Topik : Kanker
Sub topik : Ca Mammae
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang 17 RSUD dr.Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Jumat, 07 Desember 2018
Waktu : 30 menit
3. 10 Penutup :
menit Mempersilahkan peserta untuk Bertanya dan
bertanya atau memberikan memberikan
tanggapan tentang ca mammae. tanggapan
Menyimpulkan materi
Mendengarkan
Mengucapkan terimakasih atas
Mendengarkan
peran serta peserta. Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup
STADIUM I
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada
pembuluh getah bening
STADIUM IIa
Pasien pada kondisi ini :
Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan
pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak.
Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum
menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak.
Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-
titik di pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM IIB
Pasien pada kondisi ini :
1. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
2. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
3. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
STADIUM III A
Pasien pada kondisi ini :
Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening ketiak.
Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening ketiak.
.
STADIUM III B
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan
bisa juga luka bernanah di payudara. Bisa sudah atau bisa juga belum
menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas,
tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.
STADIUM IIIC
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening
dibawah tulang selangka.
STADIUM IV
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh,
yaitu : Tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.
5. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
a. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran)
Mulai dari pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena
sampai pengangkatan seperempat payudara
b. Mastektomi total
Pengangkatan jaringan payudara total jika sudah menyebar ke seluruh
bagian payudara.
c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan
ketiak.
d. Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot di dalam yang melapisi payudara dan
dibawahnya serta seluruh isi ketiak.
2) Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi
pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe
,aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi.
b. Kemoterapi
Terapi paliatif pada penyakit kanker yang lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen
(Smeltzer, dkk: 2002).
6. Pencegahan
Pencegahan kanker payudara :
1. Pencegahan primer
a) Berolahraga
b) Menjaga berat badan
c) Menghindari makanan berlemak
d) Banyak mengkonsumsi sayuran , buah-buahan, dan kedelai
e) Menyusui
f) Tidak merokok
g) Melakukan pemeriksaan SADARI
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko
untuk terkena kanker payudara.. Pencegahan sekunder dilakukan dengan
melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini melalui
mammografi.
Langkah 3 : Angkatlah lengan kanan. Pergunakan 3-4 jari tangan kiri untuk
memeriksa payudara kanan secara lembut, hati-hati dan secara menyeluruh.
Dimulai dari bagian tepi sisi luar, tekankan ujung jari tangan membentuk
lingkaran-lingkaran kecil dan pindahkan lingkaran itu secara lambat seputar
payudara. Secara bertahap lakukan ke arah puting. Pastikan mencakup seluruh
payudara. Berikan perhatian khusus di daerah antara payudara dengan ketiak,
termasuk bagian ketiak sendiri. Rasakan untuk setiap ganjalan yang tidak biasa
atau benjolan di bawah kulit (gambar 3 dan 4).
Langkah 4 : Dengan lembut, pijit puting susu dan lihat jika ada cairan yang keluar.
Tidak normal apabila keluar darah atau adanya cairan yang spontan (gambar 5).
Langkah 5 : Ulangi langkah (3) dan (4) dengan posisi berbaring. Berbaringlah di
tempat dengan permukaan rata. Berbaringlah dengan lengan kanan di belakang
kepala dan bantal kecil atau lipatan handuk diletakkan di bawah pundak. Posisi
menyebabkan payudara menjadi rata dan membuat pemeriksaan lebih mudah.
Lakukan gerakan melingkar yang sama seperti pada tahap (3) dan (4). Lakukan
pula untuk payudara kiri (gambar 6).
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Carpenito Lynda Juall.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC