KANKER PARU
OLEH :
KELOMPOK IV
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang
penyakit kaanker paru
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari kanker paru
2. Menyebutkan penyebab dari kanker paru
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari kanker paru
4. Menjelaskan tentang stadium kanker paru
5. Menyebutkan penatalaksanaan pada kanker paru
C. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Menjelaskan pengertian dari kanker paru
2. Menyebutkan penyebab dari kanker paru
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari kanker paru
4. Menjelaskan tentang stadium kanker paru
5. Menyebutkan penatalaksanaan pada kanker paru
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
Leaflett1
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan - Salam pembuka - Menjawab salam Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud keterangan penyaji
dan tujuan
- Menggali
pengetahuan audien
tentang M
- Membagikan leaflet
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan Ceramah
( 20 menit ) mendengarkan keterangan Tanya jawab
penyaji
Penutup - Melakukan tanya Mendengarkan dan Ceramah dan
( 8 menit ) jawab bertanya serta menjawab tanya jawab
- Menutup pertemuan pertanyaan
- Menyampaikan
kesimpulan
G. Evaluasi
Formatif
1. Klien mampu menjelaskan pengertian kanker paru
2. Klien mampu menjelaskan penyebab kanker paru
3. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala kanker paru
4. Klien mampu menjelaskan stadiu/tingkatan pada penyakit kanker paru
5. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan kanker paru
TABLE DAFTAR HADIR PESERTA
LAMPIRAN :
MATERI PENYULUHAN
3. Manifestasi Klinis
a. Batuk yang tidak kunjung sembuh dan semakin memburuk dari waktu ke
waktu.
b. Batuk darah (heamoptysis) atau lendir berdarah
c. Sakit pada dada, bahu atau punggung yang tidak kunjung sembuh dan sering
diperparah oleh suara serak yang mendalam.
d. Berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan.
e. Peningkatan volume dahak.
f. Mengi atau bunyi menciut-ciut pada saat bernapas, tetapi bukan penderita
asma.
g. Sesak nafas.
h. Infeksi pernapasan berulang-ulang seperti bronkitis atau pneumonia.
i. Masalah berulang-ulang dengan pneumonia atau bronkitis.
j. Kelelahan dan kelemahan.
k. Serangan baru terhadap mengi atau bunyi menciut-ciut pada saat bernapas,
tetapi bukan penderita asma
l. Pembengkakan leher dan wajah.
m. Pembulatan kuku dan kuku tampak menonjol keluar lebih dari normal.
n. Sindrom paraneoplastik yang disebabkan oleh zat aktif biologis yang
dikeluarkan oleh tumor.
o. Demam.
p. Suara serak.
q. Mual dan muntah.
4. Stadium Kanker Paru
Sistem pembagian stadium kanker menentukan rencana pengobatan standar
dan membantu dokter memperkirakan prognosis seorang pasien. Umumnya,
semakin rendah stadium, semakin baik prognosisnya. Stadium pada kanker paru
diantaranya :
1) Tahap tersembunyi : tahap ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum)
pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tumor tersebut tidak dapat
terlihat di dalam paru.
2) Stadium 0 : tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam
paru dan tidak bersifat invasif. tumor pada tahap 0 disebut juga carcinoma in
situ.
3) Stadium I : tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya
4) Stadium II : tahap kanker yang ditemukan pada paru dan kelenjar getah
bening
5) Stadium III : tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di sekitarnya,
seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening
di sisi yang sama atau sisi berlawanan dari tumor tersebut, kanker paru
stadium III dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Stadium III A : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dada
bagian tengah, disisi yang sama dimana kanker bermula
b) Stadium III B : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening disisi
dada yang lainnya.
6) Stadium IV : tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru yang
sama atau di paru yang lain. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ
tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang. Tahap
kanker pada stadium IV tidak dapat dihilangkan dengan operasi atau
pembedahan (Handayani, 2014).
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Rotgen Dada
Rotgen dada menjadi cara mendeteksi kanker paru yang paling pertama
dilakukan. Sebagian besar kanker paru akan tampak pada pencitraan sebagai
masa berwarna putih keabuan. Sayangnya, pemeriksaan ini tidak selalu
akurat dalam mendeteksi kanker paru. Terkadang, ada kondisi lain dengan
tampilan hasil pencitraan yang sama, misalnya abses paru. Oleh karena itu,
kamu biasanya akan dianjurkan untuk melakukan serangkaian tes lainnya.
b. CT-Scan
Pemeriksaan ini menggunakan sinar X dan computer untuk membuat
dgambar detail bagian dalam tubuh. Sebelumnya, akan diberikan suntikan
yang mengandung pewarna khusus yang disebut media kontras yang
membantu meningkatkan kualitas gambar. Pemeriksaan ini tidak
menyakitkan dan hanya memerlukan waktu antara 10-30 menit.
c. PET CT Scan
Jika hasil CT-Scan menunjukan adanya kanker paru stadium awal, akan
dilakukan pmeriksaan PET CT Scan. Pemeriksaan ini dapat menunjukan
letak sel kanker yang aktif dan membantu memberikan diagnosis yang lebih
akurat. Mirip dengan CT Scan, akan diberikan suntikan dengan pewarna
yang mengandung sedikit radioaktif untuk memberikan hasil pencitraan
yang lebih akurat.
d. Pemeriksaan Bone scaning
Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui adanya metastasis
tumor ke tulang. Zat radioaktif yang dialirkan pada pembuluh darah yang
melayani tulang yang dicurigai telah mengalami metastasis akan diserap oleh
sel kanker yang kemudian di scan akan memperlihatkan gambaran berbeda
dari sel normal sekitarnya.
6. Komplikasi
a. Efusi pleura
Hal ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruangan yang
mengelilinggi paru-paru di rongga dada ruangan pleura.
b. Metastase pada tulang pinggang/tulang punggung Ini sering menyebar
(bermetasis) ke area lain tubuh
biasanya berlawanan dengan paru-paru,seperti tulamg otak, hati dan
kelenjer adrenal.kanker yang meluas dapat menyebabkan rasa sakit, sakit
kepala, mual atau tanda tanda dan gejala lain bergantungan pada organ yang
terkena
c. Pneumonia
Orang dengan kanker paru dapat mengalami sesak napas jika kanker
berkembang untuk menutup saluran udara yang utama. d. Batuk darah
Penyakit ini dapat menyebabkan perdarahan di saluran napas,yang dapat
membuat anda batuk (Hemnoptisis).
d. Nyeri dada
Kanker paru dapat menyebabkan rasa sakit hal ini disebabkan oleh
kelenjar getah bening atau metastasis pada dinding dada, pleura (lapisan
disekitar paru) atau rusuk yang membenglkak (Rahyu, 2018).
7. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1) Kuratif Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
2) Paliatif Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3) Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal Mengurangi dampak
fisis maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4) Suporotif Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia
pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri
dan anti infeksi.
b. Medis
1) Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru
lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara
mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru-paru yang tidak terkena
kanker.
2) Toraktomi eksplorasi
Untuk mengkomfirmasi analisa tersangka penyakit paru atau toraks
khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
3) Pneumonektomi (pengangkatan paru)
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi
bisa diangkat.
4) Radiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan
kuratif dan bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan
komplikasi, seperti mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap
pembuluh darah/ bronkus.
5) Kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan
metastasi luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.