Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA MEROKOK
DI DESA BUBEYA

OLEH

KELOMPOK I

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bahaya Merokok

Sub Pokok Bahasan : Definisi, Kandungan, Bahaya, Upaya Pencegahan Merokok

Sasaran : Masyarakat Desa Bubeya

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Mahasiswa KKG Kelompok I

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Bahaya Merokok

Melitus diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu Bahaya Merokok

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit tentang Hipertensi

dan Diabetes Melitus:

a. Dapat mengetahui / memahami pengertian rokok

b. Dapat mengetahui / memahami kandungan rokok

1. Dapat mengetahui / memahami bahaya merokok

2. Dapat mengetahui / memahami upaya pencegahan merokok

C. Materi

a. Pengertian Rokok

b. Kandungan Rokok

c. Bahaya Merokok

d. Upaya Pencegahan Merokok

D. Penanggung Jawab

Kelompok I (Desa Bubeya)


1. Apriliya Ismail, S.Kep

2. Sulastri Mointi, S.Kep

3. Indah Nursyawal Tahir, S.Kep

4. Irfhan, S.Kep

5. Dwi Veraningseh, S.Kep

6. Maria Christy Poli, S.Kep

7. Sendriyani Radjiku, S.Kep

8. Zulfiana Salzabila, S.Kep

9. Vitha Noviana Suryani, S.Kep

10. Widyawaty Momo, S.Kep

11. Zuriati Nusi, S.Kep

12. Ramlah Mantoki, S.Kep

13. Alief Rahman Ahmad, S.Kep

E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu


Pembukaan: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu penyuluhan
Pelaksanaan: Ceramah Leaflet 20 menit
a. Menjelaskan Pengertian Rokok LCD
b. Menjelaskan Kandungan Rokok
c. Menjelaskan Bahaya Merokok
d. Menjelaskan Upaya Pencegahan
Merokok
Penutup: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Evaluasi
b. Menyimpulkan materi
c. Mengucapkan salam
F. Pengaturan Tempat

Keterangan:

M P a. Moderator M

b. Pemateri P
F
c. Fasilitator F

D/O d. Dokumentasi/Observer D/O

e. Peserta

G. Evaluasi Penyuluhan

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : Leaflet, LCD

d. Audience siap diruangan

e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan pelaksanaan

sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 3 orang


3. Evaluasi Hasil

Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan

kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan diantaranya:

a. Audience dapat menjelaskan kembali Pengertian Rokok


b. Audience dapat menjelaskan kembali Kandungan Rokok
c. Audience dapat menjelaskan kembali Bahaya Merokok
d. Audience dapat menjelaskan kembali Upaya Pencegahan Merokok
BAHAYA ROKOK

1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Rokok adalah hasil olahan
tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung nikotin
dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
2. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4000 bahan
kimia beracun yang membahayakan dan membawa maut. Dengan ini setiap sedutan
itu menyerupai satu sedutan maut.
Di antara kandungan asap rokok:
1. Bahan radioaktif (polonium-201)

2. Bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone)

3. Pencuci lantai (ammonia)

4. Racun serangga (DDT)

5. Tar mengandung racun anai-anai (arsenic)

6. Gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas


maut”
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon
monoksida. Sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi
penyebab kanker.
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung
dan strok. Hampir satu perempat penderita penyakit jantung adalah hasil puncak
dari tabiat merokok. Karbon Monoksida adalah gas beracun yang biasanya
dikeluarkan oleh kendaraan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia
ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu
bermula dari hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran
pencernaan, aliran darah, jantung, organ reproduksi, ke saluran kencing dan
kandung kencing, yaitu apabila sebagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari
tubuh.
3. Bahaya Rokok
1) Efek racunnya terhadap perokok dibandingkan yang tidak merokok

a. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan

b. 4x menderita kanker esophagus

c. 2x kanker kandung kemih

d. 2x serangan jantung

2) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.
4) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya
dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri,
sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar
negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang
mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf
hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat
dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan
devisa.
5) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum
agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga
orang lain akan terkena penyakit kanker.
6) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga
rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus
dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang
merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

4. Upaya Pencegahan
Upaya preventif yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Hindari berkumpul dengan teman-teman yang merokok
b) Perbanyak mencari informasi tentang bahaya merokok
c) Hindari sesuatu yang terkait dengan rokok (sponsor, iklan,
poster, dan rokok gratis)
d) Lakukan hal posistif lainnya, seperti olahraga, membaca, dan
kegiatan lainnya.
Dalam upaya preventif, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok
penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan
motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan
membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang
datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua. Suatu
program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh
dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata
program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti
merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-
diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang
digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah- sekolah, televisi atau radio.
Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
a) Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru,
karena kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat
keputusan sendiri.
b) Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu
merokok. Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok
c) Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka
pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja
oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain
(misal:orangtua)
DAFTAR PUSTAKA

Anindya,2013 Bahaya Merokok Pada Remaja : Penerbit Kanisius

Bambang Sadewo, ( 2014 ). Preventif Pada Perokok Usia Remaja. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

.Irwan. (2016). Klasifikasi, Analisis, Dan Diagnosa Data Keperawa

Anda mungkin juga menyukai