Proyek TI
1.Proyek Amdocs
2.Project CRM
Gambaran umum
Sistem informasi internal karyawan PT. Bank Negara Indonesia hanyaakan berjalan
pada sistem intranet perusahaan dengan tujuan menjagakeamanan dan kerahasiaan
data perusahaan. Sistem informasi ini akanmendukung kinerja bagian Sumber Daya
Manusia dalam hal tata kelolaPerusahaan. Selain itu, sistem informasi ini juga akan
memberikankemudahan untuk mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan
olehkaryawan seperti informasi data pribadi, informasi slip gaji, informasi
pinjamankaryawan, informasi kinerja dan penilaian karyawan, bahkan
dapatdikembangan untuk e-learning sistem dan kebutuhan lainnya.
Alur Proyek
Tahapan dalam proyek pembuatan sistem informasi internal PT. Bank NegaraIndonesia
adalah sebagai berikut:
2. ProsesAnalisis
a. Menganalisis sistem kepegawaian yang sedang berjalan (7 hari)
b .Mengidentifikasi masalah dan mendiskusikan serta menawarkansolusi
terhadap masalah (3 hari)
c. Memprioritaskan masalah yang akan diselesaikan (2 hari)
d .Melakukan observasi dan mengumpulkan dokumen keluaran danmasukan
yang ada (2hari)
e. Mempelajari semua dokumen (5 hari)
f. Mewawancarai karyawan bagian SDM dan karyawan yangbekerja di PT. Bank
Negara Indonesia terkait penyediaaninformasi karyawan pada sistem yang
sedang berjalan (2 hari)
g. Menentukan tools yang akan digunakan untuk membangunsistem informasi (2
hari).
Biaya
Penganggaran biaya untuk pembuatan sistem informasi internalkaryawan PT. Bank
Negara Indonesia adalah sebesar Rp 110.000.000(Seratus Sepuluh Juta Rupiah).
Biaya tersebut sudah merupakan biayakeseluruhan pengerjaan proyek termasuk biaya
dalam pembuatan system informasi dan juga biaya/upah terhadap tim proyek dari
”Shocked MediaTechnology”. Adapun rincian biayanya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
No Keterangan Biaya
1 Server/Hosting dan Domain 5.300.000
2 Maintenance 10.000.000
3 SDM Semua Team 94.700.000
Total Biaya 110.000.000
Adapun detail dari aktivitas, biaya dan waktu proses proyek dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Detail biaya yang diakumulasikan kepada setiap tim proyek dapat dilihat padatabel
berikut:
3. MengapaProyek IT membutuhkan Upaya yang lebih keras
dibandingkan dengan proyek non IT
PROYEK. Biasanya terkait dengan proses bisnis dan sistem organisasi lain
STRUKTUR PROYEK. Biasanya beberapa proyek memiliki ketergantungan
RUANG LINGKUP. Kurang jelas dan dapat berubah-ubah
KONTROL PERUBAHAN. Kontrol terhadap perubahan yang terjadi telah didefinisikan namun
penelusurannya lebih sulit untukdilakukan
STAKEHOLDER. Lebih sulit untuk mengidentifikasi
SUMBER DAYA. Biasanya paruh waktu. keahlian perangkat menentukan kemajuan tugas
STAF. Yang menjadi staf adalah orang-orang terbaik, sebagian besar adalah spesialis
BESARNYA PROYEK. Dialokasikan khusus (daerah risiko) di seluruh lini organisasi
RESIKO. Tidak mudah diidentifikasi dan kurang dikelola yang berdampak kepada proyek
METRIK DOKUMENTASI. Cukup baik, tapi masih kurang dalam penerapannya
PEMBELAJARAN. Masih kurang
ANGGARAN DAN JADWAL ESTIMASI. Masih kurang juga
PROYEK. Pada proyek non-IT kebanyakan itu tidak terintegrasi dengan kebanyakan fungsi bisnis
yang ada
STRUKTUR PROYEK. Kebanyakan dari proyek yang ada, proyek non-IT ini sering berdiri sendiri
RUANG LINGKUP. Scope atau biasa dikenal ruang lingkup biasanya didefinisikan dengan baik
KONTROL PERUBAHAN. Kontrol akan perubahan yang terjadi juga telah didefinisikan dengan
baik
STAKEHOLDER. Stakeholder atau partner yang ada di proyek non-IT biasanya lebih sedikit. Hal
ini mengakibatkan lebih mudah untuk mengidentifikasinya
SUMBER DAYA. sering penuh waktu (tergantung pada struktur organisasi)
STAF. Yang menjadi staf atau pekerja dalam ptoyek non-IT ini biasanya adalah orang-orang
terbaikk dalam setiap keahliannya. Orang-orang tersebut tentu kritis dalam bersikap
BESARNYA PROYEK. Dalam proyek ini biasanya dibagi dengan organisasi lain atau dapat juga
mendirikan unit yang berdiri sendiri
RESIKO. Resiko dalam proyek non-IT ini lebih mudah diidentifikasi. Namun nyatanya terkadang
maish belum dikelola dengan baik. Tetapi biasanya dengan dampak negatifnya lebih sedikit
METRIK DOKUMENTASI. Masih kurang
PEMBELAJARAN. Masih kurang juga
ANGGARAN DAN JADWAL ESTIMASI. Sudah baik.
4. Menurut Analisis Saya Proyek IT yang cocok di kembangkan
adalah Proyek Kartu Indonesia Pintar , Karen KIP (Kartu
Indonesia Pintar) memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda dan digunakan untuk menjamin
serta memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS
untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar bila terdaftar di Sekolah,
Madrasah, Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga
Pelatihan maupun Kursus.
Untuk tahap awal di 2014, KIP telah dicetak untuk sekitar 160 ribu siswa di sekolah
umum dan juga madrasah di 19 Kabupaten/Kota. Untuk 2015, diharapkan KIP dapat
diberikan kepada 20,3 juga anak usia sekolah baik dari keluarga penerima Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) atau memenuhi kriteria yang ditetapkan (seperti anak dari
keluarga peserta PKH).
KIP juga mencakup anak usia sekolah yang tidak berada di sekolah seperti
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti anak-anak di Panti
Asuhan/Sosial, anak jalanan, dan pekerja anak dan difabel. KIP juga berlaku di Pondok
Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Lembaga Kursus dan Pelatihan
yang ditentukan oleh Pemerintah.
KIP mendorong pengikut-sertaan anak usia sekolah yang tidak lagi terdaftar di satuan
pendidikan untuk kembali bersekolah.
KIP menjamin keberlanjutan bantuan antar jenjang pendidikan sampai tingkat
SMA/SMK/MA.
Penerima BSM dari Pemegang KPS yang telah ditetapkan dalam SP2D 2014
Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum
ditetapkan sebagai Penerima manfaat BSM
Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga peserta PKH
Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan/Sosial
Siswa/santri (6-21 tahun) dari Pondok Pesantren yang memiliki KPS/KKS (khusus untuk
BSM Mandrasah)
Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang terancam putus sekolah karena kesulitan ekonomi
dan/atau korban musibah berkepanjangan/bencana alam melalui jalur FUS/FUM;
Anak usia sekolah yang belum atau tidak lagi bersekolah yang datanya telah dapat
direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015.