Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
Diare atau penyakit diare (Diarrheal disease) berasal dari bahasa Yunani yaitu
“diarroi” yang berarti mengalir terus, merupakan keadaan abnormal dari
pengeluaran tinja yang terlalu frekuensi (Artikel, 2009). Menurut Hipocrates, diare
merupakan suatu keadaan abnormal dari frekuensi dan kepadatan tinja. Menurut
Depkes RI (2010), diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume
keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari pada anak dan pada bayi lebih
dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.

2. Etiologi
Terdapat tiga bahan dalam etiologi diare pada anak ( Mary E. Muscari , 2009 ) :
1. Diare Akut , diare akut disebabkan karena adanya bakteri , non bakteri dan adanya
infeksi .
A. Infeksi
a. Enteral , yaitu infeksi yang terjadi di dalam saluran pencernaan dan merupakan
penyebab utama terjadinya diare . infeksi enternal meliputi :
- Infeksi Bakteri : Vibrio , E.Coli , Salmonella , Shigella Campylobacter , yersinia
, Aeromonas
- Infeksi Virus : Enterovirus , seperti virus ECHO , Coxsakie , poliomyelitis ,
adenovirus , rotavirus , astrovirus .
- Infeksi Parasit : Cacing ( Ascaris , Trichiuris , Oxyyuris , dan strongylodies ) ,
protozoa ( Entamoeba Histolytica , Giardia Lamblia , Dan Trichomonas
Hominis )
b. Parenteral , yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan misalnya ,
otitis media akut ( OMA ) , tonsilofaringus , bronkopneumonia , ensefalitis .
B. Malabsorbsi
a. Karbohidrat , disakarida ( intoleransi laktosa , maltosa , dan sukrosa ) serta
monosakarida( intoleransi glukosa , fruktosa , dan galaktosa ) . pada anak bayi
paling bahaya adalah intoleransi laktosa .
b. Lemak
c. Protein

2. Diare Kronis biasanya dikatikan dengan satu atau lebih penyebab berikut :

a. sindrome malabrsorbsi

b. Defek Anatomis

c. intoleransi laktosa

d. reaksi alergik
e. respon inflamasi

f. imunodefisiensi

g. parasit

3. Faktor predisposisi diare antara lain , usia yang masih kecil , malnutrisi , penyakit
kronis , penggunaan antibiotik , air yang terkontaminasi , sanitasi , pengelolaaan
makanan yang buruk atau tidak tepat .

3. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis diare menurut ( Elizabeth J. Corwin , 2008 ) :

1. Cengeng dan rewel


2. Gelisah
3. Suhu Meningkat
4. Nafsu makan menurun
5. Feses cair dan berlendir , kadang juga di sertai adanya darah . kelamaan , feses ini akan
berwarna hijau dan asam .
6. Anus lecet
7. Dehidrasi , bila menjadi dehidrasi berat akan terjadinya penurunan volume dan tekanan
darah , nadi cepat dan kecil , peningkatan denyut jantung , penurunan kesadaran , dan
diakhiri dengan syok.
8. Berat badan menurun .
9. Turgor kulit menurun .
10. Mata dan ubun-ubun cekung .
11. Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering .

4. pemeriksaan Diagnostik :

1. Diare Akut ,

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah :

- Tes darah lengkap : anemia atau trombositosis mengarahkan dengan adanya penyakit
kronis . Albumin yang rendah bisa menjadi patokan untuk tingkat kparahan penyakit
namun tidak spesifik .
- Kultur tinja bisa mengindentifikasi organisme penyebab , Bakteri C.Difficille ditemukan
pada 5% orang sehat ditegakkan berdasarkan adanya gejala serta ditemukanya toksin ,
bukan berdasarkan di temukannya organisme saja .
- Foto polos abdomen : bisa menunjukan gambaran kolitis akut

2. Diare Kronis
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah :

- Tes darah lengkap : secara umum dilakukan dalam hitung darah lengkap , LED , bikoimiawi
folat .
- Miokroskopik dan kultur tinja (3x) : hasil kultur negatif belum menyingkirkan giardiasis

- foto polos abdomen : pada foto polos abdomen bisa ter;ihat klasifikasi pankras ,
sebaiknya di periksa dengan Endoscopi Retrograde Cholangiopancreatography ( ERCP )

- berat tinja 24 jam

- kolonoskopi dan biopsi

- Hydrogen Breath test

5. Penatalaksaan Medis

Rehidrasi

  Jenis cairan

 cara rehidrasi oral : Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti oralit,pedyalit
setiap kali diare, Formula sederhana (NaCl dan Sukrosa/KH lain) seperti LGG, tajin
 cairan parenteral : usia 0-2 hari dengan BB < 2500 D5%, BB > 2500 (aterm) D10%, Usia 2 hari-3
bulan d100,18 NS, Usia 3 bulan- 3 tahun D51/4 NS, Usia > 3 tahun D51/2NS, HSD (Half
Strength Darrow) D1/2 2,5 NS cairan khusus untuk diare > usia 3 bulan.

     Jalan pemberian

 Oral (dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi, anak mau minum serta kesadaran baik)
  Intragastrik (dehidrasi ringan, sedang, tanpa dehidrasi, anak tidak mau makan dan kesadaran
menurun).
 IV line bila dehidrasi berat

Jumlah cairan

Jumlah cairan yang diberikan tergantung pada :

 Defisit (derajat dehidrasi)


  Kehilangan sesaat (concurent loss)
 Rumatan (maintenance).

1. Obat-obatan

 Obat anti sekresi :  Asetosal, 25 mg/hr dengan dosisminimal 30 mg,  Klorpromasin, 0,5-1 mg/ kg
BB/hr
 Obat antispasmotiliti

Papaverin, opium. Loperamid

 Antibiotik

Penyebab jelas, ada penyakit penyerta


Dietetik

1. Anak < 1 tahun atau > 1 tahun denga BB < 7 kg

 Susu ASI/ susu formula dengan laktosa rendah


 Makanan setengah padat (bubur susu), makana padat

-Umur > 1 tahun dengan BB > 7 kg

Makanan padat/ maknan cair/susu

Dalam keadaan malabsorbsi berat serta allergi protein susu sapi dapat diberikan elemental/semi
elemental  formula.

Supportif

 Vitamin A 200.000 iu IM usia < 1 tahun


 Vitamin A 100.000 iu IM             usia 1-5 tahun
  Vitamin A 5000 iu                       usia > 5 tahun
 Vitamin A 2.500 iu po      usia < 1 tahun
 Vitamin A 5.000 iu po      usia > 1 tahun
 Vitamin B kompleks, vit C

6. Komplikasi

1. Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit , yang dibagi menjadi :

a. dehidrasi ringan , apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB

b. dehidrasi sedang , apabila terjadi kehingan cairan cairan 5-10% BB

c. dehidrasi berat , apabila terjadi kehilnagan cairan > 10-15%

2. Renjatan hipovlemik akibat menurunya akibat menurunya volume darah dan apabila
penurunan volume darah mencapai 15-25% BB maka akan menyebabkan penurunan
tekanan darah .

3. Hipokalemia dengan gejala yang munul adalah meteorismus , hipotoni otot , kelemahan ,
bradikardi .

4. Hipoglikemia

5. Intoleransi laktosa skunder sebagai akibat defisiensi enzim laktosa karena kerusakan vili
mukosa usu halus .

6. Kejang
7. Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah , biaanya penderita mengalami
kelaparan .

7. Pathway
BAB III

KONSEP ASKEP TEORI

3.1 Pengkajian

Pengkajian mencakup data yang di kumpulkan melalui wawancara, keluhan utama,


pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

A. Identitas/ biodata klien


Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, asal suku bangsa, nama orang tua,
pekerjaan orang tua, dan penghasilan.

B.Keluhan utama

Frekuensi BAB meningkat lebih dari 3x/hari


Keadaan Umum :
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare
akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).

C.Riwayat Penyakit Dahulu

Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka


panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan,
ISPA, ISK, OMA campak.

D.  Riwayat Nutrisi

Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang
diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada
anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

F. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Penyimpanan  makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan


tempat tinggal.

G. keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.


H.Pemeriksaan Fisik

- pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar

-Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun
lebih

-Mata : cekung, kering, sangat cekung

-Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35
x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap
dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum

-Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic -
(kontraksi otot pernafasan)

-Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun
pada diare sedang .

-Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat >
375 derajat celsius, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time
memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.

-Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ),
frekuensi berkurang dari sebelum sakit.

I. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosa yang tepat,
sehingga dapat memberikan terapi yang tepat pula, pemeriksaan yang perlu dilakukan
pada anak yang terkena diare, yaitu pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan
pemeriksaan darah dan endoskopi abdomen serta pemeriksaan tinja 24 jam .

1.2 Diagnosa Keperawatan


a. Kekurangan Volume Cairan
b. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
c. Kerusakan Integritas Kulit
d. Kecemasan
e. Kurang pengetahuan
Analisa Data

N Analisa Data Etilogi Penyebab


O
1 Difensiensi Enzim Kekurangan volume
↓ cairan
Enzim Laktose

Malabsorbsi

Tekanan Osmotis dalam rongga
usus meningkat

Penyerapan air dan elektrolit
dalam rongga usus

Hiperperistaltik

Diare

Kekurangan volume cairan
N Analisa Data Etiologi Penyebab
O
2 Data Mayor : Infeksi Saluran pencernaanaan Gangguan
- Objektif : BB menurun ↓ perubahan nutrisi
- Bising usus hiperaktif Akumulasi toksin di saluran
- otot pengunyah melemah pencdrnaan

- membran mukosa pucat ↓

- serum albumin menurun Anoreksia mual dan muntah



- Diare
Gangguan perubahan nutrisi
Data Minor :
- Klien mengatakan nafsu makan
menurun
- Klien mengatakan nyeri
abdomen
3 Kecemasan
Infeksi OMA , Tonsilitis ,
Data Mayor : Bronkithis
- Keluarga klien merasa ↓
khawatir dengan kondisi yang Pelepasan Pirogen
di hadapi ↓
- Keluarga merasa bingung Merangsang Hipotalamus
- Keluarga klien mengatakan ↓
klien mengalami anoreksia Pelepasan Asam Bikarbonat
Data Objektif : ↓
- Tampak gelisah Perubahan Potensial membran
- Tampak tegang sel neuron
- Frekuensi nafas meningkat ↓
- Nadi meningkat Mempengaruhi Neuron
- Kontak mata buruk Transmiter
- Muka pucat ↓
- Mukosa bibir kering Kejang

Kecemasan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai