Anda di halaman 1dari 35

KEPERAWATAN ANAK II

REMATOID HERD DESEASE


ATAU
PENYAKIT JANTUNG REMATIK

OLEH :
A. RAMLAN AMRI
A. SHERLY ERWINDA
PENGERTIAN
Reumatoid heart disease (RHD) adalah suatu proses
peradangan yang mengenai jaringan-jaringan penyokong
tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh
darah oleh organisme streptococcus hemolitic-b grup A
(Pusdiknakes, 1993).
Penyakit jantung rematik adalah kondisi dimana
katup jantung mengalami kerusakan akibat komplikasi
dari demam reumatik utamanya kebocoran pada katup
mitral. Sedangkan demam reumatik yaitu sebuah
penyakit peradangan yang dapat memengaruhi organ
tubuh terutama jantung, penyakit ini berpotensi
menimbulkan gagal jantung hingga kematian. Penyakit
inipaling sering terjadi pada usia 5-15 tahun.
PENYEBAB
• Penyebab peyakit jantung rematik adalah
bakteri streptococcus tipe A yang awalnya
menginfeksi tenggorokan dan pada akhirnya
menyebar ke beberapa organ tubuh yaitu
jantung, sendi, otak dan kulit
• Faktor lingkungan (keadaan sosial, ekonomi,
cuaca, iklim dan geografis)
• Faktor individu (genetik, ras, keadaan
kesehatan, jenis kelamin, umur)
TANDA DAN GEJALA
Terlebih dahulu mengalami gejala demam rematik seperti
• Demam sekitar 38◦c
• Berkeringat
• Keluhan radang tenggorokan
• Batuk- batuk kecil namun tidak pilek
• Pembesaran kelenjar getah bening atau benjolan dileher
• peradangan sendi
Kemudian mengalami tanda dan gejala penyakit jantung rematik
• Sesak napas, terutama ketika beraktivitas atau ketika berbaring
• Aritmia
• Nyeri dada
• Cepat lelah
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi penyakit jantung rematik (PJR) adalah proses
autoimun sekuele dari demam rematik akut (DRA). Patofisiologi
respon autoimun dipicu oleh infeksi Streptococcusgroup A pada
individu yang rentan secara genetik.
Respon autoimun yang timbul diduga akibat adanya mimikri
antigen Streptococcusgroup A yaitu protein M dengan protein
yang terdapat pada jantung (keratin, laminin myosin,
tropomiosin, dan vimentin). Kemiripan struktur tersebut memicu
terjadinya aktivasi silang antibodi dan atau sel T terhadap protein
dalam tubuh manusia hingga menimbulkan reaksi autoimun.
Streptococcus type A

Melengket pada jar. Epitel saluran


pernapasan atas

Infeksi pada faring

Antigen streptococcus menyebabkan pembentukan


antibody

Reaksi antigen dgn antibodi

Demam reumatik

menetap Reversible (sembuh)

