Anda di halaman 1dari 14

Satuan Acuan Penyuluhan

Kanker Payudara dan Kemoterapi

A. Identitas Pasien

Hari/tanggal : Jumat, 2 November 2018

Waktu : 20 menit

Tempat/ruang : Ruang Kemoterapi RSKD

Sasaran : Pasien dan Anggota Keluarga

Pelaksana : Bekti Putri Banowati

Topik Penkes : Kanker Payudara dan Kemoterapi

Diagnosa Keperawatan : Kesiapan peningkatan pengetahuan pasien


tentang penyakit Kanker Payudara dan
kemoterapi

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 20 menit sasaran
diharapkan mampu menjelaskan tentang penyakit Kanker Payudara dan
kemoterapi

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penkes selama 20 menit, diharapkan sasaran akan
mampu :
a) Menyebutkan pengertian Kanker Payudara
b) Menyebutkan penyebab Kanker Payudara
c) Menyebutkan tanda dan gejala Kanker Payudara
d) Menyebutkan cara mengatasi dan pencegahan Kanker Payudara
e) Menyebutkan pengertian kemoterapi sesuai pemahaman
f) Menyebutkan tujuan kemoterapi sesuai pemahaman
g) Menyebutkan minimal 3 efek samping kemoterapi

D. Materi
Pokok Bahasan:
Kanker Payudara dan Kemoterapi
Sub Pokok Bahasan:
a) Pengertian Kanker Payudara
b) Penyebab Kanker Payudara
c) Tanda dan gejala Kanker Payudara
d) Cara mengatasi dan pencegahan Kanker Payudara

E. Metode
Ceramah, tanya-jawab

F. Media
Leaflet, Lembar balik.

G. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


1. Pendahuluan
Pembukaan dan menjelaskan tujuan
2. Penyajian
Menjelaskan materi (sesuai TIK atau sub pokok bahasan )
3. Penutup
Merangkum dan melakukan evaluasi
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran

Pendahuluan - Menyiapkan materi, tempat dan - Menyiapkan diri


(3 menit) sasaran - Menjawab salam
- Memperhatikan
- Pembukaan (salam dan perkenalan)

- Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu

Penyajian -Menjelaskan pengertian kanker -Memperhatikan


payudara
(15 menit)
- Memberi kesempatan bertanya kepada
-Bertanya
sasaran

- Menjawab pertanyaan
-Memperhatikan
-Menjelaskan penyebab kanker
payudara. -Memperhatikan

-Memberi kesempatan bertanya kepada -Bertanya


sasaran

-Menjawab pertanyaan
-Memperhatikan
-Menjelaskan tanda dan gejala kanker
-Memperhatikan
payudara.
- Bertanya
- memberi kesempatan bertanya kepada
sasaran

- menjawab pertanyaan - Memperhatikan

- menjelaskan cara mengatasi dan


-memperhatikan
mencegah kanker payudara.

-bertanya
-memberi kesempatan bertanya kepada -memperhatikan
sasaran

-menjawab pertanyaan

Penutupan -Mengajukan pertanyaan untuk -Menjawab


(7menit) dievaluasi.

- Merangkum
-Memperhatikan
- Menutup pertemuan dan salam
-Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Kelengkapan media-alat (AVA) ; tersedia dan siap digunakan
b. Pelaksana siap melakukan penkes.
c. Fasilitas tersedia.

2. Evaluasi proses
a. Pelaksana dan sasaran mengikuti penkes sesuai waktu yang
ditetapkan
b. Sasaran aktif selama proses penkes
c. Sasaran mampu menjawab pertanyaan
d. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.

3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 20 , sasaran mampu:
a) Menyebutkan pengertian Kanker Payudara
b) Menyebutkan penyebab Kanker Payudara
c) Menyebutkan tanda dan gejala Kanker Payudara
d) Menyebutkan cara mengatasi dan pencegahan Kanker Payudara
LAMPIRAN MATERI

A. Definisi kanker payudara


Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara
yang terkadang dapat . Tumor terjadi ketika sel-sel payudara membelah
tanpa terkendali dan menghasilkan jaringan tambahan. Suatu tumor
payudara dapat bersifat jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas (bersifat
kanker). Sel-sel yang bersifat kanker dapat menyebar di dalam payudara, ke
kelenjar getah bening di ketiak Anda, dan ke bagian tubuh Anda yang
lainnya.

B. Faktor-faktor penyebab
1. Faktor reproduksi:
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya
kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.
2. Penggunaan hormon:
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.
Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa
terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para
pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan
bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna
kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang
lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan
hormonal mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas
3. Konsumsi alkohol:
Konsumsi alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker payudara.
4. Radiasi:
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas
meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa
penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi
berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya
eksposur.
5. Riwayat keluarga dan faktor genetik:
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat
penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya
menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa
kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.

C. Tanda Umum Kanker Payudara


Tanda-tanda lain dari kanker payudara adalah sebagai berikut:
1. Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara
2. Kulit iritasi
3. Payudara terasa nyeri
4. Puting susu nyeri atau putting melesak ke dalam
5. Kulit pada payudara atau putting susu berwarna : kemerahan, kulit
bersisik, atau menebal
6. Keluarnya cairan/darah dari puting (selain ASI)
7. Benjolan dengan diameter 1 cm, dapat diraba oleh penderita sendiri
jika sudah mengenal payudaranya melalui SADARI yang teratur.
8. Perlukaan menahun yang lambat melebar pada puting susu, yang
mirip infeksi kulit biasa dan tidak sembuh dengan pengobatan
medikamentosa.
Kadang-kadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening di
bawah lengan dan menyebabkan benjolan atau pembengkakan di daerah ketiak,
bahkan sebelum tumor/benjolan pada payudara jelas terlihat/teraba.

D. Stadium-stadium kanker payudara


Stadium kanker payudara harus dipastikan sebelum diagnosis selesai dan
pengobatan dipilih. Proses ini dapat menentukan apakah kanker telah
menyebar dari payudara ke bagian tubuh lain. Sistem yang paling umum
digunakan adalah American Joint Committee on Cancer TNM system.
Dalam sistem penentuan stadium TNM, kanker diklasifikasikan
berdasarkan tahap T, N, dan M:

T menunjukkan ukuran tumor dan seberapa jauh tumor menyebar di dalam


payudara dan organ terdekat
N menunjukkan jumlah tumor yang telah menyebar ke kelenjar getah
bening
M menunjukkan metastasis, atau penyebaran tumor ke organ jauh
Dalam tahapan TNM, setiap huruf ditunjukkan dengan nomor untuk
menjelaskan seberapa jauh kanker telah berkembang. Setelah tahap TNM
telah ditentukan, hasil ini digabungkan menjadi sebuah proses yang disebut
“stage grouping” atau tahap pengelompokan. Stage grouping merupakan
metode umum untuk menentukan stadium kanker, dimulai dari stadium 0
sampai 4. Semakin rendah angkanya, semakin ringan tahap kankernya.

Stadium 0
Tahap ini menjelaskan kanker payudara noninvasif (“in situ”). Ductal
carcinoma in situ (DCIS) merupakan contoh dari kanker stadium 0.
Stadium 1
Kanker payudara pada stadium ini dibagi menjadi dua kategori (1A dan 1B)
berdasarkan beberapa kriteria.
Tahap ini menandai identifikasi pertama dari kanker payudara invasif. Di titik
ini, langkah-langkah tumor tidak lebih dari 2 cm dalam diameter (atau sekitar
3/4 inci). Stadium 1 kanker payudara dibagi menjadi stadium 1A dan 1B.
Stadium 1A merupakan kondisi ketika ukuran tumor sekitar 2 cm atau lebih
kecil dan kanker belum menyebar ke daerah luar payudara.
Stadium 1B merupakan kondisi ketika sejumlah kecil sel kanker payudara
ditemukan di kelenjar getah bening. Biasanya pada tahap ini, tidak ditemukan
tumor besar pada payudara dan tumor berukuran 2 cm atau lebih kecil.
Stadium 2
Tahap ini menunjukkan kanker payudara invasif yang memenuhi salah satu
kondisi, di antaranya:
Ukuran tumor kurang dari 2 cm (3/4 inci), tetapi telah menyebar ke kelenjar
getah bening di bawah lengan
Ukuran tumor berada di kisaran 2 cm dan 5 cm (sekitar 3/4 inci sampai 2
inci) dan mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan
Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm (2 inci), namun belum menyebar ke
setiap kelenjar getah bening
Tidak ditemukan adanya tumor diskrit pada payudara, tetapi kanker
payudara dengan ukuran lebih besar dari 2 milimeter ditemukan dalam 1-3
kelenjar getah bening di bawah lengan atau dekat tulang dada
Stadium 2 kanker payudara dibagi menjadi stadium 2A dan 2B.
Pada stadium 2A, tidak ditemukan adanya tumor di payudara atau ukuran
tumor lebih kecil dari 2 cm. Kanker dapat ditemukan di kelenjar getah bening
pada stadium ini, atau tumor lebih besar dari 2 cm tetapi lebih kecil dari 5 cm
dan kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Pada tahap 2B, ukuran tumor mungkin lebih besar dari 2 cm, lebih kecil dari
5 cm, dan sel-sel kanker payudara ditemukan di kelenjar getah bening. Tumor
juga mungkin lebih besar dari 5 cm, tetapi kanker belum menyebar ke
kelenjar getah bening.
Stadium 3
Menurut definisi, kanker stadium 3 belum menyebar ke tempat yang jauh.
Tumor di stadium 3A berukuran lebih besar dari 5 cm (2 inci) dan telah
menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di bawah lengan, atau ukuran tumor
dapat bervariasi dan telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening.
Tumor di stadium 3B dalam berbagai ukuran telah menyebar ke jaringan di
dekat payudara (otot kulit dan dada) dan mungkin telah menyebar ke kelenjar
getah bening di dalam payudara atau di bawah lengan.
Kanker stadium 3C adalah tumor dari berbagai ukuran yang telah menyebar
ke:
Sepuluh atau lebih kelenjar getah bening di bawah lengan, Kelenjar getah
bening di atas atau di bawah tulang selangka dan dekat leher pada sisi yang
sama dari tubuh yang terkena kanker
Kelenjar getah bening di bawah lengan dan dalam payudara itu sendiri
Stadium 4
Kanker payudara stadium 4 telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, seperti
paru-paru, hati, tulang, atau otak. Pada tahap ini, kanker sudah semakin
berkembang dan pilihan pengobatan kuratif sangat terbatas.

E. Cara mencegah kanker payudara

Beberapa cara pencegahan kanker payudara:

1. Berolahraga
Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko
kanker payudara hingga 18 persen menurut studi lain yang melibatkan
74 ribu wanita berumur 50 sampai 79 tahun.

2. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan


Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya
melindungi kanker payudara. Para peneliti Universitas New York
membandingkan sampel darah 270 wanita penderita kanker payudara
dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita yang memiliki
karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker
payudara dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi. Usahakan selalu
menyertakan sayur dan buah-buahan dalam menu harian Anda,
terutama wortel, tomat, semangka dan bayam.
3. Banyak mengkonsumsi kedelai
Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara
dengan membatasi efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas
susu kedelai atau tiga potong tahu/tempe setiap hari dapat melindungi
Anda dari kanker payudara.
4. Menyusui
Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibunya
karena menekan kadar estrogen. Para peneliti membandingkan angka
melahirkan dan pola menyusui wanita yang hidup di negara maju dan
negara berkembang. Mereka mendapati bahwa wanita di negara maju
dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya bila
memiliki anak lebih banyak dan menyusui mereka seperti para wanita
di negara berkembang (rata-rata 30 bulan per kelahiran).
5. Tidak merokok
Semakin muda wanita merokok, semakin besar peluangnya terkena
kanker payudara sebelum menopause. California Environmental
Protection Agency melaporkan bahwa merokok pasif, terutama di
kalangan wanita muda, adalah salah satu penyebab kanker payudara.
Bagi para suami atau ayah, berhentilah merokok agar istri atau anak
perempuan Anda tidak terkena kanker payudara.

F. Cara mengatasi kanker payudara


Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak
tergantung pada stadium klinik penyakit (Mansjoer, 2006), yaitu:
1. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis
mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
· Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang
iga, serta benjolan di sekitar ketiak
· Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
· Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya
pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.
Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya
lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya
kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
2. Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi
(Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan
leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau


sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang
bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis.

Definisi

Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel


kanker. Tidak seperti radiasi atau operasi yang bersifat local,
kemoterapi merupakan terapi sistemik yang berarti obat menyebar
keseluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar
jauh atau metastase ketempat lain.
Tujuan

Tujuan kemoterapi adalah


1. Pengobatan untuk kanker
2. Mengurangi massa kanker dan metastasenya
3. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehtan
Efek samping

Efek samping yang timbul setelah pemberian obat kemoterapi :


a. Lemas dapat timbul secara mendadak atau perlahan
b. Mula muntah dapat berlangsung singkat maupun lama
c. Gangguan pencernaan beberapa jenis obat kemoterapi berefek
diare . bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi
d. Otot dan saraf, beberapa obat kemoterapi menyebabkan
kesemutan dan mati rasa jari tangan dan kaki
e. Mudah terkena infeksi karena jumlah leukosit yang turun
f. Rambut rontok

Sumber :
https://www.academia.edu/7238854/SAP_Ca._Mamae
https://tirto.id/pentingnya-memahami-tahapan-kanker-payudara-cmqm

Anda mungkin juga menyukai