Anda di halaman 1dari 8

1.

Perbedaan Proyek TI dan Non Proyek TI

 Proyek TI

Proyek TI merupakan pencerminan dari perkembangan teknologi informasi yang sangat


pesat saat ini.Sehingga memunculkan ide yangberkaitan sekali dengan
teknologi informasi.Oleh karena itu dalam pengembangannya bisa disebut ‘Proyek
TI”.Proyek TI sangat beraneka ragam berkaitan dengan kompleksitas produk yang akan
dibuat serta sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pembuatannnya. Contoh :

 Pengembangan perangkat lunak, dengan menambah sebuah fitur baru


(Software Development)
 Pengembangan infrastruktur untuk menyediakan akses wireless internet di
sekolah-sekolah di desa
 Membangun website perusahaan jasa transportasi
 Membangun sistem informasi akademik sekolah (SMA,SMP)
 Pembangunan jaringan transmisi (Proyek PLN 2012–>Sumber)
 Proyek-proyek di Telkomsel :

1.Proyek Amdocs

2.Project CRM

3.Project SWAP BTS


 Proyek non-TI

Proyek yang tujuan pembuatannya tidak untuk membuat proyek yang


berbasis IT.Inti dari proyek non TI yaitu lebih mengarah pada aspek yang skalanya
dapat didefenisikan dengan baik.

Perbedaan Proyek Non IT dan Proyek IT :

a.Pendefinisian ruang lingkup sulit

b.Berpengaruh pada strategi dan proses bisnis pada organisasi,perusahaan,dll.

c.Teknologi cepat berubah,seiring perkembangan jaman

d.Mengikuti proses bisnis/terstruktur pada proyek yang sedang dikerjakan.

e.Resiko lebih tinggi

f.Melibatkan SDM yang memiliki kemampuan dimasing-masing bidang.


2. Contoh Proyek IT serta Uraian penjelasan Proyek yang meliputi
Waktu pengerjaan , Ruang lingkup dan Biaya

Proyek Sistem Informasi pada PT.Bank Negara Indonesia

 RUANG LINGKUP PROYEK

Gambaran umum
Sistem informasi internal karyawan PT. Bank Negara Indonesia hanyaakan berjalan
pada sistem intranet perusahaan dengan tujuan menjagakeamanan dan kerahasiaan
data perusahaan. Sistem informasi ini akanmendukung kinerja bagian Sumber Daya
Manusia dalam hal tata kelolaPerusahaan. Selain itu, sistem informasi ini juga akan
memberikankemudahan untuk mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan
olehkaryawan seperti informasi data pribadi, informasi slip gaji, informasi
pinjamankaryawan, informasi kinerja dan penilaian karyawan, bahkan
dapatdikembangan untuk e-learning sistem dan kebutuhan lainnya.

Spesifikasi Tim Proyek

Adapun Spesifikasi Team Proyek:


1. Project Manager
2. Analyst
3. Designer
4. Programmer
5. Tester
6. Quality Control
Anggota susunan penangung jawab proyek adalah sebagai berikut:
Nama Posisi Informasi Kontak
PT.BNI tbk Sponsor Cs-bni@bni.co.id
Ryan Hidayat Project Manajer Ryan20@gmail.com
Theresia Analyst Hanateresia@gmail.com
Susy Designer If6575@gmail.com
Mulawarman Programmer dan tester Warman.mula@gmail.com
Tryadi Quality control Setia.id@gmail.com
Proyek pembuatan sistem informasi internal ini dikembangan denganmenggunakan
bahasa pemrograman PHP, HTML, dengan database Mysql.

 Alur Proyek
Tahapan dalam proyek pembuatan sistem informasi internal PT. Bank NegaraIndonesia
adalah sebagai berikut:

1. Persiapan dan perencanaan Proyek


a Menentukan tim proyek. (1 hari)
b Menyiapkan kontrak untuk tim proyek (2 hari)
c Menyiapkan jadwal dan batasan proyek (1 hari)

2. ProsesAnalisis
a. Menganalisis sistem kepegawaian yang sedang berjalan (7 hari)
b .Mengidentifikasi masalah dan mendiskusikan serta menawarkansolusi
terhadap masalah (3 hari)
c. Memprioritaskan masalah yang akan diselesaikan (2 hari)
d .Melakukan observasi dan mengumpulkan dokumen keluaran danmasukan
yang ada (2hari)
e. Mempelajari semua dokumen (5 hari)
f. Mewawancarai karyawan bagian SDM dan karyawan yangbekerja di PT. Bank
Negara Indonesia terkait penyediaaninformasi karyawan pada sistem yang
sedang berjalan (2 hari)
g. Menentukan tools yang akan digunakan untuk membangunsistem informasi (2
hari).

3. Proses Desain dan Implementasi


a Merancang basisdata, proses, dan desain user interface (10 hari)
b Membuat codingan (develop) dan testing (14 hari)
4. Kontrol
a Mengontrol pembuatan (implementasi) sistem informasi (24 hari)
b Mengontrol sistem informasi yang ditest (14 hari)
5. Hosting Server dan Maintenance
a Hosting server/domain (1 hari)
b Maintenance (30 hari)
 Waktu Proses Proyek
Proyek akan untuk dijalankan selama 3 bulan dan ditambah 1 bulan untuk
pemeliharaan, dengan rincian detail sebagai berikut :

Company PT. Bank Negara Indonesia


Current date 14 April 2015
Project Title Pembuatan Sistem Informasi internal
PT. Bank Negara Indonesia
Project Start 20 April 2015
Project Finish 01 Agustus 2015
Total Days 77 hari

 Biaya
Penganggaran biaya untuk pembuatan sistem informasi internalkaryawan PT. Bank
Negara Indonesia adalah sebesar Rp 110.000.000(Seratus Sepuluh Juta Rupiah).
Biaya tersebut sudah merupakan biayakeseluruhan pengerjaan proyek termasuk biaya
dalam pembuatan system informasi dan juga biaya/upah terhadap tim proyek dari
”Shocked MediaTechnology”. Adapun rincian biayanya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
No Keterangan Biaya
1 Server/Hosting dan Domain 5.300.000
2 Maintenance 10.000.000
3 SDM Semua Team 94.700.000
Total Biaya 110.000.000
Adapun detail dari aktivitas, biaya dan waktu proses proyek dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Detail biaya yang diakumulasikan kepada setiap tim proyek dapat dilihat padatabel
berikut:
3. MengapaProyek IT membutuhkan Upaya yang lebih keras
dibandingkan dengan proyek non IT

Karena ada nya perbedaan Kriteria , Sebagai berikut

Kriteria proyek IT antara lain:

 PROYEK. Biasanya terkait dengan proses bisnis dan sistem organisasi lain
 STRUKTUR PROYEK. Biasanya beberapa proyek memiliki ketergantungan
 RUANG LINGKUP. Kurang jelas dan dapat berubah-ubah
 KONTROL PERUBAHAN. Kontrol terhadap perubahan yang terjadi telah didefinisikan namun
penelusurannya lebih sulit untukdilakukan
 STAKEHOLDER. Lebih sulit untuk mengidentifikasi
 SUMBER DAYA. Biasanya paruh waktu. keahlian perangkat menentukan kemajuan tugas
 STAF. Yang menjadi staf adalah orang-orang terbaik, sebagian besar adalah spesialis
 BESARNYA PROYEK. Dialokasikan khusus (daerah risiko) di seluruh lini organisasi
 RESIKO. Tidak mudah diidentifikasi dan kurang dikelola yang berdampak kepada proyek
 METRIK DOKUMENTASI. Cukup baik, tapi masih kurang dalam penerapannya
 PEMBELAJARAN. Masih kurang
 ANGGARAN DAN JADWAL ESTIMASI. Masih kurang juga

Sedang kan Kriteria Proyek Non IT

 PROYEK. Pada proyek non-IT kebanyakan itu tidak terintegrasi dengan kebanyakan fungsi bisnis
yang ada
 STRUKTUR PROYEK. Kebanyakan dari proyek yang ada, proyek non-IT ini sering berdiri sendiri
 RUANG LINGKUP. Scope atau biasa dikenal ruang lingkup biasanya didefinisikan dengan baik
 KONTROL PERUBAHAN. Kontrol akan perubahan yang terjadi juga telah didefinisikan dengan
baik
 STAKEHOLDER. Stakeholder atau partner yang ada di proyek non-IT biasanya lebih sedikit. Hal
ini mengakibatkan lebih mudah untuk mengidentifikasinya
 SUMBER DAYA. sering penuh waktu (tergantung pada struktur organisasi)
 STAF. Yang menjadi staf atau pekerja dalam ptoyek non-IT ini biasanya adalah orang-orang
terbaikk dalam setiap keahliannya. Orang-orang tersebut tentu kritis dalam bersikap
 BESARNYA PROYEK. Dalam proyek ini biasanya dibagi dengan organisasi lain atau dapat juga
mendirikan unit yang berdiri sendiri
 RESIKO. Resiko dalam proyek non-IT ini lebih mudah diidentifikasi. Namun nyatanya terkadang
maish belum dikelola dengan baik. Tetapi biasanya dengan dampak negatifnya lebih sedikit
 METRIK DOKUMENTASI. Masih kurang
 PEMBELAJARAN. Masih kurang juga
 ANGGARAN DAN JADWAL ESTIMASI. Sudah baik.
4. Menurut Analisis Saya Proyek IT yang cocok di kembangkan
adalah Proyek Kartu Indonesia Pintar , Karen KIP (Kartu
Indonesia Pintar) memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

 Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda dan digunakan untuk menjamin
serta memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS
untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar bila terdaftar di Sekolah,
Madrasah, Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga
Pelatihan maupun Kursus.
 Untuk tahap awal di 2014, KIP telah dicetak untuk sekitar 160 ribu siswa di sekolah
umum dan juga madrasah di 19 Kabupaten/Kota. Untuk 2015, diharapkan KIP dapat
diberikan kepada 20,3 juga anak usia sekolah baik dari keluarga penerima Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) atau memenuhi kriteria yang ditetapkan (seperti anak dari
keluarga peserta PKH).
 KIP juga mencakup anak usia sekolah yang tidak berada di sekolah seperti
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti anak-anak di Panti
Asuhan/Sosial, anak jalanan, dan pekerja anak dan difabel. KIP juga berlaku di Pondok
Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Lembaga Kursus dan Pelatihan
yang ditentukan oleh Pemerintah.
 KIP mendorong pengikut-sertaan anak usia sekolah yang tidak lagi terdaftar di satuan
pendidikan untuk kembali bersekolah.
 KIP menjamin keberlanjutan bantuan antar jenjang pendidikan sampai tingkat
SMA/SMK/MA.

Penerima program KIP ini sendiri diprioritaskan pada :

 Penerima BSM dari Pemegang KPS yang telah ditetapkan dalam SP2D 2014
 Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum
ditetapkan sebagai Penerima manfaat BSM
 Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga peserta PKH
 Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan/Sosial
 Siswa/santri (6-21 tahun) dari Pondok Pesantren yang memiliki KPS/KKS (khusus untuk
BSM Mandrasah)
 Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang terancam putus sekolah karena kesulitan ekonomi
dan/atau korban musibah berkepanjangan/bencana alam melalui jalur FUS/FUM;
 Anak usia sekolah yang belum atau tidak lagi bersekolah yang datanya telah dapat
direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015.

Anda mungkin juga menyukai