleh

majemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntunan . subsitem

produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk


perusahaan . Basis data data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data.

Basis data di populasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.

 SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sistem informasi sumber daya manusia (human resouces information subsystem-HRIS)

meberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya

manusia perusahaan . sistem pemrosesan tansaksi meberikan data input , sama seperti

subsistem riset sumber daya manusia yang memlakukan studi-studi khusus dan memberikan

subsistem inteligensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang

mengandung permasalahan-permasalahan SDM.

 Sistem Informasi Manufaktur

Sistem informasi manufaktur memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan

yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan.

 SISTEM INFORMASI KEUANGAN

Sitem informasi keuangan ( vinancial information system) memberikan iformasi kepada

seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem

audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahhan untuk menjaga

integritas sistem perusahaan.

 SISTEM INFORMASI EKSEKUSIF

Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para

manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan
 MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN

Manajemen Hubungan Pelanggan (customer relationship management-CMR) adalah

manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan

maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini

menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi

yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah

daripada mendapatkan pelanggan baru oleh karena itu, perusahaan melakukan upaya-upaya

untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan

mereka akan tetap setia kepada perusahaan. Dalam merancang basis data – basis data ini

memlakukan upaya untuk memberikan data historis meskipun terbatas.

BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

McLeod Jr, Raymond & George. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

Salemba Empat.
Rusdiana & Moch.Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV

PUSTAKA SETIA.

https://edoc.site/queue/informasi-dalam-praktik-pdf-free.html

https://www.google.com/url?q=https://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2009/10/data-

mining-bab

02.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwipz4C96bvbAhWZfn0KHZUnCEEQFggVMA

U&usg=AOvVaw2e0DmtCFkPPBnzK3IwSe1W

Anda mungkin juga menyukai