Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENAL KESEHATAN PENCEGAHAN


KANKER PARU DENGAN CERMAT

Di susun oleh:

Nama : Muhammad Rafli Akbar

Nim : 21067

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI
JAKARTA 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang Studi : Promosi Kesehatan
Pokok Bahasan : Pencegahan kanker paru
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan kanker paru dengan cermat
Pertemuan :
Hari / Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat :
Sasaran : Remaja putra dan bapak – bapak

A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan Kesehatan diharapkan para pemuda dan bapak –
bapak dapat memahami dan mengaplikasikan cara menjaga kesehatan paru
paru mereka serta bisa berhenti untuk merokok.
2. Tujuan khusus penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit para remaja dan bapak – bapak
mampu:
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjabarkan factor resiko kanker paru
c. Mencapaikan cara pencegahan kanker
d. Menyebutkan pencegahan kanker paru dengan cermat
e. Menampilkan video edukasi tentang kanker paru
f. Memberi kesempatan kepada audiens untuk bertanya
B. Materi penyuluhan
1. Pengertian kanker
2. Factor resiko kanker
3. Prevalensi kanker paru
4. Pencegahan kanker paru
C. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Melakukan evaluasi validasi Menjawab
c. Menjelaskan kontrak (topic, Menyimak 5 menit

waktu, dan tempat)


d. Menjelaskan tujuan Menyimak
penyuluhan

2. Kegiatan inti
a. Menjelaskan pengertian Menyimak
kanker paru Menyimak
b. Menjelaskan penyebab Menyimak dan 20 menit
kanker paru menjawab
c. Mendiskusikan faktor resiko Menyimak
kanker paru Mengajukan
d. Menjelaskan pencegahan pertanyaan
kanker paru Menjawab
e. Memberikan kesempatan pertanyaan yang
klien bertanya klien ajukan
f. Menjawab pertanyaan yang
diajukan klien
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi Menyimak
penyuluhan bersama – sama
b. Melakukan evaluasi secara Menyimak dan 5 menit

lisan atau psikomotor menjawab

c. Menyampaikan rencana Menyimak dan

tindak lanjut menjawab

d. Ucapan terima kasih Menyimak dan

e. Salam penutup menjawab

D. Metode
1. Ceramah
2. Penampilan video
3. Tanya jawab
E. Media dan alat
1. Video dan lembar balik
2. Infokus, rollan, laptop, kabel infokus
F. Setting tempat
1. Pembimbing

2. Narasumber c
c

3. Media A A A A

4. Klien / audiens
A A A A A

A A A A
G. Daftar pustaka
Aulia H. dkk ( 2016 ) ” jurnal kedokteran diponegoro” Volume 5, Nomor 4,
Oktober 2016, Tembalang – Semarang
Chandra, A. (2020). Kanker Paru Tanya Jawab Dokter, Klien dan Keluarga .
Indonesia: Geupedia The Firts on-publisher .
Fuadiyah NK. Dkk ( 2017 ) “buku ajar gizi dan kanker” Universitas Brawijaya
Press, Malang : Perguruan Tinggi Terbaik Dan Terbesar Kelas Dunia
Indah, Y. (2019). Stop Kanker . Jakarta : Agro Media Pustaka
Kemenkes RI (2018) “pengendalian faktor resiko kanker paru” Kementerian
kesehatan RI, Indonesia
P2PTM (2018) “Panduan pelaksanaan kanker paru sedunia” kementrian
kesehatan, Indonesia
Rahayu B.T.s (2019) “Distribusi Perokok Aktif Dan Pasif Pada Penderita
Kanker Paru Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo” Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.
Yuliana R ( 2020 ) “analisis factor factor kanker paru paru” Fakultas Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo, Palopo
Yulia M (2009) “solusi sehat mencegah dan mengatasi kanker” Agromedia
Pustaka, Tangerang
H. Evaluasi
1. Evaluasi formatif
a. Kehadiran peserta tepat waktu
b. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan diskusi pada saat penyuluhan
2. Evaluasi sumatif
a. Prosedur : Diberikan setelah akhir kegiatan penyuluhan
b. Waktu : 5 menit
c. Bentuk soal : Lisan
d. Jumlah soal : 3 soal
e. Jenis soal : essay
I. Butir soal
Jawablah pertanyaan ini dengan benar dan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan kanker paru?
2. Sebutkan factor resiko kanker paru?
3. Kapan terjadi kanker paru?
J. Kunci Jawaban
1. Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan
yang berasal dari paru sendiri (primer).
2. Umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, prediposisi penyakit lain, pengaruh
genetic dan imunologi, bahan karsinogen dan lingkungan kerja, obesitas dan
berat badan berlebih.
3. Kanker terjadi apabila sel normal mengalami perubahan genetik secara
abnormal menjadi sel kanker.

Jakarta,......................2022

Dosen Pembimbing Praktikan

( Ns. Siti Utami Dewi, M. Kep. M. Kes) (Muhammad Rafli Akbar)


MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN KANKER PARU


Kanker paru merupakan penyakit keganasan yang sering ditemui dan merupakan
penyebab utama kematian akibat keganasan di seluruh dunia, terutama di
Indonesia yang sebagian besar penduduknya merupakan perokok, kanker paru
ditemukan setelah menginjak stadium lanjut, yaitu stadium III B dan IV. Sehingga,
tujuan utama pengobatan kanker paru adalah untuk meningkatkan harapan hidup
dan kualitas hidup.
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel – sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel kanker akan menyusup ke jaringan sekitarnya
(invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, serta menyerang organ
organ penting dan syaraf tulang belakang.
Kanker paru baik small-cell maupun Inon-small cell bisa diakibatkan secara
primer dari dalam paru maupun dari luar secara metastasis (moeloek et al., 2022)
Nyeri adalah gejala yang paling menyedihkan yang berhubungan dengan
kanker.10 Selain nyeri karena penyakit kanker itu sendiri, nyeri akibat kemoterapi
merupakan nyeri yang sering ditemui. 11 Nyeri ini dapat terjadi setiap saat setelah
pengobatan dimulai dan akan semakin parah seiring berjalannya pengobatan.12
Jika tidak dikendalikan, nyeri dapat memiliki dampak buruk pada pasien dan
keluarganya.
Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel-sel paru yang normal menjadi
abnormal atau tidak terbatas dan merusak jaringan-jaringan sel yang normal.
Pertumbuhan sel-sel kanker akan menyebabkan jaringan menjadi besar yang biasa
disebut tumor ganas (Benazir, 2013)
Kanker paru adalah penyakit malignan yang paling umum di temukan didunia, dan
menjadi salah satu penyebab kematian terbesar oleh kanker. Berdasarkan WHO
Cancer Fact sheet, terhitung 8.8juta kematian di dunia oleh kanker pada tahun
2015.
Kanker terjadi apabila sel normal mengalami perubahan genetik secara abnormal
menjadi sel kanker. Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam pengertian
klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal
dari epitel bronkus (karsinoma bronkus/bronchogenic carcinoma) (Kemenkes RI,
2013).
B. PREVALENSI KANKER PARU
Indonesia menduduki peringkat ke-4 kanker paru terbanyak di dunia. Tahun 1998
di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais Jakarta kanker paru menduduki urutan ke-
3 sesudah kanker payudara dan leher rahim. Angka kematian akibat kanker paru di
seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta penduduk setiap tahunnya. Sebagian
besar kanker paru mengenai laki-laki (65%) life time risk l:13 dan pada perempuan
1:20. Kelompok risiko tinggi ialah laki-laki dengan usia >40 tahun.
Berdasarkan laporan profil kanker WHO, kanker paru merupakan penyumbang
insidens kanker pada pria tertinggi di Indonesia, Kanker paru merupakan penyebab
pertama kematian pada kanker pada pria (21.8%), dan penyebab kematian ketiga
(9.1%) kanker pada perempuan setelah kanker payudara (21.4%) dan kanker
seriks-uteri (10.3%). (World Health Organization, 2014).
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menyebutkan
bahwa prevalensi kanker cukup tinggi di Indonesia, yaitu 1,8 per 1.000 penduduk
yang sebelumnya pada tahun 2013 prevalensi kanker berjumlah 1,4 per 1000
penduduk. (Joseph & Linda, 2020)
C. FAKTOR RESIKO KANKER PARU
Kanker paru paling utama disebabkan oleh merokok. Selain merokok, terdapat
factor resiko lain yang pernsh dilaporkan, yaitu paparan yang disebabkan oleh
radiasi, paparan zat karsinogenik, riwayat keluarga dan riwayat paru lainnya.
Identifikasi factor resiko kanker paru menjadi sangat penting untuk pencegahan
dan prognosis. Umur diatas 55 tahun salah satu factor resiko dari kanker paru.
Faktor risiko terjadinya kanker paru-paru adalah sebagai berikut :
1. Umur
Berdasarkan hasil survei kanker paru yang dikutip dari Alsagap (1995),
dilaporkan bahwa 90% kasus kanker paru terjadi pada usia ≥ 40 tahun. Di
Negara industry, kanker paru ditemukan pada kelompok diatas umur 40 tahun,
terbanyak pada umur 55-75 tahun dengan rata-rata 65 tahun.
Umur merupakan factor resiko penting terjadinya kanker paru. Hal ini
disebabkan karena semakin lama dan banyak terpajan factor resiko serta
kemampuan memperbaiki sel yang semakin menurun insiden kanker paru
berdasarkan spesifik usia mengalami peningkatan tajam pada usia 45-49
tahun.
2. Jenis kelamin
Insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini
disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpapar dengan rokok dan bahan
karsinogen di lingkungan kerja.
Insiden kanker paru berdasarkan Globocan 2012, lebih banyak terjadi pada
pria (34.2 per 100.000 penduduk) dibandingkan dengan perempuan (13.6 per
100.000 penduduk)
3. Kebiasaan merokok
Insiden kanker paru berhubungan erat dengan kebiasaan merokok. Merokok
merupakan faktor risiko utama kanker paru. Karena pada rokok terdapat zat
karsinogen dan zat penimbulnya kanker. Dan resiko relatif terjadinya kanker
paru pada yang merokok adalah 20 kali dibandingkan dengan non perokok,
kejadian kanker paru pada seseorang yang merokok dipengaruhi oleh usia
awal seseorang mulai merokok, berapa batang rokok yang dihisap, lama
kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Jika seorang perokok
menghentikan kebiasaan merokok, maka baru akan menunjukan risiko yang
sama dengan bukan perokok 10-13 tahun kemudian.
Asap rokok meruapakan penyebab utama kanker paru jenis karsinoma.
Didalam rokok terkandung kurang lebih 4.000 zat kimia, 50 jenis diantaranya
bersifat karsinogen dan beracun. Data statistic membuktikan sekitar 90%
penderita kanker paru adalah perokok aktif maupun mantan perokok.
Pengguna rokok (perokok putih, keretek, atau cerutu) serta hidup dalam
lingkungan tembakau (perokok pasif), radon dan asbes
4. Predisposisi penyakit lain
Tuberklosis paru merupakan faktor predisposisi kanker paru melalui
mekanisme hiperplasi, metaplasi, karsinoma in situ, karsinoma bronkogenik
sebagai akibat adanya jaringan parut tuberculosis.
5. Pengaruh genetic dan imunologi
Kanker paru dapat dipengaruhi oleh keadaan genetik. Normalnya,
pertumbuhan sel berjalan dalam beberapa tahapan dan dikontrol oleh gen
(pembawa informasi) yang sebagian bertindak sebagai pemicu, penghambat
pertumbuhan dan gen pengontrol proses lain dalam sel agar berjalan baik.
6. Bahan karsinogen dan lingkungan kerja
Mineral dan zat-zat kimia tertentu, dapat memicu timbulnya kanker paru.
Perlu waktu yang lama, yaitu 15-25 tahun antara terpapar sampai timbulnya
gejala kanker paru. Beberapa karsinogen yang dapat menimbulkan kanker
paru antara lain: asbes, arsen, khlor metil eter, pembakaran arang, aluminium,
khrom, nikel, gas mustard, kalsium flurida, zat radioaktif dan tar batu bara.
7. Obesitas dan berat badan berlebih
Berat badan berlebih dan obesitas merupakan factor resiko timbulnya kanker.
Diungkapkan bahwa orang dengan obesitas atau berat badan berlebih dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker sebanyak 20% dibandingkan dengan
orang yang berat badan normal. Ditengarai ada 4 sistem utama yang sangat
berperan : insulin, insulin-like growth factor-1, sex stroids, dan adipokine.
(Kurniasari, Harti, Dian, & Wardani, 2017)
D. PENCEGAHAN KANKER PARU
Kanker paru merupakan jenis kaker yang paling mudah dicegah, meskipun data
menunjukan bahwa kanker ini merupakan kanker pembunuh terbesar hamper 90%
kanker paru mengakibatkan kematian dan 30% mati akibat kanker adalah
penderita kanker paru – paru. Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menjauhi asap rokok, baik pada perokok aktif maupun pasif, karena asap rokok
mengandung karsinogen yang paling aktif
2. Hidup dilingkangan yang sehat dan terbatas dari polusi udara
3. Membiasakan diri mengonsumsi makana bergizi dan berserat

ACS membagi factor resiko kanker paru menjadi factor resiko yang dapat diubah,
factor resiko yang tidsk dapat diubah, dan factor resiko yang belum dapat
dibuktikan. Factor resiko yang dapat diubah diantara lain merokok (aktif maupun
pasif), pajanan radon maupun asbestos, serta pajanan terhadap terhadap bahan
karsinogenik lain di tempat kerja. Factor resiko yang tidak dapt di ubah antara lain
polusi udara, riwayat kanker pada keluarga, serta terapi radiasi pada paru
sebelumnya. Sedangkan factor resiko yang belum dapat dibuktikan antara lain
merokok marijuana, rokok elektrik, dan bedak talk.
Upaya yang penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan kanker di Indonesia
adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sebanyak 43% dari seluruh kasus
kanker dapat di cegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan 30% dari
kasus dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati dari keadaan dini.

Anda mungkin juga menyukai