Anda di halaman 1dari 19

Gagal Nafas

Sapondra Wijaya
Definisi
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk
mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam jumlah cukup yang dapat
mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS
Jantung “Harapan Kita”, 2001)
Jenis Gagal Nafas
Akut
Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada
pasien yang parunya normal secara struktural maupun
fungsional sebelum awitan penyakit timbul.
Kronis
gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan
penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik,
emfisema dll yang secara fungsional dan struktural
parunya tidak normal
Tipe Gagal Nafas
Gagal napas hipoksemik (gagal napas tipe 1)
Terjadi akibat kegagalan pertukaran gas terutama
gagal oksigenasi.
Gagal napas hiperkapnik (gagal napas tipe 2).
Terjadi akibat kegagalan kegagalan pompa ventilasi
atau fungsi kerja otot ventilasi.
Tipe 1 Respiratory Failure
Gagal Napas Hipoksemik
Mekanisme penyebab gagal napas hipoksemik adalah
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
Penurunan difusi oksigen yang melewati membran
alveolar-kapiler,
Hipoventilasi dan
Daerah dengan ketinggian tertentu (misal: puncak
gunung) dengan tekanan oksigen yang rendah atau
kadar oksigen yang tipis
Tipe 2 Respiratory Failure
Gagal Napas Hiperkapnik
Gagal napas hiperkapnik disebabkan oleh faktor-
faktor yang berperan dalam ventilasi.
Ada 4 komponen yang dapat meganggu ventilasi
semenit yaitu :
fungsi otot-otot pernapasan terganggu,
beban kerja ventilasi berlebihan,
gangguan transmisi neuromuskular
gangguan pemicu pusat pernapasan
Etiologi

Depresi Sistem saraf pusat


Anastesi, cedera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis,
meningitis, hipoksia, dan hiperkapnia mempunyai
kemampuaan dalam menekan pusat pernafasan. Pada
pasien ini, pernafasan menjadi lambat dan dangkal.
Henti nafas dapat terjadi pada kasus-kasus berat.

Kelainan neurologis primer


Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis,
otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular
yang terjadi pada pernapasan akan sangat
mempengaruhi ventilasi.
Lanj...
Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui
penghambatan ekspansi paru.

Trauma
Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan
perdarahan dari hidung dan mulut. Hemothoraks, pnemothoraks
dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal
nafas.

Penyakit akut paru


Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Asma bronkial,
embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang
menyababkan gagal nafas
Tanda dan Gejala
Umum : Kelelahan, berkeringat
Respirasi : Wheezing, merintih,
menurun/menghilangnya suara napas, cuping hidung
retraksi, takipnea, bradipnea atau apnea, sianosis.
Kardiovaskuler : Bradikardia atau takikardia hebat,
hipotensi/hipertensi, henti jantung.
Serebral : Gelisah, iritabilitas, sakit kepala, kekacauan
mental, kesadaran menurun, kejang, koma.
Lanj...
TANDA
 Gagal Napas Total
 Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
 Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula serta tidak ada
pengembangan dada pada inspirasi
 Adanya kesulitasn inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi buatan

 Gagal nafas parsial


 Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing.
 Ada retraksi dada

GEJALA
 Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
 Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2
menurun)
Initial Assesment
Airway
 • Peningkatan sekresi pernapasan
 • Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi

Breathing
 Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu, bradipneu,
retraksi.
 Menggunakan otot aksesori pernapasan
 Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis

Circulation
 Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
 Sakit kepala
 Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, mengantuk
 Penurunan haluaran urine
Pemeriksaan Penunjang
Pulse oximetry untuk menilai oksigenasi jaringan
(SpO2)
Analisis gas darah arteri (AGD)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Terapi oksigen
Ventilator mekanik
Inhalasi nebulizer
Pengobatan: bronkodilator, steroid

Penatalaksanaan Keperawatan
Mengkaji status pernafasan
Fisioterapi dada
Pemantauan hemodinamik / jantung
Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan
Managemen Gagal Nafas
Airway management
Endotracheal intubasi jika:
Kondisi Hypoxemia
Perubahan status mental

Penting
 Kecukupan pengiriman O2 ke paru
 Pembuangan sekret
 Ventilasi adekuat
Lanj...
Koreksi hypoxemia
Pemberian O2 via nasal kanul, face mask, intubation
and Mechanical ventilation
Tujuan: Adekuat pengiriman O2 ke jaringan
PaO2 = > 60 mmHg
Arterial O2 saturation >90%
Lanj...
Mechanical ventilation
Persistence hypoxemia walau O2 supply
Penurunan kesadaran
Hypercapnia dengan asidosis (pH< 7.2)
Peningkatan PaO2
Penurunan PaCO2
Fatigue pada otot pernafasan

Ventilator membantu atau mengontrol pernafasan pasien


Lanj...
Treatment of the underlying causes
Setelah koreksi hipoksemia dan stabilisasi hemodinamik
Antibiotics
Bronchodilators
Diuretik
Fluids and electrolytes
IV nutritional support
Fisioterapi dada
Diagnosa Keperawatan ????

Anda mungkin juga menyukai