Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan

GASTROENTERITIS

Disusun Oleh:
Nama : Dina V atbar
Nim : C2014201117

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS


PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN KHUSUS
2020
GASTROENTERITIS

1. KONSEP PENYAKIT
A. Pengertian
Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya
muntah dan diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi, tidak toleran terhadap
makanan tertentu atau mencerna toksin, (Tucker, 1998).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan
usushalus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat
kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit. (Cecily, Betz; 2002).
Gastroenteritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Mattaqin
& Kumala, 2011). Gastroenteristis akut yang ditandai dengan diare dan pada
beberapa kasus muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit (Betz &
Linda, 2009).
B. Etiologi:

Faktor penyebab Gastroenteritis adalah :

1. Faktor infeksi
a. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai
berikut :
1) Infeksi bakteri : Vibrio, Ecoly, Salmonella, Shigella,
Campylabacter,Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Entero virus (virus echo, coxsakria, poliomyelitis)
3) Infeksi parasit: cacing (ascaris, tricuris, yuris, stongyloides) protozoa,
jamur.
b. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti OMA,
tongsilitis, bronkopneumoni, ensefalitis, dan lain-lain.
2. Faktor mal absorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan, makanan basi, makanan beracun.
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas. (Manjoer, Arif; 2000 )

C. Patofisiologi

BerdasarkanHasan(2005),mekanismedasaryangmenyebabkantimbulnya
diare adalah:
1. Gangguan sekresi
Akibatgangguantertentu(misalolehtoksin)padadinding ususakan
terjadipeningkatansekresi,airdanelektrolitkedalamrongga usus dan
selanjutnyadiaretidak karenapeningkatan isironggausus.
2. Gangguan osmotic
Akibatterdapatnyamakananatauzatyang tidakdapatdiserapakan
menyebabkantekananosmotikdalamrongga ususmeninggi,sehingga
terjadipergeseranair danelektrolitke dalamrongga usus.Isi rongga usus
yang berlebihaniniakanmerangsang ususuntukmengeluarkannya
sehinggatimbul diare.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnyakesempatan usus
untukmenyerapmakanansehinggatimbuldiare,sebaliknyajikaperistaltic
usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang
selanjutnyadapat menimbulkan diarepula.
D. Manifestasi klinis

Mula-mula pasien cengeng,gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat.


Nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan
mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah
kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan
daerahsekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan terjadi makin lama
makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari
laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare.
Gejala muntah dapat timbul sebelum/sesudah diare dan dapat
disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asambasa dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai tampakyaitu
berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar
manjadicekung (pada bayi). Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak
kering.
Berdasarkan banyaknya cairanyang hilang dapat dibagi menjadi :
1. Dehidrasi ringan : kehilangan cairan kurang dari 5% berat badan.
a. Haus, sadar, gelisah, ubun-ubun normal.
b. TD normal, RR normal dan nadi normal, status mental normal.
c. Turgor normal.
d. Mukosa sedikit kering.
e. Urin sedikit mengurang.
2. Dehidrasi sedang : kehilangan cairan antara 5-9 % berat badan
a. Haus meningkat.
b. Nadi cepat dan lemah, TD normal, RR cepat.
c. Turgor menurun.
d. Membran mukosa kering.
e. Ubun-ubun normal.
f. Status mental normal sampai lesu.
g. Keluaran urin mengurang.
3. Dehidrasi berat : kehilangan cairan lebih dari 10 % berat badan
a. Kesadaran menurun, lemas, takikardi, ektremitas dingin.
b. Nadi capat dan halus kadang takteraba, TD menurun.
c. Haus meningkat.
d. Keluaran urin tidak ada.
e. Ubun-ubun cekung. (Ngastiyah, 1997;Nelson, 2000)
E. Pemeriksaan penunjang
Menurut Davey (2005) pemeriksaan gastroenterititis yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Tes darah lengkap,anemia atau trombositosis mengarahkan dugaan
adanya penyakit kronis. Albumim yang rendah bisa menjadi patokan
untuk tingkat keparahan penyakit namun tidak spesifik.
2. Kultur tinja bisa mengidentifikasi organisme penyebab. Bakteri
C.difficile ditemukan pada5% orang sehat. Oleh karenanya diagnosis
di tegakan berdasarkan adanya gejala disertai ditemukanya
toksin,bukan berdasar ditemukanya organismesaja.
3. Foto polos abdomen,pada foto polos abdomen bisa terlhat kalsifikasi
pankreas,walaupun diduga terjadi insufiensi pankreas, sebaiknya
diperiksa dengan endoscopicretrograde cholangiopancreatography
(ERCP) atau CT pancreas.
F. Penatalaksanaan

Menurut Supartini (2004), penatalaksanaan medis pada pasien diare meliputi:


pemberian cairan, dan pemberian obat-obatan.
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatikan derajat
dehidrasinyadan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasiendengandehidrasiringandansedang cairanyang diberikan
peroralberupacairanyangberisikanNaCldanNaHCO3,KCL dan
glukosauntuk diare akut.
b. Cairan Parenteral
Sebenarnyaadabeberapajeniscairanyang diperlukansesuaidengan
kebutuhanpasien,tetapisemuanyaitutergantung tersedianyacairan
setampat. Pada umumnyacairan RingerLaktat(RL) diberikan
tergantung berat/ringandehidrasi,yang diperhitungkandengan
kehilangan cairan sesuai dengan umurdan berat badannya.
1) Dehidrasi Ringan
1jampertama25–50ml/kgBB/hari,kemudian125ml / kgBB / oral.
2) Dehidrasisedang
1jampertama50–100ml/kgBB/oralkemudian125ml/kgBB/ hari.
3) Dehidrasiberat
1jampertama20ml/kgBB/jamatau5tetes/kgBB/menit
(inperset1ml:20tetes),16jamnerikutnya105ml/kg BB oralitper oral.
2. Obat-obatan
Prinsippengobatandiareadalahmengganticairanyang hilang melalui
tinjadengan/tanpamuntahdengancairanyangmengandung elektrolit dan
glukosa/ karbohidratlain (gula,airtajin, tepungberas, dsb).
1) Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/ ch dengan dosis minimum30 mg.
Klorrpomozin, dosis 0,5– 1 mg/ kgBB/ hari.
2) Obat spasmolitik, umumnyaobat spasmolitik seperti papaverin
ekstrakbeladora,opiumloperamiatidakdi gunakanuntuk
mengatasidiare akutlagi,obatpengerastinja sepertikaolin,pectin,
charcoal,tabonal,tidakada manfaatnyauntukmengatasidiare
sehinggatidak diberikanlagi.
3) Antibiotic
Umumnyaantibiotic tidakdiberikanbila tidakada penyebabyang
jelas.Bilapenyebabnyakolera,diberikantetrasiklin25–50mg/ kg BB /
hari. Antibiotic juga diberikan bila terdapat penyakit seperti OMA,
faringitis, bronchitis / bronkopeneumonia.

2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


A. Pengkajian

Menurut Cyndi Smith Greenbery, 2004adalah:


1. Identitas klien (Nama, Alamat, Pekerjaan, Status perkawinan,
Tempat/tanggal lahir, Agama, Jumlah anak, dll)
2. Riwayat keperawatan
Awal serangan :gelisah,suhutubuhmeningkat,anoreksiakemudian timbul
diare.
Keluhan utama :fesessemakincair,muntah,kehilanganbanyakair
danelektrolitterjadigejala dehidrasi,BB menurun, tonus dan
turgor kulit berkurang, selaput kadir
mulutdanbibirkering,frekuensiBABlebih dari4x dengan
konsisten encer.
3. Riwayat kesehatan masalalu
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat inflamasi
4. Riwayat Psikososial keluarga
5. Kebutuhan dasar
a. PolaEliminasi
Mengalami perubahanyaitu BABlebih dari 4xsehari
b. PolaNutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anoreksia, menyebabkan penurunan BAB
c. PolaIstirahat dan Tidur
Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasatidak nyaman
d. PolaAktifitas
Akanterganggukarenakondisitubuhyanglemahdanadanyanyeri akibat
disentri abdomen.

B. Diagnosa keperawatan (SDKI)


1. Diareberhubungan denganproses infeksi
2. Risiko ketidakseimbangan cairan
3. Risiko defisit nutrisi
4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (mis.infeksi)
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status nutrisi

Anda mungkin juga menyukai