Anda di halaman 1dari 20

INFORMASI DALAM PELAKSANAAN

Di susun oleh:

Kelompok 3

1. A.A. Gede Purnama (A/21)


2. I Wayan Putra Marthayasa (A/23)
3. I Komang Sudastra Nandiana (A/05)
4. I Komang Suendra (B/11)
5. I Wayan Merta Junida (B/13)

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN GIANYAR

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah INFORMASI DALAM PELAKSANAAN yang di berikan tugas oleh
dosen kami dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan kami semga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Gianyar, Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah. 2
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pengelolaan Transaksi.. 3


B. Sistem Informasi Organisasi..... 6
C. Industri Perangkat Lunak ..... 7
D. Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan...... 10
E. Penerapan Sistem Informasi.............................. 10
F. Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan . 11
G. Meminimalkan Kemungkinan Kegagalan EtnIS. 12
H. Macam Macam Informasi dalam Organisasi. 12
I. Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan.. 14
J. Konsep Custumer Relationship Management.. 14
K. Tujuan dan Manfaat Custumer Relationship Management.. 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.19

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu

melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses

pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut

berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam

sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat

membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan

informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk

menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut

pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan

dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya

pembuatan keputusan dalam kebijakan publik. Namun, sanyanya banyak

organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan

telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali

gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar,

rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak

memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam

bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya

pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengelolaan transaksi pada organisasi?
2. Bagaimana pelaksanaan sistem informasi pada organisasi?
3. Bagaimana cara memanajemen hubungan dengan pelanggan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengelolaan transaksi pada organisasi
2. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi pada organisasi
3. Untuk mengetahui cara memanajemen hubungan dengan pelanggan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pengolahan Transaksi

2
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat

TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan

pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan

sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana

data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.

Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk

keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan

sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan

lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan

sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari

lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih

dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian

dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih

tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:


a. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya

menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.


b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam

pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut

nomer induk, dsb.

3
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data

tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap

hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.


d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti

sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.


3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga

selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.


4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk

memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi

Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai

berikut:
Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak

bisa diperoses dalam waktu singkat.


Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk

keperluan internal.
Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
Komputasi tidak terlalu rumit.

Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:
1. Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya

dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu,

misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00,

kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.


2. Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses

pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk

4
menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat

melakukan transaksi online di depan teller bank.


3. Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu

sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang

fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.


4. Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu

kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya

pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui

POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih

lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi

internet maka dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line

Transaction Processing (OLTP). Prosedur pengolahan mirip dengan online-

processing, perbedaan-nya adalah pada teknologi jaringan. Online processing

menggunakan arsitektur jaringan terpusat (host-based) sementara OLTP

menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP melahirkan

Customer Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna

melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem mesin ATM

(automatic teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat fasilitas

elektronik).

B. Sistem Informasi Organisasi


Dalam sebuah organisasi atau perusahaan para pemimpin perusahaan

maupun para staf yang ada dalam perusahaan memerlukan akses ke data informasi

yang dikumpulkan oleh berbagai unit untuk melihat perkembangan

5
perusahaannya, apakah untung atau rugi. Selain itu Keputusan manajer maupun

pimpinan tidak hanya dari satu pihak, tapi harus dalam kesepakatan banyak pihak

agar perusahaan mendapatkan keputusan yang terbaik. Sistem informasi yang

mencakup keseluruhan organisasi disebut sistem informasi perusahaan (enterprise

information system). Sistem informasi perusahaan mengumpulkan data dari semua

proses bisnis dan memasukkan data tersebut ke dalam suatu database standar

sehingga seluruh anggota organisasi dapat mengakses dan menggunakan data

tersebut.
Enterprise Information System saat ini mengakumulasi seluruh data

transaksi akuntansi dari bagian manufaktur, penjualan, pembelian, sumber daya

manusia, dan berbagai fungsi bisnis lainnya. Data itu berhubungan dengan sumber

daya organisasi dan perencanaan yang tidak dapat dilakukan tanpa memahami

bagaimana tiap penjualan, tiap unit yang diproduksi, dan tiap tindakan

mempengaruhi kesuluruhan organisasi

C. Industri Perangkat Lunak (ERP)


Sistem ERP ( Enterprise Resource Planning ) adalah suatu sistem informasi

yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya perusahaan secara

keseluruhan, ini merupakan perluasan istilah perencanaan sumber daya

manufaktur yang berasal dari area manufaktur. ERP berfungsi mengintegrasikan

proses proses penciptaan produk atau jasa perusahaan mulai dari pemesanan

bahan- bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya produk jadi

yang siap ditawarkan kepada pelanggan.


