Oleh:
Kelompok V
Kelas A2
Angkatan 2018
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Sistem Informasi Keperawatan yang berjudul ”Perancangan Sistem (CP-
KKD)”.
Makalah ini kami telah susun semaksimal mungkin. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Arisna. Selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi Keperawatan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi informasi zaman sekarang, telah
banyak penyelenggara pendidikan baik swasta maupun pemerintah
melakukan pengolahan data secara komputerisasi dalam berbagai hal. Pada
bidang akademik pemakaian komputer memberi manfaat yang sangat besar,
baik dari segi ketelitiannya maupun dari volume pekerjaan. Sehingga dalam
menyajikan informasi akademik dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan
lengkap (Irwandi, Sari, & Ulfa, 2015).
Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi
informasi, semakin memudahkan manusia dalam melakukan suatu aktifitas
karena semua sistem terkomputerisasi. Komputer merupakan suatu kemajuan
teknologi yang sangat memudahkan dalam proses pengolahan dan penyajian
data, sehingga dapat dihasilkan informasi yang diperlukan dan dapat
dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Semakin majunya teknologi
informasi semakin mendorong masyarakat baik perorangan maupun instansi
untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam segala bidang, baik dalam
ilmu pengetahuan, hiburan, pemasaran, kesehatan dan lain – lain. Dalam
bidang kesehatan sekarang ini sudah wajib penggunaan sistem informasi
untuk membantu proses kegiatannya. Salah satu bentuk sistem informasi yang
dijalankan pada bidang kesehatan adalah sistem rekam medis (Muntihana,
2017).
Peranan teknologi komputer sebagai alat pengolahan data sangat
mendukung beragam kegiatan baik individu maupun organisasi. Selain itu,
teknologi informasi juga dapat mempermudah dalam pencarian data,
penyimpanan data dan juga mempermudah dalam proses pembuatan laporan.
Dengan demikian sistem komputerisasi sangat penting dalam hal
1
menghasilkan pengolahan data terperinci dan akurat untuk memudahkan
dalam pengolahan data bagi perusahaan (Putri & Mulyono, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perancangan sistem ?
2. Apa yang dimaksud dengan perancangan teknologi Informasi ?
3. Bagaimana cara membuat sistem informasi dan program ?
4. Bagaimana pengembangan sistem life cycle ?
5. Apa yang dimaksud dengan algoritma ?
6. Ada berapa bagian bahasa pemrograman ?
7. Apa manfaat dari metodologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perancangan sistem.
2. Untuk mengetahui definisi perancangan teknologi Informasi.
3. Untuk mengetahui cara membuat sistem informasi dan program.
4. Untuk mengetahui pengembangan sistem life cycle.
5. Untuk mengetahui defenisi algoritma.
6. Untuk mengetahui bagian-bagian dari bahasa pemrograman.
7. Untuk mengetahui manfaat dari metodologi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
C. Cara Membuat Sistem Informasi dan Program
1. Cara Membuat Sistem Informasi
Ada 7 langkah membuat sistem Informasi Yaitu:
1) Perencanaan
Orang bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus
dimulai dengan satu langkah. Demikian juga dengan membangun
sistem informasi, langkah pertama kita adalah membuat
perencanaan(planning).
Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan
dengan proyek sistem informasi. kalau kita ingin membangun rumah
maka kita akan melakukan perencanaan bagaimana pondasinya,
bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja, apa
warna dindingnya, tak ketinggalakan pula merencanakan anggaran
budget yang harus kita keluarkan.
2) Analisa
Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah
membuat analisa (analyst). Analisa adalah menganalisa workflow
sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah
workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu.
Analisa dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang
berpengalaman dan/atau memahami workflow sistem manajemen di
area yang sedang dianalisa.
3) Desain
Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat
desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam
siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi.
kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan
kegagalan proyek.
Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain
proses bisnis dan desain pemrograman.
4
a. Desain Proses Bisnis
b. Desain Pemrograman
4) Pengembangan
5) Testing
Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang berarti
tidak ada yang sempurna di dunia ini.Hal ini berlaku juga pada sistem
informasi buatan manusia. oleh sebab itu, perlu suatu proses untuk
menguji mutu sistem informasi . proses ini lazim disebut testing.
5
Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk
mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi
dengan hasil yang diharapkan.
6) Implementesi
Proses Implementasi :
a. Memberitahu user
b. Melatih user
d. Entri/Konversi data
e. Siapkan user ID
a. System Maintenance
c. Data Archive
6
2. Cara Membuat Program
1) Identifikasi Masalah
3) Menulis Program
4) Mencari Kesalahan
7
5) Uji dan Verifikasi Program
6) Pemeliharaan Program
8
5. Implementasi System (System Implementation)
6. Perawatan System (Maintenance System)
E. Algoritma
Algoritma adalah metode efektif yang diekspresikan sebagai rangkaian
terbatas. Algoritma juga merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan
suatu masalah dimana masalah di selesaikan di tuntut secara sistematis,
terstruktur dan logis (Maulana, 2017).
Alogritma Merupakan fondasi yang harus dipahamin atau dikuasai oleh
seseorang yang akan menyelesaikan suatu masalah dengan compute, dalam
hal ini dengan membuat program.
1. Kriteria Algoritma
Menurut Donald E. Knuth, algoritma yg baik memiliki kriteria sebagai
berikut:
1) Input
Suatu algoritma harus memiliki 0 (nol) atau lebih masukan
(input). Artinya, suatu algoritma itu dimungkinkan tidak memiliki
masukan secara langsung dari pengguna tetapi dapat juga memiliki
beberapa beberapa masukan. Algoritma yang tidak memiliki
masukan secara langsung dari pengguna, maka semua data dapat
dinisialisasikan atau dibangkitkan dalam algoritma.
2) Output
Suatu algoritma harus memiliki satu atau lebih algioritma. Suatu
algoritma yang tidak memiliki ereluaran (Output) adalah suatu
algoritma yang sia-sia, yg tidak perlu dilakukan. Algoritma dibuat
untuk tujuan menghasilkan sesuatu yang diinginkan, yaitu berupa
hasil keluaran.
9
3) Finiteness
Setiap pekerjaan yang dikerjakan pasti berhenti. Demikian juga
algoritma harus dapat dijamin akan berhenti setelah melakukan
sejumlah langkah proses.
2. Struktur Dasar Algoritma
Secara umum, Algoritma terdiri dari sekuensial (sequential) tes kondisi
atau percabangan(Brannching) dan perulangan (looping).
1) Algoritma Sekuensial atau Sequential
Dalam kehidupan sehari-hari, Algoritma yang sering kita lakukan
adalah Algoritma sekuensial. Alogoritma sekuensial adalah langkah-
langkah atau aksi-aksi yang dilakukan secara berurutan sesuai
dengan urutan penulisan.
2) Algoritma Percabangan atau branching
Adakalahnya suatu kegiatan tertentu akan dilakukan atau tidak
akan dilakukan karena tergantung situasi atau kondisi tertentu
demikian juga dalam algoritma adakalahnya satu atau beberapa aksi
akan dikerjakan atau tidak akan dikerjakan tergantung kondisi
tertentu, akan dikerjakan jika kondisi tertentu.
3) Algoritma Perulangan atau Looping
Banyak kegiatan kita sehari-hari yang harus dilakukan secara
berulang-ulang. Misalnya makan,berjalan, naik tangga dan lain-lain.
Dalam membuat algoritma juga mengenal perulangan, yaitu
melaksanakan satu atau beberapa aksi secara berulang-ulang sesuai
dengan kebutuhan atau kondisi.
F. Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman (Programing Language) adalah perangkat lunak
yang digunakan untuk merancang atau membeuat program sesuai dengan
struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri.
Berdasarkan tingkatannya, Bahasa pemograman dibagai menjadi tiga yaitu:
10
1. Bahasa Pemograman Tingkat Rendah (low level language).
Bahasa pemograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena
karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang
mengerti hanya pembuatnya saja karena isi programnya berupa kode-
kode mesin.
2. Bahasa Pemograman Tingkat Menengah
penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari.
Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti . yang
tergolong ke dalam bahasa pemograman tingkat menegah adalah
Assembler.
3. Bahasa Pemograman tingkat Tinggi
Lebih berstrukstur dan mudah dimengerti karena menggunakan
bahasa segari-hari contoh bahasa pemograman tingkat tinggi adalah
Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C,C++, ADA, Java, Dan lain
sebagainya.
11
identifikasi masalah dan motivasi, penentuan tujuan penelitian, perancangan
dan pengembangan solusi, demo, pengujian, pembahasan, kesimpulan.
Syarat ilmu pengetahuan memenuhi aspek epistemologis, ontologis,
dan aksiologis. Epistemologis berkenaan dengan cara memperoleh kebenaran
atau mempelajari suatu objek dengan metode tertentu. Ontologis berkenaan
dengan objek yang dipelajari atau membedah objek tertentu. Sedangkan
aksiologis berkenaan dengan nilai atau manfaat dari keberadaan suatu objek.
Metodologi penelitian merupakan operasionalisasi dari epistemologis yang
mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan
yang diperoleh memenuhi syarat ilmiah. Manfaat metodologi sebagai
berikut:
1. Metodologi membuat kita lebih paham, lebih bertanggung jawab, lebih
konvertebel, dan lebih responsible.
2. Metodologi membuat kita lebih knowledge table (berpengatahuan) dan
lebih berguna dalam berargumen karena selalu berdasarkan fakta yang
tidak dan tidak berdasarkan pada intuisi-intiusi maupun bisikan-bisikan.
3. Dengan menggunakan metodologi kita bisa memaparkan lebih banyak
lagi gambaran berupa saran, ide, maupun masukan-masukan yang bisa
dielaborate dan dipondasikan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk
memunculkan ide-ide baru.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan
pembentukan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Adapun yang dimaksud
dengan teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi
apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Ada 7 langkah dalam
membuat SI, sedangkan dalam membuat program ada 6 langkah. Proses
pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu
direncanakan sampai sistem itu diterapkan, dioperasikan dan dipelihara.
Secara umum, Algoritma terdiri dari sekuensial (sequential) tes kondisi atau
percabangan(Brannching) dan perulangan (looping). Bahasa pemograman
dibagai menjadi tiga, yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah, menengah,
dan tinggi. salah satu metodologi yang digunakan dalam penilitian informasi
adalah DSRM (Design science Research Method).
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kepada pembaca agar
mampu mengembangkan perancangan teknologi informasi sehingga dapat
meningkatkan kualitas atau akses sistem informasi, dan memudahkan
seseorang atau kelompok saling berbagi informasi, serta meringankan sebuah
pekerjaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Firman. 2019. Analisis dan Perancangna Sistem Informasi. Pasuruan : Qiara
Media.
Fanony, Ghifary Maulana. 2017. Cara Membuat Program yang Baik. [Online].
Tersedia: https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-membuat-program-yang-
baik/12809. Diakses pada 07 Januari 2020.
Fauzan, R., & Latifah, R. (2015). Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk
Mengontrol Manajemen Kualitas Menggunakan Cobit 4.1 (Studi Kasus :
PT Nikkatsu Electric Works). Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem
Informasi, 1(3), 235–244. https://doi.org/10.28932/jutisi.v1i3.402
Irwandi, A., Sari, W., & Ulfa, U. (2015). Analisis dan perancangan sistem
informasi nilai siswa (studi kasus: SDN 2 Anjir Serapat Tengah). Jurnal
Positif, (1), 29–36.
Sidik, A., Retno, A., & Anggraeni, alfia ria. (2018). Perancangan Sistem
Informasi E-Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa.
Sisfotek Global, 8(1), 69–74.