Menyebabkan gejala sisa

Respon auto imun

Reaksiantigen dan antibody

RHD (Rematoid HERD


Desease
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penanganan penyakit ini tergantung tingkat
keparahannya, penanganannya dapat berupa pemberian
obat antara lain:
- antibiotik, seperti penisilin
- Aspirin, untuk meredakan peradangan
- Kortikosteroid, seperti prednisone untuk meredahkan
peradangan.
apabila pemberian obat tidak efektif atau kondisi
memburuk maka penanganannya adalah operasi untuk
perbaikan atau bahkan penggantian katup jantung.
PENCEGAHAN
• Hindari kontak dengan orang yang terkena radang tenggorokan
• Berperilaku hidup bersih dan sehat
• Penisilin benzatin 600.000 U untuk anak dengan berat badan
kurang dari 30kg,. 1,2 juta U bila BB lebih dari 30kg diberikan
sekali dalam 4 minggu
• Sulfadiazin 1x500 mg/ hari untuk anak dibawah 30kg dan 1g
untuk anak lebih dari 30kg
• Diberikan sekurang-kurangnya sampai 5 tahun bebas serangan
ulang demam reumatic
• Untuk penderita RHD dengan gagal jantung atau katup buatan
dianjurkan pemberian pencegahan seumur hidup
ASUHAN KEPERAWATAN
• Nama : An “R”
• Umur : 12 tahun
• Alamat : Suli
• Ttl : suli , 10 januari 2008
• Jenis kelamin : laki-laki
• Keluhan Utama
• Ibu klien mengatakan klien mengalami sesak napas sekitar 1 hari yang lalu
• Status kesehatan saat ini
ibu klien mengatakan anaknya mengalami sakit tenggorokan sekitar 1 minggu
yang lalu disertai demam selama beberapa hari dan sekitar satu hari yang lalu
mengalami sesak dan demam serta mengeluh nyeri pada siku. Ibu klien
mengatakan baru kali ini anaknya mengalami penyakit seperti ini dan baru kali
ini juga masuk rumah sakit
• Status kesehatan masa lalu
ibu klien mengatakan keluarganya tidak mengalami penyakit
keturunan ataupun menular seperti hipertensi, diabetes, dan TBC
PENGKAJIAN
A. POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
1.Persepsi kesehatan
2.Nutrisi/metabolik
3.Eliminasi
4.Aktifitas/latihan
5.Tidur/istirahat
6.Kognitif/perseptual
7.Persepsi diri/konsep diri
8.Peran/hubungan
9.Seksualitas/reproduksi
10.Koping/toleransi stress
11.Nilai/kepercayaan
PENGKAJIAN
A.FOKUS PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV:
TD: 90/70 mmhg BB: 40 Kg
S: 38˚c TB: 157 Cm
N: 85x/m GCS: 14
P: 28x/m Pengkajian nyeri
2. (Head To Toe)
• · Inspeksi
- Pharynx heperemis
- Kelenjar getah bening membesar
- Pembengkakan sendi
- Tonjolan di bawah kulit daerah kapsul sendi
- Ada gerakan yang tidak terkoordinasi
- bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan.
- eritema bersifat non pruritus (Eritema marginatum)
• · Palpasi
- Nyeri dan nyeri tekan disekitar sendi yang menyebar pada sendi
lutut, siku, bahu, lengan (gangguan fungsi sendi/ Polyarthritis)
- Timbul benjolan  dibawah kulit, teraba lunak dan bergerak
bebas, muncul sesaat, pada umumnya langsung diserap.
- Akral dingin
- Takikardia terutama saat tidur (sleeping pulse )
• · Auskultasi
- suara bising katup ( suara sistolik )
- perubahan suara jantung
- Murmur sistolik injection dan friction rub
• Perkusi
- Nyeri tekan pada sendi atau dada
B. POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
1.Persepsi kesehatan
2.Nutrisi/metabolik
3.Eliminasi
4.Aktifitas/latihan
5.Tidur/istirahat
6.Kognitif/perseptual
7.Persepsi diri/konsep diri
8.Peran/hubungan
9.Seksualitas/reproduksi
10.Koping/toleransi stress
11.Nilai/kepercayaan
DATA FOKUS
DS:
• Pasien mengatakan lemas, mudah letih
• Pasien mengatakan sesak
• Pasien mengatakan nyeri dada saat sesak
• Pasien mengatakan kadang merasa pusing
• Ibu Pasien mengatakan anaknya demam
• Ibu pasien mengatakan anaknya demam
• Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu oleh ibu/
keluarganya
• Pasien mengatakan nyeri pada siku tangan kanan
DO:
• TTV
TD: 90/70 mmhg BB: 40 Kg
S: 38˚c TB: 157 Cm
N: 85x/m GCS: 14
P: 28x/m KU: Lemah
• Nyeri:
P: Nyeri dada dirasakan secara tidak menentu dan ketika sesak, nyeri pada siku tangan kanan juga dtidak
menentu dan ketika menggerakan tangan
Q: Nyeri dada seperti di tekan, nyeri pada siku seperti ditusuk tusuk
R: Nyeri pada dada dan siku tangan sebelah kanan
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan hilang timbul selama +_ 5 menit
• Ada suara murmur pada jantung
• Pasien nampak lemah
• Tatikardi
• Mata agak merah
• Nafas cuping hidung
• Pasien nampak sesak
• Pasien nampak gelisah
• Aktivitas pasien nampak dibantu oleh keluarga
• Siku pasien sebelah kanan nampak bengkak
• Pasien nampak meringis
• Nyeri tekan pada siku sebelah kanan
DIAGNOSA YANG MUNCUL
1. Gangguan pertukaran Gas ditandai dengan:
DS:
-Pasien mengatakan sesak napas
-Pasien mengatakan kadang merasa pusing
DO:
-Pernapasan cuping hidung
-Pasien nampak sesak
-Pasien nampak gelisah
-TTV:
TD: 90/70 mmhg
S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
KU: Lemah
2. Penurunan curah jantung ditandai dengan
DS:
-Pasien mengatakan lemas dan cepat letih
-Pasien mengatakan mengalami nyeri dada
DO:
-suara jantung murmur
-Tatikardi
-Pasien nampak lemas
-TTV:
TD: 90/70 mmhg KU: Lemah
S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
3. Nyeri akut ditandai dengan
DS:
-Pasien mengatakan nyeri dada dan pada siku tangan sebelah kanan
DO:
-Sendi pada siku tangan kanan nampak bengkak (edema)
-Pasien nampak meringis
-Nyeri tekan pada siku sebelah kanan
-TTV:
TD: 90/70 mmhg
S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
P: Nyeri dada dirasakan secara tidak menentu dan ketika sesak, nyeri pada siku tangan
kanan juga dtidak menentu dan ketika menggerakan tangan
Q: Nyeri dada seperti di tekan, nyeri pada siku seperti ditusuk tusuk
R: Nyeri pada dada dan siku tangan sebelah kanan
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan hilang timbul selama +_ 5 menit
4. Hipertermi ditandai dengan
DS:
-Ibu pasien mengatakan anaknya demam
DO:
-Mata agak merah
TTV:
TD: 90/70 mmhg
S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
5. Intoleransi aktivitas ditandai dengan
DS:
-Pasien mengatakan lemas
-Ibu pasien mengatakan aktivitas pasien dibantu
oleh keluarga
DO:
-Aktivitas pasien nampak dibantu oleh ibunya
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG
DILAKUKAN
Jenis Hasil Normal Satuan
Pemeriksaan
GDS 96 <200 Mg/dl
HB 16,6 12,0- 18.0 g/dl
Trombosit 210 150-350 103 /ul
Eritrosit 5,67 3,76-5,70 106 ul
Leukosit 10 4,0-9,0 103 /ul
Hematokrit 36,1 34,0-52,0 %
HbsAg Negatif
LED 15 3-13 mm/jam
rapid tes antigen Positif
karbohidrat Strept
ococcus group A
DAFTAR TERAPI YANG DIBERIKAN
1. RL 18 tpm
2. prednisone 40 mg/iv/24 jam (analgetik)
3. paracetamol 1 vial 325mg/iv/12 jam
(antipiuretik)
4. farbion 1 amp/iv/24 jam (vitamin/suplemen)
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL
1 Gangguan pertukaran gas ditandai NOC: NIC:
dengan 1. Respiratory status : Gas OBSERVASI:
DS: exchange 1. Observasi TTV
2. Respiratory status :
-Pasien mengatakan sesak napas Ventilation MANDIRI
-Pasien mengatakan kadang merasa 3. Vital sign status 2. Posisikan pasien
pusing Kriteria hasil: untuk memaksimalkan
-Pasien mengatakan nyeri dada saat sesak -mendemonstrasikan ventilasi
DO: peningkatan ventilasi dan KOLABORASI
-Pernapasan cuping hidung oksigensi yang adekuat 3. Kolaborasi
-Pasien nampak sesak -memelihara kebersihan pemberian terapi
-Pasien nampak gelisah paru-paru dan bebas dari untuk mengatasi sesak
tanda tanda distress
-Suara jantung murmur pernafasan EDUKASI
-TTV: -mendemonstrasikan -
TD: 90/70 mmhg batuk efektif dan suara
S: 38˚c nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu
N: 85x/m -TTV dalam rentang
P: 28x/m normal
KU: Lemah
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL
2. Penurunan curah jantung ditandai NOC: NIC:
dengan 1. Cardiac Pump OBSERVASI:
DS: Effectiveness 1. Observasi TTV
2. Circulation Status
-Pasien mengatakan lemas dan cepat 3. Vital sign status MANDIRI
letih Kriteria Hasil: 2. Atur periode
-Pasien mengatakan nyeri dada -TTV dalam rentang latihan dan istirahat
ketika sesak normal untuk menghindari
DO: -Dapat mentoleransi kelelahan
-suara jantung murmur aktivitas, tidak ada KOLABORASI
-Tatikardi kelelahan -
-Pasien nampak lemas -Tidak ada edema EDUKASI
paru
-TTV: -Tidak ada penurunan 3.Anjurkan pasien
TD: 90/70 mmhg kesadaran mengurangi stress
S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
KU: Lemah
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL
3 Nyeri akut ditandai dengan NOC: NIC:
DS: 1. Pain Level
-Pasien mengatakan nyeri dada dan siku tangan
OBSERVASI:
2. Pain Control 1. Observasi TTV
sebelah kanan
3. Comfort Level
DO:
Kriteria Hasil: MANDIRI
-Sendi pada siku tangan kanan nampak bengkak 2. Lakukan
(edema) -mampu mengontrol
-Pasien nampak meringis nyeri (tahu penyebab pengkajian nyeri
-Nyeri tekan pada siku sebelah kanan nyeri, mampu secara
-TTV: menggunakan teknik komprehensif
TD: 90/70 mmhg nonfarmakologi untuk KOLABORASI
S: 38˚c mengurangi nyeri,
N: 85x/m
3. Kolaborasi
mencari bantuan) pemberian
P: 28x/m -melaporkan bahwa
P: Nyeri dada dirasakan secara tidak menentu nyeri berkurang obat/terapi sesuai
dan ketika sesak, nyeri pada siku tangan kanan dengan menggunakan indikasi untuk
juga dtidak menentu dan ketika menggerakan manajemen nyeri mengurangi nyeri
tangan -mampu mengenali EDUKASI
Q: Nyeri dada seperti di tekan, nyeri pada siku nyeri (skala, intensitas,
seperti ditusuk tusuk
4. Ajarkan tekhnik
frekuensi, dan tanda nonfarmakologi
R: Nyeri pada dada dan siku tangan sebelah
nyeri untuk mengurangi
kanan
-menyatakan rasa
S: Skala nyeri 6
nyaman setelah nyeri nyeri
T: Nyeri dirasakan hilang timbul selama +_ 5
menit berkurang
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL
4. Hipertermi ditandai dengan NOC: NIC:
DS: Thermoregulation OBSERVASI:
-Ibu pasien mengatakan anaknya Kriteria Hasil: 1. Observasi TTV
-Suhu tubuh dalam
demam rentang normal MANDIRI
DO: -Nadi dan RR dalam -
-Mata agak merah rentang normal KOLABORASI
TTV: -Tidak ada perubahan 2. Kolaborasi
TD: 90/70 mmhg warna kulit dan tidak pemberian obat
S: 38˚c ada pusing untuk menurunkan
N: 85x/m demam
P: 28x/m EDUKASI
-
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL
5 Intoleransi aktivitas ditandai dengan NOC: NIC:
1. Energy Conservation
DS: 2. Activity Tolerance
OBSERVASI:
-Pasien mengatakan lemas 3. SelfCare ADL 1. Monitor respon
-Ibu pasien mengatakan aktivitas Kriteria Hasil: fisik, emosi, sosial
pasien dibantu oleh keluarga -berpartisipasi dalam dan spiritual
aktivitas fisik tanpa
DO: disertai peningkatan MANDIRI
-Aktivitas pasien nampak dibantu tekanan darah, nadi dan 2. Berikan motivasi
oleh ibunya RR dan penguatan
-mampu melakukan
aktivitas sehari- hari positif
(ADLS) secara mandiri KOLABORASI
-TTV Normal 3. Kolaborasi
-Energy psikomotor pemberian obat
-level kelemahan
-Mampu berpindah yang tepat
dengan atau tanpa EDUKASI
bantuan alat 4. Edukasi pasien
-status kardiopulmonari
adekuat untuk
-sirkulasi status baik mengidentifikasi
-status respirasi, aktivitas yang bisa
pertukaran gas dan ia lakukan
ventilasi adekuat
IMPLEMENTASI
HARI/TGL NDX JAM IMPLEMENTASI HASIL
Jumat/27 1 08:00 1. mengobservasi TTV 1.
Desember 08:15 2. Memberikan posisi TD: 90/70 mmhg
2019 semi fowler S: 38˚c
08:30 3. Kolaborasi pemberian N: 85x/m
terapi 02
P: 28x/m
2. Pasien nampak lebih tenang
3. Memberikan terapi O2 3L
Jumat/27 2 09:30 1. mengobservasi TTV 1.
Desember 09:45 2. mengatur periode TD: 90/70 mmhg
2019 latihan dan istirahat S: 38˚c
untuk menghindari N: 85x/m
kelelahan dengan P: 28x/m
bedrest total
10:00 3. menganjurkan pasien 2. Pasien bedrest total
mengurangi stress 3. Pasien nampak mengikuti anjuran
dengan mengajarkan perawat dan melakukan nafas dalam
teknik nafas dalam
HARI/TGL NDX JAM IMPLEMENTASI HASIL

Jumat/27 3 10:30 2. melakukan 2. P: Nyeri dada dirasakan secara tidak


Desember pengkajian nyeri secara menentu dan ketika sesak, nyeri pada
2019 komprehensif siku tangan kanan juga dtidak menentu
10:45 3. mengkolaborasi kan dan ketika menggerakan tangan
pemberian obat/terapi
yaitu Prednison Q: Nyeri dada seperti di tekan, nyeri
11:00 4. menajarkan tekhnik pada siku seperti ditusuk tusuk
nonfarmakologi R: Nyeri pada dada dan siku tangan
relaksasi napas dalam sebelah kanan
untuk mengurangi nyeri S: Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
selama +_ 5 menit
3. Pasien diberikan prednisone 40
mg/iv/24 jam
4. Pasien mengerti dan mampu
melakukan teknik relaksasi napas
dalam untuk mengurangi nyeri
HARI/TGL NDX JAM IMPLEMENTASI HASIL
Jumat/27 4 11:30 1. mengbservasi TTV 1.
Desember 12:00 2. Memberikan TD: 90/70 mmhg
2019 paracetamol infus S: 38˚c
N: 85x/m
P: 28x/m
2. Pasien diberikan paracetamol 1 vial
325mg/iv/12 jam
Jumat/27 5 1. Memonitor respon 1. Respon fisik lemah, emosi, sosial,
Desember fisik, emosi, sosial dan dan spiritual seperti ketika ia sehat
2019 spiritual 2. Pasien tampak lebih semangat
2. memberikan motivasi mendengarkan kata- kata perawat
dan penguatan positif 3. Pasien diberikan obat farbion 1
KOLABORASI amp/iv/24 jam
3. Memberikan obat
farbion
4. Menberikan edukasi
kepada keluarga dan
pasien tentang aktivitas
ringan yang biasa ia
lakukan yaitu makan dan
minum secara mandiri
EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari,
diagnosa 1 yaitu Gangguan pertukaran gas
belum teratasi, diagnosa 2 yaitu Penurunan curah
jantung teratasi dalam hari kedua, diagnosa 3
yaitu nyeri akut teratasi pada hari ketiga,
diagnosa 4 yaitu hipertermi dan diagnosa 5 yaitu
intoleransi aktivitas teratasi pada hari kedua
Discharge Planning
1. Menganjurkan pasien untuk istirahat total dirumah sampai
betul- betul pulih
2. Menganjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien
3. Menganjurkan pasien agar tidak memakan berlemak dan manis
manis dulu
4. Menganjurkan keluarga agar apabila ada gejala seperti sakit
tenggorokan, pusing, demam, loyo/lemah agar segera dibawah
lagi ke RS
5. Memberitahukan keluarga dan pasien agar pasien
menghabiskan obatnya dan memberitahukan cara pemberian
obat dengan benar
Dampak hospitalisasi
1. Dampak trauma
2. Dampak cedera
3. Dampak rasa takut
4. Adanya rasa tidak percaya diri
5. Rasa sedih
6. Prasangka buruk terhadap rumah sakit
7. Rasa malas untuk berobat ke rumah sakit
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai