Anda di halaman 1dari 12

Rasnawati

Widianto
Sirdayanti
Susanti Marilalan
Natalia Delsi
Sapta Noven Tonapa
Nurhalisah
Nur Faujiah
Muhsania Anwar
Suciwati
Reylita Widi Arganta
Leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh proliferasi
abnormal dari sel-sel leukosit yang
menyebabkan terjadinya kanker
pada alat pembentuk darah (Erlinda,
2017).
 Leukemia limfositik akut (LLA)

 Leukemia mielositik kronis (CML)

 Multiple Myeloma
 Seorang pasien laki-laki usia 34 tahun mengalami
nyeri pinggang, tungkai hingga kedua kaki. Pasien
adalah penderita CML terdiagnosis tiga bulan
sebelumnya dan mendapatkan terapi Tasigna
(nilotinib) 2 x 300 mg. Pasien menyangkal adanya
bercak merah pada badan dan betis kanan dan kiri.
Pasien juga menyangkal adanya pembengkakan
pada tungkai. Pasien mengeluhkan mata memerah
tetapi tidak mengeluhkan pandangan kabur. Pasien
menyangkal adanya demam, nyeri kepala hebat,
mual, muntah, batuk, maupun gangguan buang air
besar dan buang air kecil.(Indah Sapta Wardani,
2019)
 Pada pemeriksaan fisik, pasien compos
mentis dengan gizi cukup dengan tinggi
badan 166 cm, berat badan 55 kilogram,
dan indeks massa tubuh 19,9 m/kg2
,tampak kesakitan dengan VAS score 7-8,
Tekanan darah 160/80 mmHg, nadi 108
kali per menit, irama teratur, isi dan
tekanan nadi cukup, frekuensi nafas 20
kali per menit, dan suhu 37,9◦ Celcius.
 Pada pemeriksaan konjungtiva ditemukan
adanya konjungtiva yang anemis, sklera
tidak ikterik, dan subconjunctival bleeding
pada kedua mata. Hasil pemeriksaan leher,
pemeriksaan paru, dan pemeriksaan
jantung dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen ditemukan petekie
pada kulit abdomen. Pemeriksaan
ekstremitas menunjukkan adanya purpura
di beberapa tempat dan hipoestesi mulai
dari setinggi dermatom lumbalis 4 ke
bawah dengan hiperalgesia.
 Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
hemoglobin 7,6 g/dL, jumlah leukosit 11,16x103 /µL,
jumlah trombosit 7x103 /µL, jumlah eritrosit 3,1 x 103
/µL, hematokrit 22%, jumlah netrofil segmen 75,9%,
limfosit 15,9%, monosit 8,2%, eosinofil 0, basofil 0,
mean corpuscular volume 71,0 fL, mean corpuscular
hemoglobin 24,5 pg, blood urea nitrogen (BUN) 29
mg/dL, kreatinin 0,69 mg/dL, dengan enzim
transaminase SPGT 10 U/L, SGOT 10 U/L, dan kadar
albumin 3,90 mg/dL, kadar natrium 136 mEq/L, kalium
4,8 mEq/L, klorida 100 mEq/L, magnesium 2,19 mg/dL
(normal), kalsium 2,08 mg/dL, gula darah sewaktu 158
mg/dL, kadar Fe 209 mg/dL, Total Iron Binding
Capacity (TIBC) 216 µ/L, dan index saturasi 97%. Hasil
pemeriksaan morfologi darah tepi menunjukkan kesan
bisitopenia e causa suspek proses hemolitik pada
penderita CML disertai proses infeksi/inflamasi.
1. Perawat harus mengetahui syarat-syarat
pemberian obat kemoterapi, yaitu:
 Perawat harus mengetahui keadaan
umum pasien, dimana keadaan
pasienharus cukup baik.
 Penderita cukup mengerti terhadap
pengobatan dan mengetahui efek
samping yang akan terjadi setelah
pengobatan.
2. Perawat harus mengetahui cara pemberian
pengobatan kemoterapi, yaitu:
 Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis
cairan, volume cairan, cara pemberian,
waktu pemberian dan akhir pemberian.
 Menggunakan alat proteksi yang sesuai,
agar terindungi dari percikan
obatkemoterapi karena obat kemoterapi
merupakan jenis obat keras.
 Lakukan teknik aseptik dan antiseptik.
 Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas
absorbsi dibawah daerah tusukaninfus.
 Obat anti mual diberikan setengah jam sebelum
pemberian antibeoplastik (primperan, zoran,
kitril secara IV) karena dampak kemoterapi
adalah mual dan muntah.
 Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9%.
 Beri obat kanker secara perlahan sesuai
program.
 Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%.
 Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan ke
dalam kantung plastik dan diikatserta diberi
etiket.
 Buka gaun kemudian rendam dengan deterjen:
bila disposible masukkan ke dalam kantong
plastik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim
ke incinerator/bakaran.
 Catat semua prosedur.
3. Perawat waijb memberikan informasi
mengenai efek samping kemoterapi
4. Perawat melakukan evaluasi pada
pasien setelah dilakukan kemoterapi:

 Evaluasi kemajuan klinik setelah


pemberian obat.
 Mengenali adanya efek samping.
 Evaluasi teknik yang digunakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai