Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERAN SISTEM DATABASE DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE

NAMA : PRAMESTI ANGGRAINI PRATIWI

NPM : 21111059 / 21111305

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA

TAHUN 2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………….………………………………………………….…………………… 1


B. Rumusan Masalah ……………………….……………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………………. 3

A. Database …………………………………………………………………………………………………………………….. 3
B. Database Administrator (DBA) …………………………………………………………………………………….. 5
C. Organisasi Data Pada Database Tradisional …………………………………………………………………. 7
D. Media Penyimpanan Data …………………………………………………………………………………………… 8
E. Organisasi Data Pada Database Modern …………………………………………………………………….. 11
F. Kegiatan Manajemen Data …………………………………………………………………………………………. 12
G. Sistem Database …………………………………………………………………………………………………….…… 13
H. Abstraksi Data ……………………………………………………………………………………………………….……. 15
I. Model-Model Data ……………………………………………………………………………………………………… 15

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………. 17

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………… 17
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………………………. 18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………………. 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisai saat ini Sisten Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana system informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Dengan adanya sistem informasi
maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efesien yang pada akhirnya
menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan
meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai
tujuan organisasinya. Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat,
tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Dalam pengambilan keputusan, dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data
dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem
informasi dengan dukungan teknologi informasi. Data adalah bahan baku informasi dan
dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpan,pemeliharaan,
dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien diperlukan manajemen
data, sehinng suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu,
akurat dan relevan.

Perusahaan pada zaman teknologi sekarang ini, tentu menggunakan semua peranan teknologi
dalam pengaplikasiannya untuk peningkatan produktivitas. Salah satunya adalah peranan
database, yang dimana database berperan sebagai kumpulan data informasi yang disusun
dengan sistematis, sehingga dapat dipanggil ulang, diperiksa, diolah untuk memperoleh
informasi yang lebih akurat. Selain merupakan kumpulan data, database juga berfungsi sebagai
pengelompokkan data yang dimana tujuannya agar mempermudah identifikasi data nantinya.
Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengolah dan melakukan
pemanggilan database adalah sistem Database Management System (DBMS). Penggunaan
database dalam suatu perusahaan merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan internal perusahaan. Basis data adalah kumpulan data yang saling
berhubungan dan dapat diakses dengan mudah. Selain untuk mengakses dan menyimpan data
perusahaan, database juga harus dapat memantau apa yang terjadi dalam kegiatan operasional
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat dengan cepat ketika timbul masalah. Misalnya,

1
manajemen persediaan yang cepat harus dilakukan setelah penjualan cepat. Departemen
keuangan juga dapat dengan cepat menghitung untung dan rugi, dan membantu manajemen
dalam menilai apakah perlu meningkatkan produksi, membeli bahan baku, dan sebagainya.
Untuk membangun database di perusahaan, awal yang penting adalah menstandarkan semua
data yang ada. Bagi sebuah perusahaan, keberadaan database mengambil andil dalam
mendukung berjalannya bisnis yang lebih efektif dan efisien. Karena database menjadi salah
satu komponen utama dari sistem informasi, database merupakan dasar untuk menyediakan
informasi bagi pengguna, dalam hal ini adalah pihak perusahaan. Salah satu contoh simple
dalam perusahaan retail, bahwa database dapat membantu kasir menemukan jumlah stok
barang atau harga barang yang terjual dengan lebih cepat, dan masih banyak contoh lain.
Aplikasi database yang banyak digunakan oleh perusahaan contohnya MySQL, Microsoft
Access, Oracle dan masih banyak lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan database?
2. Apa yang dimaksud dengan database administrator (DBA)
3. Bagaimana organisasi data pada database tradisional?
4. Bagaimana media penyimpanan data?
5. Bagaimana organisasi data pada database modern?
6. Bagaimana kegiatan manajemen data?
7. Bagaimana sistem database?
8. Apa yang dimaksud dengan abstraksi data?
9. Apa saja model-model data?

C. Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan database
2. Memahami apa yang dimaksud dengan database administrator (DBA)
3. Mengetahui organisasi data pada database tradisional
4. Mengetahui media penyimpanan data
5. Mengetahui organisasi data pada database modern
6. Mengetahui kegiatan manajemen data
7. Mengetahui sistem database
8. Memahami apa yang dimaksud dengan abstraksi data
9. Mengetahui model-model data

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Database

Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting
dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau berhasil tanpa data
yang berkualitas mengenai internal dan lingkungan eksternal mereka. Database adalah
sekumpulan koleksi data yang berhubungan secara logikal, dan sebuah deskripsi dari data
tersebut, didesain untuk menemukan keperluan informasi pada sebuah perusahaan
(Conolly,p15). Database merupakan tempat penyimpanan data yang besar yang dapat
digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan berisi deskripsi dari data itu sendiri
selain data operasional milik perusahaan. Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden, database
adalah sekumpulan organisasi data yang berelasi secara logikal. Database dapat memiliki
banyak ukuran dan tingkat kompleksitas. DBMS (Data Base Management System) atau sistem
manajemen basis data yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database.
Secara fungsi, database management system mempunyai fasilitas mengintegrasikan,
terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Database Manajement System (DBMS)
merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang
berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data
dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan
dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Jadi Data Base Management System
(DBMS) adalah Seluruh peralatan komputer (Hardware + Software + Firmware). Data Base
Management System (DBMS) dilengkapi dengan bahas yang bertujuan pada data (High level
data language) yang kerap dimaksud juga untuk bahasa generasi ke 4 (fourth generation
language).

Fungsi database adalah untuk menghindari data ganda yang tersimpan. Suatu database
management system (DBMS) dapat diatur supaya bisa mengenali duplikasi data ketika diinput.
Namun selain untuk menghindari data ganda, database memiliki fungsi lainnya, antara lain :

 Mengelompokan data dan informasi.


 Memudahkan dalam identifikasi data.
 Memudahkan proses akses, menyimpan, pembaharuan, dan penghapusan data.
 Menjadi alternatif terkait masalah penyimpanan ruang dalam suatu aplikasi.
 Menjaga kualitas data yang diakses sesuai input.
 Menunjang kinerja aplikasi yang memerlukan penyimpanan data.

3
Selain fungsi di atas, database bermanfaat untuk meminimalisasi refundansi data atau
munculnya banyak data dalam file yang berbeda. Database dapat menunjang keamanan data.
Hal tersebut lantaran sistem yang telah disusun secara aman melalui instrumen password
sehingga data hanya bisa diakses oleh pihak yang diizinkan. Melalui sistem yang mampu
menyeleksi data menjadi suatu kelompok berurutan, database dapat menghasilkan pencarian
suatu informasi dengan lebih cepat. Namun, kecepatan tersebut juga dipengaruhi oleh jenis
database yang digunakan. Jenis Database Mengutip Gramedia, database terbagi menjadi lima
jenis dengan fungsi yang beraneka ragam, yaitu :

 Operational Database
Operational database juga dikenal dengan nama On Line Transaction Processing.
Database jenis ini berfungsi sebagai wadah mengelola data dinamis secara real-time
atau langsung. Di samping itu, operational database memberikan manfaat kepada
penggunanya untuk melihat hingga memodifikasi data.
 Database Warehouse
Database jenis ini sering digunakan untuk melakukan analisis dan pelaporan data.
Database warehouse dianggap sebagai komponen inti business intelligence. Database
warehouse yaitu repository sentral terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber
yang berbeda.
 Distributed Database
Distributed database berbeda dengan sistem paralel yang terhubung erat dan memiliki
sistem pada data tunggal. Basis data yang satu ini tidak terpasang pada perangkat
komputer atau sejenisnya yang serupa. Sistem ini terdistribusi melalui suatu situs yang
tergabung dan tidak memiliki komponen fisik.
 Relational Database
Relational database mengorganisir data berdasarkan model hubungan data. Basis data
relasional ini digunakan oleh banyak perangkat lunak untuk mengatur dan memelihara
informasi melalui hubungan setiap data. Beberapa produk relational database yang
sering digunakan adalah SQL, Oracle, MySQL, SQLite, dan sebagainya.
 End-User Database
Basis data yang satu ini dikembangkan oleh end-user melalui workstation mereka.
Berbagai jenis berkas data dibuat sendiri dengan suatu prosedur tertentu. Adapun
contohnya seperti spreadsheet, word processing, dan download file. Selain kelima
database di atas, terdapat basis data lainnya yakni analytical database, real-time
database, external database, navigation database, hypermedia database, in memory
database, dan document oriented database.