Perangkat Lunak ERP mencakup data dari seluruh organisasi, tetapi sistem

informasi untuk area bisnis dan tingkat eksekutif terpisah dari ERP. Sebagai

6
contoh, dua perusahaan perangkat lunak terbesar dunia, Microsoft dan IBM.

Mereka menjalankan sebagian besar bisnis dengan menggunakan perangkat lunak

dari penjual ERP. Fungsi - Fungsi perusahaan yang harus dilibatkan dalam proses

ERP adalah perencanaan bisnis ( visi, misi, dan perencanaan strategis ),

peramalan, proses MRP II ( Master Planning, Perencanaan Produksi, Pembelian,

Manajemen Persediaan, Pengendalian Aktivitas, dan Pengukuran Kinerja

Manufacturing ), Financial ( Payroll, Penetapan Biaya Produksi, Utang - Piutang,

Harga Tetap, General Ledger ), SDM, SI, Rekayasa Pabrik dan lain lain.

Sistem pada ERP:

1. Financial Resource Management (FRM)


Modul - modul yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh

data finansial sehingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari

beberapa departemen. modul -modulnya antara lain; General Accounting,

Financial Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury, dan

Enterprise Controlling.
2. Human Resource Management ( HRM )
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan

pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan

pemrosesan gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya

manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor,

bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja

dapat dikelola oleh modul ini. Modulnya antara lain: Personnel Management,

7
Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management,

Organizational Management, Travel Management.


3. Customer Relationship Management (CRM)
Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk

merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas

prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi

semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat

ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga

penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan

layanan lapangan (field service).


4. Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Evolusi dari Material Requirements Planning (MRP I), yang melingkupi

faktor tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling,

rough cut capacity planning dan shoop floor control. MRP I telah memasukan

unsur pengawasan dan pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari

bahwa banyak hal yang harus dipadukan antara lain keuangan, peramalan,

sales order, analisis penjualan, distribusi, quality control serta sistem

pelaporan dan pengawasan lebih lanjut. Hal ini kemudian dikenal dengan

konsep ERP (Enterprise Resources Planning).


5. Supply Chain Management (SCM)
Adalah Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses

pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.

Tujuan dari SCM adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari

suppliers, manufacturers, warehouse dan stores. SCM sebenarnya adalah

modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem ERP.

8
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang

sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan.

D. Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan


Sistem informasi merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus dievaluasi

dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan oleh

organisasi. Kelayakan Sistem Informasi dapat ditinjau dari 3 aspek, yaitu :


1. Kelayakan Ekonomis : Berhubungan dengan pembenaran suatu pengeluaran

dengan mempertimbangkan keuntungan dan biaya secara keuangan.


2. Kelayakan Teknis : Mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang

diperlukan.
3. Kelayakan Operasional : Mempertimbangkan kemampuan SDM di

perusahaan itu untuk berhasil melaksanakan proses yang diperlukan.

E. Penerapan Sistem Informasi


Saat memulai penerapan EntIS, perusahaan harus memberi perhatian khusus

pada pemilihan penjual perangkat lunak, pelatihan pemakai, dan peralihan

(cutover). Ada beberapa pendekatan penerapan, tetapi untuk tiap pendekatan,

pelatihan adalah komponen yang vital.


1. Pemilihan Penjual
Dasar konsep proses bisnis di dalam perangkat lunak penjual harus menjadi

kriteria utama dalam pemilihan penjual.Makin besar perbedaan antara proses

di dalam perangkat lunak dengan proses organisasi saat ini, makin sulit

penerapannya. Proses baru itu harus diterima para pemakai dan cukup mirip

dengan proses yang ada sekarang sehingga penerapannya tidak menimbulkan

stres yang tidak perlu.


2. Pelatihan
Pemakai Pelatihan adalah bagian dari rancangan awal EntIS dan berlangsung

sebelum, selama, dan setelah penerapan EntIS. Pelatihan EntIS berbeda dari

9
sebagian besar pelatihan sistem informasi karena sering mengharuskan para

pemakai untuk memahami proses bisnis diluar tugas pekerjaan pemakai.


3. Pendekatan Peralihan
Sebagian besar analis memilih pendekatan bertahap untuk penerapan EntIS.

Segmen-segmen sistem yang berkaitan dengan berbagai proses bisnis

diterapkan berurutan sesuai tingkat kepentingannya bagi operasi bisnis.

Peralihan segera dari sistem yang telah ada sangat berbahaya karena jika

sistem perusahaan baru itu gagal, gagal pula seluruh pengolahan informasi oleh

sistem yang mencakup keseluruhan perusahaan ini.

F. Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan


Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan

sebelum penerapan atau diterapkan tetapi begitu gagal sehingga organisasi kembali

ke sistem informasi yang dahulu. Ini merupakan biaya yang buruk karena

organisasi umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja

dalam proyek EntIS. Namun, kegagalan sistem informasi perusahaan tidak berarti

bahwa organisasi menyerah sepenuhnya. Organisasi tersebut dapat mencobanya

lagi

G. Meminimalkan Kemungkinan Kegagalan EtnIS


Organisasi dapat meminimalkan kemungkinan kegagalan EntIS dengan

mengambil langkah-langka sebagai berikut.


1. Mengerti kerumitan organisasi
2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
3. Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk

menerapkan sistem informasi perusahaan

10
H. Macam - Macam Informasi dalam Organisasi
1. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para

manager tingkat atas dalam pengambilan keputusan strategis. Sudut pandang

sistem informasi eksekutif yang luas dan strategis memerlukan ketersediaan

data yang dikumpulkan dari seluruh organisasi.


2. Sistem Informasi Pemasaran
Merupakan sistem informasi pertama yang dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan khusus area bisnis yang menangani berbagai hal yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan yang sangat luas.

3. Sistem Informasi Sumberdaya Informasi


Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya informasi

perusahaan pada para pemakai di seluruh perusahaan. Sistem ini mencakup

perangkat keras, perangkat lunak, spesialis informasi dan pemakai, serta data

dan informasi. Sebagian besar sumber daya ini ditempatkan di IS, tetapi

semakin banyak yang ditempatkan di area pemakai.


4. Sistem Informasi Manufaktur
Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan

sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan

dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk

perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.

Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem

konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik.

Computer-aided design (CAD), Computer-aided manufacturing (CAM), dan

robotic, semuanya menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer

dalam sistem fisik.

11
5. Sistem Informasi Keuangan
Memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di

luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan

dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi

matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.


6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil

dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam

sebuah sistem informasi.

I. Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan


Menjalin hubungan baik dengan pelanggan adalah hal yang selayaknya

dilakukan oleh setiap organisasi pelayanan baik perusahaan maupun lembaga

pemerintahan. Hal inidikarenakan posisi dan keberadaan pelanggan sangat

memberikan pengaruh dalam keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Terdapat

beberapa alasan mengapa jalinan hubungan baik dengan pelanggan sangat penting

dilakukan , antara lain :


1. Untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan dan harapan melalui sudut pandang

pelanggan sehingga akan memudahkan organisasi pelayanan dalam menyusun

strategi pelayanan
2. Mendorong tingkat loyalitas pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan

oleh organisasi (perusahaan/pemerintah).


3. Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas

perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior)

pelanggan.

J. Konsep Customer Relationship Management


Manajemen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Management

(CRM) merupakan konsep yang berbeda-beda menurut pandangan berbagai pihak.

12
Bagi sebagian orang, CRM adalah singkatan dari Customer Relationship

Marketing. Sementara itu kelompok lain yang berkeyakinan bahwa tidak semua

pelanggan menghendaki hubungan dengan supplier, menghapus kata hubungan

dan memilih istilah yang lebih singkat, yaitu manajemen pelanggan alias

Customer Management. Ada pula pihak-pihak yang lebih menyukai Relationship

Marketing. Apapun istilahnya yang jelas CRM adalah praktik bisnis yang terfokus

atau berorientasi pada pelanggan.


Customer Relationship Management (CRM) dapat dikaji dari tiga tataran

(Francis Buttle,2004:3) yaitu:


1. CRM Strategis, adalah pandangan top down tentangCustomer Relationship

Management (CRM) sebagai strategi bisnis paling penting yang

mengutamakan konsumen dan bertujuan memikat dan mempertahankan

konsumen yang mneguntungkan.


2. CRM Operasional, adalah pandangan tentang Customer Relationship

Management (CRM) yang berfokus pada proyek-proyek otomatisasi seperti

otomatisasi layanan, otomatisasi armada penjualan, dan otomatisasi penjualan.


3. CRM Analitis, adalah pandangan bottom up tentangCustomer Relationship

Management (CRM) yang terfokus pada kegiatan penggalian data konsumen

untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis.

Konsep utama dari Customer Relationship Management (CRM) itu adalah

penciptaan nilai pelanggan yang bertujuan tidak hanya untuk memaksimalkan

pendapatan dari transaksi tunggal melainkan keunggulan bersaing. Keunggulan

bersaing ini tidak hanya berdasarkan harga saja tetapi juga berdasarkan

kemampuan provider untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk

13
mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

CustomerRelationship Management (CRM) merupakan kombinasi dari proses

bisnis dan teknologi yang tujuannya untuk memahami pelanggan dari berbagai

perspektif untuk membedakan produk dan jasa perusahaan secara kompetitif.

Customer Relationship Management (CRM) merupakan suatu usaha untuk

memperbaiki identifikasi pelanggan, konversi, akuisisi, dan retensi.

K. Tujuan Dan Manfaat Customer Relationship Management


Ada beberapa tujuan dari Customer Relationship Management,antara lain sebagai

berikut :
1. Memanfaatkan hubungan yang ada untuk mendongkrakrevenue. Profitabilitas

dapat ditingkatkan melaluikegiatan mengidentifikasi, menarik, dan

mempertahankan pelanggan terbaik.


2. Memanfaatkan informasi yang terintegrasi untuk memberikan layanan terbaik.

Pemanfaatan informasi akan membantu pelanggan untuk tidak melakukan

pencarian informasi yang sama sehingga dapat menghemat waktu bagi

pelanggan.
3. Mengembangkan prosedur dan proses penjualan yang dapat digunakan secara

berulang. Dengan mengembangkan saluran kontak pelanggan, lebih banyak

karyawan terlibat dalam penjualan.


4. Menciptakan nilai baru dan membangun kesetiaan pelanggan. CRM dapat

mendorong kemampuan perusahaan untuk merespon kebutuhan pelanggan,

mengakomodasi tuntutan pelanggan, dan membangun kemitraan sehingga

pelanggan menjadi setia.

14
5. Implementasi strategi solusi yang proaktif. Jika hubungan pelanggan telah

terbangun maka perusahaan dapat mengatasi masalah yang timbul pada

pelanggan secara dini.

Sedangkan manfaat CRM, antara lain adalah :


1. Biaya menarik pelanggan lebih rendah. Ini mencakup biaya pemasaran,

surat-menyurat, kontak pelanggan,follow-up, fulfillment, dan pelayanan.


2. Tidak perlu merekrut terlalu banyak pelanggan untuk menjaga volume

penjualan, terutama untuk pemasaranbusiness to business.


3. Mengurangi biaya penjualan. Umumnya pelanggan yang ada lebih

responsif. CRM akan mengurangi biaya kampanye dan meningkatkan

Return on Invesment (ROI) dalam pemasaran dan komunikasi pelanggan.


4. Profitabilitas pelanggan lebih tinggi. Share lebih besar,follow-up penjualan

yang lebih baik, memberikan masukan kepada pelanggan lain tentang

layanan dan kepuasan, dapat dilakukan cross-sell atau up-sell dari

pembelian saat ini.


5. Meningkatkan kesetiaan dan retensi pelanggan. Pelanggan bermitra dalam

jangka waktu lama, membeli lebih banyak dan sering, dan langsung

memberikanrequirements sehingga ikatan hubungan bertambah langgeng.


6. Dapat melakukan evaluasi pelanggan yang menguntungkan atau tidak.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat
TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan
pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan
sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana
data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan para pemimpin perusahaan maupun para
staf yang ada dalam perusahaan memerlukan akses ke data informasi yang

16
dikumpulkan oleh berbagai unit untuk melihat perkembangan perusahaannya,
apakah untung atau rugi. Sistem ERP ( Enterprise Resource Planning ) adalah
suatu sistem informasi yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya
perusahaan secara keseluruhan, ini merupakan perluasan istilah perencanaan
sumber daya manufaktur yang berasal dari area manufaktur.
Sistem informasi merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus
dievaluasi dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan
oleh organisasi. Kelayakan Sistem Informasi dapat ditinjau dari 3 aspek. Saat
memulai penerapan EntIS, perusahaan harus memberi perhatian khusus pada
pemilihan penjual perangkat lunak, pelatihan pemakai, dan peralihan (cutover).
Menjalin hubungan baik dengan pelanggan adalah hal yang selayaknya
dilakukan oleh setiap organisasi pelayanan baik perusahaan maupun lembaga
pemerintahan. Hal inidikarenakan posisi dan keberadaan pelanggan sangat
memberikan pengaruh dalam keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Konsep
utama dari Customer Relationship Management (CRM) itu adalah penciptaan nilai
pelanggan yang bertujuan tidak hanya untuk memaksimalkan pendapatan dari
transaksi tunggal melainkan keunggulan bersaing.
DAFTAR PUSTAKA

Wayvin. Februari 2015. Sistem Pengolahan Transaksi dalam Sistem Informasi


Manajemen. https://vinnyhuang58.wordpress.com/2015/02/22/sistem-pengolahan-
transaksi-dalam-sistem-informasi-manajemen/

Syafrudin. Peranan Sistem Informasi dalam Organisasi.


https://www.academia.edu/7478548/Peranan_Sistem_Informasi_dalam_Organisasi

Saleh, Muwafik. 2014. Customer Relationship Management (CRM).


http://muwafikcenter.lecture.ub.ac.id/2014/05/customer-relationship-management-
crm/

17

Anda mungkin juga menyukai