Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER PARU

OLEH :

KELOMPOK IV

1) Sarwin Mahmud (NH0220045)


2) Andika I. Sujono (NH0220045)
3) Juliana (NH0220037)
4) Rosdiana (NH0220029)
5) M. Rudi Ariya Wijaya (NH0220021)
6) Edison Dipak (NH0220013)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020

Topik : Penyakit Kanker Paru


Hari/tanggal : 10 Oktober 2020
Tempat : Puskesmas Tamalanrea
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 WIB

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang
penyakit kaanker paru
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari kanker paru
2. Menyebutkan penyebab dari kanker paru
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari kanker paru
4. Menjelaskan tentang stadium kanker paru
5. Menyebutkan penatalaksanaan pada kanker paru
C. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Menjelaskan pengertian dari kanker paru
2. Menyebutkan penyebab dari kanker paru
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari kanker paru
4. Menjelaskan tentang stadium kanker paru
5. Menyebutkan penatalaksanaan pada kanker paru
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
Leaflett1
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan - Salam pembuka - Menjawab salam Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud keterangan penyaji
dan tujuan
- Menggali
pengetahuan audien
tentang M
- Membagikan leaflet
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan Ceramah
( 20 menit ) mendengarkan keterangan Tanya jawab
penyaji
Penutup - Melakukan tanya Mendengarkan dan Ceramah dan
( 8 menit ) jawab bertanya serta menjawab tanya jawab
- Menutup pertemuan pertanyaan
- Menyampaikan
kesimpulan

G. Evaluasi
Formatif  
1. Klien mampu menjelaskan pengertian kanker paru
2. Klien mampu menjelaskan penyebab kanker paru
3. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala kanker paru
4. Klien mampu menjelaskan stadiu/tingkatan pada penyakit kanker paru
5. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan kanker paru
TABLE DAFTAR HADIR PESERTA

Tanggal : 10 Oktober 2020

No. Nama Peserta Tanda Tangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15

LAMPIRAN :
MATERI PENYULUHAN

A. KONSEP DASAR MEDIK


1. Pengertian
Menurut Kemkes (2019) kanker paru adalah semua penyakit keganasan pada
jaringan paru, keganasan tersebut dapat berasal dari paru snediri (primer)
maupun keganasan dari luar (metastasi).
Kanker paru-paru adalah kanker yang dimulai di paru-paru, yang memilki
sel-sel abnormal dan berkumpul bersama untuk membentuk tumor. Tidak seperti
sel normal sel kanker tumbuh tanpa perintah atau kendali, menghancurkan
jaringan paru-paru sehat disekitarnya. Jenis tumor ini disebut tumor ganas,
ketika sel kanker menyebar mereka mencegah organ-organ tubuh berfungsi
dengan baik (American Lung Assosiation, 2020).
2. Etiologi
Umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru belum
diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat
karsinogenik merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain
seperti kekebalan tubuh, Analisa, dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan
mengenai faktor risiko penyebab terjadinya kanker paru :
a. Merokok : menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan
paling penting, yaitu 85% dari seluruh kasus. Rokok mengandung lebih dari
4000 bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan
kanker. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai
merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan
merokok, dan lamanya berhenti merokok.
b. Perokok pasif : semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara
perokok pasif, atau mengisap asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di
dalam ruang tertutup, dengan risiko terjadinya kanker paru. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa pada orangorang yang tidak merokok,
tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat kanker paru meningkat
dua kali.
c. Polusi udara, kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi
udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek.
Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah
perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti Analisa n juga
menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat
dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada
mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, Analisa dapat dijelaskan
dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah
cenderung hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara
kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. Suatu karsinogen yang
ditemukan dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4
benzpiren.
d. Paparan zat karsinogen, beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium,
radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat
menyebabkan kanker paru. Risiko kanker paru di antara pekerja yang
menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat
umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium
meningkat Anali orang tersebut juga merokok.
e. Genetik, terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko
lebih besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan Analisa molekuler
memperlihatkan bahwa pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor
memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. Tujuan
khususnya adalah pengaktifan onkogen (termasuk juga gen-gen K-ras dan
myc) dan menonaktifkan gen-gen penekan tumor (termasuk gen rb, p53, dan
CDKN2). Penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik juga dapat
menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif
kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru
Analis efek dari merokok dihilangkan (Sali, 2019).

3. Manifestasi Klinis
a. Batuk yang tidak kunjung sembuh dan semakin memburuk dari waktu ke
waktu.
b. Batuk darah (heamoptysis) atau lendir berdarah
c. Sakit pada dada, bahu atau punggung yang tidak kunjung sembuh dan sering
diperparah oleh suara serak yang mendalam.
d. Berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan.
e. Peningkatan volume dahak.
f. Mengi atau bunyi menciut-ciut pada saat bernapas, tetapi bukan penderita
asma.
g. Sesak nafas.
h. Infeksi pernapasan berulang-ulang seperti bronkitis atau pneumonia.
i. Masalah berulang-ulang dengan pneumonia atau bronkitis.
j. Kelelahan dan kelemahan.
k. Serangan baru terhadap mengi atau bunyi menciut-ciut pada saat bernapas,
tetapi bukan penderita asma
l. Pembengkakan leher dan wajah.
m. Pembulatan kuku dan kuku tampak menonjol keluar lebih dari normal.
n. Sindrom paraneoplastik yang disebabkan oleh zat aktif biologis yang
dikeluarkan oleh tumor.
o. Demam.
p. Suara serak.
q. Mual dan muntah.
4. Stadium Kanker Paru
Sistem pembagian stadium kanker menentukan rencana pengobatan standar
dan membantu dokter memperkirakan prognosis seorang pasien. Umumnya,
semakin rendah stadium, semakin baik prognosisnya. Stadium pada kanker paru
diantaranya :
1) Tahap tersembunyi : tahap ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum)
pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tumor tersebut tidak dapat
terlihat di dalam paru.
2) Stadium 0 : tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam
paru dan tidak bersifat invasif. tumor pada tahap 0 disebut juga carcinoma in
situ.
3) Stadium I : tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya
4) Stadium II : tahap kanker yang ditemukan pada paru dan kelenjar getah
bening
5) Stadium III : tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di sekitarnya,
seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening
di sisi yang sama atau sisi berlawanan dari tumor tersebut, kanker paru
stadium III dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Stadium III A : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dada
bagian tengah, disisi yang sama dimana kanker bermula
b) Stadium III B : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening disisi
dada yang lainnya.
6) Stadium IV : tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru yang
sama atau di paru yang lain. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ
tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang. Tahap
kanker pada stadium IV tidak dapat dihilangkan dengan operasi atau
pembedahan (Handayani, 2014).
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Rotgen Dada
Rotgen dada menjadi cara mendeteksi kanker paru yang paling pertama
dilakukan. Sebagian besar kanker paru akan tampak pada pencitraan sebagai
masa berwarna putih keabuan. Sayangnya, pemeriksaan ini tidak selalu
akurat dalam mendeteksi kanker paru. Terkadang, ada kondisi lain dengan
tampilan hasil pencitraan yang sama, misalnya abses paru. Oleh karena itu,
kamu biasanya akan dianjurkan untuk melakukan serangkaian tes lainnya.
b. CT-Scan
Pemeriksaan ini menggunakan sinar X dan computer untuk membuat
dgambar detail bagian dalam tubuh. Sebelumnya, akan diberikan suntikan
yang mengandung pewarna khusus yang disebut media kontras yang
membantu meningkatkan kualitas gambar. Pemeriksaan ini tidak
menyakitkan dan hanya memerlukan waktu antara 10-30 menit.
c. PET CT Scan
Jika hasil CT-Scan menunjukan adanya kanker paru stadium awal, akan
dilakukan pmeriksaan PET CT Scan. Pemeriksaan ini dapat menunjukan
letak sel kanker yang aktif dan membantu memberikan diagnosis yang lebih
akurat. Mirip dengan CT Scan, akan diberikan suntikan dengan pewarna
yang mengandung sedikit radioaktif untuk memberikan hasil pencitraan
yang lebih akurat.
d. Pemeriksaan Bone scaning
Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui adanya metastasis
tumor ke tulang. Zat radioaktif yang dialirkan pada pembuluh darah yang
melayani tulang yang dicurigai telah mengalami metastasis akan diserap oleh
sel kanker yang kemudian di scan akan memperlihatkan gambaran berbeda
dari sel normal sekitarnya.
6. Komplikasi
a. Efusi pleura
Hal ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruangan yang
mengelilinggi paru-paru di rongga dada ruangan pleura.
b. Metastase pada tulang pinggang/tulang punggung Ini sering menyebar
(bermetasis) ke area lain tubuh
biasanya berlawanan dengan paru-paru,seperti tulamg otak, hati dan
kelenjer adrenal.kanker yang meluas dapat menyebabkan rasa sakit, sakit
kepala, mual atau tanda tanda dan gejala lain bergantungan pada organ yang
terkena
c. Pneumonia
Orang dengan kanker paru dapat mengalami sesak napas jika kanker
berkembang untuk menutup saluran udara yang utama. d. Batuk darah
Penyakit ini dapat menyebabkan perdarahan di saluran napas,yang dapat
membuat anda batuk (Hemnoptisis).
d. Nyeri dada
Kanker paru dapat menyebabkan rasa sakit hal ini disebabkan oleh
kelenjar getah bening atau metastasis pada dinding dada, pleura (lapisan
disekitar paru) atau rusuk yang membenglkak (Rahyu, 2018).
7. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1) Kuratif Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
2) Paliatif Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3) Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal Mengurangi dampak
fisis maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4) Suporotif Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia
pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri
dan anti infeksi.
b. Medis
1) Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru
lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara
mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru-paru yang tidak terkena
kanker.
2) Toraktomi eksplorasi
Untuk mengkomfirmasi analisa tersangka penyakit paru atau toraks
khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
3) Pneumonektomi (pengangkatan paru)
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi
bisa diangkat.
4) Radiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan
kuratif dan bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan
komplikasi, seperti mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap
pembuluh darah/ bronkus.
5) Kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan
metastasi luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.

Anda mungkin juga menyukai