4
Sementara itu, mengutip Decoding, perangkat lunak database yang sering digunakan
dalam pemrograman, di antaranya :

 Oracle : Oracle merupakan sistem relational database yang diproduksi oleh perusahaan
Oracle. Sistem Oracle mengacu pada struktur memori server-side sebagai sistem area
globalnya.
 JSON : JSON atau JavaScript Object Notation adalah format file yang memanfaatkan teks
untuk mengirim data. Sinkronisasi data JSON bisa dilakukan secara real-time.
 Ms SQL Server : Microsoft SQL Server berfungsi menyimpan dan mengambil data sesuai
permintaan aplikasi lainnya. Produk yang dikembangkan oleh Microsoft ini dapat
berjalan melalui komputer yang sama atau komputer lain lewat jaringan internet.
 Firebird : Firebird merupakan sistem SQL open source yang dapat berjalan pada sistem
operasi Windows, Mac OS X, maupun Linux.
 MySQL : Banyak produk IT yang dibuat dengan sistem manajemen basis data relasional
yang satu ini, seperti Flickr, Google, Wordpress, hingga Youtube.
 MariaDB : MariaDB merupakan sistem yang dikembangkan dari MySQL yang bertujuan
mempertahankan kompatibilitas data MYSQL.
 PostgreSQL : Sistem ini dapat menyimpan data secara aman dan mengembalikan data
tersebut melalui respon dari aplikasi lainnya. Produk basis data ini dapat bekerja lewat
aplikasi mesin tunggal kecil hingga aplikasi internet besar.

B. Database Administrator (DBA)

Database administrator adalah seseorang yang mengatur, mengelola, dan mengamankan data
di satu sistem atau lebih. Tujuannya adalah agar user bisa menganalisis data tersebut untuk
kepentingan bisnis. Selain mengelola data di sistem yang sudah ada, database administrator
juga biasanya membuat sebuah sistem database baru. Banyak orang yang mengira bahwa DBA
adalah profesi yang sama dengan data administrator. Sementara itu, menurut Geeks for Geeks,
peran DBA lebih luas dibandingkan dengan data administrator. DBA lebih fokus untuk
mengelola sistem database, sedangkan data administrator perannya mirip dengan seorang data
analyst, yaitu mengolah data menjadi insights yang dapat dipahami oleh para stakeholder.

1) Tugas dan Tanggung Jawab Database Administrator

Database administrator memegang kendali atas basis data perusahaan yang hanya dapat
diakses oleh pihak yang memegang otoritas. Admin database bekerja bersama system
manager untuk menyesuaikan kapasitas database dengan kebutuhan perusahaan. Menurut
Career Explorer, tugas dan tanggung jawab database adminstrator di antaranya adalah :

5
 Mengidentifikasi kebutuhan user dan mengelola database
 Memastikan bahwa database dapat beroperasi secara efisien dan tanpa error
 Membuat dan melakukan tes terhadap modifikasi struktur database ketika diperlukan
 Mengelola database dan memperbarui permissions
 Menggabungkan database lama dengan yang baru
 Mencadangkan dan mengembalikan data untuk mencegah kehilangan data (data loss)

2) Jenis Database Administrator

Di lapangan, DBA terbagi ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut :

 System database administrator


Secara umum, ruang lingkup system database administrator meliputi aspek teknis
pengelolaan database, termasuk memperbarui software dan debug kode. Kasarnya,
system database administrator bertugas di bidang operasional database. Mulai dari
instalasi, patching, dan pengelolaan. Tak jarang, mereka juga dipercaya untuk
merekomendasikan software maupun hardware yang dapat meningkatkan efisiensi
pekerjaan. System DBA juga memiliki satu tugas yang tak kalah penting, yakni
merancang sistem keamanan untuk melindungi database.
 Application database administrator
Application database administrator bertanggung jawab terhadap kegiatan penggunaan
database. Tugasnya bisa dibilang cukup rumit, mulai dari merancang arsitektur data,
model data, hingga menunjang penggunaan database untuk aplikasi tertentu.
Pemahaman tentang desain dan implementasi keamanan database juga diperlukan
untuk menduduki posisi ini. Di samping tanggung jawab khusus di atas, baik system
maupun application DBA memiliki tugas harian yang sama.

Database administrator bertanggung jawab dalam :

 melindungi data dengan sistem yang terstruktur


 mengembalikan data yang hilang
 membuat izin pengguna baru
 menggabungkan database lama
 menguji modifikasi
 memonitor sistem database untuk menjamin efektivitasnya

6
C. Organisasi Data Pada Database Tradisional

Organisasi data pada database tradisional memiliki tujuan agar sistem informasi yang efektif
memberikan, kepada para pemakai sistem informasi, informasi yang akurat, relevan, tepat
waktu dan lengkap. Informasi ini merupakan hasil pengolahan data yang disimpan dalam file-
file komputer.

Hirarki Data (Tingkatan Konsep Database) :

 Bit - adalah unit terkecil dari data. Bit ini menggambarkan sinyal 0 dan satu, dimana 0
berarti tidak ada arus listrik dan satu ada arus listrik.
 Byte - adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk sebuah karakter.
 Field/Elemen data (data element) - adalah kumpulan karakter-karakter yang
membentuk suatu kata atau sekelompok kata/angka.
 Record - merupakan kumpulan dari field-field yang secara logika berhubungan.
 File - adalah kumpulan dari record-record yang berhubungan dengan suatu objek
tertentu.
 Database - adalah kumpulan dari data-data yang tersimpan dalam file- file.

Terdapat tiga cara menentukan alamat record :

 Direct/Random (secara langsung)


Direct Random, dengan cara ini, alamat record pada DASD menggunakan nomor kunci
record (record key).
 Hashing (pakai rumus)
Menentukan alamat record dengan menggunakan hashing muncul karena menentukan
alamat dengan sequential memberikan akses yang lama, sedangkan dengan
menggunakan cara akses langsung sulit menentukan nomor record tertentu yang
berhubungan. Misalnya seorang pelanggan bernama Doni sering membeli barang
keperusahaan secara kredit. Menentukan alamat dengan menggunakan metode ini
memberikan banyak kesulitan terutama yang berhubungan penambahan data baru
(insert) atau penghapusan data yang ada (delete).
 Indexed Sequential (urutan berdasarkan index)
File dapat disusun urutannya dengan menggunakan index. Melalui metode ini record-
record dicatat pada piringan secara berurutan. File-file index yang berisi kunci-kunci
record disimpan dalam file yang terpisah. Dari penjelasan tersebut, era database
tradisional programmer yang dibantu oleh analis sistem sangat disibukkan oleh kegiatan
dalam menentukan alamat data yang paling optimal.

7
Ada dua cara mengolah data yang biasa dilakukan dalam sistem manajemen data saat ini, yaitu
pengolahan secara batch dan pengolahan secara online :

 pengolahan secara batch merupakan pengolahan data dengan menumpuk dahulu data
yang mau diolah dan kemudian diolah pada saat tertentu.
 pengolahan secara online merupakan pengolahan secara langsung begitu data
dimasukan kedalam suatu sistem informasi.

Masalah organisasi data pada database tradisional :

 Data rangkap dan tidak konsisten (Redundancy/Inconsistency)


 Kesulitan dalam mengakses data
 Data terisolasi sulit diakses secara bersamaan
 Masalah keamanan data
 Masalah integritas

Masalah-masalah diatas sangat dominan pada sistem database tradisional.

D. Media Penyimpanan Data

Computer Data Storage (Penyimpanan Data Komputer) adalah media yang digunakan dengan
fungsi untuk menyimpan berbagai macam data digital yang tersedia pada perangkat komputer
dengan waktu tertentu sehingga dapat dibaca dan dibuka kembali untuk diproses ulang pada
perangkat. Untuk saat ini Media penyimpanan Komputer terbagi menjadi 3 kategori, yaitu
Media Penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk), Media Penyimpanan Optical (Optical Disk), dan
Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage).

1) Media Penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk)

Media Penyimpanan Magnetik merupakan media penyimpanan yang termasuk ke dalam


penyimpanan sekuder (secondary storage) yang paling banyak dipakai pada sistem
komputer modern.

 Kelebihan : Kapasitas penyimpanan pada media ini lebih besar dari media penyimpanan
lainnya bahkan sudah mencapai Petabyte dan Kecepatan akses datanya tinggi.
 Kekurangan : Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan media penyimpanan
lainnya.

Cara Kerjanya : (Hanya beberapa) Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Ada sebuah read−write head yang ditempatkan di atas
permukaan piringan tersebut. Permukaan disk terbagi atas beberapa track yang masih

8
terbagi lagi menjadi beberapa sektor. Cakram fixed−head memiliki satu head untuk
tiap−tiap track, sedangkan cakram moving−head (atau sering dikenal dengan nama cakram
keras ) hanya memiliki satu head yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari
satu track ke track yang lainnya.

Macam-macam media penyimpanan magnetik (magnetic disk) :

 Disket
Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali diperkenalkan. Saat itu hanya bisa membaca
(read-only), jadi ketika data tersimpan tidak dapat dimodifikasi maupun dihapus.
Ukurannya 8 inch dan dapat menyimpan data sekitar 80kB. Empat tahun kemudian,
floppy disk yang sama muncul dan dapat menyimpan data sebanyak 256kB. Selain itu,
memiliki kemampuan dapat ditulis kembali (writeable). Perkembangan selanjutnya,
pada tahun 1990 lahir disk dengan ukuran 3 inci yang dapat menyimpan data sekitar 250
MB, atau biasa disebut juga Zip disk.
 Hard Disk
Hard disk adalah jenis disk yang bersifat tetap, tidak perlu dikeluar-masukkan
sebagaimana disket floppy. Umumnya terbuat dari bahan logam padu yang berbentuk
piringan atau pelat. Sebuah hard disk biasanya terdiri dari lebih satu piringan atau
lempengan yang dilapisi dengan oksida besi. Cara penyimpanan datanya hampir sama
dengan disket floppy. Bahan hard disk yang keras dan kapasitas simpannya yang lebih
besar, juga membedakannya dari disket floppy yang bahannya relatif elastis.
 Flash Disk
Flashdisk adalah piranti penyimpan dari floppy drive jenis lain dengan menggunakan
kabel interface jenis USB (Universal Serial Bus). Flash drive ini bisa dibaca dan ditulis,
sangat praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 50 x 15 x 6 mm. Bahkan untuk saat ini,
ukurannya semakin kecil dengan kapasitas yang jauh lebih besar, hingga mencapai 1 TB.
 Memory Card
Media penyimpanan yang banyak dipakai pada peralatan computer dan elektronik,
seperti kamera digital, laptop, handphone, ipod serta video gam console.
 Zip Drive
Merupakan media penyimpanan magnetic dengan head yang sangat kecil dan dapat
menampung data hingga 750 MB. Format ini menjadi yang paling populer di antara
produk-produk jenis super-floppy tetapi tidak pernah mencapai status standar untuk
menggantikan floppy disk 3,5 inci. Kemudian, CD-RW menggantikan posisi disk Zip, dan
perekam CD internal dan eksternal Zip-650 atau Zip-CD tersebut dijual dengan merek
Zip.

9
2) Media Penyimpanan Optical (Optical Disk)

Media Penyimpanan Optical adalah media yang menyimpan data komputer yang dapat
ditulis dan dibaca dengan menggunakan laser bertenaga rendah.

 Kelebihan : Beratnya lebih ringan dari beberapa media penyimanan Magnetic Disk.
 Kekurangan : Kapasitas memorinya lebih kecil dari Magnetic Disk dan Jika tergores maka
resikonya data tidak akan terbaca.

Cara Kerjanya : Media penyimpanan tersebut berputar dengan sangat kencang (putaran
tersebut mempengaruhi kecepatan transfer data) dengan membaca data melalui optik yang
berada pada perangkat pembacanya.

Macam-macam media penyimpanan optikal (optical disk) :

 CD
CD (compact disk) atau laser optical disk merupakan jenis piringan optik yang pertama
kali muncul. Pembacaan dan penulisan data pada piringan ditangani melalui sinar laser.
Oleh karena itu kecepatan akses piringan optis jauh lebih tinggi daripada disket. Di
pasaran terdapat sedikitnya tiga macam piringan optik berbeda yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan, yaitu CD-ROM, CD-WORM, dan CD-Rewriteable.
 CD-ROM
Dewasa ini compact disk (CD) banyak dipakai untuk media penyimpanan data. CD yang
dipakai untuk menyimpan data yang sifatnya read only atau hanya dapat dibaca,
namanya dikenal dengan CD-ROM. Pada umumnya produk-produk CD-ROM merupakan
suatu pangkalan data (database), yang pengoperasiannya memerlukan paling sedikit
seperangkat personal komputer dengan hard disk, CD drive, dan printer bila diperlukan.
Data yang disimpan pada CD-ROM dapat berupa teks, grafik, gambar dan sebagainya.
CD-ROM sesuai untuk menyimpan informasi yang sifatnya statis seperti arsip, kamus,
ensiklopedia dan sebagainya. Sebagai media penyimpan data, CD-ROM memiliki
sejumlah keunggulan.
 WORM
CD-WORM kepanjangan dari Write once read many dapat ditulisi melalui komputer.
Sesuai dengan namanya, perekaman hanya bissa dilakukan sekali. Sesuda perekaman,
isinya tidak dapat diubah. CD ini berguna untuk menyimpan dokumen, rancangan
gambar, lagu dan lain-lain yang dimaksudkan sebagai cadangan. CD ini sering dijual
dengan label CD-R atau CD-Recordable.
 CD-RW (compact disk rewiteable)
CD-RW Drive menggunakan sinar laser merah untuk menulis informasi dari komputer ke
merekam discs, baik CD-R discs, yang tidak dapat dihapus, atau CD-RW discs, yang dapat

10
terhapus dan tercatat sekitar 1000 kali.CD-RW drive yang digunakan untuk membuat CD
audio, yang dapat diputar di hampir semua player, atau data discs, yang berguna untuk
membuat cadangan atau mentransfer file.
 DVD (Digital Video Disc)
DVD adalah generasi lanjutan dari teknologi penyimpanan dengan menggunakan media
optical disc. DVD memiliki kapastias yang jauh lebih besar daripada CD-ROM biasa, yaitu
mencapai 9 Gbytes. Teknologi DVD ini sekarang banyak dimanfaatkan secara luas oleh
perusahaan musik dan film besar, sehingga menjadikannya sebagai produk elektronik
yang paling diminati dalam kurun waktu 3 tahun sejak diperkenalkan pertama kali.
Perkembangan teknologi DVD-ROM pun lebih cepat dibandingkan CD-ROM. 1x DVD-
ROM memungkinkan rata-rata transfer data 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer
12 MB/s.

3) Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage)

Media Penyimpanan Awan merupakan media yang masih tergolong baru, media ini bersifat
online dan tidak menggunakan kapasitas data memori pada perangkat karena mereka
menggunakan penyimpanan yang terdapat pada Internet.

 Kelebihan : Tidak memerlukan perangkan untuk menyimpan data.


 Kekurangan : Sering terjadi kesalahan pada Server dengan resiko data akan hilang dan
juga dikenakan akses koneksi data.

Cara Kerjanya : Untuk dapat menyimpan data pada media ini kita diharuskan untuk
mengunggah file tersebut dan untuk mengambil data kita harus mengunduh file tersebut.

E. Organisasi Data Pada Database Modern

Sistem database modern memberikan banyak keuntungan bagi sistem informasi. Dengan
sistem database yang lebih maju (modern), sistem tersebut akan memberikan banyak
keuntungan bagi sistem informasi manajemen yang diantaranya :

 Data yang berlebihan dapat dikurang


 Ketidak konsistenan data dapat dihindari
 Data dapat dipakai bersama
 Standarisasi dapat dilakukan
 Keamanan dapat diterapkan
 Keterpaduan dapat dijaga
 Konflik interest dapat diseimbangkan

11
Manajemen data dalam arti sempit bahwa perusahaan dikatakan sudah mengelola
data/informasi dengan baik bila sudah menggunakan atau menerapkan DBMS (Database
Management System).

Manajemen data dalam arti luas bahwa perusahaan sudah mengelola data/informasi dengan
baik bila sudah menggunakan atau menerapkan IRM (Information Resource
Management/Manajemen Sumber Daya Informasi) yang komponennya meliputi hardware,
software, brainware, prosedur dan database.

F. Kegiatan Manajemen Data

Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua
kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir, aman dari
gangguan dan tersedia bagi pemakai.

Kegiatan manajemen data mencakup :

 Mangumpulkan data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam status formulir yang disebut
dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
 Menjaga dan mengadakan pengujian terhadap integritas data
Data tersebut diperiksa untuk menyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan
suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
 Menyimpan data
Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan magnetik.
 Memelihara data
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan
dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.
 Mengamankan data
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
 Mengorganisasikan data
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
 Mencari data
Data agar tersedia bagi pemakai.

12
G. Sistem Database

Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel data yang saling berhubungan dan sekumpulan
program (DBMS : Database Management System) yang memungkinkan berbagai user dan/atau
program lain dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut. DBMS (Database
Management System): kumpulan program yang digunakan user untuk me-management
database (create, maintain).

Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki
tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan. Karena sistem
database merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM), maka komponen-
komponen dalam sistem database merupakan bagian dari komponen SIM.

1) Komponen Data

Data dalam database bisa tersimpan dalam :

 Komputer kecil (PC) - biasanya untuk single user


 Komputer mini - untuk multi user
 Komponen mainframe - untuk multi user

Secara umum dapat dikatakan bahwa data dalam sistem database harus selalu terintegrasi
(integrated) dan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak (shared).

 Terintegrasi artinya database dapat dianggap sebagai perpaduan secara logis dari
beberapa file data yang berbeda.
 Terkontribusi maksudnya adalah bahwa setiap bagian dari data dalam database dapat
memberikan kontribusi (shared) kepada pemakai yang berbeda pada waktu yang sama
sesuai dengan hak akses yang diberikan.

2) Komponen Hardware

Bagian hadware dari sistem database meliputi :

 Kepala (head) pembaca yang digunakan untuk mengambil dan membaca data bersama-
sama dengan bagian I/O (input output), controller, Kabel I/O, disk dan sebagainya.
 Prosesor (prosessor) dan Memori yang digunakan untuk mendukung jalannya software
sistem database.

13
3) Komponen sistem Software

Antara database secara phisik (data yang tersimpan dalam disk secara phisik) dan pemakai
sistem informasi manajemen dibatasi oleh suatu software (Database manager) atau lebih
umum dikenal sebagai Sstem Manajemen Database (DBMS).

4) Komponen Pemakai

Dalam sistem database ini, ada dua kelas pemakai, yaitu :

 Kelompok pertama adalah programmer aplikasi yang bertanggung jawab dalam


membuat program aplikasi yang menggunakan database.
 Kelompok kedua adalah pemakai (end user) yang berinteraksi dengan sistem melalui
terminal komputer yang online.

DBMS mencakup proses :

 Defining : database mendefiniskan tipe data, struktur dan Batasan (constraint) dari data
yang disimpan dalam database.
 Manipulating : database mencakup berbagai fungsi dan query untuk mendapatkan data
yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete serta dalam generate report
data.
 Sharing : database dapat diatur untuk dapat sharing multiple user dan program untuk
mengakses database secara bersama-sama.

Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan maintain database dalam jangka
panjang.

 Proteksi : mengandung system protection yang menangani kondisi malfunction (crash)


baik pada hardware ataupun software, juga mengandung security protection yang
menangani pengaksesan oleh user terlarang.
 Maintain : mengandung sistem maintaining yang selalu meningkatkan kebutuhan
perubahan tiap waktu.

Prinsip dasar sistem database :

DBMS terdiri dari sekelompok data yang saling berhubungan dan program-program untuk
mengaksesnya. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
dan efisien untuk mengambil dan menyimpan informasi basis data. DBMS juga harus
menjamin keamanan dari informasi yang disimpan, meskipun sistem terjadi tabrakan atau
mengakses sistem yang tidak diotorisasi.

14
H. Abstraksi Data

Dalam basis data dikenal istilah abstraksi data. Abstraksi data merupakan tingkatan atau level
bagaimana pemangku kepentingan (stakeholders) melihat data dalam sebuah sistem basis data.

Secara umum abstraksi data memiliki tiga buah level sebagai berikut.

1. Level Fisik (Physical level)

Level abstraksi data yang merepresentasikan data secara fisik dalam bentuk kumpulan bit
data (1 dan 0). Sekumpulan bit data basis data secara fisik ini tersimpan dalam media
penyimpanan internal suatu sistem komputer. Level ini termasuk cara pandang stakeholder
pembuat perangkat sistem komputer dan peripheral pendukungnya.

2. Level Lojik (Conceptual level)

Level abstraksi data yang merepresentasikan data-data apa yang sebenarnya secara
konseptual tersimpan dalam basis data dan hubungannya (relasi) dengan data-data lain
dalam suatu basis data. Level ini termasuk cara pandang stakeholder perancang basis data
yang akan digunakan dalam suatu DBMS.

3. Level Penampakan (View level)

Level abstraksi data yang merepresentasikan informasi apa saja yang tersimpan dan dapat
ditampilkan kepada pengguna akhir sesuai kebutuhan informasi dalam suatu basis data.
Level ini termasuk cara pandang pengguna akhir (end-user) yang membutuhkan informasi
yang bermanfaat.

I. Model-Model Data

Model data ini merupakan kumpulan dari alat-alat atau lambang-lambang yang digunakan
untuk menggambarkan data secara konseptual. Model data yang umum, yakni :

 Model Hirarki (Hierarchicakal data model)

Pada model data ini, data induk memiliki beberapa percabangan sesuai dengan kebutuhan
dan masing-masing cabang juga memiliki cabang lain sehingga kalau digambarkan akan
berbentuk seperti struktur organisasi.

 Model Network (network data Model)

Pada model ini, setiap file data dapat berhubungan dengan file-file data lainnya sesuai
dengan kebutuhan manajemen suatu organisasi perusahaan.

15
 Model Relasi (Relasional Data Model)

Model relasi didasarkan pada persepsi tentang dunia nyata yang berisi sekumpulan objek-
objek dasar yang disebut sebagai entity dan hubungan antara entity-entity tersebut.
Beberapa cara penggambaran model relasi telah muncul, seperti : Model relasi Peter Che,
Model relasi Martin, Model relasi Bachman.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Database merupakan tempat penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan secara
bersamaan oleh banyak pengguna dan berisi deskripsi dari data itu sendiri selain data
operasional milik perusahaan. Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden, database adalah
sekumpulan organisasi data yang berelasi secara logikal. Database dapat memiliki banyak
ukuran dan tingkat kompleksitas. DBMS (Data Base Management System) atau sistem
manajemen basis data yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database.
Secara fungsi, database management system mempunyai fasilitas mengintegrasikan,
terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Database Manajement System (DBMS)
merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang
berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data
dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan
dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Jadi Data Base Management System
(DBMS) adalah Seluruh peralatan komputer (Hardware + Software + Firmware). Data Base
Management System (DBMS) dilengkapi dengan bahas yang bertujuan pada data (High level
data language) yang kerap dimaksud juga untuk bahasa generasi ke 4 (fourth generation
language). Fungsi database adalah untuk menghindari data ganda yang tersimpan. Suatu
database management system (DBMS) dapat diatur supaya bisa mengenali duplikasi data ketika
diinput.

Database administrator adalah seseorang yang mengatur, mengelola, dan mengamankan data
di satu sistem atau lebih. Tujuannya adalah agar user bisa menganalisis data tersebut untuk
kepentingan bisnis. Selain mengelola data di sistem yang sudah ada, database administrator
juga biasanya membuat sebuah sistem database baru. Banyak orang yang mengira bahwa DBA
adalah profesi yang sama dengan data administrator. Sementara itu, menurut Geeks for Geeks,
peran DBA lebih luas dibandingkan dengan data administrator. DBA lebih fokus untuk
mengelola sistem database, sedangkan data administrator perannya mirip dengan seorang data
analyst, yaitu mengolah data menjadi insights yang dapat dipahami oleh para stakeholder.

Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki
tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan. DBMS terdiri dari
sekelompok data yang saling berhubungan dan program-program untuk mengaksesnya. Tujuan
utama DBMS adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk mengambil

17
dan menyimpan informasi basis data. DBMS juga harus menjamin keamanan dari informasi
yang disimpan, meskipun sistem terjadi tabrakan atau mengakses sistem yang tidak diotorisasi.

B. Saran

Pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, tetapi kami berharap agar pembaca dapat
menambah pengetahuan tentang peran sistem database dalam sistem informasi manajemen
database dari pembahasan yang ada didalam makalah ini dan juga diharapkan bagi pembaca
agar bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat,
guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://student-activity.binus.ac.id/himmat/2021/06/pentingnya-suatu-database-dalam-
perusahaan/

https://www.researchgate.net/publication/336518375_TUGAS_SISTEM_INFORMASI_MANAJE
MEN_SISTEM_MANAJEMEN_BASIS_DATA

https://katadata.co.id/intan/digital/61c04e3f62f5b/database-adalah-pengertian-dan-jenisnya

https://glints.com/id/lowongan/karier-database-administrator-adalah/#.ZDTyd91BzIU

https://deden08m.files.wordpress.com/2009/02/materi-12_databasesmd.pdf

https://123dok.com/article/database-sistem-manajemen-database-sistem-informasi-
manajemen-ariawan.z1e5n1dy

https://blog.unnes.ac.id/sutrisno/2017/02/10/pengertian-dan-macam-macam-media-
penyimpanan-data-komputer/

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/c-2-BD.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai