Anda di halaman 1dari 25

Demam Rematik pada Anak

Keperawatan Anak_STIK SM2021


Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang:


• Defenisi
• Faktor risiko dan etiologi
• Manifestasi klinik berdasarkan Kriteria Jones
• Pemeriksaan penunjang
• Komplikasi demam rematik
• Asuhan keperawatan
Definisi

Demam reumatik adalah sindrom klinis yang menyertai faringitis oleh kuman
ß-Steptokokuks hemolikus grup A.
Penyakit jantung reumatik adalah gejala sisa berupa cacat pada katup akibat
demam reumatik sebelumnya.
Biasanya mengenai anak usia 5-10 tahun
Insidens demam reumatik di negara maju relatif rendah dibandingkan
dengan di negara berkembang.
Di Amerika Serikat, insiden demam reumatik adalah 0,6 per 100.000
penduduk pada kelompok usia 5-19 tahun. Di Srilangka insidens DR
adalah 100-150 kasus per 100.000 penduduk.
Di negara yang mencatat demam reumatik dan penyakit jantung
reumatik, pada umumnya dilaporkan 10-30 kasus per 10.000 penduduk
setiap tahun.
Etiologi

• Belum diketahui secara pasti


• Berhubungan erat dengan ISPA yang disebabkan oleh streptococcus
hemolitic yang pengobatannya tidak tuntas atau bahkan tidak terobati
Patofisiologi

Demam rematik terjadi 2-3 minggu setelah faringitis streptococcus


Stadium demam rematik:
1. Stadium I
2. Stadium II
3. Stadium III
Stadium I
Berupa ISPA oleh kuman ß-Streptokokus hemolitikus grup A.
Gejala:
Seperti ISPA
keluhan: demam, batuk, rasa sakit waktu menelan, tidak jarang disertai muntah,
Pada PF sering didapatkan eksudat di tonsil yang menyertai peradangan
lainnya.
Infeksi ini biasanya berlangsung 2-4 hari dan dapat sembuh sendiri tanpa
pengobatan.
Stadium II

• disebut juga periode laten, yaitu masa antara infeksi Streptokokus dengan
permulaan tanda dan gejala demam reumatik.
• Stadium Periode ini biasanya berlangsung 1-3 minggu, kecuali korea yang
dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.
Stadium III

Timbulnya fase akut demam reumatik, berupa ditemukannya tanda atau gejala
peradangan umum (manifestasi minor) dan tanda atau gejala spesifik
(manifestasi mayor) demam reumatik.
GEJALA MINOR

1. Artalgia
Artralgia adalah nyeri sendi terutama sendi besar.
2. Demam
3. Lab : ASTO (Antistreptolysin O) >
LED (Laju Endap Darah) >
CRP (C reactive protein) +
GEJALA MAYOR

1. Poliartritis migrans
2. Khorea Syndenham
3. Eritema Marginatum
4. Karditis
Gejala mayor
1. Poliartritis migrans
menyerang sendi-sendi besar seperti sendi lutut, pergelangan kaki, siku, dan
pergelangan tangan.
Sendi yang terkena menunjukkan gejala peradangan yang jelas seperti
bengkak, merah, panas sekitar sendi, nyeri dan terjadi gangguan fungsi sendi.
Kelainan ini ditemukan pada sekitar 70% pasien demam rematik/penyakit
jantung rematik.
Kondisi ini berlangsung selama 1-5 minggu
Gejala Mayor

2. Khorea Syndenham
Gerakan yang tidak disengaja/gerakan abnormal, bilateral, tanpa tujuan
dan involunter serta seringkali disertai dengan kelemahan otot, biasanya
mengalami gerakan tidak terkendali pada ekstremitas, wajah dan
kerangka tubuh
Gejala Mayor

3. Eritema marginatum
Gejala muncul pada kulit berupa
bercak merah dengan bagian tengah
berwarna pucat sedangkan tepinya
berbatas tegas, berbentuk bulat dan
bergelombang tanpa indurasi dan
tidak gatal. biasanya terjadi pada
tubuh dan tidak gatal
Gejala Mayor

4. Nodul subcutan
Nodul ini terlihat seperti tojolan keras
dibawah kulit tanpa adanya perubahan
warna atau rasa nyeri. biasanya timbul
pada minggu pertama serangan dan
menghilang stelah 1-2 minggu
Gejala Mayor

5. Karditis
Merupakan proses peradangan aktif yang dapat mengenai
endokardium, miokardium atau perikardium.
Karditis merupakan gejala mayor terpenting, karena karditis dapat
meninggalkan gejala sisa, terutama kerusakan katup jantung.
Karditis pada demam reumatik akut ditemukan pada sekitar 50% kasus
Diagnosis berdasarkan kriteris Jones (Revisi 1992)

Ditegakkan bila ditemukan 2 kriteria mayor atau


1 kriteria mayor + 2 kriteria minor
ditambah dengan bukti infeksi streptokokus Group A tenggorok positif +
peningkatan titer antibodi sterptococus
Klasifikasi derajat penyakit

1. Artritis tanpa karditis


2. Artritis + karditis, tanpa kardiomegali
3. Artritis + kardiomegali
4. Artritis + kardiomegal + gagal jantung
Komplikasi

• Gagal jantung pada kasus berat


• Aritmia
• Perikarditis
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : ASTO, CRP, LED, tenggorok dan darah tepi lengkap
EKG
Menunjukkan interval PR memanjang
Ekokardiografi
menunjukkan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi Apus
tenggorok
Ditemukan streptococcus beta hemolitikus group A
Tata Laksana:

• Pengobatan manifesasi akut, pencegahan kekambuhan, pencegahan


endokarditis
• Istirahat baring, tergantung pada beratnya penyakit
• Anti inflamasi
Anti inflamasi :

1. Bila ditemukan artritis diberikan: asetosal 100 mg/kgbb/hari sampai 2


minggu, kemudian diturunkan selama 2-3 minggu berikutnya
2. Pada karditis ringan sedang diberikan asetosal 90-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4-6 dosis selama 4-8 minggu. Bila ada perbaikan, dosis
diturunkan bertahap selama 4-6 minggu berikutnya
3. Pada kasus karditis berat dengan gagal jantung ditambahkan
prednison 2 mg/kg BB/hari diberikan selama 2-6 minggu
MANIFESTASI KLINIS TIRAH BARING KEGIATAN

Artritis tanpa karditis Tata Laksana.... Masuk


Total : 2 minggu
Mobilisasi bertahap 2 minggu
sekolah setelah 4 minggu,
bebas berolah raga

Artritis + karditis tanpa kardiomegali Total : 4 minggu Masuk sekolah setelah 8 minggu,
Mobilisasi bertahap 4 minggu bebas berolah raga

Artritis +kardiomegali Total : 6 minggu Masuk sekolah setelah 12 minggu,


Mobilisasi bertahap 6 minggu bebas berolah raga
Jangan olahraga berat atau
kompetitif

Artritis +kardiomegali + Total: selama dekompensasi kordis Masuk sekolah setelah 12 minggu
dekompensasi kordis dekompensasi teratasi
Mobilisasi bertahap Dilaarang olah raga 2 -5 tahun
MASALAH KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung


2. Nyeri
3. Bersihan jalan napas tidak efektif
4. Hipertermi
5. Intoleransi aktivitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai