Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP DAN LINGKUNGAN BASIS DATA

Oleh :
DEA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2023

i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas rahmat-Nyalah penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Dan Lingkungan Basis Data”.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dalam kehidupannya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas
perhatiannya.

Pasir Pengaraian, 05 Oktober 2023

Penyusun

2 i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan ......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dan Lingkungan Basis Data ........................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 17
DAFTRA PUSTAKA

3ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak
yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari,
maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan
keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi
agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan
data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan
teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-
data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan
manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang
tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database
akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang
penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database
yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan
juga Sistem Manajemen Basis Data

1
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh suatu informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengolah dan mengambil query basis data disebut sistem
manajement basis data. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat
diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem
informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis
data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat
mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan
cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera
memutuskan suatu masalah berdasaran informasi yang ada. Banyak aplikasi yang
dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi
perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan
pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan,
pembelian dan pecatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data
pegawai beserta akivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan,
dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah
penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual
pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah
menggunakan basis data.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada paper ini adalah:
a. Apa pengertian DBMS (Data Base Management System)?
b. Apa fungsi DBMS (Data Base Management System) ?
c. Apa sajakah komponen DBMS (Data Base Management System)?
d. Apakah keuntungan Pemakaian DBMS (Data Base Management System)?
e. Apa Kerugian DBMS (Data Base Management System)?
f. Apa sajakah Macam-Macam DBMS (Data Base Management System)?

2
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian DBMS (Data Base Management System)
b. Untuk mengetahui fungsi DBMS (Data Base Management System)
c. Untuk mengetahui sajakah komponen DBMS (Data Base Management
System)
d. Untuk mengetahui keuntungan Pemakaian DBMS (Data Base Management
System)
e. Untuk mengetahui Kerugian DBMS (Data Base Management System)
f. Untuk mengetahui Macam-Macam DBMS (Data Base Management System)

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep basis data
DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak yang
menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, data base management
system atau dbms mempunyai fasilitas mengintegrasikan, terhubung, merekayasa
dan memelihara basis data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan
dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data
maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data
sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System
(DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem
basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan
dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan
menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh
pengguna sesuai dengan kebutuhan.
1. Menurut C. J. Date : Data Base Management System (DBMS) adalah software
yang menghandel semua akses pada database untuk melayani keperluan user.
2. Menurut S, Attre : Data Base Management System (DBMS) yaitu software,
hardware, firmware serta procedure-procedure yang memanage database.
Firmware yaitu software yang sudah jadi modul yang tertanam pada hardware
(ROM).
3. Menurut Gordon C. Everest : Data Base Management System (DBMS) yaitu
manajemen yang efisien untuk mengorganisasi sumber daya data.
Jadi Data Base Management System (DBMS) : Seluruh peralatan
computer (Hardware+Software+Firmware). Data Base Management System
(DBMS) dilengkapi dengan bhs yang bertujuan pada data (High level data
language) yang kerap dimaksud juga untuk bhs generasi ke 4 (fourth generation
language).

4
B. Perbedaan sistem file tradisional dengan file basis data
1.sistem file tradisional adalah file yang dimana setiap user mendefinisikan file
yang dibutuhkan untuk aplikasi khusus sebagai bagian dari pemrograman
aplikasinya. sedangkan sistem file basis data didefinisikan sebagai sekumpulan
data yang saling berhubungan untuk melayani banyak aplikasi secara
optimal,didesain khusus khusus untuk mendeskripsikan ,melindungi ,dan
mengakses basis data serta mengakhiri keterbatasan pemrosesan file tradisional.
kesimpulan perbedaannya yaitu file basis data merupakan tindak lanjut dari file
tradisional yang dirancang untuk memperbaiki organisaasi file tradisional .

3. Keuntungan dan kerugian basis data


Keuntungan Sistem Basis Data antara lain :
a) Terkontrolnya kerangkapan data.
b) Terpeliharanya keselarasan ( kekonsistenan ) data.
c) Data dapat dipakai secara bersama ( Shared ).
d) Dapat diterapkan standarisasi.
e) Keamanan data terjamin.
f) Terpeliharanya integritas data.
g) Terpeliharanya keseimbangan ( keselarasan ).
h) Data Independence ( Kemandirian data ).
Kerugian Sistem Basis Data antara lain :
a) Lebih Mahal.
b) Proses back up cukup memakan waktu.
c) Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
d) Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
e) Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar.

5
C. Pengguna basis data
Pada tingkat pemakai, data base dikelompokkan menjadi beberapa tingkat
pemakai yaitu antara lain sebagai berikut:
A. Database Administrator, ialahmanusia yang mengorganisasi seluruh system basis
data. Database adaministrator imemiliki tanggung jawab penuh dalam manajemen
database meliputi: pengaturan hak akses, koordinasi dan monitoring serta
bertanggung jawab terhadap kebutuhan hardware dan software. Dalam
pekerjaannya biasanya dibantu oleh staf Admin.
B. Database Designer, adalah manusia yang bertugas merancang dan
mengembangkan database. Database designer bertanggung jawab dalam
identifikasi data yang tersimpan dalam database, menentukan struktur data yang
tepat untuk disimpan dalam database. Database designer memerlukan koordinasi
akan kebutuhan user database.
C. Application Programmer, ialah penggunaa yang berinteraksi dengan basis data
melalui Data Manipulation Language (DML). DML meliputi program yang ditulis
dalam bahasa pemrograman induk yang dipakai.
D. End user, adalah adalah pengguna yang memanfaatkan atau membutuhkan akses
ke database melalui query, manambah, merubah menghapus maupun membuat
report database. End userdapat
dikategorikan:
1. a) Casual end users atau pengguna tak tetap atau user mahir. Pengguna yang tidak
selalu mengakses database, tapi kadang memerlukan informasi terbaru.
Berinteraksi dengan sistem tanpa modul program, hanya menggunakan query
(untuk akses dan manipulasi data) yang telah disediakan oleh DBMS.
2. b) Natïve atau parametric end users atau user umum. Pengguna yang pekerjaan
selalu konstan yaitu melakukan query dan update data. Misalnya:bank teller,
pegawai reservasi. Pengguna ini berinteraksi dg
sistem melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen (executable) yang
telah dibuat sebelumnya oleh programmer.

6
1. c) User Khusus (Specialized User). Pengguna yang menulis aplikasi basis data
non konvensional untuk keperluan khusus yang bisa saja mengakses basis data
dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
2. d) Sophisticated end users. pengguna yang melengkapi kebutuhan database user,
seperti engineer, scientist, business analyst.
3. e) Stand-alone users. penggunauser yang mengelola personal database.
4. System Analyst, ialah pengguna yang merencanakan dan menentukan kebutuhan
sistem.
5. Application Programmers (Software Engineering), ialah pengguna
tanggungjawabnya berhubungan dengan kebutuhan koneksi database.
6. Worker behind the scene, ialah pengguna yang tidak tertarik pada database, tetapi
lebih cenderung pada membangun data base atau kebutuhannya menggunakan alat
bantu. Pengguna ini dibedakan menjadi
7. a) DBMS system designers dan implementer, ialah pengguna yang merancang dan
mengimplementasikan modul-modul dan interface menggunakan paket-paket
software DBMS. (seperti:. Modul: catalog, procs query lang., procs interface,
access & buffering data, controlling cuncurrency, handling data recovery &
security; interfacing: interface for integrated system).
8. b) Tool developers. Pengguna yang merancang dan mengimplementasikan tools
untuk mendukung software DBMS. Seperti Tools untuk meningkatkan
performance database, tool untuk monitoring operasional database.
9. c) Operators dan maintenance personnel. Para personel administrator yang
bertanggung jawab akan jalannyaoperasional database termasuk maintenance
(hardware/software) DBMS.
6) Operasi-Operasi dasar manajemen basis data Operasi-operasi dasar yang dapat
kita lakukan berkenaan dengan basis data adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan basis data baru (create database), adalah proses yang identic dengan
pembuatan lemari arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database), adalah proses yang identic dengan
perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.

7
3. Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identic dengan
penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan perusakan
map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identic dengan
penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
6. Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan pencarian
lembaran arsip dalam sebuah map arsip.
7. Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan sebuah
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

E. Arsitektur basis data


Arsitektur basis data adalah struktur dan organisasi keseluruhan yang
digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam sistem
informasi. Ini mencakup komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang
bekerja bersama untuk memastikan data tersedia, dapat diakses, dan aman.
Komponen Arsitektur Basis Data
1. Server Basis Data: Ini adalah komponen perangkat keras yang bertanggung
jawab untuk menyimpan data. Server basis data seringkali memiliki kapasitas
penyimpanan yang besar dan perangkat lunak yang diperlukan untuk
mengatur dan mengelola data.
2. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS): DBMS adalah perangkat lunak
yang mengatur akses, penyimpanan, dan pengambilan data. Ini juga
menyediakan antarmuka untuk pengguna dan aplikasi untuk berinteraksi
dengan data. Beberapa contoh DBMS termasuk MySQL, Oracle, dan
Microsoft SQL Server.
3. Bahasa Pertanyaan: Bahasa seperti SQL (Structured Query Language)
digunakan untuk berkomunikasi dengan DBMS. Dengan bahasa ini, pengguna

8
dapat mengirimkan permintaan untuk memanipulasi atau mengambil data dari
basis data.
4. Lapisan Keamanan: Arsitektur basis data harus memiliki lapisan keamanan
yang kuat untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Ini melibatkan
otentikasi, otorisasi, enkripsi, dan pemantauan aktivitas pengguna.
Mengapa Arsitektur Basis Data Penting?
 Efisiensi: Arsitektur basis data yang baik memastikan data tersimpan dengan
efisien dan dapat diambil dengan cepat. Ini penting dalam aplikasi yang
memerlukan akses data real-time.
 Keandalan: Dengan mekanisme redundansi dan pemulihan, arsitektur basis
data dapat meningkatkan ketersediaan data dan mengurangi risiko kehilangan
informasi berharga.
 Skalabilitas: Arsitektur yang baik harus dapat berkembang seiring
pertumbuhan data. Kemampuan untuk menambahkan kapasitas penyimpanan
atau server tambahan penting.
 Keamanan: Dalam dunia yang terus terhubung, melindungi data adalah
prioritas. Arsitektur basis data yang kuat harus memiliki lapisan keamanan
yang canggih.

6. Data independence
7. Konsep DBMS
8. Arsitektur DBMS multiuser
9. Model Relasional
10. Keuntungan model relasional
11. Kunci Relasional dan aturan integritas
12. Bahasa relasional
13. Overview RDBMS (DB2 dan Oracle)

9
A. Istilah-istilah Basis Data
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan.
Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu
pengetahuan basis data sepatutnya mengenal :
a. Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit,
pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari
suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data
pasien, data karyawan.
b. Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : nasabah,
simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :
mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh
: semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa
atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
d. Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen
data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas
mahasiswa yang mempunyai atribut – atribut npm, nama, alamat, tgl lahir,
menggunakan kunci element data npm.
f. Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan. Contoh:
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tgl lahir dari entitas mahasiswa: “4109073”,
“Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.

B. Data Base Management System (DBMS)


Seperti yang telah dikemukakan diawal, pada bagian ini kita akan
mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem Mangement Basis Data atau
populernya disebut Database Managament System (DBMS). Yang mana adalah
perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat
database itu sendiri sampai dengan proses – proses yang berlaku dalam database

10
tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan
lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat
terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang mempresentasikan
data dalam bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun
dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang
perangkat lunak RDBMS ini, misalnya : MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS.
SQL Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang
digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a. Data Definition Language: merupakan perintah – perintah yang digunakan oleh
seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik
membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar
tabel, validasi data, dab lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk
memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat
dilakukan terhadap data adalah :
Penambahan Data
Penyisipan Data
Penghapusan Data
Pengubahan Data
c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data,
seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh
banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.
C. Arsitektur Basis Data
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan
di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur system basis data
memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut
ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas 3 level yaitu:
a. Internal/Physical Level: level terendah untuk mempresentasikan basis data,
berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage).
Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan
sebagai sebuah Skema Internal.

11
b. External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data
direpresentasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah
programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai „bahasa‟ yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa pemograman seperti C, COBOL, atau PL/I
End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia
pada program aplikasi. Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplkasi basis data.
Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.
c. Conceptual/Logical Level: sebuah representasi seluruh muatan informasi yang
dikandung basis data yang menghubungkan antara level internal dan level
eksternal. Tidak seperti level eksternal, maka pada level conceptual,
keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun
perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah
Skema Konseptual.
D. Data Base Independence
Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan
distrukturkan. Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari
penggunaan DBMS. Tujuan utama dari arsitektur 3 level diatas adalah untuk
menyediakan data independence, dimana level diatasnya tidak berpengaruh oleh
perubahan untuk level dibawahnya. Ada 2 jenis data independence:
a. Logical Data Independence (kebebasan data secara logika): perlindungan dari
perubahan struktur logika suatu data. Logical data independence menunjuk
kepada kekebalan dari skema eksternal untuk perubahan-perubahan dalam skema
konseptual. Perubahan skema konseptual, seperti : memungkinkan penambahan
atau penghapusan entity, atribut, atau relationship tanpa harus mengganti skema
eksternal atau harus menulis kembali program aplikasi yang sudah ada.
b. Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik): perlindungan dari
perubahan struktur fisik suatu data. Physical data independence menunjuk kepada
kekebalan dari skema konseptual untuk perubahan-perubahan dalam skema
internal. Perubahan skema internal, seperti: penggunaan organisasi file atau

12
struktur penyimpanan yang berbeda, penggunaan media penyimpanan yang
berbeda, perubahan algoritma indeks atau hashing tanpa harus
mengganti/merubah konseptual atau skema eksternal

E. Model Basis Data


Model basis data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang
menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu
organisasi. Fungsi dari suatu model data untuk mempresentasikan data sehingga
data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal
dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis
objek atau model data berbasis record.
a. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan
antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:
a. Entity – Relationship
b. Semantic
c. Functional
d. Object – Oriented
b. Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk
yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data
berbasis record yaitu:
a. Model Data Relasional (Relational), merupakan model data yang popular saat
ini. Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau
tabel. Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan tabel
lain.
b. Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon.
c. Model Data Jaringan (Network), disebut juga model CODASYL. Setiap anak
biasa memiliki lebih dari satu orangtua

13
F. Bahasa Query Formal dan Komersial
Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan
bahasa query ini adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2
yaitu :
a. Bahasa Query Formal: bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan
symbol-simbol matematis terdiri dari:
1. Procedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
2. Non procedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan
tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
b. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer
menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user
friendly). Contoh :
a. QUEL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional
b. QBE : berbasis pada bahasa kalkulus relational
c. SQL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional

G. Perancangan Basis Data


Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur
database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis
data tentu sangat dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu
sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah
dalam perancangan basis data, yaitu:
a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk
mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user dalam
sebuah organisasi.
b. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat sebuah
model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung
perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi.

14
c. Rancangan Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk memetakan
model data logis (logical data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses
oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
d. Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical database
structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical
storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:
a. Model detail oleh Database Specialist
b. Diagram Entity-Relationship
c. Normalisasi
d. Spesifikasi hardware/software
e. Model detail oleh Database Specialist
f. Diagram Entity-Relationship
g. Normalisasi
h. Spesifikasi hardware/software

H. Teknik Normalitas
Pengertian normalisasi ada beberapa yang berpendapat:
a. Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis
data. Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur
tabel 9 relasi dalam basis data (dengan tujuan mengurangi kemubadziran data),
normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-
tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain (misalnya : E-R).
b. Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua belah relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering
disebut dengan istilah anomaly.
c. Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis
data/database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

15
d. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data
relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
Proses normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-
tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi dilakukan
pengujian pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat
menambah/menyisipkan, menghapus, mengubah dan mengakses pada suatu basis
data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu dipecahkan relasi
pada beberapa beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan basis data
belum optimal.
Tujuan dari normalisasi itu sendiri adalah:
a. Untuk menghilangkan kerangkapan data
b. Mengurangi kompleksitas
c. Untuk mempermudah pemodifikasian data

16
BAB III
KESIMPULAN

1. Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan mengambil query basis
data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Management Basis Data atau juga disebut
Data Base Management System (DBMS). Penggabungan Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data.
2. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,
software dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu yaitu:
enteprise, entitas, atribut, nilai data, kunci element data, record data.
3. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data
independence yang terbagi dua: Logical Data Independence (kebebasan data
secara logika), Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik). Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan
komersial adalah bahasa pada model data relasional, yang mana model data
relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record. Agar terciptanya
basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil
dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data,
rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah
perbaikan. Suatu teknik untuk mengorganisasikan data kedalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi disebut normalisasi.
Tujuan normalisasi: untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi
kompleksitas, untuk mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan

17
Normalisasi: bentuk tidak normal, bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal
kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF), bentuk normal boyce-codd (BCNF),
bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal kelima.

18
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Eko. 2013. “Pengertian Database itu Apa ? Fungsi dan Komponennya pada Data
Base Management System
(DBMS)”.http://ilmudatabase.blogspot.com/2013/11/Pengertian-Database-itu-
Apa-Fungsi-dan-Komponennya-pada-Data-Base-Management-System-
DBMS.html,
Wildanfaizzani. 2010 “Pengertian DBMS (Database Management
System)”.https://wildanfaizzani.wordpress.com/2010/04/03/,
Simanjuntak, Hakim. 2013. “Database Management
System”.http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/02/database-
management-system.html,
Rohmanah, Chy. 2013. “10 Fungsi DBMS”. http://blogging.co.id/10-fungsi-dbms,
Sudirman. 2009. “Macam Macam DBMS (Database Managemen
System)”.http://s3mrp.blogdetik.com/2009/11/04/macam-macam-dbms-database-
managemen-system/,

19

Anda mungkin juga menyukai