Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FALSAFAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : DAKOSTAANA MALE

NIM : C2014200166

PROGRAM : S1 KHUSUS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLLA MARIS MAKASSAR

2020 - 2011
TUGAS

Mencari instrumen/kuisioner penelitian tentang manusia sebagai makhluk yang utuh yang
berhubungan dengan teori Martha & Rogers maksimal 3 instrumen

1. Alat- alat pengkajian


(panduan penggunaan proses keperawatan model rogers, termasuk pengkajian,
diagnosis, implementasi, dan evaluasi, berdasarkan prinsip – prinsip homeodinamik
yaitu integritas, resonsasi, dan helisi, untuk pasien yang dihospitalisasi dalam unit
perawatan kritis dan keluarganya, menggunakan pertanyaan terbuka)
Disini dimaksudkan bahwa teori rogers merumuskan proses keperawatan menjadi 4
bagian yaitu pengkajian, diagnosa, implementasi, dan evaluasi. Sebagai seorang
perawat harus memahami terlebih dahulu konsep dasar keperawatan sehingga bisa
memberikan asuhasn keperawatan yang baik kepada pasien, teori ini juga
menggunakan prinsip - prinsip homeodinamik yang meliputi energi, lingkungan, dan
Manusia, ketiga unsur ini saling berkaitan Satu sama lain dan merupakan satu
kesatuan yang utuh. Proses homedionamik memiliki karakter yang berbeda – beda
dalan setiap proses hidup dan bersifat dinamis, serta berinteraksi dengan limgkungan
yang dapat mempengaruhinya. Lingkungan yang ditenpati oleh individu dapat
mempengaruhi dirinya dan lingkungan ini bisa membentuk karakter seseorang baik
yang bersifat adaptif dan maladaptif.
Prinsip homedionamik meliputi resonsasi , integritas, dan helisi.
- Prinsip resonsasi adalah suatu proses kehidupan manusia yang selalu berirama
dan frekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam
beradaptasi dengan lingkungan.
Contohnya seperti : seseorang yang di PHK di tempat kerjannya karena tidak
bekerja sesuai dengan SOP , dan kini ia mencari pekerjaan baru setelah ia
mendapatkan pekerjaan, individu harus menyesuaikan dirinya dengan pekerjaan
yang baru yang ditempatinya dan harus memperlihatkan kemampuan kerja yang
baik dan sesuai soap.
- prinsip integritas adalah hubungan antara manusia dengan lingkungann yang tidak
dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus- menerus
karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
Contohnya : seorang perawat A ditugaskan untuk melalukan perawatan kepada
pasien di kamar perawatan. Perawat ini sudah melaksanakan pekerjaannya selama
satu sift. Dari dinas pagi sampai siang, nah perawat yang dinas siang melanjutkan
tugasnya untuk merawat pasien yang dirawat oleh perawat A , dalam proses ini
biasanya dinamakan dengan operan sift. kedua perawat tersebut memiliki ikatan
kerjasama yang tidak dapat dipisahkan
- Proses helisi menegaskan bahwa manusia mampu secara sadar untuk melihat
adanya perubahan- perubahan

2. Mengukur aspek fisiologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual dari pola dimensi
yang sehat tentang kesiapan menghadapi kematian (McCanse, 1995)
Menurut saya instrumen ini sangat berkaitan dengan perawatan paliatif karena
instrumen ini menggunakan aspek fisiologis, sosial, spiritual untuk mengatasi
kebutuhan klien dan perawat harus tahu bagaimana cara memenuhi ketiga aspek
teresebut. Tetapi sebelumnya itu saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan
aspek fisiologis. Aspek fisiologis itu sendiri yaitu perawat memberikan kebutuhan
makan dan minum pasien, memperhatikan suhu tubuh, elektolit, memberikan terapi
obat sesuai dengan anjuran dokter, memperhatikan kebutuhan eliminasinya,
sedangkan kebutuhan psikologisnya yaitu bagaimana cara perawat memberikan
dukungan psikologis kepada pasien contohnya seperti ketika pasien merasa cemas
dengan penyakit yang dihadapinya disini peran perawat sebagai seorang motivator
memberi penyemangat kepada pasien untuk kuat dan tabah dalam menghadapi
penyakitnya,
Aspek sosiologis, disini menjelaskan tentang perawat harus menghadirkan orang -
orang terdekat pasien : suami, istri, anak, teman, pacar, dll. nah dengan menghadirkan
orang- orang tersebut bisa membuat pasien merasa dirinya berarti karena masih ada
orang yang peduli dengan dirinya karena pasien tidak merasa sendiri tetapi ada
keluarga yang menyemangatinya
Dan terakhir aspek spiritual, disini perawat menghadirkan seseorang yang mampu
mengatasi masalah spiritualnya. contohnya seperti mendatangkan rohaniawan (pastor
dan suster) untuk bersama- sama beribadat.

3. Pengkajian holistik nyeri pada pasien kronis. Memenuhi kebutuhan - kebutuhan dan
harapan klien : kekuatan klien dengan keluarga : pengalaman nyeri klien, lokasi,
intesitas, penyebab, makna dan efek pada aktivitas, kehidupan dan hubungan
interpersonal, cara meredakannya.
Dari hasil instrumen diatas dapat saya menganalisa bahwa untuk mengkaji nyeri
pasien perawat harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan nyeri,
skala nyeri itu sampai berapa, faktor – faktor apa saja yang dapat menyebakan nyeri
sehingga nyeri tersebut dapat timbul.
Lalu untuk mengakaji nyeri pasien, perawat menggunakan skala numeric dari angka
1- sampai 10 dengan kriteria :
- 0 (tidak ada nyeri)
- 1- 3 (nyeri ringan)
- 4-6 (nyeri sedang)
- 7- 9 (nyeri hebat)
- 10 ( nyeri berat)
Kemudian perawat mengakaji kualitas nyeri pasien, apakah sakit yang dirasakan
seperti tertusuk - tusuk, teririrs- iris, atau tumpul , setelah itu mengkaji lokasi nyeri
yang dirasakan oleh pasien misalnya dibagian kepala, dada, perut ataupun kaki.
kemudian mengakaji berapa lama nyeri yang dirasakan. Lalu jika sudah dikaji perawat
memberi edukasi kepada pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah klien dengan
cara mengunakan teknik relaksasi nafas dalam, memberikan posisi semi fowler
(setengah duduk), memberikan edukasi bagaimana cara meredakan nyeri dengan
mengurangi aktivitas- aktivitas berat , memberikan obat pereda nyeri (analgesic),
mengajarkan kepada keluarga untuk mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam.
Selain itu mengevaluasi setiap tindakan yang diberikan kemudian menanyakan
kembali apakah nyeri yang dirasakan sudah berkurang dan perawat bertanya kembali
kepada keluarga apakah edukasi yang diberikan sudah dimengerti jika belum mengerti
perawat menjelaskan ulang kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat mengerti
sehingga bisa menerapkannya kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai