Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)

Topik : Kanker
Sub topik : Ca Mammae
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang 17 RSUD dr.Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Jumat, 07 Desember 2018
Waktu : 30 menit

I. Tujuan instruksional umum


Pada akhir proses penyuluhan, keluarga pasien dapat mengerti tentang Ca
mammae.
II. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien dapat :
1. Menjelaskan pengertian kanker payudara
2. Menjelaskan faktor resiko terjadinya kanker payudara
3. Mengenali gejala kanker payudara
4. Menjelaskan stadium kanker payudara
5. Menjelaskan penatalaksanaan kanker payudara
6. Menjelaskan pencegahan kanker payudara
III.Materi
1. Pengertian kanker payudara
2. Faktor resiko terjadinya kanker payudara
3. Gejala klinis kanker payudara
4. Stadium kanker payudara
5. Penatalaksanaan kanker payudara
6. Pencegahan kanker payudara
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
2. Lcd
VI. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 17 RSUD
dr.Saiful Anwar Malang
2. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
- Peserta mengerti tentang pengertian, penyebab, gejala, stadium, dan
penatalaksanaan ca mammae.
VII. Kegiatan penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 Pembukaan :
menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
 Menggali pengetahuan peserta  Menjawab
tentang kanker payudara
2. 15 Penyampaian materi :
menit  Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan
kanker payudara
 Menjelaskan tentang faktor resiko  Memperhatikan
terjadinya kanker payudara
 Menjelaskan gejala kanker  Memperhatikan
payudara
 Menjelaskan stadium kanker  Memperhatikan
payudara
 Memperhatikan
 Menjelaskan penatalaksanaan
kanker payudara  Memperhatikan

 Menjelaskan pencegahan kanker


payudara

3. 10 Penutup :
menit  Mempersilahkan peserta untuk  Bertanya dan
bertanya atau memberikan memberikan
tanggapan tentang ca mammae. tanggapan
 Menyimpulkan materi
 Mendengarkan
 Mengucapkan terimakasih atas
 Mendengarkan
peran serta peserta.  Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup

KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)


1. Pengertian
Kanker payudara adalah penyakit keganasan yang mengenai organ
payudara yang merupakan keganasan nomer dua terbanyak setelah keganasan
yang mengenai leher rahim.
2. Faktor risiko terjadinya kanker payudara
a. Jenis Kelamin (wanita:laki-laki= 100:1).
b. Umur (meningkat pada usia tua).
c. Faktor keturunan.
d. Pernah menderita tumor jinak payudara.
e. Faktor hormonal (umur, menapouse, penggunaan kontrasepsi hormonal,
dsb)
f. Paparan radiasi
g. Konsumsi tinggi lemak dan kegemukan
h. Peminum alkohol
3. Gejala Klinis
a. Fase awal : ada benjolan kecil dan tidak nyeri sehingga biasanya dibiarkan.
b. Tanda umum : benjolan/penebalan pada payudara disertai nyeri.
c. Tanda dan gejala lanjut :
 Kulit payudara berkerut seperti jeruk.
 Puting payudara tertarik ke dalam.
 Terdapat luka atau borok pada payudara.
 Keluar cairan yang tidak normal dari putting payudara.
 Terdapat nyeri tekan.
d. Tanda metastase :
 Nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah
 Batuk menetap karena adanya penyebaran sel-sel kanker ke paru-paru.
 Nafsu makan menurun.
 Berat badan turun.

4. Penentuan Stadium Kanker Payudara


STADIUM 0
Yaitu kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan
kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara.

STADIUM I
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada
pembuluh getah bening
STADIUM IIa
Pasien pada kondisi ini :
 Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan
pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak.
 Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum
menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak.
 Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-
titik di pembuluh getah bening ketiak.

STADIUM IIB
Pasien pada kondisi ini :
1. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
2. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
3. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
STADIUM III A
Pasien pada kondisi ini :
 Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening ketiak.
 Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening ketiak.
.

STADIUM III B
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan
bisa juga luka bernanah di payudara. Bisa sudah atau bisa juga belum
menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas,
tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.

STADIUM IIIC
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening
dibawah tulang selangka.
STADIUM IV
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh,
yaitu : Tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.

5. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
a. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran)
Mulai dari pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena
sampai pengangkatan seperempat payudara
b. Mastektomi total
Pengangkatan jaringan payudara total jika sudah menyebar ke seluruh
bagian payudara.
c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan
ketiak.
d. Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot di dalam yang melapisi payudara dan
dibawahnya serta seluruh isi ketiak.
2) Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi
pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe
,aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi.
b. Kemoterapi
Terapi paliatif pada penyakit kanker yang lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen
(Smeltzer, dkk: 2002).
6. Pencegahan
Pencegahan kanker payudara :
1. Pencegahan primer
a) Berolahraga
b) Menjaga berat badan
c) Menghindari makanan berlemak
d) Banyak mengkonsumsi sayuran , buah-buahan, dan kedelai
e) Menyusui
f) Tidak merokok
g) Melakukan pemeriksaan SADARI
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko
untuk terkena kanker payudara.. Pencegahan sekunder dilakukan dengan
melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini melalui
mammografi.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


Langkah 1 : Berdirilah di depan cermin, pandanglah kedua payudara. Letakkan
kedua tangan di pinggang dan dorong siku ke depan agar otot-otot dada
menegang. Perhatikan kemungkinan adanya perubahan yang tidak biasa seperti
cairan dari puting, pengerutan, penarikan atau pengelupasan kulit (gambar 1).
Langkah 2 : Lebih arahkan perhatian ke cermin, tangkupkan kedua tangan di
belakang kepala dan tekan tangan ke depan (gambar 2).

Langkah 3 : Angkatlah lengan kanan. Pergunakan 3-4 jari tangan kiri untuk
memeriksa payudara kanan secara lembut, hati-hati dan secara menyeluruh.
Dimulai dari bagian tepi sisi luar, tekankan ujung jari tangan membentuk
lingkaran-lingkaran kecil dan pindahkan lingkaran itu secara lambat seputar
payudara. Secara bertahap lakukan ke arah puting. Pastikan mencakup seluruh
payudara. Berikan perhatian khusus di daerah antara payudara dengan ketiak,
termasuk bagian ketiak sendiri. Rasakan untuk setiap ganjalan yang tidak biasa
atau benjolan di bawah kulit (gambar 3 dan 4).
Langkah 4 : Dengan lembut, pijit puting susu dan lihat jika ada cairan yang keluar.
Tidak normal apabila keluar darah atau adanya cairan yang spontan (gambar 5).

Langkah 5 : Ulangi langkah (3) dan (4) dengan posisi berbaring. Berbaringlah di
tempat dengan permukaan rata. Berbaringlah dengan lengan kanan di belakang
kepala dan bantal kecil atau lipatan handuk diletakkan di bawah pundak. Posisi
menyebabkan payudara menjadi rata dan membuat pemeriksaan lebih mudah.
Lakukan gerakan melingkar yang sama seperti pada tahap (3) dan (4). Lakukan
pula untuk payudara kiri (gambar 6).

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Carpenito Lynda Juall.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai