Anda di halaman 1dari 7

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PENYAKIT KANKER PARU

Dosen: Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., M. Kes., M. Kep

Oleh:
Kelompok III
Kelas A2
Angkatan 2018

NIRMALA : NH0118055
NORLISA SUDIRMAN : NH0118056
NUR FAUJIAH : NH0118057
RASNAWATI : NH0118062
RISKI HIZKIA OHOI TIMUR : NH0118069
SAPTA NOVEN TONAPA : NH0118075
TIRHANA YELRI MASTARINDA : NH0118089
WULAN SANNA : NH0118093

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah I (KMB I)

Pokok Bahasan : Kanker Paru

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Tersier Kanker Paru

Sasaran : Mahasiswa Kelas A2 STIKES Nani Hasanuddin


Makassar

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019

Waktu : 90 Menit

Tempat : Ruang Kelas

I. Latar Belakang
Kanker paru masih menjadi masalah kesehatan karena masih banyak
menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia
meninggal karena kanker paru. Pada tahun 2008, tercatat sebanyak 1,38 juta
kematian akibat kanker paru atau 18,2% dari total kematian akibat kanker.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa kanker paru merupakan
penyebab terbanyak kematian akibat kanker pada tahun 2012, yaitu sebanyak
1,59 juta kematian (Widodo, 2015).
Sekitar 32% dari semua kematian akibat kanker pada pria dan 25% pada
wanita disebabkan oleh kanker paru. Sebagian besar kasus kanker paru terjadi
pada individu berusia 35-75 tahun dengan insidensi puncak terjadi antara usia
55-65 tahun. Di Amerika Serikat pada tahun 2010, 157.300 orang
diproyeksikan meninggal akibat kanker paru-paru. Angka tersebut melebihi
total jumlah kematian akibat kanker kolon, rektum, payudara, dan prostat.
Hanya sekitar 2% pasien kanker paru yang didiagnosis dengan metastasis dapat
tetap hidup lima tahun setelah diagnosis. Tingkat kelangsungan hidup untuk
kanker paru yang didiagnosis pada stadium awal lebih tinggi, yakni sekitar
49% dapat bertahan hidup selama lima tahun atau lebih (Aliyah, Pranggono, &
Andriyoko, 2016).
II. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, mahasiswa diharapkan
mampu mengetahui pencegahan tersier kanker paru.
III. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami defenisi penyakit kanker paru.
2. Mahasiswa mampu memahami penyebab dari penyakit kanker paru.
3. Mahasiswa mampu memahami tanda dan gejala penyakit kanker paru.
4. Mahasiswa mampu memahami tentang pencegahan kanker paru.
5. Mahasiswa mampu memahami tentang pengobatan kanker paru.
IV. Tahap Kegiatan

No Tahap Kegiatan penyuluhan Waktu


1. Pembukaan a. Perkenalan 15 menit
b. Menjelaskan tujuan
c. Apersepsi dengan cara menggali
pengetahuan yang dimiliki
Mahasiswa kelas A2 STIKES
Nani Hasanuddin Makassar
2. Pelaksanaan a. Menjelaskan materi penyakit 60 menit
kanker paru yang meliputi:
1. Defenisi
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pencegahan
5. Pengobatan
b. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya.
3. Penutupan a. Mengevaluasi materi yang telah 15 menit
diberikan
b. Menyimpulkan materi
penyuluhan
c. Mengakhiri pertemuan

V. Materi
Terlampir
VI. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Materi (power point)
4. Leaflet
VII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi awal : Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
c. Tempat sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi proses : Pelaksanaan
a. Leafleat dibagikan pada mahasiswa atau audiens.
b. Mahasiswa memperhatikan penjelasan penyaji atau narasumber.
c. Mahasiswa aktif bertanya.
d. Media dapat digunakan secara efektif.
3. Evaluasi hasil : Penutup
a. Apa yang dimaksud dengan kanker paru?
b. Apa penyebab dari kanker paru?
c. Apa tanda dan gejala kanker paru?
d. Bagaimana pencegahan dari kanker paru?
e. Bagaimana cara pengobatan penyakit kanker paru?
MATERI

A. Defenisi Kanker Paru


Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali
dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen,
terutama asap rokok (Goyena, 2019).
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam pengertian klinik
yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal
dari epitel bronkus (karsinoma bronkus/bronchogenic carcinoma) (Hori &
Sakajiri, 2017).
B. Penyebab Kanker Paru
Penyebab/etiologi kanker paru, yaitu (Kusumawardhani, 2016) :
1. Faktor genetika
2. Merokok
3. Zat Karsinogenik
4. Polusi udara
C. Tanda dan Gejala Kanker Paru
Tanda dan gejala kanker paru, yaitu (Rivani, 2017) :
1. Batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya
mengalami batuk darah
2. Mengalami sesak nafas dan rasa nyeri di dada
3. Sakit pada tulang, bisa pada bahu lengan atau tangan
4. Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung
5. Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu
6. Pembengkakan pada muka atau leher
D. Pencegahan
Pencegahan kanker paru, yaitu (Khamida, 2017) :
1. Hindari asap rokok
2. Tes radon rumah
3. Hindari karsinogen di tempat kerja
4. Konsumsi buah-buahan dan sayuran
5. Olahraga, lakukan olahraga minimal 30 menit per hari
E. Pengobatan
1. Pembedahan
Pembedahan reseksi paru merupakan tindakan terbaik untuk pasien
dengan kanker paru yang terbatas pada lesi primer selama masih memiliki
fungsi cadangan paru yang baik. Pasien ini berada di dalam stadium IA,
IB, IIA dan IIB. Untuk pasien yang berada pada stadium IIIA dilakukan
pembedahan reseksi di kombinasikan dengan kemoterapi atau radioterapi
(M Putra, 2017).
2. Radioterapi
Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk
membunuh sel kanker. Pada beberapa kasus, radiasi diberikan dari luar
tubuh (eksternal). Tetapi ada juga radiasi yang diberikan secara internal
dengan cara meletakkan senyawa radioaktif di dalam jarum, dengan
menggunakan kateter dimasukkan ke dalam atau dekat paru-paru. Terapi
radiasi banyak dipergunakan sebagai kombinasi dengan pembedahan atau
kemoterapi (Dewi, 2015).
3. Kemoterapi
Berdasarkan panduan di beberapa negara kemoterapi dapat
dikatakan sebagai “terapi utama” pada kanker paru. Kemoterapi sebagai
pilihan terapi di berbagai stage mulai dari stage awal kanker paru pasca
bedah, stage bersifat locoregional (stage IIIA) serta pada kondisi lanjut
(metastasis jauh) (Putra et al., 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Aliyah, N., Pranggono, E. H., & Andriyoko, B. (2016). Kanker Paru: Sebuah
Kajian Singkat. Ina J CHEST Crit and Emerg Med, 4(1), 28–32.

Dewi, K. Y. (2015). Konsep dasar asuhan keperawatan sistem pernafasan pada


pasien dengan kanker paru. 14.

Goyena, R. (2019). Kanker paru. Journal of Chemical Information and Modeling,


10. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Hori, K., & Sakajiri, A. (2017). Kanker paru. 7.

Khamida, N. (2017). SAP Kanker Paru Respirasi. 7.

Kusumawardhani, I. (2016). Kanker paru. 4(2), 2–3.

M Putra, M. A. (2017). Karakteristik penderita kanker paru di Rumah Sakit


Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari-Desember 2016. 11.

Putra, A. C., Nurwidya, F., Andarini, S., Zaini, J., Syahruddin, E., Hudoyo, A., &
Jusuf, A. (2015). Masalah Kanker Paru pada Lanjut Usia. Cdk-234, 42(11),
834–835.

Rivani, F. R. P. (2017). Satuan acara penyuluhan kanker paru di lingkungan


terminal Tawang Alun Jember. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Widodo. (2015). Kanker Paru. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 1, 1–6.


https://doi.org/10.1086/513446.Iijima

Anda mungkin juga menyukai