3. Jam :
4. Tempat : Ruang Merak RS Dr. Soetomo Surabaya
F. Pengorganisasian
Penanggung Jawab :
a. Leader :
b. Co. Leader :
c. Moderator :
d. Fasilitator :
e. Observer :
G. Setting Tempat
L
F M
P P P P
P P P P
O
Keterangan :
L : Leader/Penyaji
M : Moderator
O : Observer
P : Peserta
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi struktur
- Pasien mengikuti dari awal sampai akhir
- Selama kegiatan suasana lingkungan tenang dan tidak ada mondar-mandir
b. Evaluasi proses
- Pasien dapat menyebutkan pengertian kanker endometrium
- Pasien dapat menyebutkan penyebab dari kanker endometrium.
- Pasien dapat menyebutkan faktor risiko kanker endometrium.
- Pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala kanker endometrium
- Pasien dapat menyebutkan cara mendiagnosis kanker endometrium
- Pasien dapat menyebutkan penatalaksanaan kanker endometrium
- Pasien dapat menyebutkan pencegahan kanker endometrium
3
MATERI PENYULUHAN
KANKER ENDOMETRIUM
A. Pengertian
Kanker endometrium menurut WHO (2003) merupakan tumor ganas epitel
primer di endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi
mengenai myometrium dan menyebar jauh. Karsinoma endometrium adalah kanker
yang paling umum pada saluran kelamin perempuan di dunia Barat dan kanker
keempat paling umum pada perempuan setelah kanker payudara, paru-paru, dan usus.
Negara berkembang dan Jepang memiliki tingkat insiden empat sampai lima kali lebih
rendah dari negara industri barat, dengan insidensi terendah berada di India dan Asia
Selatan (Hacker NF,2010).
B. Penyebab
Penyebab pasti kanker endometrium tidak diketahui. Kebanyakan kasus kanker
endometrium dihubungkan dengan endometrium terpapar stimulasi estrogen secara
kronis. Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan
lapisan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen yang disuntikkan pada hewan
percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia endometrium dan kanker.
C. Faktor Resiko
Beberapa faktor risiko epidemiologis telah diidentifikasi pada pasien yang memiliki
adenokarsinoma endometrium.
1. Faktor endogen
Obesitas meningkatkan risiko perkembangan kanker endometrium, dan beberapa
data menunjukkan bahwa peningkatan 2 sampai 3 kali lipat risiko terjadi jika
seorang individu 50 pon lebih berat dari berat badannya. Paritas nullipara juga
meningkatkan risiko 2 sampai 3 kali lipat dibandingkan dengan paritas biasa.
Seorang individu yang telah mengalami menopause yang terlambat (usia> 52
tahun) juga tampaknya memiliki peningkatan risiko ( Birmingham Cancer Network,
2011).
2. Paparan estrogen
Estrogen baik sebagai terapi pengganti atau diproduksi secara endogen (misalnya,
granulosa cell tumor dan polycystic ovarian disease), meningkatkan risiko kanker
saat ini penentuan stadium telah bergeser dari stadium klinis ke stadium pembedahan.
Namun, stadium klinis masih dipergunakan pada penderita yang tidak dapat menjalani
prosedur pembedahan. Pasien yang dianggap tidak dapat menjalani perosedur
pembedahan dapat ditetapkan stadium klinisnya.
Stadium Pembedahan : Dalam penentuan stadium surgikal kanker uterus, dua
faktor prognosis derajat dan kedalaman invasi myometrium harus dicantumkan dalam
penulisannya (contoh: stadium IBG2) :
Tabel 2.2. Stadium Pembedahan.
Stadium I (tumor terbatas hanya pada korpus uteri)
IA : Tidak atau kurang dari setengah invasi miometrium
IB : Invasi sama dengan atau lebih dari setengah myometrium
Stadium II (tumor menginvasi stroma servikal tapi tidak meluas ke luar uterus)
Stadium III (tumor menyebar secara lokal dan/atau regional)
IIIA : Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa
IIIB : Metastasi ke vagina dan/atau pada parametrium
IIIC : Metastasis ke kgb pelvis dan/atau kg para aorta
IIIC1 : kgb pelvis positif
IIIC2 : kg para aorta positif dengan atau tanpa kgb pelvis positif
Stadium IV (Tumor menginvasi kandung kemih dan/atau mukosa usus dan/atau
metastasis jauh)
IVA : Invasi tumor kandung kemih dan/atau mukosa usus
IVB : Metastase jauh meliputi intra abdominal dan/atau inguinal
Derajat histopatologi adenokarsinoma (untuk stadium IVB tidak memerlukan
grade) :
GI = derajat diferensiasi adenokarsinoma baik dengan ≤ 5% non skuamosa atau pola
pertumbuhan nonmorular padat.
G2 = derajat diferensiasi adenokarsinoma dengan 6% sampai 50% nonskuamosa atau
pola pertumbuhan nonmorular padat.
G3 = lebih dari 50% nonskuamosa atau pola pertumbuhan nonmorular padat
(undiferensiasi)
Pada kelenjar endoserviks hanya dianggap sebagai tahap 1 dan tidak lagi sebagai tahap
2, sitologi positif harus dilaporkan secara terpisah tanpa mengubah stadiumnya
Sumber : Torpy JM, Lynm C, Class RM (2002).
F. Diagnosis
Sembilan puluh persen pasien dengan kanker endometrium akan mengalami
pendarahan abnormal vagina dimana perdarahan terjadi pascamenopause dan biasanya
terjadi di awal perjalanan penyakit. Perdarahan intramenstruasi atau perdarahan
6
2. Radioterapi
a. Tujuan Kemoterapi
1) Membunuh sel-sel kanker.
9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Anderson GL, Judd HL, Kaunitz AM, et al. Effects of Estrogen Plus Progestin on Gynecologic
Cancers and Associated Diagnostic Procedures, The Women’s Health Initiative
Randomized Trial. The Journal of the American Medical Association, Vol.290, No.13,
2003: 1739-48.
Birmingham Cancer Network. Guideline for the Management of Vulval Cancer. 2011: 1-10.
Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Kanker Vulva. Bab I, Pedoman Pelayanan
Medik Kanker Ginekologi, edisi ke-2, Badan Penerbit FK UI, Jakarta, 2011: 1-12.
Bratakoesoema DS. Penyakit Trofoblas Gestasional. Bab 37, Buku Acuan Nasional Onkologi
Ginekologi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006: 534-68.
Creasman WT, Miller DS. Adenocarcinoma of the Uterine Corpus. Clinical Gynecologic
Oncology, Chapter 9, Eighth edition, Elsevier Inc. Philadelphia, 2012: 141-74.
Hacker NF. Uterine Cancer. Chapter 10, Berek and Hacker’s Gynecologic Oncology, 5th
edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. 2010: 397-442.
Hacker NF. Vulvar Cancer. Chapter 13, Berek and Hacker’s Gynecologic Oncology, 5th
edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. 2010: 536-75.
Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Penyakit Trofoblas Ganas. Bab VII, Pedoman
Pelayanan Medik Kanker Ginekologi, edisi ke-2, Badan Penerbit FK UI, Jakarta, 2011:
77-86.
Ko EM, Soper JT. Gestational Trophoblastic Disease. Clinical Gynecologic Oncology, Chapter
9, Eighth edition, Elsevier Inc. Philadelphia, 2012: 189-218
Sofian A. Kanker Endometrium. Bab 34, Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006: 456-67.
Torpy JM, Lynm C, Class RM. Endometrial Cancer. The Journal of the American Medical
Association, Vol.288, No.13, 2002: 1678.
13